Anda di halaman 1dari 18

Fraktur dan Dislokasi

Oleh : Muhammad Ramadhan Amirullah


Fraktur dan Dislokasi

Definisi

Etiologi

Patogenesis

Manifestasi Klinis

Diagnosis

Penatalaksanaan
Definisi

Fraktur adalah pecah atau rusaknya kontinuitas


struktur dari tulang. Hal ini dapat saja hanya sekedar
retak, remahan atau pecahan dari cortex; seringkali
pecahnya komplit dan pecahan tulang tergusur. Fraktur
dapat disebabkan karena adanya cedera, penekanan
dan dapat juga terjadi secara patologis (Louis, 2010).
Definisi

Dislokasi adalah keadaan dimana tulang-tulang


yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara
anatomis (tulang lepas dari sendi) (Permatasari, 2017).
Etiologi

Fraktur disebabkan oleh:


1. cedera;
2. stres yang berulang; atau
3. patologis.
Etiologi

Dislokasi disebabkan oleh:


1. Trauma: jika disertai fraktur, keadaan ini disebut
fraktur dislokasi.
• Cedera olahraga
• Terjatuh
2. Trauma yang tidak berhubungan dengan olahraga
• Kongenital (kelainan bawaan)
Patogenesis
Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis fraktur adalah :


1. Nyeri.
2. Hilangnya fungsi.
3. Deformitas.
4. Pemendekan ektremitas, krepitus.
5. Pembengkakan dan perubahan warna lokal
Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis dislokasi adalah :


1. Deformasi pada persendian
2. Gangguan gerakan
3. Pembengkakan
4. Nyeri sendi bahu, sendi siku, metakarpal palangeal
dan sendi pangkal paha servikal
5. Kekakuan
Diagnosis

Dari riwayat pasien, gejala yang paling sering adalah


nyeri yang terlokalisir, dan menurunnya fungsi dari
bagian yang terkena. Pada pemeriksaan fisik, dengan
inspeksi dapat terlihat expresi wajah pasien yang
kesakitan dan bagaimana cara dia melindungi bagian
yang terkena. Inspeksi lokal dapat memperlihatkan
adanya bengkak, deformitas (angulasi, rotasi,
pemendekan), atau gerakan abnormal.
Diagnosis

1. Foto rontgen, untuk menunjukkan adanya dislokasi


atau kerusakan lain di area sendi, misalnya patah
tulang.
2. MRI, untuk membantu dokter menilai kerusakan
pada struktur jaringan lunak di sekitar sendi yang
mengalami dislokasi.
Penatalaksanaan

Tiga tujuan utama dari penanganan fraktur adalah :


1.  Untuk menghilangkan rasa nyeri.
2.  Agar terjadi penyatuan tulang kembali
3.  Untuk mengembalikan fungsi seperti semula

Penanganan :
1. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di
daerah sekeliling tulang.
 
Penatalaksanaan

2. Pemasangan gips
Indikasi dilakukan pemasangan gips
adalah :
o   Immobilisasi dan penyangga fraktur
o   Istirahatkan dan stabilisasi
o   Koreksi deformitas
o   Mengurangi aktifitas
o   Membuat cetakan tubuh orthotik
Penatalaksanaan

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan gips


adalah :
o   Gips yang pas tidak akan menimbulkan perlukaan
o   Gips patah tidak bisa digunakan
o   Gips yang terlalu kecil atau terlalu longgar sangat membahayakan
klien
o   Jangan merusak / menekan gips
o   Jangan pernah memasukkan benda asing ke dalam gips /
menggaruk
o   Jangan meletakkan gips lebih rendah dari tubuh terlalu lama
Thank You

Anda mungkin juga menyukai