Dosen Pembimbing:
Bayurohman Pangcella Putera, S.T., M.T.
Riwayat Pendidikan:
2001 – 2004 : TK Hati Yesus Yang Maha Kudus, Ili
2004 – 2010 : SDK Ili
2010 – 2013 : SMPK Frateran Maumere
2013 – 2016 : SMAK Frateran Maumere
2016 – Sekarang : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Latar belakang
Kegiatan penambangan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengambil bahan galian. Dalam
tahapan eksploitasi ada tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu : pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan.
Penggalian langsung (direct digging), penggaruan (ripping), dan peledakan (blasting) adalah tiga metode
yang sering digunakan dalam pembongkaran atau pemberaian massa batuan pada tambang terbuka.
Kekuatan dari massa batuan yang akan digali sangat berpengaruh terhadap penentuan metode
penggalian. Hadirnya discontinuitas perlu dipertimbangkan dalam penentuan metode penggalian karena bisa
menyebabkan berkurangnya kekuatan dari massa batuan. Pemilihan metode penggalian juga berpengaruh
terhadap kegiatan pengolahan. Pada tambang bahan galian industry seperti andesit dan breksi metode
penggalian juga disesuaikan dengan produk yang akan dihasilkan.
• Apa itu kemampugalian batuan ?
Rumusan Masalah • Bagaimana menentukan metode penggalian berdasarkan nilai point load
index dan fraktur index ?
Is =
F=
Dimana:
Is = Point load strength index (Index Franklin)
P = Beban maksimum sampai percontoh pecah (Kg)
D = Diameter/Jarak antara dua konus penekan (mm)
F = Faktor koreksi
Bienawski mengusulkan hubungan antara nilai point load index
dengan UCS adalah UCS = 23 Is. Pada umumnya satuan antara Is
dan UCS adalah sama yaitu MPa.
Fraktur Index
Free digging
(penggalian bebas)
Ripping (penggaruan)
Blasting (peledakan)
Study Case 1
Tabel Nilai Fracture Index Pada Massa Batuan
Orientasi Massa Scanline Rata-Rata Spasi (Meter)
Tabel Data Pengujian Point Load Index Batuan
No Tinggi Jarak konus Beban 1 0,123
(cm) (cm) (kg) 0,134
1 10 5 1254,4 2
2 10 5 914,7 3 0,123
3 11 5 1258,5 4 0,062
N 166° E 5 0,121
Tabel Hasil Pengujian Kuat Tekan PLI 6 0,066
7 0,087
No Faktor Index Franklin Kuat Tekan 0,067
Pengoreksi (F) (Is) Mpa Bienawski ( 8
Mpa 9 0,078
10 0,068
1 1 4,917 113,097 0,066
11
2 1 4,726 109,517 0,068
12
3 1 4,542 104,468 0,087
13
Rata-rata 4,740 109,027 0,083
N 74° E 14
15 0,140
16 0,119
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai fracture 17 0,055
Maksimum 0,140
index sebesar 0,091 dan nilai kuat tekan point load Minimum 0,055
sebesar 4,740 MPa. Jumlah 1,546
Rata-rata 0,091
Study Case 2
Tabel Kuat Tekan PLI Tabel Nilai Fraktur Index Pada Massa Batuan
No UCS (MPa) PLI (MPa) No Scanline Jarak Kekar Rata-Rata (m)
1 18,14 0,8 1 A 3,21
2 45,53 1,97 2 B 2,42
3 9,43 0,4 3 C 1,78
4 12,41 0,5
4 D 1,34
5 8,57 0,4
6 10,29 0,45 5 E 1,15
7 5,14 0,2 6 F 0,8
8 15,17 0,65 7 G 0,85
9 29,75 1,3 8 H 0,88
Rata-Rata 0,74
9 I 0,96
Rata-rata 1,48
Dalam penetuan metode penggalian sangat penting bagi kita melakukan kajian mengenai
kondisi geologi dan sifat-sifat material yang akan digali lebi dahulu, sehingga kita dapat menentukan
metode penggalian yang sesuai dengan kondisi lapangan. Pemilihan alat gali yang sesuai juga tidak lepas
dari studi lapangan dan uji laboratorium mengenai sifat-sifat material, terutama kekuatan batuan. Dalam
seminar ini membahas kajian penentuan metode penggalian berdasarkan kriteria Franklin, dkk (1971) dan
kriteria Petiffer dan Fokes dengan menggunakan parameter nilai kekuatan massa batuan dan nilai rata-rata
spasi dari struktur batuan. Sebagai bahan pembelajaran bagi kita semua, penentuan metode penggalian
juga bisa dikaji dengan menggunakan kriteria yang lain, yaitu : berdasarkan kriteria Rock Mass Rating
(RMR), dan kriteria Geological Strength Index (GSI).
sekian
dan
terimakasih