Burung memiliki keindahan bentuk dan warna serta cara perkawinan yang menarik. Beberapa
aspek pada burung seperti pola terbang,makanan dan kegiatan kawin tidak terlalu sulit untuk
diamati.Aspek lain yang menarik adalah tingkah laku burung,suara,siulan dan nyanyian yang
indah yang sangat spesifik bagi tiap-tiap burung. Burung berkembang dari reptilia. Nenek
moyang burung adalah Archeopteriyx yang merupakan kombinasi sifat reptilia dan burung dan
merupakan mata rantai perkembangan evolusi reptil dan burung yang tergambar melalui temuan
fosil zaman Jurasic di daerah bavaria. Beberapa akhli menilai archeopteryx adalah burung purba
dan ada pula yang berpendapat sebagai Dinosaurus yang berbuli,di mana bulu tersebut
merupakan thermoinsulator yang diperlkan pada wkatu terbang.
Ada beberapa alasan untuk menempatkan burung sebagai vertebrata tinggi. Burung memiliki
struktur tubuh dan fisiologi yang berkembang lebih baik dari pada vertebrata lainnya termasuk
mammalia.
Keanekaragaman Arsitektur Burung
Meskipun ada sejumlah kecil burung yang tidak dapat terbang,namun semua struktur aves
merupakan bentuk adaptasi untuk terbang. Hal ini jelas tampak pada burung yang tak dapat
terbang seperti burung unta dan penguin yang menunjukan bahwa mereka berasal dari nenek
moyang yang dapat terbang,adaptasi ini tampak dalam bentuk tubuh yang aerodinamik yang
memungkinkan mereka untuk terbang. Berarti lepas dari ukuran tubuh,warna,bentuk paruh dan
kaki,terdapat derajat keaneka ragaman struktur yang sangat tinggi untuk kelas aves jika
dibandingkan dengan kelas lainnya sperti mammalia. Keanekaragaman struktur ini menyebabkan
sistem klassifikasi yang meliputi perbedaan morfologi sulit untuk dibuat.
1. Struktur dan warna paruh,dari burung rangkong dan toucan yang sama-sama beradaptasi untuk
memakan buahbuahan dari pepohonan di hutan tropika.
2. Perbedaan kaki,kedua burung di atas memiliki susunan jari kaki yang berbeda, Secara umum
perbedaan kaki lebih konservatif daripada paruh karena itu lebih reliabel,karena itu kedua burung
ini tidak diklassifikasikan bersama.
3. Umumnya filogeni burung yang didasarkan pada sifat alur bulu-bulu,bentuk tendon otot
tungkai,protein pada albumin telur,tidak dapat diandalkan untuk identifikasi sehari-hari di
museum maupun untuk identifikasi di lapangan.
Pertama ;Perbedaan burung yang dapat terbang dan tak dapat terbang.
Kedua ; Pada tipe anak yang baru menetas dibedakan atas precoccial dan altricial. Precoccial
ditujukan pada anak burung yang dapat segera meninggalkan sarang setelah menetas untuk
mencari makanan, misalnya pada anak ayam atau anak bebek. Altricial;ditujukan pada anak
burung yang pada waktu menetas masih tak berbulu,belum dapat berdiri,tetap tinggal di dalam
sarang dan diberi makan oleh induknya sampai burung cukup kuat untuk terbang,misalnya pada
burung pemangsa dan penyanyi. Bebebrapa diantara ordo ini bersifat intermediat,beberapa jelas
precoccial atau altricial. Hampir semua ciconiformes seperti bangau dan blekok adalah
altricial,tetapi burung flamingo adalah precocial. Sebaliknya kebanyakan charadiiformes adalah
precocial tetapi sebagian lainnya seperti camar dan terna adalah intermediet,yaitu anakanaknya
dapat meninggalkan sarang tetapi masih diberi makan langsung oleh induknya.
Ketiga ; Perbedaan berdasarkan distribusi ekologis. Beberapa ordo dikategorikan sebagai burung
yang hidup di darat,aquatik dan burung bertengger. Bagian pertama dari sistem klasifikasi ini
adalah Burung yang hidup di tanah,seperti Ratitae,Tinamae,Crane dan burung yang diburu (game
bird). Bagian kedua adalah burung aquatik yang terdiri atas burung air tawar dan burung laut.
Bagian ketiga adalah burung yang hinggap atau bertengger yang dibedakan berdasarkan
makanannya yaitu predator dan pemakan udara (aerial feeders),kecuali Pssseriformes yasng
dikelompokkan sebagai burung arboreal (hidup di pohon).
