Anda di halaman 1dari 9

Prinsip dasar

asuransi
• Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan
mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk penggantian
kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu
peristiwa yang tidak tentu.
Prinsip dasar Asuransi
• Insurable interest: Adalah hak untuk mengasuransikan, yang

timbul dari suatu hubungan keuangan antara tertanggung


dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.

• Jadi, anda dikatakan memiliki kepentingan atas obyek yang


diasuransikan apabila Anda menderita kerugian keuangan
seandainya terjadi musibah yang menimbulkan kerugian
atau kerusakan atas obyek tersebut.
• Utmost Good Faith: Adalah suatu tindakan untuk
mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang
material mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta
maupun tidak. Artinya si penanggung harus dengan jujur
menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat dan
kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan
keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang
dipertanggungkan.
• Proximate Cause: Adalah suatu penyebab aktif, efisien yang

menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa


adanya intervensi suatu yang diawali dan secara aktif oleh sumber
yang baru dan independen.

• Jadi apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami musibah atau


kecelakaan, maka pertama-tama dicari sebab-sebab yang aktif dan
efisien yang menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus
sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan tersebut.
• Indemnity: Adalah suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan
kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam
posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD
pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
• Subrogation: Adalah pengalihan hak tuntut dari tertanggung
kepada penanggung setelah klaim dibayar. Prinsip subrogasi diatur
dalam pasal 284 kitab Undang-Undang Hukum Dagang, yang
berbunyi: "Apabila seorang penanggung telah membayar ganti rugi
sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung akan
menggantikan kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk
menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian pada
tertanggung.
• Contribution: Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung
lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama
kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
• Seseorang dapat saja mengasuransikan harta benda yang sama pada
beberapa perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas obyek yang
diasuransikan maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi.
Referensi :
• https://www.aca.co.id/cmsprd/uploads/C_104%20Prinsip
%20Asuransi%201504667698.pdf

Anda mungkin juga menyukai