Anda di halaman 1dari 5

Perawatan (Maintenance)

Pemeliharaan tanaman adalah perlakuan terhadap tanaman dan


lingkungannya agar tanaman tumbuh sehat dan normal, ada beberapa tahapan
yaitu melalui kegiatan Penyemprotan (Widing), Penyulaman (Singling),
Pemepukan dan Pemberantasan Hama dan Gulma, Monitoring dan Evaluasi
(Monev).

1. Penyemprotan (Widing)
Proses dan prosedur penyemprotan atau yang sering disebut
"widing" adalah teknik pengendalian hama atau penyakit yang
dilakukan dengan menyemprotkan bahan kimia atau biologi ke
pohon atau area hutan yang terinfeksi atau terkena serangan hama.
Proses ini dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan
penyebaran hama atau penyakit yang dapat merusak tanaman.
Prosedur umumnya melibatkan identifikasi area yang
terinfeksi, pemilihan bahan kimia yang sesuai, pengaturan
peralatan efisien dan aman untuk lingkungan. Selain itu, harus ada
pertimbangan keselamatan bagi pekerja yang melakukan
penyemprotan dan juga aspek lingkungan agar tidak merusak
ekosistem sekitarnya.
Widing di lakukan pada tanaman Eucaliptus sebanyak 7
kali dimana, widing 1 di lakukan pada umur 2 Bulan, widing 2
dilakukan pada umur tanaman 4 Bulan, widing 3 dilakukan pada
umur tanaman 6 Bulan, widing 4 dilakukan pada umur 9 Bulan,
widing 5 pada umur tanaman 13 Bulan, widing 6 dilakukan pada
umur tanaman 17 Bulan, dan widing 7 dilakuakan pada tanaman
umur 21 Bulan.
Widing di lakukan pada tanaman Acacia sebanyak 3 kali
dimana, widing 1 di lakukan pada umur 2 Bulan, widing 2
dilakukan pada umur tanaman 4 Bulan, widing 3 dilakukan pada
umur tanaman 6 Bulan.
2. Penyulaman (Singling)
Proses dan prosedur penyulaman atau yang sering disebut
“singling” adalah kegiatan pemilihan dan pemeliharaan satu pohon
yang paling unggul di antara beberapa pohon dalam satu lubang
tanam atau plot tertentu. Tujuannya adalah untuk memastikan
pertumbuhan pohon yang terbaik dengan meminimalkan
persaingan sumber daya seperti nutrisi, air, dan cahaya matahari
antara pohon-pohon tersebut.
Proses ini biasanya dilakukan setelah tanaman mencapai
tahap tertentu dan memungkinkan pohon yang terpilih untuk
mendapatkan sumber daya yang cukup untuk tumbuh dengan
optimal. Dengan demikian, pohon yang dipilih akan memiliki
peluang yang lebih besar untuk menghasilkan kayu atau produk
hutan lainnya dengan kualitas yang baik. Penyulaman memerlukan
pemantauan yang cermat dan tindakan yang tepat waktu untuk
memastikan keberhasilannya dalam meningkatkan produktivitas
hutan tanaman industri.
3. Pemupukan
Proses dan prosedur pemupukan adalah kegiatan pemberian
nutrisi tambahan berupa pupuk kepada tanaman hutan untuk
meningkatkan pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitasnya.
Pemupukan dilakukan dengan memasukkan nutrisi esensial seperti
nitrogen, fosfor, kalium, dan elemen lainnya ke dalam tanah atau
langsung ke tanaman.
Prosedur pemupukan biasanya dimulai dengan analisis
tanah untuk mengetahui kebutuhan nutrisi yang spesifik.
Berdasarkan hasil analisis, formulasi pupuk yang tepat akan
dipilih. Selanjutnya, pupuk diterapkan dengan metode yang sesuai,
seperti penyemprotan, taburan di sekitar akar tanaman, atau
pemberian secara langsung ke tanaman.
Pentingnya pemupukan adalah untuk memastikan bahwa
tanaman hutan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh
dengan optimal, menghasilkan kayu atau produk hutan dengan
kualitas yang baik, dan juga untuk mencegah terjadinya defisiensi
nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Selain itu, pemupukan yang tepat juga dapat
meningkatkan resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit.
Pemupukan Dilakukan 2 kali yaitu pupuk dasar dan pupuk
susulan, yang mana pupuk dasar di berikan Ketika selesai di tanam
atau tanaman berusia 1 minggu dan pupuk yang di gunakan adalah
NPK dan Borax pada tanah yang tergolong sipeclas 1 di berikan
pupuk Kompos dan pada tanah gambut atau sipeclas 6 dan 7di
berikan pupuk PTA ( Pembenah Tanaman Accra ) banyak pupuk
yang di gunakan adalah 1 kg / 1 pohon, Pupuk susulan di lakukan
pada umur tanaman 4 – 5 Bulan yang hanya di lakukan pada
tanaman Eucaliptus menggunakan NPK dan TSP.
4. Pemeberantasan Hama dan Gulma
Proses dan prosedur pembersihan hama dan gulma adalah
serangkaian kegiatan untuk mengendalikan dan menghilangkan
hama serta gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan dan
kesehatan tanaman hutan. Tujuannya adalah untuk memastikan
pertumbuhan tanaman yang optimal tanpa adanya persaingan
sumber daya dan gangguan dari hama.
Prosesnya dimulai dengan identifikasi jenis hama dan
gulma yang ada di area tanaman. Setelah identifikasi, dilakukan
pemilihan metode pengendalian yang sesuai, seperti penggunaan
pestisida, pengendalian biologi, atau pengendalian mekanis seperti
penarikan gulma secara manual. Pemilihan metode harus
mempertimbangkan efektivitas, dampak lingkungan, serta
keamanan bagi tanaman dan operator.
Prosedur selanjutnya melibatkan pelaksanaan tindakan
pengendalian secara rutin berdasarkan jadwal yang telah
ditentukan. Pemantauan terus-menerus dilakukan untuk
memastikan efektivitas pengendalian dan mencegah perkembangan
hama dan gulma yang resisten terhadap metode pengendalian yang
digunakan.
Pembersihan hama dan gulma merupakan bagian penting dari
manajemen hutan tanaman industri untuk memastikan produksi
yang optimal, kesehatan ekosistem, dan keberlanjutan operasi
hutan.
5. Monitoring dan Evaluasi (Monev)
Proses dan prosedur Monitoring dan Evaluasi (Monev)
adalah kegiatan sistematis untuk memantau dan mengevaluasi
berbagai aspek operasional dan hasil kegiatan yang dilakukan
dalam pengelolaan hutan tanaman. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
rencana, standar, dan tujuan yang telah ditetapkan.
Proses Monev dimulai dengan penetapan indikator kinerja
kunci (KPI) yang relevan untuk setiap kegiatan atau program.
Setelah itu, dilakukan pengumpulan data berkala berdasarkan
indikator yang telah ditetapkan. Data yang dikumpulkan mencakup
berbagai aspek seperti pertumbuhan tanaman, keberadaan hama
dan penyakit, produktivitas, kualitas kayu, keberlanjutan
lingkungan, dan lainnya.
Prosedur monitoring melibatkan kegiatan pemantauan rutin,
analisis data, serta pelaporan hasil monitoring kepada pihak yang
berwenang. Sedangkan prosedur evaluasi dilakukan untuk menilai
efektivitas, efisiensi, dan dampak dari kegiatan yang telah
dilaksanakan. Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar untuk
membuat keputusan perbaikan atau pengambilan keputusan
strategis lainnya.
Monev merupakan bagian integral dari manajemen hutan
tanaman industri yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pengelolaan, mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta
memastikan keberlanjutan operasi dan pertumbuhan yang
berkelanjutan.
Kegiatan Monev di lakukan pada tanaman yang berusia 1 Bulan, 3
Bulan, 6 Bulan, dan 12 Bulan.

Anda mungkin juga menyukai