Distribusi Geografi
Bagian yang paling menarik dari distribusi vertebrata terestrial adalah distribusi geografi yang
dipengaruhi oleh pemisahan benua (continental drift). Perlu ditekankan di sini bahwa Australia,
Antartika,Amerika Selatan dan Afrika bersamasama dengan India merupakan daratan yang luas
yang terpisah pada Zaman Mesozoic.Burung memiliki kekhususan, karena kemampuannya untuk
terbang jauh melintasi lautan. Kemampuan ini mempengaruhi distribusi burung,misalnya burung
egret (sej bangau) dapat melintasi lautan Atlantik dari Afrika hingga ke Amerika
selatan,sementara bagi burung yang tak terbang jauh maka lautan menjadi barier yang effektif
sehingga penyebarannya diskontinyu. (lihat peta). Burung kurang endemik dibandingkan
mamalia. Daerah pembiakan burung juga penting dalam distribusi geografis karena posisi burung
yang tidak statis dan ada jenis burung yang bermigrasi pada musim tertentu.
Tata nama ilmiah yang diperkenalkan oleh Lineaus yang dikenal sebagai binomial,digunakan
secara luas dalam berbagai penamaan spesies. Setiap spesies hewan dan tumbuhan mempunyai
nama internasional yang terdiri atas dua nama latin atau nama yang dilatinkan. Pertama adalah
nama genus dan kedua adalah sifat. Misalnya Tyto alba, Tyto adalah nama genus burung hantu
alba adalah nama dikenal luas yang menunjukan ciri atau sifat khusus dari genus Tyto.
2) Celah tekak yang terdapat pada dasar hulu kerongkongan atau faring yang menghubungkan
rongga mulut dengan trakea.
3) Trakea atau batang tenggorok yang panjang, berbentuk pipa, dan disokong oleh cincin tulang
rawan.
4) Sepasang paru-paru berwarna merah muda yang terdapat dalam rongga dada. Bagian ini
meliputi bronkus kanan dan bronkus kiri yang merupakan cabang bagian akhir dari trakea.
Dalam bronkus pada pangkal trakea, terdapat sirink (siring), yang pada bagian dalamnya terdapat
lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar dan dapat menimbulkan suara. Bronkus
bercabang lagi menjadi mesobronkus, yang merupakan bronkus sekunder, dan dapat dibedakan
menjadi ventrobronkus (bagian ventral) dan dorsobronkus (bagian dorsal). Ventrobronkus
dihubungkan dengan dorsobronkus oleh banyak parabronkus (100 atau lebih). Parabronkus
berupa tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler, sehingga memungkinkan udara
berdifusi.
Pada waktu terbang, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung-kantung udara. Waktu sayap
diangkat ke atas, kantung udara di ketiak mengembang, sedang kantung udara di tulang korakoid
terjepit, sehingga terjadi inspirasi (O2 pada tempat itu masuk ke paru-paru). Bila sayap
diturunkan, kantung udara di ketiak terjepit, sedang kantung udara di tulang korakoid
mengembang, sehingga terjadi ekspirasi (O2 pada tempat itu keluar). Makin tinggi burung
terbang, makin cepat burung mengepakkan sayapnya untuk mendapatkanoksigen yang cukup
banyak.
Udara luar yang masuk, sebagian kecil tetap berada di paru-paru, dan sebagian besar akan
diteruskan ke kantung udara sebagai udara cadangan. Udara pada kantung udara dimanfaatkan
hanya pada saat udara (O2) di paru-paru berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan
sayapnya.
b. Tembolok
Tembolok merupakan saluran yang menghubungkan lambung dengan rongga mulut. Tembolok
terletak pada tenggorokan bagian akhir. Pada tembolok makanan hanya numpang lewat saja dan
tidak mengalami proses pencernaan. Tembolok juga menjadi tempat untuk menampung dan
menimbun makanan. Di sini makanan akan disimpan untuk sementara waktu dan mengalami
proses peredaman olah cairan yang disekresikan oleh dinding tembolok.
c. Lambung
Di dalam lambung makanan mengalami pencernaan secara enzimatis dengan bantuan getah
lambung. Lambung menghasilkan enzim pepsin, renin dan asam klorida (HCL)
d. Ampela (Gizzart)
Di dalam gizzart terjadi proses pelumatan makanan dengan bantuan grift. Grift membantu
pelumatan makanan menjadi partikel yang lebih kecil dengan permukaan yang luas sehingga
mudah ubtuk penetrasi enzim.
› e. Usus halus
Usus halus pada burung tersusun atas duodenum, jejunum dan ileum. Di dalam duodenum terjadi
proses penyerapan makanan. Pencernaan makanan di dalam usus halus dibantu oleh cairan
empedu, enzim pankreas dan enzim usus. Empedu berfungsi untuk mengelmulsikan lemak,
mengaktifkan lipase dan menghidrolisis lemak.
