Anda di halaman 1dari 9

POLIO/IPV

Fitri hilyatun nabila


206119003
Pengertian Polio/IPV

 inactivated polio vaccine (IPV) yang menggunakan


poliovirus yang sudah dinonaktifkan, kemudian diberikan
melalui suntikan.
 poliomyelitis atau polio adalah penyakit saraf yang dapat
menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini
disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular, tetapi
dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio.
Jenis Polio/IPV

 IPV (Inactivated Polio Vaccine)


IPV atau yang merupakan singkatan dari inactivated polio vaccine ini dibuat dari virus
polio yang telah dimatikan. Imunisasi ini diberikan dengan cara menyuntikkan vaksin ke
tubuh anak dan mulai dicanangkan pada tahun 2016 untuk digunakan demi memerangi
penyakit polio. Imunisasi IPV ini diberikan sebanyak satu kali pada usia 4 bulan.
 OPV (Oral Polio Vaccine)
Berbeda dengan IPV, oral polio vaccine yang memiliki rasa manis ini diberikan dengan cara
meneteskan vaksin melalui mulut sebanyak 2 tetes. Pemberian OPV yang terbuat dari virus
polio yang dilemahkan ini dapat dilakukan sejak anak berusia 0-59 bulan dan diberikan
secara berulang, Moms. Namun, jika anak sedang demam atau mengalami sakit yang cukup
berat, sebaiknya tunda pemberian OPV hingga kesehatan pulih. OPV ini tetap dapat
diberikan saat anak batuk pilek tanpa disertai demam.
Indikasi
 Sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Tahun 2017, indikasi pemberian vaksin polio oral OPV-0 diberikan
saat/ dekat waktu lahir, kemudian polio-1 saat bayi berusia 2 bulan,
polio-2 saat usia 3 bulan, dan polio-3 saat usia 4 bulan. Vaksin
polio-1 diberikan bersamaan dengan Hepatitis B, DTP, Hib, PCV
dan Rotavirus. Vaksin polio-2 diberikan bersamaan dengan Hepatitis
B, DTP dan Hib. Vaksin polio-3 diberikan bersamaan dengan vaksin
Hepatitis B, DTP, Hib, PCV dan Rotavirus. Rekomendasi
polio booster saat anak berusia 18 bulan.
kontraindikasi

 Sedang mengalami infeksi virus, seperti diare atau muntah-muntah.


 Sedang menderita penyakit sedang atau berat dengan demam.
 Reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap vaksin apa pun yang mengandung virus
polio hidup atau tidak aktif.
 Alergi terhadap 2-phenoxyethanol, formaldehyde, neomycin, streptomycin, atau
polymyxin B.
 Anda tidak boleh menerima vaksin booster jika Anda mengalami reaksi alergi yang
mengancam jiwa setelah suntikan pertama.
Dosis
Dampak negative dan positif

 Dampak negative dampak positif


• Mual membantu mengembangkan kekebalan
tubuh terhadap penyakit
• Sakit kepala
• Demam
• Kelelahan
• Diare
• gelisa
Cara pemberian
Gambar vaksin

Anda mungkin juga menyukai