Fluida KLP 2
Fluida KLP 2
PERMANGANOMETRI
KELOMPOK
2
ELSA NURTISARI
ENDANG SURIYANI
NATASYA
TANTY RAHMAYANI
PERGNOMETR
I
Permanganometri merupakan metode titrasi dengan
menggunakan kalium permanganat, yang merupakan
oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas
titrasi reduksi dan oksidasi atau redoks.
Permanganometri juga bisa digunakan untuk
menentukan kadar belerang, nitrit, fosfit, dan
sebagainya.
Cara titrasi permanganometri ini banyak digunakan
dalam menganalisa zat-zat organik. Titrasi ini
melibatkan dua tahapan, yakni titrasi analit dengan
larutan kalium permanganat dan kemudian standardisasi
kalium permanganat dengan larutan natrium oksalat.
Titrasi melibatkan manipulasi volumetrik untuk
mempersiapkan larutan analit.
Bergantung pada bagaimana titrasi dilakukan,
ion permanganat dapat direduksi menjadi
Mnx, di mana x adalah +2, +3, +4 and +6.
Menggunakan permanganometri dapat
mengestimasi secara kuantitatif kehadiran
dari Fe+2, Mn+2, Fe+2 dan Mn+2 ketika
keduanya hadir sebagai campuran, C2O42−,
NO2−, H2O2 dan lain sebagainya.
PERINSIP
PERMANGANOMETRI
Prinsip titrasi permanganometri adalah reaksi oksidasi reduksi pada
suasana asam yang melibatkan elektron dengan jumlah tertentu,
dibutuhkan suasana asam (H2SO4) untuk mencapai tingkat oksidasi dari
KMnO4 yang paling tinggi dan bilangan oksidasi +7 menjadi +2. Pada
proses titrasi tidak dibutuhkan indicator lain. Karena KMnO4 sudah
mampu memberikan perubahan warna saat titik akhir titrasi yang
ditandai dengan terbentuknya warna merah muda. Sifat dari KMnO4 ini
dikenal sebagai autoindikator.
Dalam banyak kasus, permanganometri dilakukan dalam larutan yang sangat
asam di mana reaksi berikut terjadi ;