› f. Usus besar
Didalam usus masih terjadi proses pencernaan makanan yang belum dicerna oleh usus halus. Di
dalam usus besar terjadi pencernaan selulosa dan hemiselulosa yang belum terhidrolisis oleh
enzim.
Di dalam kolon terjadi pencernaan mikrobiologi dengan bantuan bakteri untuk mencerna protein.
› g. Kloaka
Sisa sari-sari makanan yang tidak diserap oleh tubuh di dorong oleh usus besar menuju rektum
selanjutnya dikeluarakan melalui kloaka
C. SISTEM REPRODUKSI PADA AVES
› 1.) Sistem Genitalia Jantan
› Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di
sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di
sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk
duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada
burung- burung kecil, duktus eferen bagian distal yang sangat panjang membentuk duktus aferen
yang berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara dikloaka ssebagai duktus ejakulatori.
Duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil dengan ureter ketika masuk kloka
› Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan
terletak di bagian dorsal rongga abdomen. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya
yang sebelah kiri, dan dibagi menjadi beberapa bagian- bagian anterior adalah
infundibulum yang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang
dikelilingi oleh fimbre- fimbre. Di posterionya adalah magnum yang akan Mengekskrsikan
albumin, selanjutnya istimus yang mengsrkresikan fimbre. Di Posteriornya adalah magnum yang
akan mensekresikan albumin, selanjutnya Istimus akan mensekresikan membran sel telur dalam
dan luar.
D. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA AVES
› Jantung burung dan mamalia memiliki empat ruang yang sudah terpisah sempurna. Dengan
demikian, telah terjadi pemisahan yang sempurna antara darah kaya CO2 dan darah yang kaya
O2. Darah burung berbentuk oval dengan inti sel, dan hemoglobin yang terkandung dalam
protoplasma sel darahnya. Dari bilik kiri, darah akan mengalir lewat arteri yang bercabang tiga.
› Dua arteri bercabang-cabang lagi untuk menyuplai darah ke kepala dan organ-organ di tubuh
bagian depan, serta otot-otot terbang. Satu arteri menyuplai darah ke anggota badan bagian
belakang. Sementara itu, pembuluh balik (vena) pada burung dapat dibedakan atas vena cava
superior (yang membawa darah dari tubuh bagian atas) dan vena cava inferior (yang membawa
darah dari tubuh bagian bawah).
›
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh
aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile
serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya
mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk
folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup
bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan
penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan
mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada
perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak
Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.
Barbae
Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels
yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan.
Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral dari
rachis.
A. Sayap
Sayap merupakan ekstremitas anterior untuk terbang. Bulu pada sayap dibedakan atas
bulu dorsal dan ventral. Gambar dan keterangan bulu pada sayap adalah sebagai berikut:
Permukaan dorsal sayap
1. Remiges primarius coverts (bulu pada digiti dan metacarpal)
2. Remiges secondarius coverts (bulu daerah ulna)
3. Marginal
4. Alula
5. Greater primarius coverts
6. Greater secondarius coverts
7. Medium secondarius coverts
8. Lesser secondarius coverts
Bulu sayap
ventral
Ket: Apilars
Tipe paruh dan cakar
Burung adalah hewan yang bisa terbang, dan hampir setiap bagian tubuh dari
burung sangat disesuaikan dengan sifatnya yang bisa terbang. Tubuh pendek, kuat
dan kompak, organ-organ internal dilindungi oleh tulang dada yang luas dan rata
dengan membawa otot terbang yang besar. Kaki dan otot yang kuat dapat
memberikan dorongan untuk terbang dan daya pantul untuk mendarat. Anatomi sayap
burung berbentuk seperti tangan manusia, tetapi beberapa tulang jari tidak ada pada
burung. Morfologi burung dapat menunjukkan kondisi habitat dan cara hidupnya.
Contohnya bentuk paruh pada burung sesuai dengan jenis makanannya. Selain itu
bentuk kaki selalu disesuaikan dengan habitatnya atau jenis vegetasi dimana ia
hidup.
Contoh: Bebek
Contoh: Elang
Menurut Gill (2007:17-18) Anatomi kaki sesuai dengan gaya hidup yang
berbeda.
Pada jari kaki ada pelebaran (lobate) yang terdapat pada burung
yang memiliki kebiasaan berenang dan menyelam.
Tipe kaki pelari atau pejalan cepat dengan dua jari di bagian
depan yang besar dan kuat.
Tipe kaki pengais dengan tiga jari pada satu bidang datar dan
satu jari ke belakang letaknya agak ke atas.
Pelatuk.