Anda di halaman 1dari 19

Penentuan Metode Penggalian

Berdasakan Nilai Point Load Index Dan Fracture Index

Dosen Pembimbing:
Bayurohman Pangcella Putera, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN S1


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2020
Curriculum Vitae

Nama : Fransesko Viyance Mitan


TTL : Maumere, 7 Maret 1998
Agama : Katolik
Status : Mahasiswa

Riwayat Pendidikan:
2001 – 2004 : TK Hati Yesus Yang Maha Kudus, Ili
2004 – 2010 : SDK Ili
2010 – 2013 : SMPK Frateran Maumere
2013 – 2016 : SMAK Frateran Maumere
2016 – Sekarang : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Latar belakang

Kegiatan penambangan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengambil bahan galian. Dalam
tahapan eksploitasi ada tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu : pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan.
Penggalian langsung (direct digging), penggaruan (ripping), dan peledakan (blasting) adalah tiga metode
yang sering digunakan dalam pembongkaran atau pemberaian massa batuan pada tambang terbuka.
Kekuatan dari massa batuan yang akan digali sangat berpengaruh terhadap penentuan metode
penggalian. Hadirnya discontinuitas perlu dipertimbangkan dalam penentuan metode penggalian karena bisa
menyebabkan berkurangnya kekuatan dari massa batuan. Pemilihan metode penggalian juga berpengaruh
terhadap kegiatan pengolahan. Pada tambang bahan galian industry seperti andesit dan breksi metode
penggalian juga disesuaikan dengan produk yang akan dihasilkan.
• Apa itu kemampugalian batuan ?
Rumusan Masalah • Bagaimana menentukan metode penggalian berdasarkan nilai point load
index dan fraktur index ?

• Hanya membahas analisii kemampugalian secara teknis.


• Nilai kekuatan massa batuan hanya menggunakan kuat tekan poin load

Batasan Masalah (point load strength index).


• Analisis metode penggalian ini hanya menggunakan parameter dari index
Franklin yaitu nilai Is dan If.

• Mengetahui Dan Memahami Tentang Kamampugalian Dari Batuan Serta


Faktor Yang Mempengaruhinya.
Tujuan Penulisan
• Mengetahui Dan Memahami Penentuan Metode Penggalian Berdasarkan
Kriteria Indeks Franklin.
Massa Batuan & Diskontinuitas
Massa Batuan
Massa batuan merupakan material-material batuan yang
mengalami proses kerusakan (failure) yang kompleks. Sifat massa
batuan meliputi semua karakteristik suatu massa batuan yang
berhubungan dengan rekayasa konstruksi. Tipikal sifat massa batuan
adalah dikontrol oleh bidang-bidang lemah pada batuan daripada sifat
padu materialnya.
Secara ideal massa batuan tersusun oleh sistem blok
batuan dan fragmen-fragmen yang terpisahkan oleh diskontinuitas
membentuk material dimana semua elemen saling bergantung sebagai
suatu satuan (Matula dan Holer, 1978 dalam Palmstrom, 1995).
Material tersebut dikarakteristiki oleh bentuk dan dimensi blok
batuan dan fragmen-fragmen, oleh pengaturan bersama dalam massa
batuan, serta oleh karakter kekar seperti kondisi bidang kekar dan
pengisinya (Palmstrom, 1995).
Diskontinuitas

Diskontinuitas dalam mekanika batuan,


meruakan istilah umum yang digunakan sebagai
istilah untuk batuan yang mengalami kerusakan.
Istilah diskontinuitas secara umum dapat
berbentuk diskontinuitas stratigrafi, seismik dan
struktur geologi. Pengumpulan data diskontinuitas
melalui investigasi geologi dengan melakukan
pengkategorian diskontinuitas, termasuk proses
terbentuknya.
Point Load Index Dan Fraktur Index
Point Load Index

Saat pertama dikenalkan, uji kekuatan point load memiliki tujuan


utama yaitu digunakan untuk memprediksi besarnya nilai kuat tekan
uniaksial yang untuk selanjutnya dianggap sebagai klsifikasi umum
batuan berdasarkan kekuatan. Uji point load ini bertujuan sebagai indeks
uji untuk klasifikasi kekuatan material batuan. Pengujian ini
menggunakan mesin uji point load dengan perconto berupa silinder atau
bentuk lain yang tidak beraturan.
Indeks point load suatu contoh batuan dapat dihitung dengan
menggunakan persammaan:

  Is =
F=
Dimana:
Is = Point load strength index (Index Franklin)
P = Beban maksimum sampai percontoh pecah (Kg)
D = Diameter/Jarak antara dua konus penekan (mm)
F = Faktor koreksi
Bienawski mengusulkan hubungan antara nilai point load index
dengan UCS adalah UCS = 23 Is. Pada umumnya satuan antara Is
dan UCS adalah sama yaitu MPa.
Fraktur Index

Fracture index dipakai sebagai ukuran karakteristik


diskontinu dan didefinisikan sebagai jarak rata-rata fraktur dalam
sepanjang borinti atau pada massa batuan. Dari masing-masing
spasi discontinuitas per scanline didapatkan nilai fracture index
massa batuan.
Metode Penggalian

Free digging
(penggalian bebas)

Ripping (penggaruan)

