Anda di halaman 1dari 90

Siklus menstruasi

Patofisiologi :
 Siklus menstruasi diawali dengan menarch ( ±
11-12 th) & terus berlangsung hingga
menopause ( ± 50 th).
 Siklus menstruasi terdiri dari 3 fase : fase
folikular (preovulatory), fase ovulatory & fase
luteal (post ovulatory).
Siklus
menstruasi
Ovulasi

Fase Folikuler Fase Luteal

Fase Proliferasi Fase Sekresi


3
SIKLUS MENSTRUASI
 Hari pertama haid adalah awal fase folikular,
berlangsung hingga terjadi ovulasi (hari ke-14),
kemudian dilanjutkan fase luteal yg berakhir
saat dimulainya siklus mens berikutnya.
 Lama 1 siklus rata-rata 28 hari (bisa bervariasi
21-40 hari), terutama setelah menarche &
sebelum menopause.
 Siklus mens dipengaruhi hubungan hormonal
antara hipotalamus, pituitari anterior & ovarium
Regulasi siklus mens melalui
hipotalamus, pituitari dan ovarium
Hipothalamus-Hipofisis (Pituitary)-
Genitalia Interna

Regio Hipothalamus

Hipofisis

Tuba Fallopii
Hipofisis Anterior/
Adenohipofisis

Uterus
Ovarium

Hipofisis Posterior/ Vagina


Neurohipofisis

6
Natural suppression Modulation during
Before puberty menstrual cycle
Lactation Diet
Diet induced Stress?
Anorexia
Malnutrition
Exercise

Hypothalamic neurones
“GnRH pulse generator”

Frequency and
amplitude of GnRH
pulses
Pituitary

Changing patterns of
LH and FSH
Over exercise

 Penekanan regulasi
GnRH dapat terjadi
akibat latihan fisik
yang berlebihan,
sehingga pada
beberapa atlete wanita
dengan kondisi tsb
dapat terjadi gangguan
mens
Pengaturan siklus haid
 Epinefrin & norepinefrin merangsang
hipotalamus mensekresi gonadotropin-releasing
hormon (GnRH).
 GnRH merangsang pituitari anterior mensekresi
gonadotropin, follicle-stimulating hormon (FSH)
dan luteinizing hormon (LH).
 Gonadotropin, FSH & LH merangsang folikel
ovarium menghasilkan telur yang subur.
Regulasi Hipotalamus-Hipofisis
HIPOTALAMUS

Inhibiting Hormon Gonadotropin Releasing


( GnIH) Hormon
( GnRH)
ADENO-HIPOFISIS(PITUITARY)

Inhibin
FSH/LH
OVARIUM

Sekresi Hormon
ESTROGEN/PROGESTERON
 Lebih  Kurang  Positive Feedback
Negative Feedback 10
Fase folikular
 Pada 4 hari pertama siklus haid, kadar FSH
naik dan merangsang pertumbuhan &
perkembangan folikel.
 Hari 5-7, salah satu folikel menjadi dominan
 melepaskan estradiol menyebabkan
negative feedback terhadap hipotalamus &
pituitari.
 Folikel membesar & memproduksi estradiol,
progesteron & androgen.
Ovarium dengan tahap perkembangan
pematangan folikel ovarium

12
13
FASE FOLIKULER
 FSH meningkat, folikel berkembang dan sebagian
mematangkan diri
 Estrogen meningkat  endometrium mengalami
proliferasi
 Estrogen meningkat  umpan balik negatif, menekan
FSH
 Folikel masih tetap berkembang meski FSH menurun
 Estrogen meningkat  umpan balik positif pada LH,
yaitu lonjakan LH  ovulasi
Fase folikular
 Fungsi estradiol :
• Menghentikan aliran mens pada siklus
sebelumnya.
• Menebalkan lapisan endometrial uterus
untuk persiapan implantasi embrio.
• Meningkatkan produksi mukus pada leher
rahim untuk memudahkan transport
sperma.
 FSH mengatur perubahan androgen
menjadi estrogen dlm folikel (folikel dgn
akumulasi androgen akan mati).
Fase Ovulasi
 Kadar estradiol yg tinggi merangsang
pituitari melepaskan LH. LH menstimulasi
pematangan folikel & ovulasi (folikel pecah
& melepaskan telur, setelah melepas telur,
folikel yg tersisa menjadi korpus luteum).
 Ovulasi terjadi 24-36 jam setelah kadar
estradiol max & 10-16 jam setelah kadar LH
max.
 Setelah ovulasi, telur dilepaskan & menuju
tuba falopii, dibuahi & menuju ke uterus utk
implantasi embrio.
 Konsepsi berhasil bila hubungan dilakukan
dalam 2 hari sebelum hingga hari ovulasi.
FASE LUTEAL
 LH yang meningkat  terbentuk korpus luteum
 Korpus luteum mensekresi androgen (sebagian besar
akan dirubah ke estrogen), estrogen & progesteron 
Estrogen & Progesteron meningkat
 Terjadi perubahan dinding endometrium, kelenjar &
pembuluh darah  siap untuk nidasi
 Bila tidak ada sel telur yang dibuahi, Estrogen &
Progesteron sebabkan umpan balik negatif  menekan
FSH & LH
 Korpus luteum degenerasi  Estr & Progest turun 
spasme pembuluh darah, nekrosis lapisan fungsionalis
 Deskuamasi / luruh lapisan fungsionalis & timbul
perdarahan / haid
Fase Luteal
 Fungsi progesteron pada fase luteal
•Menjaga lapisan endometrial untuk
implantasi embrio &
mempertahankan kehamilan.
•Menghambat pelepasan GnRH &
gonadotropin  mencegah
pembentukan folikel baru
Fase Luteal
 Bila terjadi kehamilan, human chorionic
gonadotropin (hCG) mencegah luruhnya
corpus luteum & merangsang produksi
estrogen & progesteron secara kontinu utk
mempertahankan kehamilan sampai
plasenta dpt menjalankan tugasnya (6-8
minggu usia embrio)
Awal menstruasi (fase folikuler)

LH

FSH

Progesteron

Oestradiol

Folikel
Ovarium

Endometrium

20
Tengah siklus menstruasi (fase ovulatory)

LH

FSH

Progesteron
Oestradiol

Folikel
Ovarium

Endometrium

21
Fertilisas
i

22
Pasca ovulatory (fase luteal)

23
Awal menstruasi periode berikutnya

24
Sintesis hormon sex

25
What are estrogens? Ovaries
Testes
OH Placenta
CH3
Oestradiol-17

HO
Bone
Brain

` Cardiovascular
Breast
system

Reproductive tract
Answer: Steroids with characteristic effects, esp. on female
reproductive tract. Some are more potent than others.
Gangguan pada siklus mens

 Amenorrhea : tidak mengalami menstruasi


 Dysmenorrhea : nyeri saat menstruasi
 Premenstrual Syndrome : kumpulan gejala
fisik, psikologis, emosi yang terkait dengan
siklus mens
 Abnormal Uterine Bleeding
Abnormal Uterine Bleeding
meliputi
Menorrhagia: pendarahan uterus yang berat atau panjang yang
terjadi pada masa mens regular. Kehilangan darah ≥ 80 mL per
siklus atau masa pendarahan > 7 days.
 Hypomenorrhea: Periode mens dengan pendarahan sedikit,
sering dihubungkan dengan kelainan hipogonadotropik
hipogonadisme (kasus atlet wanita yang memiliki intensitas
latihan berlebihan, anoreksia).
 Metrorrhagia: pendarahan yang terjadi pada interval/tengah
siklus mens.
 Menometrorrhagia: keadaan metrorrhagia disertai dengan
pendarahan berlebih > 80 mL
 Polymenorrhea: pendarahan mens yang sering/frekuentif. (pada
wanita normal mens 28 hari, keadaan polimenorea siklus bisa 21
hari atau lebih pendek lagi.
 Oligomenorrhea: siklus mens > 35 hari. Kebanyakan kasus
disebabkan oleh policystic ovarian (PCOS), tidak terjadi ovulasi
atau merupakan tanda awal kehamilan
Gangguan menstruasiAliran Aliran Aliran
mens mens mens

Vol
mens

siklus siklus siklus


mens 1 mens 2 mens 3
PENYEBAB GANGGUAN HAID
Secara umum dapat digolongkan menjadi :
 Penyebab organik
Pasca miomektomi, endometriosis, kongesti ovarium,
gangguan hipofisis, gangguan gonad (sindroma Turner),
gangguan tiroid, gangguan uterus / vagina
 Penyebab umum
Gangguan gizi, obesitas, psikosis
 Penyebab endokrinologis
Ketidakseimbangan hormonal (estrogen & progesteron)
Terapi

 Terapi harus berdasarkan penyebabnya.

 Untuk ketidakseimbangan hormonal


diperlukan terapi hormon :
 estrogen atau progesteron
 kombinasi estrogen dan progesteron
 pil KB
Abnormal uterine bleeding
management
 HCG, CBC, TSH
 ? Coagulation workup
 Ensure pap smear UTD if appropriate
 >35 or Ca risk factors, tamoxifen use
– sample endometrium
(Pada UB setelah 24 – 48 jam pemberian
Primolut N 15 – 20 mg, pendarahan akan
berhenti)
Abnormal uterine bleeding
management
 I/V or I/M conjugated estrogen therapy acute
DUB--How ?!!!.
Usually followed by OCP or progestin
 Cyclic progestins for 10 to 12 days each cycle,
consider mirena IUD
 OCP
 D and C – old school, no longer
recommended.
Menorrhagia, Management

 History
 Physical exam-anemia, obesity, androgen excess e.g.
hirsuitism, acne, ecchymosis/purpura, thyroid,
galactorrhea, liver/spleen, Pelvic- Uterine, cervical and
adnexal
Menorrhagia, management

 HCG, CBC, TSH


 ? Coagulation workup
 Ensure pap smear UTD if appropriate
 >35 or Ca risk factors, tamoxifen use
sample endometrium
Other tests as INDICATED by HX and PE
Menorrhagia, medical
management
 NSAID’s, 1 line, 5 days, decrease prostaglandins
st

 Danazol, Androgen and prog. competitor , amenorrhea in 4-6 weeks,


androgenic side effects
 OCP’s, esp. if contraception desired, up to 60% dec. supp. HP axis
 Continous OCP’s
 Oral continous progestins (day 5 to 26), most
prescribed, antiestrogen, downregulates endormetrium
 Levonorgestrel IUD (Mirena), High satisfaction rate that
approaches surgical techniques
 GnRH agonists, Inhibit FSH and LH release– hypogonadism, bone
 Conjugated estrogens for acute bleeding
 Other treatments as indicated e.g. DDAVP for coagulation defects
Amenorrhea, physiologic causes

 Male gender
 Prepubertal female
 Pregnant female
 Postmenopausal female
Primary Amenorrhea

 Absence of menses by age 14 with absence of


SSC (e.g. breast development) or absence by
age 16 with normal SSC
 Only 3 conditions unique to primary, other
causes of amenorrhea can cause either
-Vaginal agenesis
-Androgen insensitivity syndrome
-Turners syndrome (45, X0)
Amenorrhea, causes

 Generalized pubertal delay e.g. Turner


syndrome
 Normal puberty e.g. PCOS
 Abnormalities of the genital tract e.g.
Ashermans syndrome
Amenorrhea, management
 Hx.
 PE- These are probably the most important
aspects in diagnosis
 Remember to always rule out pregnancy
 H & P suggests
- Ovarian-axis problem- TSH, prolactin, FSH, LH
- Hirsuitism-Testosterone, DHEAS,
androstenedione and 17-OH progesterone
- Chronic ds.- ESR, LFT’s, BUN, cr and UA
- CNS- MRI
Amenorrhea, management

 If H and P gives no clues to diagnosis-exciting


Use step wise approach to diagnosis
Evaluation of Secondary
Amenorrhea
Abnormal Menstruation
Here’s what you need to
remember!!
 Always R/O pregnancy, check pap
 Try to differentiate anovulatory from ovulatory bleeding
 Good history and physical is key( this applies to
amenorrhea as well)
 Do a focused work up based on your H & P rather than a
random set of studies
 In amenorrhea, where no indication of cause based on
H & P, follow the stepwise algorithm for diagnosis
 Know the INDICATIONS for endometrial sampling
Menunda mens
• Perlu pengaturan
siklus mens dengan
obat yang menunda
mens
• Mens akan dimulai
ketika progesteron
mulai menurun (akhir
siklus mens)
Ibadah
haji/umrah • Diperlukan hormon
Ingin menunaikan ibadah progesteron agar
dengan sempurna tanpa kadar hormon tetap
terganggu oleh siklus stabil
mens
Penunda mens : noretisteron 5 mg

 Efect progestogenik
kuat
 Efect stiptik
(menghentikan
perdarahan uterus
kuat)
Noretisteron
• Telah lebih dari 30 tahun terbukti dan dipercaya dokter untuk
menunda haid

• Mempunyai efek estrogenik yang akan mencegah terjadinya


perdarahan bercak (Kadarusman, Y)

• Androgenisasi mungkin terjadi setelah pemakaian lebih dari 7


bulan dengan dosis 30 mg/hari.
Noretisteron
Indikasi :
• Perdarahan Uterus
• Pengaturan haid
• Endometriosis
• Premenstrual syndrome
• Amenore primer & sekunder
Noretisteron
Penundaan haid :Jangka pendek
(<14 hari)
Primolut N : 3 x 1 tablet/hari
- mulai 3 hari sebelum haid
yang diperkirakan
- sampai 3 hari sebelum haid
yang diundur (diinginkan)

Rumus : (3 ; 3 ; 3 )
Cara Pemakaian :
*Jangka Pendek ( < dari 14 hari ) 3 x 1 tablet
setiap hari
mulai 3 hari sebelum Haid yang diperkirakan
Primolut N
sampai 3 hari sebelum haid yang diinginkan.
Primolut N noretisteron 5 mg

Penundaan haid :Jangka panjang (>14


hari)
Primolut N : 2 x 1 tablet/hari
- mulai 7 hari sebelum haid
yang diperkirakan
- sampai 2 hari sebelum hari
terakhir tidak ingin haid.

Rumus : (2;7;2)
Cara Pemakaian :
*Jangka Panjang ( > dari 14 hari ) 2 x 1 tablet
setiap hari
mulai 7 hari sebelum haid yang diperkirakan
Primolut N
sampai 2 hari sebelum haid yang diinginkan.
Kontrasepsi

 Menghambat konsepsi (pertemuan telur dan


sperma)
ALAMIAH (Fertility Awareness Methods)

Dasar Teori:
1. Menentukan masa subur yg terjadi sekitar masa ovulasi
2. Menghindari sanggama pada masa subur + 7-18 hari
Masa hidup Ovum dan Spermatozoa yang Fertile:
 Ovum Fertile punya masa hidup 12-24 jam
 Spermatozoa dlm sal.genitalia umurnya 48-72 jam
Macam2 metode KB Alamiah untuk menentukan ovulasi:
1. Metode Kalender (Ogino-Knauss)
2. Metode Suhu Badan Basal (Metode Thermal)
3. Metode Lendir Serviks (Billings)
4. Metode Sympto-thermal
53
METODE KALENDER (Ogino-Knaus)
Thn 1930, Kyusaku Ogino (Jepang) dan Herman Knaus (Austria)
melakukan penelitian secara terpisah pada siklus menstruasi:
Ogino  Ovulasi umumnya hari 15 sebelum haid berikutnya
Dapat pula hari ke 12-16 sebelum haid berikutnya
Knaus  Ovulasi SELALU tjd pd hr ke 15 sebelum haid y.a.d.
DASAR:
  - Data siklus menstruasi 6-12 siklus terakhir
  - Problem  jarang wanita yg siklusnya selalu tepat 28 hari
TEKNIK:
- Awal Masa Subur: (Siklus Terpendek–18 hari), dimana angka
18 berasal dari: 14 + 2 + 2 (hari hidup spermatozoa)
- Akhir Masa Subur: (Siklus Terpanjang-11 hari), angka 11 berasal dari:
14 – 2 - 1 (hari hidup ovum)
EFEKTIVITAS:
 Angka kegagalan 14,4 – 47 kehamilan/100 wanita/tahun 54
Metode Kalender (Ogino-Knoss)
Tidak melakukan hubungan seksual saat masa subur

Rumus :
Masa Subur = (Siklus haid terpendek – 18) s/d (Siklus haid terpanjang – 11)
Siklus haid : jarak antara hari-1 haid dengan hari-1 haid bulan berikutnya.
Cara menghitung:
 Amati dan catat panjang siklus haid Anda min. 3 bulan, idealnya 12 bulan
 Contoh : panjang siklus haid Anda adalah 29, 26 dan 30 hari.
 Berarti masa subur Anda adalah hari ke : (26-18) s/d (30-11) = 8 s/d 19.

1 5 6 7 8 19 20 28
Haid Tidak Masa Subur Tidak
Subur Subur

55
(Leon Speroff, et.al., 2001, Oral Contraception, A Clinical Guide for Contraception; 3 ed:42 ; p
Tabel Penetapan Awal & Akhir Masa Subur
Bila Siklus Haid Awal Masa Subur Bila Siklus Haid Akhir Masa Subur
Terpendek (Hari)* (Hari ke…)* Trpanjang (Hari)* (Hari ke…)*
21 3 21 10
22 4 22 11
23 5 23 12

24 6 24 13
25 7 25 14
26 8 26 15
27 9 27 16
28 10 28 17
29 11 29 18
30 12 30 19
31 13 31 20
32 14 32 21
33 15 33 22
34 16 34 23
35 17 35 24
56
METODE SUHU BADAN BASAL
DASAR:
 Pada saat ovulasi suhu badan meninggi 0,2-0,5 oC
 Peninggian suhu mulai 1-2 hari setelah ovulasi krn
peningkatan hormone progesteron
TEKNIK:
 Umumnya menggunakan thermometer khusus yg kaliberasi
diperbesar atau thermometer biasa;
 Waktu pengukuran sama setiap hari setelah tidur nyenyak
minimal 3-5 jam, dlm keadaan istirahat mutlak;
 Pengukuran: oral (3 mnt), rectal (1 mnt, terbaik), vaginal;
 Pantang Sanggama sudah dilakukan pra-ovulasi (stl Haid)
sampai 3 hari setelah puncak kenaikan suhu; pola SBB
 Faktor mengganggu: influenza, infeksi sal.nafas, jam tidur
ireguler (lembur, ganti popok bayi, dll), stress, salah baca
EFEKTIVITAS: 0,3-6,6 kehamilan/100 wanita/tahun
57
METODE LENDIR SERVIKS (BILLING)
DASAR:
 Lendir serviks diatur oleh hormone estrogen & progesteron
 Lendir estrogenik pd akhir pra-ovulasi & ovulasi, viskositas rendah
elastis (Spinbarkeit = seberapa jauh lendir dapat direnggangkan sblm
putus), Sperma dpt tembus lendir ini.
 Lendir gestagenik pd awal pra-ovulasi & setelah ovulasi, kental,
keruh, Sperma tidak dapat tembus lendir ini.
Fase/hari ke Jumlah Tipe Spinbarkeit Perasaan Wnt
Haid 1-5 trtutup darah - - Basah,licin
Pasca Haid 6-10 Moderate Kental,putih < 1 inchi Kering
Pra-ovulasi 11-13 Bertambah Agak kental 1-1,5 inchi Liat/lembab
Ovulasi 14-17 Maksimum Tipis, licin 6-8 inchi Lubrikasi,basah

Post-ovulasi 18-21 Berkurang Tipis 4-6 inchi Minimal/tidak

Akhir post-ovulasi Minimal Kental,awan < 1-1,5 inchi Kering

Abstinens mulai hari ke 1 ada lendir – hari ke 4 gejala puncak (ovulasi)


EFEKTIVITAS: 0,4-34,4 kehamilan/100 wanita/tahun
58
METODE SYMPTO-THERMAL
DASAR:
 Kombinasi berbagai metode alamiah
EFEKTIVITAS: 4,9-34,4 kehamilan/100 wanita/tahun
 

KEKURANGAN METODE ALAMIAH


 Umumnya kontra indikasi relative
 Siklus haid yang tidak teratur/tidak bisa diperkirakan
dengan tepat
 Ada riwayat siklus haid anovulatorik
 Kurve suhu badan yang tidak teratur

KEUNTUNGAN NON-KONTRASEPTIVE
 Dapat digabung dengan metode kontrasepsi lain (barier)
 Dapat dipakai untuk pasangan yang menginginkan hamil
disarankan berhub sex mulai hari ke 9 setelah mens
sampai Suhu Badan Basal naik
59
Tujuan Kontrasepsi

Tujuan utama : mencegah kehamilan


Tujuan lain :
 Memperbaiki keteraturan siklus haid
 Mencegah kanker & kondisi lain
 Manajemen premenopause
Kontrasepsi Oral (KO)
 KO sangat efektif. Jika digunakan dengan
benar, efektivitasnya mendekati metode
steril/pembedahan.
 Komposisi & fungsi :
Umumnya merupakan kombinasi estrogen
sintetik dengan progestin sintetik atau
progestin sintetik saja.
Estrogen menekan FSH sehingga mencegah
pembentukan folikel dominan .
KONTRASEPSI HORMONAL
Estrogen Alamiah Progestin Alamiah
OH OH Progesteron
Estradiol - Anti estrogen
-Kadar plg banyak OH fisiologis
-Pot.estrogenik = 1
HO O

O
Estron
-Kadar sedang Androgen Alamiah
-Pot.estrogenik
HO = 1/12
OH Testosteron
-Bersifat anti
OH estrogen
fisiologis
OH O
Estriol
-Kadar sedikit
HO
-Pot.estrogenik = 1/80 62
Kontrasepsi oral

 Progestin bekerja memblok ovulasi &


mempengaruhi mukus serviks (menebal,
tidak permeabel) dan endometrium (atropi)
 Komponen :
Estrogen sintetik contoh : etinil estradiol
(EE), mestranol (prodrug EE)
Progestin sintetik contoh : desogestrel,
gestoden, norgestrel, levonorgestrel,
drospirenon, dll
Estrogen dan Progesteron
Efek Metabolism Estrogen Efek Metabolism Progestin
 Perubahan lipid darah:  Perubahan lipid darah:
 Kholesterol HDL  Kholesterol HDL 
 Kholesterol LDL 
Kholesterol LDL 
 Trigliserida 
Terutama pd gen.I (noretis-
 Ko-adhesi trombosit  teron & levonorgesterol);
 Resopsi Ca dari tulang  gen.II (gestodene & deso-
 Produksi ASI  gestrol)  HDL 
Indikasi Terapi:  ASI tdk  ibu menyusui
 Kontrasepsi (+Progestin) Indikasi Terapi:
 HRT pd peri menopause  Kontrasepsi (+/-Estrogen)
 Cegah osteoporosis  PUD, Nyeri Haid
 Obati carcinoma prostat  Ancaman Aborsi 64
KO
 KO yg mengandung progestin saja disebut minipil
(28 hari hormon aktif per siklus). Karena dosis
progestin lebih rendah & tdk mengandung
estrogen, kurang efektif dibanding KO kombinasi
 untuk wanita yg menghindari estrogen.
 Contoh KO:
Exluton (Linestrenol 0,5mg/tab)
Mercilon (EE 20μg + desogestrel 150 μg)
Mycrogynon ED (EE + Levonorgestrel)
Triquilar ED (EE + Levonorgestrel)
Estrogen & Progesteron Sintetik
Estrogen Sintetik
1. Ethinyl Estradiol (EE)  potensinya 1,2 - 1,4 kali
mestranol
2. Mestranol  metab.di hepar menjadi EE yang aktif
3. Estradiol Valerate  potensinya = estradiol
Progesteron Sintetik (sering disebut Progestin/Progestogen)
1. Gol.Norethindron  Norethisteron asetat, Ethyno-
diol asetat, Lynestrenol, Norethynodrel
2. Gol.Norgestrel  Norgestrel, Levonorgestrel,
Deso gestrel, Gestodene
3. Cyproterone
4. Drosperinone

66
Dosis Ethinyl Estradiol:
1.Dosis 30-50 mcg EE merupakan dosis yang
lazim digunakan
2.Dosis < 30 mcg biasanya digunakan bila
dengan dosis lazim terdapat ESO: mual, nyeri
payudara, retensi air, nyeri tungkai. Bila ESO
dosis lazim tetap tak dpt diatasi dg EE 20 mcg
(trendah), pertimbangkan utk gunakan Pil
Mini POP
3.Dosis 80-100 mcg EE hanya digunakan bila
dg dosis lazim terdpt Spotting, Acne, PUD,
kista ovarium diameter < 6cm, Akseptor yang
gagal dg dosis lazim, serta akseptor yang
sedang dalam pengobatan Rifampisin atao
Phenytoin.
67
Jenis Progestin:
 Levonorgestrel & Norethisteron (generasi 2),
paling sering dipakai, punya efek androgenic,
risiko VTE lebih rendah
 Gestodene & Desogestrel (generasi 3), efek
androgenic yg lebih rendah dari gen.2, ESO
acne, hirsutism, kenaikan BB lbh kecil dr
gen.2, risk VTE 2 x lipat, tdk utk pemakai baru
 Cyproterone, progestin dg efek anti androgenic
yg kuat, utk akseptor yg mengalami
androgenisasi (jerawat parah, hirsutisme)
 Drospirenone, mirip spironolakton, dapat atasi
ESO estrogen, ESO: Hiperkalemia

68
69
Pertimbangan penggunaan KO
 KO, bila digunakan dgn benar, aman  bisa
mengurangi berbagai gangguan yg berhubungan
dgn mens seperti nyeri, kram, hilangnya darah
berlebih serta mencegah beberapa jenis kanker
(ovarium, serviks, payudara, dsb).
 Utk wanita tdk merokok usia > 35 th hingga
menopause, aman, dgn dosis rendah estrogen.
 Perokok sebaiknya menggunakan KO dgn
estrogen rendah atau tanpa estrogen (pilih
minipil).
Pertimbangan penggunaan KO
 Hipertensi  KO kombinasi, estrogen sedikit
meningkatkan tekanan darah
 Diabetes  KO (kandungan progestin)
mempengaruhi metabolisme karbohidrat &
lemak. Wanita diabetes dgn gangguan vaskular
hrs menghindari KO.
 Dislipidemia  Progestin sintetik mempengaruhi
metabolisme lipid dgn cara menurunkan kadar
HDL & meningkatkan kadar LDL
 Tromboembolisme  Estrogen meningkatkan
resiko tromboembolisme vena, terutama pada
perokok.
Pertimbangan penggunaan KO
 Penyakit serebrovaskular  Insiden stroke
trombotik & hemoragik pd pasien golongan ini
sering dihubungkan dgn pemakaian KO
 Migrain  KO menurunkan frekuensi migrain tapi
pada beberapa wanita memperparah gejala.
 Infark miokardial  bila KO digunakan pasien >
35 th dgn faktor tambahan (rokok, diabetes,
obesitas)
 Kanker  resiko kanker rahim & endometriosis
menurun pd pemakai KO
 SLE (Systemic Lupus Erythematosus)  resiko
kehamilan meningkat
Pemilihan KO
 Minipil kurang efektif dibanding KO
kombinasi  menyebabkan haid tdk teratur
 Pd pemakaian/siklus pertama KO sering
terjadi penghentian haid & berbagai efek
samping estrogen. KO harus dievaluasi pd
pemakaian 3-6 bulan pertama.
 Gejala yg sering terjadi :
Nyeri perut, nyeri dada, nafas pendek, batuk
berdarah, sakit kepala, gangguan
penglihatan, nyeri pada kaki
Mekanisme kerja KO
KO meniru proses alamiah dalam tubuh
Gantikan prod. estrogen+progesteron ovarium
Tekan produksi hormon ovarium dg mekanisme
umpan balik
Meski ada ovulasi, POK tingkatkan barier lendir
vagina & cervix
Bila tetap ada konsepsi maka hormon2 tsb dpt
mencegah nidasi pd endometrium (cegah
kesiapan endometrium)
Timbulkan gejala pseudo-pregnancy (mual-
muntah, payudara membesar & nyeri

74
Jenis Pil KO Kombinasi
KO kombinasi Monofasik

1 Estrogen (E) + Progesteron (P) dosis lazim 21 Pil Kosong 28


Mekanisme: Anti gonadotropik, mencegah nidasi, lendir cervix me &
kental
KO kombinasi Bifasik

1 Estrogen saja 11 E + P dosis lazim 21 Pil Kosong 28

1E dos.lazim + P dos.rendah11 E + P dosis lazim 21 Pil Kosong 28


Mekanisme: Anti gonadotropik, sama/mendekati siklus normal. Utk
Bifasik yg tanpa progestin pd fase Ihasilnya kurang dipercaya. Paling
baik menggunakan bifasik yg memiliki kand progestin pd fase I

KO kombinasi Trifasik
6 hari 5 hari 10 hari
1 E + P  6 E+ P lazim 11 E + P 21 Pil Kosong 28
Mekanisme: Mirip dengan siklus menstruasi alamiah
75
KO kombinasi yg ada di pasaran
KOIndonesia
kombinasi Monofasik
MERK DAGANG ESTROGEN PROGESTERON
LYNDIOL (Org) 0,05 mg EE 2,5 mg LS
MARVELON-28 (Org) 0,03 mg EE 0,150 mg DG
KETERANGAN
MICROGYNON 30ED (Sc) 0,03 mg EE 0,150 mg LNG
Estrogen:
MICROGYNON 20ED (Sc) 0,02 mg EE 0,100 mg LNG EE: Ethinyl Estradiol
PILKAB (Har) 0,03 mg EE 0,150 mg LNG MES: Mestranol

PLANOTAB (Tri) 0,03 mg EE 0,150 mg LNG Progesteron:


NORDETTE-28 (SS) 0,03 mg EE 0,150 mg LNG NG: Norgestrel
LS: Lynestrenol
OVOSTAT-28 (Org) 0,05 mg EE 1,0 mg LS DG: Desogestrel
MIKRODIOL (KF) 0,03 mg EE 0,150 mg LNG LNG: Levonorgestrel
EDD: Ethynodiol
Pil KB Schering (Sc) 0,0375 mg EE 0,150 mg LNG
diasetat
DIANE 35 (Sc) 0,035 mg EE 2,0 mg CA GTD: Gestodene
CA: Cyproterone
YASMIN (Sc) 0,03 mg EE 3,0 mg DP
acetat
MERCILON-28 (Org) 0,02 mg EE 0,150 mg DG DP: Drosperinone
GYNERA (21 Tab) (Sc) 0,03 mg EE 0,075 mg GTD
Keterangan Pabrik Obat:
Org: Organon; Sc: Schering; Har: Harsen; Tri: Triyasa;
SS: Sunthi Sepuri; KF: Kimia Farma;
76
KO kombinasi yg ada di pasaran
Indonesia
KO kombinasi Bifasik
MERK DAGANG ESTROGEN PROGESTERON
GRACIAL (7 tab. Warna Biru) 0,04 mg EE 0,025 mg DG
(15 tab. Warna Putih) 0,03 mg EE 0,125 mg DG
(6 tab. Warna Kuning) Placebo
CLIMEN (11 tab. Warna Putih) 2,0 mg EV -
(10 tab. Warna Pink) 2,0 mg EV 1,0 mg CA
CLIMEN-28 (16 tab. Warna Putih) 2,0 mg EV -
(12 tab. Warna Pink) 2,0 mg EV 1,0 mg CA
CYCLO-PROGYNOVA (11 tab. Warna Putih) 2,0 mg EV
(10 tab. Warna Pink) 2,0 mg EV 0,5 mg NG

KETERANGAN
Kecuali Gracial, obat2 tsb di atas jarang Estrogen:
EV: ESTRADIOL VALERATE
digunakan utk Kontrasepsi Oral secara rutin. EE: ETHYNIL ESTRADIOL
Indikasinya biasa digunakan untuk HRT Progesteron:
(Hormon Replacement Therapy), Amenorhe CA: CYPROTERON ACETATE
primer/sekunder, Klimakterik, dan lain-lain. NG: NORGESTREL
DG: DESOGESTREL 77
KO kombinasi yg ada di pasaran
Indonesia
KO kombinasi Trifasik
MERK DAGANG ESTROGEN PROGESTERON
TRINORDIOL-28 (6 tab. Warna Coklat) 0,03 mg EE 0,05 mg LNG
(5 tab. Warna Putih) 0,04 mg EE 0,075 mg LNG
(10 tab. Warna Kuning) 0,03 mg EE 0,125 mg LNG
(7 tab. Merah: Plasebo) - -
TRIQUILAR-ED (6 tab. Warna Coklat) 0,03 mg EE 0,05 mg LNG
(5 tab. Warna Putih) 0,04 mg EE 0,075 mg LNG
(10 tab. Warna Kuning) 0,03 mg EE 0,125 mg LNG
(7 tab. Putih Besar) - -

Pil Progestin saja


MERK DAGANG ESTROGEN PROGESTERON
EXLUTON - 0,5 mg LS

78
Progesteron Only Pill (POP)
 Pil-Mini, minum tiap hr: Exluton (lynestrenol),
Cerrazette (desogestrel) Organon
 Mekanisme kerja mrp kombinasi bbrp proses:
1. Mencegah ovulasi dari inhibisi LH (15-40% siklus haid)
2. Motilitas tuba & silia berubah, corpus luteum berubah
3. Lendir cervix kental  hambat sperma masuk uterus
4. Endometrium atrofi  tidak siap nidasi
 Keuntungan:
 Dpt utk penderita VTE & wanita menyusui
 Pilihan utk wanita dg keluhan ESO estrogen (nyeri kepa
la, hipertensi, chloasma, berat bdn tambah, rasa mual)
 Kerugian:
 Krn tak ada estrogen insiden spotting/breakthrough
bleeding/kadang amenorhe
 Tidak seefektif POK, lupa 1-2 pil  risiko hamil tinggi 79
80
Kontrasepsi Injeksi (Depot)
 Suntikan 1 bulan: Cyclofem, tiap ml mngandung
50 mg depot medroxyprogesterone acetat (DMPA)
+ 10 mg Estradiol cypionate  disuntikan 0,5 ml
intramuskuler untuk 30 hari
 Suntikan 3 bulan: Depo Provera (dari Pfizer);
terdapat 2 jenis sediaan, yaitu
 Sediaan 50 mg/ml DMPA
 Sediaan 150 mg/ml DMPA
Disuntikan sediaan 150 mg/ml intramuskuler untuk
3 bulan (90 hari)

81
Kontrasepsi Implant
 Terdapat 2 jenis implant: Biodegradable Implant &
Non-Biodegradable Implant
 Biodegradable Implant dapat larut dibawah kulit:
Capronor (levonorgestrel), Noretindron (pellets)
 Non-Biodegradable Implant, utk jangka panjang:
 Norplant: 6 btng implant levonorgestrel  5 thn
 Norplant-2: 2 btng implant levonorgestrel  3 thn
 Implanon: 1 btng berisi 68 mg Etonorgestrel  2-3 thn
 Waktu pemasangan implant:
 Blm pernah pake hormon hari ke 1-5 siklus haid
 Prnh pake POK sehari stlh pil aktif terakhir
 Prnh pake POP bisa pasang kpn saja+ barier 1-7 hari
 Post aborsi trimester I segera pasang
 Post aborsi trimester II psng hari ke 21-28 stlh aborsi 82
Interaksi Obat
 Efektivitas KO dibatasi oleh interaksi dgn
obat lain melalui pengaruh thd absorbsi &
peningkatan motilitas saluran cerna,
gangguan metabolisme, ekskresi &
pengikatan KO.
 Contoh :
Beberapa antibiotik, mis. Rifampisin
Antikonvulsan (fenobarbital, fenitoin,
karbamazepin)
 Kontraindikasi pada wanita menyusui karena
hormon (estrogen) dieksresikan via ASI
Instruksi pasien
 Jelaskan apa saja efek samping yg mungkin terjadi
 KO dpt dimulai pada hari pertama haid atau pada
hari tertentu periode haid. Pil harus diminum
setiap hari & dilanjutkan pada kemasan berikutnya
begitu kemasan pertama habis (utk 28
pil/kemasan) atau 1 minggu setelah menghabiskan
1 kemasan isi 21 (walaupun haid belum selesai)
 Penggunaan kontrasepsi tambahan seperti
kondom perlu bila pasien mulai minum kemasan
pertama 5 hari atau lebih setelah haid, bila lupa
minum dan bila diare / muntah
Lupa Minum Pil
Rekom. IPPF (International Planned Parenthood Federation):
1. Bila lupa minum 1 pil:
• Segera minum pil-oral yang terlupakan tersebut
• Kemudian minum pil-oral selanjutnya pada waktu yg biasanya, meski
harus minum 2 pil dalam satu hari
2. Bila lupa minum 2 pil berturut-turut pd baris 14 pil pertama:
• Segera minum 2 pil-oral saat teringat
• Minum 2 pil-oral lagi pada hari berikutnya
• Kmd pil-oral sisanya diminum spt biasa (1 pil/hari) sampai habis
• Utk proteksi tambahan, kontrasepsi barier/abstinens 7 hari saat lupa

3. Bila lupa minum 2 pil berturut2 pd 7 baris pil aktif terakhir:


• Buang semua pil oral yg masih tersisa, mulai dg bungkus baru
• Tambah kontrasepsi barier/abstinens 7 hari

4. Bila lupa 3 pil berturut2  tanyakan apakah memang niat


berlanjut atau mau berhenti?
85
Kontrasepsi Pasca Sanggama
 Sering disebut: Emergency Pill / Morning After Pill
 Bukan sebagai kontrasepsi rutin. Hanya untuk
keadaan darurat (mis: perkosaan)
 Pakai : 50 mcg Ethinyl Estradiol (EE) + 0,5 mg
Levonorgestrel (LNG)
 Teknik:
 2 tablet diminum max.72 jam (terbaik 12-24 jam)
setelah coitus
 Disusul 12 jam kemudian minum 2 tablet
 Shg total dosis 200 mcg EE + 2,0 mg LNG
 Obat paten: Prostinor100 mcg EE + 1,0 mg LNG
86
87
Kontrasepsi hormonal lain
 Injeksi atau implant long-acting : melepaskan
steroid (umumnya progestin saja atau
kombinasi dgn estrogen)
Kontrasepsi hormonal lain
 Contoh injeksi : Depoprovera (berisi
Depomedroksiproesteron asetat 150
mg/ml). Disuntikkan i.m. bekerja selama 3
bulan.
Keuntungan :
•Tdk mempengaruhi tekanan darah,
•Tdk berinteraksi dgn antikonvulsan
(Bahkan mengurangi resiko kejang)
• Menurunkan resiko anemia karena
mengurangi hilangnya darah saat haid.
• Dpt digunakan utk wanita menyusui,
6 minggu setelah melahirkan (bahkan
memperlama masa menyusui)
Kontrasepsi hormonal lain
 Contoh implant subdermal : Norplant (satu
set t.d. 6 implant, tabung silikon tak
terdegradasi, berisi masing-masing 36 mg
levonorgestrel kristalin). Implan di bawah
kulit bekerja selama 5 tahun (utk wanita
gemuk masa kerja lebih pendek)
 IUD (Intra Uterine Devices) bekerja dgn
menimbulkan inflamasi ringan &
meningkatkan produksi prostaglandin.
Umumnya berbentuk T, bisa mengandung
Tembaga, progesteron atau levonorgestrel.
Kerugian : resiko infeksi karena masuknya
bakteri saat pemasangan IUD.

Anda mungkin juga menyukai