inactivated polio vaccine (IPV) yang menggunakan
poliovirus yang sudah dinonaktifkan, kemudian diberikan melalui suntikan. poliomyelitis atau polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular, tetapi dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio. Jenis Polio/IPV
IPV (Inactivated Polio Vaccine)
IPV atau yang merupakan singkatan dari inactivated polio vaccine ini dibuat dari virus polio yang telah dimatikan. Imunisasi ini diberikan dengan cara menyuntikkan vaksin ke tubuh anak dan mulai dicanangkan pada tahun 2016 untuk digunakan demi memerangi penyakit polio. Imunisasi IPV ini diberikan sebanyak satu kali pada usia 4 bulan. OPV (Oral Polio Vaccine) Berbeda dengan IPV, oral polio vaccine yang memiliki rasa manis ini diberikan dengan cara meneteskan vaksin melalui mulut sebanyak 2 tetes. Pemberian OPV yang terbuat dari virus polio yang dilemahkan ini dapat dilakukan sejak anak berusia 0-59 bulan dan diberikan secara berulang, Moms. Namun, jika anak sedang demam atau mengalami sakit yang cukup berat, sebaiknya tunda pemberian OPV hingga kesehatan pulih. OPV ini tetap dapat diberikan saat anak batuk pilek tanpa disertai demam. Indikasi Sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2017, indikasi pemberian vaksin polio oral OPV-0 diberikan saat/ dekat waktu lahir, kemudian polio-1 saat bayi berusia 2 bulan, polio-2 saat usia 3 bulan, dan polio-3 saat usia 4 bulan. Vaksin polio-1 diberikan bersamaan dengan Hepatitis B, DTP, Hib, PCV dan Rotavirus. Vaksin polio-2 diberikan bersamaan dengan Hepatitis B, DTP dan Hib. Vaksin polio-3 diberikan bersamaan dengan vaksin Hepatitis B, DTP, Hib, PCV dan Rotavirus. Rekomendasi polio booster saat anak berusia 18 bulan. kontraindikasi
Sedang mengalami infeksi virus, seperti diare atau muntah-muntah.
Sedang menderita penyakit sedang atau berat dengan demam. Reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap vaksin apa pun yang mengandung virus polio hidup atau tidak aktif. Alergi terhadap 2-phenoxyethanol, formaldehyde, neomycin, streptomycin, atau polymyxin B. Anda tidak boleh menerima vaksin booster jika Anda mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa setelah suntikan pertama. Dosis Dampak negative dan positif
Dampak negative dampak positif
• Mual membantu mengembangkan kekebalan tubuh terhadap penyakit • Sakit kepala • Demam • Kelelahan • Diare • gelisa Cara pemberian Gambar vaksin