Anda di halaman 1dari 8

RANCANGAN PROGRAM INTERVENSI

SLB-B YPPLB MAKASSAR

Dosen Pengampu :

Dr. Usman ,M.Si


Dr.Faizal M.Si

Disusun Oleh:
MUHAMMAD FARHAN NUR(220405502007)

PKH 01B
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN KHUSUS
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang Telah memberikan Hidayahnya
sehingga dapat menyelesaikan Program Intervensi dengan baik, yang telah dilaksanakan di SLB-
B YPPLB MAKASSAR

Kami Ucapan terima kasih kepada Bapak Dosen, yang telah memberikan tugas Intervensi ini
kepada kami selaku peserta didik. Hal ini sangatlah penting bagi kami, sebagai bekal dan
pengalaman kami untuk waktu yang akan datang. Serta teman-teman dari kelompok IV/B yang
telah kompak dalam penyelesaian tugas ini, sehingga laporan ini bisa selesai tepat waktu.

Dalam penulisan Tugas ini tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon maaf
sebesar-besarnya karena kami masih dalam proses belajar. Maka dari itu Saran dan kritik dari
pembaca sangat kami butuhkan untuk bahan evaluasi kami selanjutnya

MAKKASAR 17 NOVEMBER 2022


A.LATAR BELAKANG
Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang mempunyai kelainan atau gangguam baik fisik,
emosi, sosial, intelegensi yang sedemikian rupa, sehingga sehingga mereka memerlukan
pelayanan pendidikan khusus agar dapat mengembangkan kemampuannya scoptimal mungkin.

Anak Berkebutuhan Khusus yang ada di karesidenan banyumas jumlahnya cukup signifikan,
akan tetapi mereka yang bisa tertangani atau mereka yang merasakan bangku sekolah baru 40%,
sehingga dengan demikian masih banyak yang belum tertangani dengan baik, hal ini disebabkan
karena terbatasnya lembaga pendidikan yang ada, dan juga guru bagi Anak Berkebutuhan
Khusus itu sendiri juga sangat terbatas sekali jumlahnya, maka sudah barang tentu tugas dari
Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus bisa menghandel agar anak- anak tersebut
bisa ditangani, dan nantinya tujuan dari Education For All bisa terlaksana, dan anak
Berkebutuhan Khusus bisa tertangani dengan baik, sehingga nantinya mereka bisa bersama-sama
berpartisipasi dengan masyarakat pada umumnya dalam membangun bangsa dan negara.

Adapun tujuan daripada Intervensi itu sendiri agar Mahasiswa mengetahui langsung kondisi
Anak Berkebutuhan Khusus dan Strategi Pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah tersebut,
sehingga dengan demikian Mahasiswa benar-benar mengetahui secara riil tentang Anak
Berkebutuhan

B.RUMUSAN MASALAH
A.Melakukan Intervensi dan pengamatan langsung di SLB-B YPPLB MAKASSAR
B.Mengidentifikasi apa saja yang ada di SLB-B YPPLB MAKASSAR

C.TUJUAN
Adapun tujuannya adalah
1.Untuk melakukan Program Intervensi atau pengamatan langsung
2.Untuk mengidentifikasi apa saja jenis ABK yang ada di SLB-B YPPLB MAKASSAR

D.Metode Penulisan PROGRAM INTERVENSI


Untuk menyempurnakan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan rancangan ini, maka penyusunan
ini melakukan metode pengumpulan data melalui :
1.Wawancara
Dalam penulisan rancangan ini tentunya kami ingin menyajikan data yang benar-benar asli dan fakta,
sehingga kami melakukan wawancara langsung dengan narasumber.
2.Pengamatan Langsung
Adakalanya data yang disampaikan oleh narasumber tidak bisa disampaikan semuanya secara langsung
dan kami diminta untuk mengamati atau melihatnya secara langsung.
HASIL INTERVENSI

A.PROFIL SEKOLAH
NAMA: SLB-B YPPLB MAKASSAR
NPSN:40313853
ALAMAT:Jl.Cendrawasih No.226
DESA/KELURAHAN:Kampung Buyang
KECAMATAN/KOTA:Mariso
KAB-KOTA:MAKASSAR
PROPINSI/LUAR NEGERI:PROV SULAWESI SELATAN
STATUS SEKOLAH:Swasta
WAKTU PELAKSANAAN:PAGI/6 HARI
JENJANG PENDIDIKAN:SLB

