Anda di halaman 1dari 2

Nama : Putu Sri Darmayanthi

Nomor : 26
Kelas : XI MIPA 1
Tugas PKWU.

1. Pelaksanaan perlindungan tanaman, sebagai berikut :


• Cara kultur teknis atau budidaya tanaman. Kultur teknis merupakan cara perlindungan
dengan memanfaatkan kondisi lingkungan yang dimanipulasi supaya tidak sesuai
dengan kondisi lingkungan yang dibutuhkan pengganggu, tetapi sesuai dengan
kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh tanaman. Beberapa contoh perlindungan
tanaman menggunakan cara kultur teknis, yaitu :
 Pengolahan tanah. Tanah yang diolah akan berubah struktur, suhu, dan
kelembaban tanahnya, karena tanah yang semula di bawah menjadi di atas dan
yang semula padat menjadi gembur. Perubahan kondisi struktur, suhu,
dan kelembaban tanah ini biasanya menjadi kurang menguntungkan untuk
pengganggu-pengganggu yang sembunyi atau bertahan di dalam tanah. Patogen
yang bertahan di dalam tanah menjadi terkena sinar matahari secara langsung,
sehingga dalam beberapa menit atau jam akan mati.
 Sanitasi. Sanitasi merupakan usaha membersihkan tempat-tempat yang
kemungkinan digunakan oleh pengganggu untuk hidup, berkembangbiak, maupun
bertahan. Biasanya yang dibersihkan adalah sampah-sampah organik yang
mungkin mengandung patogen dengan cara dikumpulkan kemudian dibakar atau
dibuat kompos.
 Pemupukan. Pemupukan merupakan usaha menambah hara tanah sehingga
tanaman menjadi lebih fit dan lebih mampu mentoleransi kerusakan atau menjadi
tidak mudah diserang oleh pengganggu karena lebih cepat membentuk bagian
pengganti yang rusak atau memblokir menggunakan struktur tertentu (gom).
 Rotasi tanaman atau pergiliran tanaman. Menanam tanaman secara bergantian
(bergilir) dengan tanaman yang berbeda jenis akan dapat memutus siklus hidup
pengganggu. Tanaman kedele yang ditanam setelah tanaman padi akan memutus
siklus hidup pengganggu- pengganggu tanaman padi, misalnya Pyricularia oryzae
penyebab penyakit blas karena tidak adanya inang selama tanaman kedele. Oleh
karena itu jika setelah kedele ditanam padi lagi, maka timbulnya penyakit blas
akan sangat berkurang.
 Pengaturan waktu tanam. Penggeseran waktu tanam dapat
sangat membantu mengurangi timbulnya gangguan. Patogen bulai jagung
(Peronosclerospora maydis) sangat berkembang pada kondisi cuaca berembun dan
tanaman jagung berumur muda (kurang dari 3 minggu). Perlindungan tanaman
dengan pengaturan waktu tanam dilakukan dengan cara menggeser waktu tanam
sehingga pada kondisi lingkungan banyak embun (biasanya Desember-Januari)
tanaman tsudah tidak berumur kurang dari 3 minggu atau belum ditanam.

2. Kegiatan pengelolaan penyediaan benih tanaman pangan difokuskan pada:


Pelaksanaan pengawalan, pembinaan dan monitoring terhadap ketersediaan benih
tanaman pangan masyarakat ( baik kualitas maupun kuantitas ) serta proses distribusinya
kepada para petani atau kelompok tani.
3. 2 standar pemeliharaan tanaman antara lain:
• Tanaman harus dipelihara sesuai dengan jenis tanamannya agar tanaman dapat
tumbuh dan berproduksi maksimal serta dapat menghasilkan produk pangan yang
bermutu tinggi.
• Tanaman harus dijaga agar terlindung dari gangguan hewan ternak, hewan liar dan
hewan atau hama lainnya.

4. Yang perlu diperhatikan jika pengendalian OPT (Organisme Pengganggu


Tanaman) menggunakan pestisida adalah:
• Penggunaan pestisida harus berdasarkan pada enam tepat, yaitu
1. tepat sasaran, ialah pestisida yang digunakan harus berdasarkan jenis OPT
yang menyerang.
2. tepat mutu, ialah pestisida yang digunakan harus bermutu baik.
3. tepat jenis pestisida, dipilih jenis pestisida yang dianjurkan untuk
mengendalikan suatu jenis OPT pada suatu jenis tanaman.
4. tepat waktu, harus tepat, yaitu pada saat OPT mencapai ambang
pengendalian dan penyemprotannya harus dilakukan pada sore hari (pukul
16.1 atau 17.00) ketika suhu udara < 30 oC dan kelembaban udara 50-
80%.
5. tepat dosis atau konsentrasi, harus tepat yaitu sesuai dengan rekomendasi
anjuran karena telah diketahui efektif mengendalikan OPT tersebut pada
suatu jenis tanaman.
6. tepat cara penggunaan, pada umumnya penggunaan pestisida diaplikasikan
dengan cara disemprotkan. Namun demikian, tidak semua jenis OPT dapat
dikendalikan dengan cara disemprot. Pada jenis OPT tertentu dan tanaman
tertentu, aplikasi pestisida dapat dilakukan dengan cara penyiraman,
perendaman, penaburan, pengembusan, pengolesan, dll. Informasi tersebut
dapat diperoleh dari brosur atau label kemasan pestisida.

5. Yang dimaksud dengan perlindungan tanaman dan sumber daya alam secara
terpadu adalah:
Secara harfiah, perlindungan adalah sesuatu yang diberikan untuk melindungi sesuatu
atau seseorang yang tak kuat atau lemah terhadap suatu ancaman atau gangguan yang
dapat merusak, merugikan, atau mengganggu proses hidupnya yang normal. Sedangkan,
tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan atau ditanam oleh manusia untuk tujuan
tertentu.
Dengan demikian, Perlindungan Tanaman adalah usaha untuk melindungi tanaman dari
ancaman atau gangguan yang dapat merusak, merugikan, atau mengganggu proses
hidupnya yang normal, sejak pra-tanam sampai pasca tanah.

Pengelolaan SDA Terpadu adalah proses pengelolaan SDA yang memadukan antara
sumber daya air dengan sumber daya terkait lainnya, antar sektor, antar wilayah secara
berkelanjutan tanpa harus mengorbankan lingkungan dan diselenggarakan dengan
pendekatan partisipatif.

Anda mungkin juga menyukai