Anda di halaman 1dari 11

Ekosistem Akuatik

Ekosistem akuatik merupakan lingkungan yang di


dalamnya terdapat interaksi antara komponen biotik dan
abiotik dimana medium dominan yang ditempati oleh
organisme di sistem tersebut adalah air.
Sebagai medium utama kehidupan di sistem akuatik,
keberadaan air dan sifat air menjadi penentu utama
kehidupan di perairan yang ada. Ekosistem perairan
terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. Ekosistem Air Tawar
b. Ekosistem Laut
a. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar merupakan ekosistem dengan habitat yang
sering terdapat air tawar yang kaya akan mineral dan mengandung
sedikit kadar garam. Berdasarkan keadaan airnya, ekosistem air
tawar terbagi menjadi dua macam yaitu :
- Ekosistem air tenang (lentik)
• Danau
Ciri-ciri morfometrik dan sifat danau yaitu memiliki
kemiringan yang curam, kedalaman melebihi 100 m,
water level fluctuation mencapai 1-3 m, pada saat
penguapan permukaan air hanya sedikit turun sehingga
pasang surutnya kecil, dan volume air lebih besar
dibandingkan dengan permukaan dikarenakan
pergantian air yang sangat lama.
Terkait produktifitas primer, ketersediaan garam mineral
yang dapat dimanfaatkan organisme serta ukuran dan
kecepatan siklus makanan adalah faktor yang paling
memengaruhi besar kecilnya produksi suatu danau.
Berdasarkan tingkat kesuburan, danau terdiri dari danau
oligotrof (tingkat kesuburan rendah dan minim
ketersediaan nutrisi), danau eutrof (kaya akan nutrient,
sangat subur sehingga sering mengalami eutrofikasi),
danau dystrof (air berwarna cokelat hitam, pH rendah,
dan mengandung asam humat yang tinggi sehingga
tingkat kesuburan rendah)
• Rawa
Rawa adalah genangan air musiman yang dangkal dan luas. Banyak bahan
organik dari sisa-sisa tanaman air di dasarnya. Proses pembongkaran rawa berjalan
sangat lambat, sehingga mineral yang terlepas dari proses pembongkaran berjumlah
sangat sedikit dan lambat tersedia. Ciri utama rawa yaitu memiliki slope yang landau,
kedalamannya mencapai 1-30 m, water level fluctuation mencapai 3-5 m, dan memiliki
durasi pergantian air paling sering.
• Kolam

Kolam adalah perairan yang berupa genangan yang kedalamannya tidak lebih dari
3 meter dengan tepian curam dan dangkal yang dibuat oleh manusia dalam ukuran
yang lebih kecil. Air kolam diperoleh dari sumber air seperti sungai dan dapat diawasi
secara rutin. Berdasarkan struktur dan pemanfaatannya, kolam terbagi menjadi kolam
permanen dan kolam temporer.
• Waduk
Waduk adalah genangan perairan
yang dibuat oleh manusia dengan
membendung sungai lalu airnya
disimpan. Ekosistem waduk memiliki
sistem terbuka yang artinya pengaruh
dari luar tidak dapat diatur dan
dikendalikan sehingga perairan waduk
memiliki tiga daerah yaitu daerah litoral,
limnetik dan profundal. Ciri umum
waduk yaitu slope curam dan landau,
memiliki kedalaman 30-100 m, water
level fluctuation mencapai 5-25 m,durasi
retensi airnya sering dan penuh, dan
memiliki pasang surut yang lebih besar
dari danau.
- Ekosistem air mengalir (lotik)
Sistem lotik adalah suatu perairan yang dicirikan oleh adanya arus yang terus
menerus dengan kecepatan bervariasi sehingga perpindahan massa air berlangsung
terus menerus. Salah satu contoh dari ekosistem lotik adalah sungai.

Air sungai mengalir dari hulu ke hilir dan bermuara ke laut. Sungai merupakan
habitat bagi organisme akuatik meliputi tumbuhan air, plankton, perifiton, bentos,
ikan, serangga air dan lainnya yang keberadaannya sangat dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya.
b. Ekosistem Laut
Ekosistem laut dibagi menjadi tiga zona (wilayah) yaitu zona litoral, zona laut
dangkal (neritik), dan zona pelagik.
• Zona litoral  ekosistem laut yang termasuk zona litoral antara lain estuari, pantai
pasir, dan pantai batu.
- Ekosistem estuari  terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut
atau disebut muara sungai. Wilayah estuari sangat dinamis karena selalu terjadi
proses dan perubahan baik lingkungan fisik maupun biologis. Adanya
pencampuran massa air laut dan air tawar menyebabkan salinitas yang dimiliki
dapat berubah-ubah yang perubahannya dipengaruhi oleh pasang surut air laut
dan musim. Wilayah estuari merupakan wilayah laut paling produktif karena
adanya aliran air tawar yang terjadi terus menerus dari hulu sungai dan adanya
proses gerakan air akibat arus pasang surut yang mengangkut mineral-mineral,
bahan organik dan sedimen merupakan bahan dasar yang dapat menunjang
produktifitas perairan di wilayah estuari yang melebihi produktifitas laut lepas
dan perairan air tawar.
• Zona laut dangkal  ekosistem yang
termasuk zona laut dangkal adalah
ekosistem terumbu karang.
- Ekosistem terumbu karang  merupakan
ekosistem yang tersusun dari deposit
kapur kalsium karbonat (CaCO3) yang
sebagian besar dibentuk oleh karang
sehingga faktor lingkungan yang
memengaruhi pertumbuhan karang juga
memengaruhi keberadaan ekosistem.
• Zona pelagik  ekosistem yang termasuk zona pelagik adalah ekosistem laut dalam
- Ekosistem laut dalam  berada di laut dalam di mana cahaya matahari yang dapat
masuk ke dalam sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Rata-rata hewan
yang hidup di laut dalam adalah hewan predator, sedangkan vegetasi di laut dalam
hampir tidak ada. Ekosistem laut dalam berdasarkan lapisan kedalamannya terdiri
dari lapisan mesopelagic, batial, abisal, dan hadopelagic.
Daftar Pustaka
Aryulina, D., dkk. (2004). Biologi. Jakarta : Penerbit Erlangga
Barus, T.A. 2002. Pengantar Limnologi. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Kurniawan, A. (2018). Ekologi Sistem Akuatik. Malang : UB Press

Anda mungkin juga menyukai