B.HASIL INTERVENSI DAN TURUN LANGSUNG KE LAPANGAN


Berdasarkan hasil RANCANGAN saya di SLB-B YPPLB MAKASSAR
Bapak Ilyas Ibrahim, S.Pd memberikan sambutan materi materi yaitu:
Lapangan kerja SLB?
Masyarakat mengangap lapangan kerja lulusan Pendidikan khusus hanya bisa menjadi guru,seiring
berjalanya waktu lapangan kerja lulusan Pendidikan khusus sudah sangat luas conotoh nya Guru
pendamping atau shadow teacher,Konselor anak berkebutuhan khusus,Terapis anak berkebutuhan
khusus,Tenaga pengajar dosen,Administrator PLB dan Juru Bahasa isyarat.
Pencipta SIBI dan BISINDO?
SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia)
Sistem isyarat ini dibentuk oleh mantan kepala SLB yang merupakan orang dengar. SIBI
diadopsi dari Bahasa Isyarat Amerika. SIBI telah diresmikan pemerintah, namun lebih sering
digunakan pada pembelajaran di SLB. SIBI dianggap lebih sulit karena mengandung kosakata
yang baku dan rumit, serta memiliki awalan dan akhiran. Berbeda dengan BISINDO, SIBI
disampaikan dengan satu tangan.Sedangkan
BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia)
Bahasa isyarat ini lah yang sering ditemukan di kalangan Teman Tuli maupun Teman Inklusi
pengguna bahasa isyarat. BISINDO dibentuk oleh kelompok Tuli dan muncul secara alami
berdasarkan pengamatan Teman Tuli. Maka dari itu, BISINDO memiliki variasi “dialek” di
berbagai daerah. BISINDO disampaikan dengan gerakan dua tangan.
Modal belajar ada 4 yaitu?
1.visual
2.audio
3.ginesteti/gerakan
4.taktik
Yang perlu kita ketahui perilaku abk bermacam" sesuai karakternya
-autis perilaku berulang"
-tunagrahita:emosi labil
-tunarungu:ego tinggi
-tunanetra:debat tidak mau kalah
Pesan menarik dari bapak Ilyas Ibrahim, S.Pd
1.Ubah pola pikir kosakata
Anak hambatan BUKAN ANAK CACAT!
Anak pada umumnya BUKAN NORMAL!,Karena di dunia ini tidak ada yang sempurna kecuali tuhan
YME
2.Menjadi guru ABK harus memiliki metode pembelajaran yang menyenangkan/memudahkan anak
belajar BUKAN MEMUDAHKAN GURU BELAJAR!

Nama narasumber(Siswa kelas 3): Muh.Figo Septiawan


Hasil Biodata

NAMA JENIS JENIS KELAS TEMPAT/TANGGAL NAMA PEKERJAAN ALAMAT


SISWA KELAMIN KETUNAAN LAHIR ORANG ORANG
TUA TUA
Muh.figo L autis XI Denpasar 01-09-2003 H.Azili Peg.swasta Jln.mappaoddang
septiawan Tarmizi kom.citra bungya
Bp 29 mks

Muh.Figo Septiawan, siswa kelasXI .

-PENGERTIAN AUTIS
Autis adalah kondisi dimana ada masalah kompleks pada gangguan sarafnya.
Dampak yang timbul karena adanya masalah pada saraf berupa susah berinteraksi,
susah berkomunikasi non-verbal dan berkomunikasi verbal, susah berbicara hingga
mengalami kesusahan dalam hal sosial-motorik

-PENYEBAB AUTIS
Penyebab autisme belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang
dapat meningkatkan risiko seseorang terserang autisme, yaitu:

 Berjenis kelamin laki-laki


 Memiliki keluarga dengan riwayat autisme
 Terlahir secara prematur
 Memiliki kelainan genetik atau kromosom tertentu, seperti sindrom fragile
X dan tuberous sclerosis
 Dilahirkan dari kedua orang tua yang berusia lebih dari 40 tahun
 Dilahirkan dari ibu yang mengonsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan tertentu,
terutama obat epilepsi, selama masa kehamilan
-Ciri-ciri AUTIS
Berikut ini adalah beberapa pola perilaku khas yang biasanya ditunjukkan oleh anak dengan autisme:
1. Marah
2. Menangis, atau tertawa tanpa alasan yang jelas
3. Hanya menyukai atau mengonsumsi makanan tertentu
4. Melakukan tindakan atau gerakan tertentu dilakukan secara berulang, seperti mengayun tangan atau
memutar-mutarkan badan
5. Hanya menyukai objek atau topik tertentu
6. Melakukan aktivitas yang membahayakan dirinya sendiri, seperti menggigit tangan dengan kencang atau
membenturkan kepala ke dinding
7. Memiliki bahasa atau gerakan tubuh yang cenderung kaku
8. Sulit tidur

Kendati demikian, gejala autisme tidak selamanya buruk. Beberapa anak dengan autisme ada yang memiliki
kelebihan atau bakat di bidang tertentu, seperti mampu belajar secara rinci lalu mengingatnya untuk waktu
yang lama dan tertarik mempelajari seni musik dan menggambar. Jangan ragu untuk mengajak anak konsultasi
dengan dokter.

-GEJALA AUTIS
Gejala yang dapat dialami oleh penderita autisme antara lain:

 Gangguan komunikasi dan interaksi sosial, seperti lebih senang menyendiri, enggan
berbicara dengan orang lain, dan sering mengulang kata yang sama
 Gangguan perilaku, seperti melakukan gerakan yang sama secara berulang, misalnya
selalu berjalan dengan berjinjit
 Gangguan lain, seperti gangguan kognitif yang menghambat belajar,
gangguan mood atau reaksi emosional, dan kejang

Cara Mengobati dan Mencegah Autisme


Autisme tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi, ada sejumlah metode yang bisa
dilakukan agar penderita autisme dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya terapi perilaku dan komunikasi, atau konsumsi obat untuk mengatasi
gangguan perilaku dan mood.
Risiko kejadian autisme dapat dihindari, terutama oleh ibu hamil, dengan melakukan
kontrol kehamilan rutin dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai