Pembimbing:
dr. Yalta Hasanuddin, Sp.An.
Nama : Ny. D
Usia : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Nangka Panorama
Tanggal masuk : 14 Desember 2020
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama : Hamil cukup bulan dengan darah tinggi
Riwayat Penyakit Sekarang :
+ 1 hari SMRS Os kontrol hamil ke dokter spesialis dan dikatakan
darah tinggi, lalu disarankan ke RS MYUNUS. R/perut mules yang
menjalar ke pinggang hilang timbul makin lama makin sering dan
kuat (-). R/ keluar air-air (-). R/ keluar darah lendir (-). R/ darah tinggi
sebelum hamil (-). R/ darah tinggi dalam keluarga (+). R/ sakit kepala
(-). R/pandangan mata kabur (-). R/ mual, muntah (-). R/ nyeri ulu hati
(-). Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih
dirasakan.
Riwayat Reproduksi
Menarche : 13 tahun
Siklus haid : 28 hari, teratur
Lama haid : 5-7 hari
Hari pertama haid terakhir : 10 Maret 2020
Taksiran persalinan : 17 Desember 2020
KB : Tidak ada
Riwayat Sosial
• Saat ini pasien tinggal bersama suami. Pasien tidak merokok
dan tidak mengonsumsi alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tipe badan : Piknikus
Berat badan : 70 kg
Tinggi badan : 155 cm
IMT : 29,16 kg/m2
Tekanan darah : 160/110 mmHg
Nadi : 85x/menit
Pernafasan : 21 x/menit
Suhu : 36,5°C
Kepala
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak ikterik,
pupil isokor
Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret/darah (-) bentuk normal,
septum deviasi (-)
Mulut : Bibir tidak kering, gusi tidak berdarah, lidah tidak kotor,
Ekstremitas
Tidak tampak deformitas
Akral hangat pada keempat ekstremitas, CRT <2”
Terdapat edema pada kedua ekstremitas inferior, pitting edema (-)
Laboratorium
14 Desember 2020
Hb : 12,4 g/dl (12 – 16 g/dl)
Hematokrit : 39% (40-54%)
Leukosit : 11.500/mm3 (4000 – 10.000
mm3)
Trombosit : 381.000/mm3 (150.000 –
400.000/mm3)
Clothing Time : 3’5” (2-6menit)
Bleeding Time : 1’40“ (1-6menit)
Urinalisis : Warna kuning keruh
Protein (+2)
Bilirubin (-) Darah (-) Epitel
Kesan Anastesi
Kesimpulan
B2 (Blood)
Akral : Hangat/merah/lembab
Tekanan darah : 90/130 mmHg
Frekuensi nadi : 110 x/menit
T/V : Cukup
Temperatur : 36.5 oC
Konj.palp inferior pucat/hiperemis/ikterik : -/-/-
B3 (Brain)
Sensorium : Compos Mentis
RC : +/+
Pupil : Isokor
Reflek fisiologis : +
Reflek patologis : -
Riw. kejang/ muntah proyektil/ nyeri kepala/ pandangan kabur :-/ -/ -/-
B4 (Bladder)
Urin :+
Volume : Cukup
Warna : Kuning pekat
Kateter :+
B5 (Bowel)
Abdomen (Status Obstetri) :
TFU 3 jbpx (31 cm), memanjang, punggung kanan, kepala, u 5/5,
His: -, DJJ : 145 x/menit, TBJ: 2.945 gram
Bising usus : (+) normal
Mual/Muntah : -/-
BAB/Flatus : +/+
NGT :-
B6 (Bone)
Edema : (+) di keempat ekstremitas
Fraktur :-
Luka :-
PRE OPERATIF
Pemilihan anestesia
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Status fisik
4. Jenis operasi
5. Keterampilan operator dan peralatan yang dipakai
6. Keterampilan pelaksana dan sarannya
7. Status rumah sakit
8. Pemintaan pasien
5 Aman :
1. Amankan diri
2. Amankan pasien
3. Amankan alat anestesi
4. Amankan obat-obatan anestesi
5. Amankan lingkungan
1. Amankan diri
Pastikan penolong dalam kondisi sehat
Menggunakan alat pelindung diri
Amankan diri dari lingkungan
2. Amankan pasien
- Anamnesis :
Riwayat penyakit sistemik yang pernah di derita
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan
Riwayat operasi
Kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol dan obat
terlarang
Riwayat alergi
-Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan status kesadaran dan tanda vital
Pemeriksaan keadaan psikis
Pemeriksaan kedaan gigi geligi
Pemeriksaan fisik umum untuk semua sistem organ
-Pemeriksaan laboratorium dan radiologi
Darah : Hb, HT, eritrosit, trombosit, BT dan CT
Urin : Pemeriksaan fisik, kimiawi, dan sedimen urin
Pemeriksaan radiologi sesuai dengan indikasi
Evaluasi EKG
Menentukan Prognosis Pasien Perioperatif
Berdasarkan hasil evaluasi praoperatif dapat disimpulkan status
fisik pasien menurut ASA.
Memastikan suplai jalur pipa utama dengan cara memastikan bahwa seluruh selang tersambung.
Memeriksa level isi vaporizer dan mengencangkan penutup bagian pengisian vaporizer.
