Kemuhammadiyaan “Tugas Penciptaan Manusia Sebagai Hamba (Penyembah Allah) dan Sebagai Khalifah Di Bumi”
Kelompok 5 UHAMKA Apoteker 34 Pagi
Intan Cerlie Purnama S. 2004026051 Iqbal Zamalludin 2004026052 Irwiza Yulzikri 2004026053 Istikomah 2004026054 Jamilatus Sholihah 2004026055 Sejarah Awal Manusia Pengertian Manusia menurut pandangan dari segi kebendaan hanyalah sekepal tanah yang ada di bumi. Manusia dalam pandangan materialisme tidak lebih dari kumpulan daging, darah, urat, tulang dan alat pencernaan. Menurut pandangan Islam manusia itu makhluk yang paling mulia diantara ciptaan Allah dalam bentuk yang amat baik dan sempurna. Manusia diberi akal dan hati sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan oleh Allah berupa Al-Qur’an. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan istimewa dan menempati kedudukan tertinggi di antara makhluk lainnya, yakni menjadi khalifah (wakil) Tuhan di muka bumi (Q.S. al-Baqarah/2: 30). Q.S. al-An.am/6:165). Islam menghendaki manusia berada pada tatanan yang tinggi dan luhur. Oleh karena itu manusia dikaruniai akal, perasaan, dan tubuh yang sempurna. Islam, melalui ayat-ayat al-Qur.an telah mengisyaratkan tentang kesempurnaan diri manusia, seperti antara lain disebutkan dalam Q.S. At-Tin/95:4 Kesempurnaan demikian dimaksudkan agar manusia menjadi individu yang dapat mengembangkan diri dan menjadi anggota masyarakat yang berdaya guna. Dalam ayat-ayat al Qur’an terdapat sejumlah pernyataan yang menyatatakan kedudukan manusia sebagai makhluk pilihan, berkualitas tinggi, kreatif dan produktif dengan beberapa istilah yaitu: • Sebagai khalifah di bumi • Sebagai mahluk yang diunggulkan • Sebagai pewaris kekayaan bumi • Sebagai penakluk sumber daya alam • Sebagai pengemban amanah Kedudukan Manusia Dalam Pandangan Islam Manusia, dalam pandangan Islam, selalu dikaitkan dengan suatu kisah tersendiri. Didalamnya, manusia tidak semata-mata digambarkan sebagai hewan tingkat tinggi yang berkuku pipih, berjalan dengan dua kaki, dan pandai berbicara. Lebih dari itu, menurut Al-Qur’an, manusia lebih luhur dan gaib dari apa yang dapat didefinisikan oleh kata-kata tersebut. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan istimewa dan menempati kedudukan tertinggi di antara makhluk lainnya, yakni menjadi khalifah (wakil) Tuhan di muka bumi. Manusia mempunyai sifat-sifat ketuhanan seperti sifat-sifat yang dipunyai oleh Tuhan. Seperti berkuasa, berkehendak, berilmu, penyayang, pengasih, melihat, mendengar, berkata-kata dan sebagainya. Tetapi sifat-sifat ini tidaklah sama. Tuhan adalah pencipta, sedangkan manusia adalah ciptaan-Nya. Pencipta dengan ciptaan- Nya tidak sama. Karena itu sifat-sifat Tuhan yang ada pada manusia tentulah sesuai dengan kemanusiaannya. Islam memandang manusia sangat mulia dengan sumber ajarannya yaitu al-Quran. Ia telah memotret manusia dalam bentuknya yang utuh dan menyeluruh. Sifat-sifat Ilahiah yang ada pada diri manusia sesunggunya pancaran dari sifat-sifat Allah yang terpuji. Fungsi Dan Peran Manusia Tujuan penciptaan manusia adalah menyembah kepada penciptanya yaitu Allah. Pengertian penyembahan kepada Allah tidak bisa di artikan secara sempit, dengan hanya membayangkan aspek spiritual yang tercermin dalam shalat saja. Penyembahan berarti ketundukan manusia dalam hukum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik yang menyangkut hubungan manusia dengan Allah maupun manusia dengan manusia. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Allah Manusia bertanggung jawab terhadap keberlanjutan ekosistem karena manusia diciptakan sebagai khalifah. Dalam konteks Al-Qur’an memandang manusia sebagai “wakil” atau “khalifah” Allah di bumi. Untuk memfungsikan kekhalifahannya Tuhan telah melengkapi manusia potensi intelektual dan spiritual sekaligus. Khalifah adalah orang yang mewakili umat dalam menjalankan pemerintahan, kekuasaan dan penerapan hukum-hukum Syariah. Antara anugerah utama Allah kepada manusia ialah pemilihan manusia untuk menjadi khalifah atau wakilNya di bumi. Dengan ini manusia berkewajiban menegakkan