Blasting (peledakan)
Study Case 1
Tabel Nilai Fracture Index Pada Massa Batuan
Orientasi Massa Scanline Rata-Rata Spasi (Meter)
Tabel Data Pengujian Point Load Index Batuan
No Tinggi Jarak konus Beban 1 0,123
(cm) (cm) (kg)   0,134
1 10 5 1254,4   2
2 10 5 914,7   3 0,123
3 11 5 1258,5   4 0,062
N 166° E 5 0,121
Tabel Hasil Pengujian Kuat Tekan PLI 6 0,066
7 0,087
No Faktor Index Franklin Kuat Tekan 0,067
Pengoreksi (F) (Is) Mpa Bienawski ( 8
Mpa 9 0,078
10 0,068
1 1 4,917 113,097 0,066
11
2 1 4,726 109,517   0,068
12
3 1 4,542 104,468   0,087
  13
Rata-rata 4,740 109,027 0,083
N 74° E 14
15 0,140
16 0,119
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai fracture 17 0,055
Maksimum 0,140
index sebesar 0,091 dan nilai kuat tekan point load Minimum 0,055
sebesar 4,740 MPa. Jumlah 1,546
Rata-rata 0,091
Study Case 2
Tabel Kuat Tekan PLI Tabel Nilai Fraktur Index Pada Massa Batuan
No UCS (MPa) PLI (MPa) No Scanline Jarak Kekar Rata-Rata (m)
 
1 18,14 0,8 1 A 3,21
2 45,53 1,97 2 B 2,42
3 9,43 0,4 3 C 1,78
4 12,41 0,5
4 D 1,34
5 8,57 0,4
6 10,29 0,45 5 E 1,15
7 5,14 0,2 6 F 0,8
8 15,17 0,65 7 G 0,85
9 29,75 1,3 8 H 0,88
Rata-Rata 0,74
9 I 0,96
Rata-rata 1,48

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai fraktur indeks sebesar


1,48 meter dan nilai kuat tekan point load yang diperoleh sebesar 0,74
MPa.
Penentuan Metode Penggalian
Kriteria Franklin

Sesuai dengan grafik kriteria indeks


kekuatan batuan disimpulkan bahwa
metode penggalian yang cocok untuk
.
batuan pada sudi kasus pertama adalah
metode peledakan peretakan.
Penentuan Metode Penggalian

Sesuai dengan grafik kriteria indeks


kekuatan batuan dapat disimpulkan bahwa
metode penggalian yang cocok untuk
batuan pada studi kasus ke dua adalah
metode peledakan pembongkaran.
Penentuan Metode Penggalian
Kriteria Pettifer & Fokes

Sesuai dengan grafik kriteria penggalian


menurut Petifer & Fokes batuan tersebut
masuk dalam kategori easy ripping (mudah
digaru) hingga hard ripping (sulit digaru),
sehingga dalam proses penambangan dapat
menggunakan metode ripping dengan alat

Bulldozer tipe D6, D7, hingga D8.


Penentuan Metode Penggalian

Sesuai dengan grafik kriteria penggalian


menurut Petifer & Fokes batuan tersebut masuk
dalam kategori hard ripping (sulit digaru)
hingga very hard ripping (sangat sulit digaru).
Sehingga dalam kegiatan penambangan dapat
menggunakan alat Bulldozer tipe D8 dan D9.
Kesimpulan
1. Kemampugalian batuan merupakan sebuah tolak ukur apakah material tersebut dapat digali, yang kemudian
diklasifikasikan berdasarkan tingkat kemudahan dalam melakukan penggalian. Kemampugalian dipengaruhi oleh kondisi
geologi dan sifat-sifat dari material batuan, diantaranya adalah kekerasan batuan dan struktur.
2. Berdasarkan kriteria franklin dkk (1971) :
 Pada studi kasus pertama dengan nilai index kekuaatan batuan sebesar 4,740 Mpa dan nilai fraktur index 0.091 m
diperoleh metode penggalian yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah metode peledakan dengan peretakan.
 Pada studi kasus kedua dengn nilaai index kekuatan batuan sebesar 0,74 Mpa dan nilai fraktur indeks 1,48 m
diperoleh metode penggalian yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah metode penggalian unutuk pembongkaran.
3. Berdasarkan kriteria Petifer dan Fokes :
 Pada studi kasus pertama dengan nilai index kekuaatan batuan sebesar 4,740 Mpa dan nilai fraktur index 0.091 m
batuan tersebut tergolong kedalam kategori easy ripping (mudah digaru) hingga hard ripping (sulit digaru), sehingga
dalam proses penambangan dapat menggunakan metode ripping dengan alat Bulldozer tipe D6, D7, hingga D8.
 Pada studi kasus kedua dengn nilaai index kekuatan batuan sebesar 0,74 Mpa dan nilai fraktur indeks 1,48 m batuan
tersebut masuk dalam kategori hard ripping (sulit digaru) hingga very hard ripping (sangat sulit digaru). Sehingga
dalam kegiatan penambangan dapat menggunakan alat Bulldozer tipe D8 dan D9.
Saran

Dalam penetuan metode penggalian sangat penting bagi kita melakukan kajian mengenai
kondisi geologi dan sifat-sifat material yang akan digali lebi dahulu, sehingga kita dapat menentukan
metode penggalian yang sesuai dengan kondisi lapangan. Pemilihan alat gali yang sesuai juga tidak lepas
dari studi lapangan dan uji laboratorium mengenai sifat-sifat material, terutama kekuatan batuan. Dalam
seminar ini membahas kajian penentuan metode penggalian berdasarkan kriteria Franklin, dkk (1971) dan
kriteria Petiffer dan Fokes dengan menggunakan parameter nilai kekuatan massa batuan dan nilai rata-rata
spasi dari struktur batuan. Sebagai bahan pembelajaran bagi kita semua, penentuan metode penggalian
juga bisa dikaji dengan menggunakan kriteria yang lain, yaitu : berdasarkan kriteria Rock Mass Rating
(RMR), dan kriteria Geological Strength Index (GSI).
sekian

dan

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai