Formulir : FM/PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275
Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : info@setiabudi.ac.id
1. Sebutkan Standar Kompentesi Mata Kuliah Budi Pekerti Madya ( BP II ) pada semester
ini…!
Toleransi antar umat beragama dan kepercayaan di Indonesia dan di dunia, menjadi standard
kompetensi mata kuliah ini.
Tolok ukur secara numerik tidak distandardkan tetapi kualitas pribadi yang dapat dirasakan
lingkungan terkecilnya di kelas, akan menjadi barometer kompetensi standard mahasiswa
Universitas Setia Budi.
Pada akhir semester, mahasiwa diharapkan dapat memiliki toleransi yang tinggi dan
menerapkan perilaku baik dalam kehidupan di kampus, di lingkungan masyarakat di luar
kampus dan di dalam keluarga.
4. Apa yang menjadi tanda bukti kalau kita benar-benar percaya kepada Tuhan YME/Allah
SWT ?
Bukti kalau kita benar-benar percaya kepada Tuhan YME/Allah SWT berupa ketaatan pada
semua perintah dan ketaatan untuk menjauhi semua larangan Tuhan. Iman yang benar jelas
tidak bisa dikorupsi oleh kepercayaan kita pada hal-hal diluar sesembahan yang sejati, baik hal
itu berupa harta duniawi, hal-hal gaib yang tidak kasatmata maupun segala sesuatu yang berbau
magis hasil rekaan manusia.
5. Untuk memudahkan kita bisa berdamai dengan orang lain, terlebih dahulu kita harus
bisa berdamai dengan diri sendiri, apa maksudnya jelaskan!
Berdamai dengan diri sendiri sama halnya dengan mencintai diri Anda sepenuhnya.
1. Percaya pada diri sendiri
Kurangi perasaan ragu terhadap diri Anda sendiri. Percaya setiap hal yang muncul dari dalam
diri Anda. Apapun yang terjadi, Anda akan tumbuh melalui pengalaman pribadi Anda, sehingga
yakinlah pada diri sendiri.
2. Pahami pikiran sendiri
Tidak semua pemikiran yang Anda miliki adalah pikiran yang positif. Mulai sadari pikiran-
pikiran buruk yang dimiliki agar Anda bisa segera menepis segala pikiran negatif yang muncul.
3. Peduli dengan diri sendiri
Mungkin terdengar mudah, tapi tidak semua orang bisa melakukannya. Kebanyakan orang
justru memilih untuk tidak memikirkan diri sendiri dan selalu mendahulukan orang lain seolah
kebutuhan dan kepentingan dirinya tidak lebih penting dari orang lain. Perlakukan diri Anda
sama halnya dengan memperlakukan orang yang Anda sayangi. Mencintai diri sendiri membuat
Anda dapat memaafkan segala kesalahan yang telah diperbuat hingga akhirnya dapat berdamai
dengan diri sendiri.
4. Jangan terlalu ambisius
Ambisi untuk maju dan berkembang bisa menjadi motivasi yang baik untuk diri Anda, namun
terlalu menginginkan banyak hal dapat menyakiti diri Anda. Apalagi jika Anda tidak bisa
meraihnya. Kenali kapasitas dan kemampuan diri Anda, dan sesuaikan keinginan Anda
terhadap kedua hal tersebut. Anda boleh saja mengingini sesuatu, namun pastikan Anda sedang
tidak menyakiti diri Anda dalam prosesnya.
Berdamai dengan diri sendiri juga berarti mengurangi potensi untuk menyakiti diri sendiri.
5. Sadari bahwa kecewa adalah bagian dari hidup
Sebagai manusia biasa, Anda tidak mungkin terhindar dari rasa sedih dan kecewa. Bahkan
orang yang sukses dan bahagia pasti pernah merasakan perasaan-perasaan itu.
Hadapi perasaan tersebut dengan tegar dan terima perasaan itu dengan baik. Jangan berusaha
untuk menghindarinya atau berpura-pura tidak merasakannya, karena hal itu hanya menunda
diri Anda melaluinya
6. Hadapi rasa takut anda
UNIVERSITAS SETIA BUDI No. Formulir : FM/PM-REK-004/11
Jl. Let.Jen Sutoyo, Mojosongo-Solo 57127, Telp. 0271-852518, Fax 0271-853275
Rev : 00
Homepage : www.setiabudi.ac.id, e-mail : info@setiabudi.ac.id
Jika Anda memiliki rasa takut akan sesuatu, jangan berusaha untuk membenci perasaan itu.
Lebih baik akui perasaan itu dan coba untuk menghadapi rasa takut yang Anda miliki.
7. Jangan menjadi perfeksionis
Melakukan kesalahan adalah hal yang wajar dan pasti dilakukan oleh semua orang. Terlalu larut
dalam menyesali kesalahan yang telah Anda buat hanya akan membuat Anda tidak bisa merasa
bahagia.
Cobalah untuk menerima kesalahan yang telah Anda perbuat sebagai bagian dari proses belajar.
Jangan menghukum diri Anda terlalu keras atas kesalahan-kesalahan yang telah terjadi.
Berdamai dengan diri sendiri sama artinya dengan menerima diri Anda sepenuhnya, termasuk
kesalahan-kesalahan yang telah Anda perbuat, khususnya terhadap diri Anda.