kebenaran, kebaikan, mewujudkan kedamaian, menghapuskan kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah. Kewajiban tersebut harus dilaksanakan karena merupakan amanah dari Allah sang pencipta. Tanggung jawab manusia terhadap moral agama sebagai khalifah di bumi yaitu mengelola sebaik-baiknya alam semesta dan kehidupan sosial didalamnya. Tugas Manusia Sebagai Khalifah Allah Menjaga Agama Agama harus dipelihara karena agama merupakan kumpulan akidah, ibadah dan Menjaga Jiwa muamalah yang disyari’atkan Allah SWT untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, dan hubungan antar sesamanya. Dalam menjaga jiwa, Islam Allah SWT mensyari’atkan untuk mensyari’atkan agar mewujudkan mewujudkan, mengukuhkan, dan dan melestarikan ras manusia dengan mendirikannya dengan cara mewajibkan jalan pernikahan dan melanjutkan melakukan lima rukun Islam yaitu syahadah, keturunan. Agar dapat menjaga dan mendirikan shalat, membayar zakat, puasa menjamin kehidupan manusia, Islam bulan Ramadhan dan melakukan haji bagi orang yang mampu. Allah SWT juga mewajibkan secara pasti untuk mewajibkan mengajak kepada agama dengan makan, minum, pakaian dan lain- hikmah dan nasihat yang baik. Allah SWT lain. juga mensyari’atkan untuk menjaga agama, maka dari itu wujudlah konsep jihad demi melawan siapa saja yang berusaha merusak Islam. Tugas Manusia Sebagai Khalifah Allah Menjaga Akal
Akal adalah sebuah nikmat yang
agung. Allah SWT memberinya agar Menjaga Keturunan membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya, karena itu Allah SWT mensyari’atkan Karena itu syari’at tetap melestarikan untuk menjaganya dan menganjurkan untuk pernikahan dan menganjurkannya. Agar memanfaatkan akal untuk mendapatkan ilmu. dapat menjaganya, Islam mengharamkan Agar dapat menjaganya, Allah melarang zina dan menegakkan hukuman bagi segala sesuatu yang dapat merusak atau pelakunya. Ini adalah karena mencegah dari melemahkan akal. Maka dari itu, sebuah bercampurnya nasab dan menjaga hukuman akan didapatkan bagi yang kemuliaannya manusia. memakan sesuatu yang dapat menghilangkan akal. Tugas Manusia Sebagai Khalifah Allah Menjaga Alam
Menjaga Harta Manusia dan alam merupakan satu-
kesatuan dan alam bukan milik manusia Harta adalah salah satu sebab agar melainkan Allah, sehingga manusia hanyalah dapat bertahan hidup. Maka dari itu, islam bersifat amanah, manusia hanya menjadi mewajibkan agar menghasilkan harta, dan pemegang amanah atau titipan Allah berupa menjaga atau memlihara alam, bukan berusaha untuk mendapatkan harta. Syari’at merusak dan eksploitatif alam. Kewajiban juga memperbolehkan melakukan muamalah manusia untuk mengelola alam dan menjaga di antara manusia dengan cara jual-beli, sewa, akan diminta pertanggungjawabannya, dan lain-lain untuk mengatur cara sehingga manusia tidak berhak berlaku memanfaatkan harta. Agar dapat menjaganya, sewenang-wenang dalam memimpin dan maka diharamkan dan dihukumnya mencuri. mengelola alam. Menjaga keseimbangan dan Diharamkannya menipu dan mengkhianat. kelestarian lingkungan hidup, bai kalam Begitu juga lainnya agar dapat mencegah dari ataupun lingkungan sosial merupakan tugas tercelanya pentasarufan dan bahaya terhadap daripada khalifah. Allah menciptakan diri dan lainnya. manusia dari bumi ini dan menugaskan manusia untuk melakukan tugasnya dimuka bumi dengan mengelola dan memeliharanya Kesimpulan Tugas manusia sebagai khalifah adalah untuk menjaga dan bertanggungjawab atas dirinya, sesama manusia dan alam yang menjadi sumber penghidupan. Karena sudah menjadi kewajiban bagi manusia yang merupakan khalifah di bumi dan Tugas manusia akan bermakna bila menempati kewajiban-kewajiban yang semestinya serta terpenuhinya hak-hak sebagai imbangan kewajiban dan tugas yang terlaksana. Tugas hidup yang harus dipikul manusia di muka bumi adalah tugas kekhalifahan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah untuk mengelola dan memelihara alam. Diantara Kedua tugas utama tersebut terdapat beberapa tugas lainnya yaitu menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, harta dan alam.