5. AMAN LINGKUNGAN
Memiliki defibrilator, obat gawat darurat, dan perlengkapan lainnya untuk resusitasi jantung-paru.
Pramedikasi
Premedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anesthesia dengan tujuan
untuk melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anesthesia diantaranya :
• Meredakan kecemasan dan ketakutan
• Memperlancar induksi anesthesia
Ondansentron
• Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus 4 mg
B. PROSEDUR ANESTESI
1. Pasang monitor
2. Pemasangan monitoring tekanan darah, nadi, saturasi O2
3. Injeksi obat premedikasi ondansetron 4mg IV
4. Pemasangan monitoring tekanan darah, nadi, saturasi O2
5. Desinfeksi lokal lokasi suntikan anestesi lokal. Posisi pasien duduk tegak
dengan kepala menunduk, dilakukan tindakan anestesi spinal dengan
menggunakan jarum spinal no 26 diantara L3-L4 dengan Bupivacaine 15
mg, LCS (+), darah (-)
INTRA-OPERATIF
• Makan minum biasa saat bising usus (+), mual (-), muntah (-).
PEMBAHASAN
Pada pasien ini didiagnosis G1P0A0 hamil aterm belum inpartu dengan preeklampsia
berat janin tunggal hidup presentasi kepala dengan status fisik ASA II dan akan dilakukan
tindakan pembedahan berupa sectio caeseria.
Pada pembedahan tersebut akan dilakukan anestesi spinal karena memenuhi indikasi
untuk dilakukannya anestesi spinal, yaitu bedah obstetri – ginekologi dan merupakan tindakan
pembedahan yang berlokasi di abdomen bawah. Pada tindakan pembedahan tersebut
juga tidak terdapat kontraindikasi dari anestesi spinal.
PEMBAHASAN
Pada pasien ini diberi obat premedikasi berupa Ondansentron 1x4 mg untuk
mencegah mual dan muntah. Dilakukan tindakan teknik spinal anastesia block
di antara L3-L4 menggunakan bupivacain HCL konsentrasi 0,5% hyperbaric,
jumlah 3 cc (15 mg) dalam jarum spinocan G. 26.
Diagnosa pasien Ny. D 27 tahun adalah G1P0A0 hamil 37 minggu
belum inpartu dengan preeklampsia berat janin tunggal hidup
presentasi kepala. Diagnosis kerja sudah tepat, berdasarkan hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang telah
dilakukan pada pasien.
• Dasar pengelolaan preeklampsia bila kehamilan dengan penyulit apapun
pada ibunya, dilakukan pengelolaan sebagai berikut:
• Pada kasus ini diberikan terapi medikamentosa berupa Inj MgSO4 40%
sesuai protokol, nifedipin tab 3x10mg.
• Inj MgSO4 40% diberikan sudah tepat. Pemberian obat ini bertujuan untuk
mencegah dan mengurangi angka kejadian eklamsia, serta mengurangi
morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal.
Nifedipin tab 3x10mg diberikan sudah tepat. Pemberian obat ini bertujuan sebagai
antihipertensi. Antihipertensi direkomendasikan pada preeklamsia dengan hipertensi
berat, atau tekanan darah sistolik ≥160mmHg atau diastolik ≥110mmHg.
Pada kasus didapatkan tekanan darah pasien 160/110mmHg
Selama operasi diberikan 3 kolf infuse yang terdiri dari 2 kolf cairan RL dan 1 kolf cairan
gelofusal yang masing - masing adalah 500 cc dan dilanjutkan dengan pemberian cairan RL
di ruangan perawatan, dikarenakan untuk mengganti kebutuhan cairan karena puasa selama
6 jam dan stress operasi. Dengan perhitungan kebutuhan cairannya adalah sebagai berikut :
• Cunningham, FG. Leveno, KJ. Bloom, SL. Spong, CY. Dashe, JS. Hoffman, BL. Casey, BM. Sheffield, JS. Williams Obstetrics
Edition 24, 2014
• Norwitz ER,Dong Shu C, Repke JP, Acute complications of preeclampsia in Clinical Obstetric and Gynecology : Lippincott
Williams & Wilkins. Inc; vol 45;number 2.308-329:2002
• Wiknjosastro H, Sumpraja S, Saifuddin AB. Ilmu kebidanan. Edisi kedua. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1986:
• Arias F. Partical guide to high-risk pregnancy and delivery. 2 nd ed. Missouri : Mosby Year Book inc., 1993; 433-440
• Cavanagh D, Knuppel RA, O‟Connor TCF. Preeclampsia and eclampsia In: Cavanagh D, Woods RE, O‟Connor TCF,
Knuppel RA. Obstetric emergencies. Philadelphia: Harper and Row publisher, 1982; 107-132
• Walker JJ, Dekker GA. The etiology and pathophysiology of hypertension in pregnancy. In:
Walker JJ, Gant NF. Hypertension in pregnancy. London: Chapman & Hall Medical, 1997: 47-48
• Sheehan JL, Lynch JB. Pathology of preeclampsia in pregnancy. Baltimore (MD): Williams and
Wilkins; 1973.
• Mangku Gde, Senapathi Agung Gde Tjokorda. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi, Indeks
Jakarta: Jakarta. 2010
• Latief, Said. A. Suryadi, Kartini. A. Dachlan, M. Ruswan. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Bagian
Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran UI: Jakarta.2010
THANK YOU