PPT Titrasi - Siswa

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

Masih ingatkah kalian

benda-benda ini termasuk larutan apa?


Misalkan dilaboratorium kita memiliki suatu larutan asam-
basa yang tidak diketahui konsentrasinya karena labelnya
rusak, menurut kalian bagaimana cara kalian
menentukannya?

Bagaimana kekuatan asam-basanya jika kemolaran


(konsentrasi) zatnya semakin besar?
TITRASI
ASAM-BASA
sampel yang bersifat
basa, larutan standar asam
ASIDIMETRI

TITRASI
ASAM-BASA
(TITRASI NETRALISASI)

ALKALIMETRI

sampel yang bersifat


asam, larutan standar basa
TITRASI

TITRAT TITRAN
(Larutan yang ada didalam
(Larutan yang ada didalam erlenmeyer)
buret)

Indikator /H20/ larutan


ANALIT
pengkondisi suasana
PERALATAN
TITRASI
1. Buret 2. Erlenmeyer
PERALATAN TITRASI
3. Gelas ukur 4. Gelas beker
PERALATAN TITRASI
5. Pipet gondok 6. Labu Takar
PERALATAN TITRASI
7. Botol Semprot 8. Corong
PERALATAN TITRASI
9. Pipet Tetes 10. Statif dan Klem
Larutan Standar pada Titrasi

Primer Sekunder

Larutan yang disiapkan dengan


menimbang secara akurat dengan Larutan dengan konsentrasi
kemurnian tinggi (100%) untuk tertentu dan dititrasi dengan
mentitrasi larutan sekunder. larutan standar primer
Contoh :HCl (stabil, tidak mudah Contoh : NaOH (bersifat
terurai) higroskopis)
Syarat Titrasi
1. Reaksi antara analit dan titran diketahui dengan
pasti produk apa yang akan dihasilkan

2. Reaksi berjalan cepat

3. Harus ada indikator sebagai penanda reaksi antara


analit dan titran yang sudah mencapai titik akhir titrasi baik
perubahan warna, arus listrik, pH, dll

4. Reaksi antara analit dengan titran memiliki


kesetimbangan lebih ke kanan
1. Memonitor
perubahan pH selama
titrasi

2. Membuat plot
1.Memakai pH antara pH dengan
volume titrat untuk
meter memperoleh kurva
titrasi

Cara mengetahui 3. Titik tengah


titik ekivalen dari kurva titrasi
tersebut adalah
“titik ekuivalen”.

2. Perhitungan
secara teoritis
CARA MENENTUKAN TITIK AKHIR TITRASI

Memakai indikator asam basa

1. Indikator ditambahkan pada titrat


sebelum proses titrasi dilakukan

2. Keadaan dimana titrasi dihentikan


saat terjadi perubahan warna indikator
disebut sebagai “titik akhir titrasi”.
INDIKATOR ASAM-BASA
Perubahan Warna
Indikator Trayek pH
(Asam) (Basa)
Kuning metil 2,4 – 4,0 Merah Kuning
Biru bromfenol 3,0 – 4,2 Kuning Biru
Jingga metil 3, 1 – 4,4 Jingga Kuning
Hijau bromkresol 3,8 – 5,4 Kuning Biru
Merah metil 4,2 – 6,3 Merah Kuning
Ungu bromkresol 5,2 – 6,8 Kuning Ungu
Biru bromtimol 6,1 – 7,6 Kuning Biru
Merah fenol 6,8 – 8,4 Kuning Merah
Merah kresol 7,2 – 8,8 Kuning Merah
Biru timol 8,0 – 9,6 Kuning Biru
Fenolftalein 8,2 – 10,0 Tak berwarna Merah
Timolftalein 9,3 – 10,5 Tak berwarna Biru
NOTE :
Kadar larutan asam
ditentukan dengan
menggunakan
Cara penentuan konsentrasi asam-basa larutan basa dan
sebaliknya.
dengan titrasi
1. Mengisi buret dengan titran dan erlenmeyer dengan titrat
(berisi analit, indikator, air, atau larutan pengkondisi
suasana)

2. Menambahkan titran sedikit demi sedikit ke titrat sampai


mencapai keadaan ekuivalen (artinya secara stoikiometri
titrat dan titer tepat habis bereaksi).

3. Saat terjadi perubahan warna indikator itulah saat titik


akhir titrasi, maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita
mencatat volume titran yang digunakan untuk mencapai
keadaan tersebut.

4. Dengan menggunakan data volume titrat, volume dan


konsentrasi titran maka kita bisa menghitung kadar titrat .
RUMUS UMUM TITRASI

Titik akhir titrasi


Mol-ekuivalen asam = Mol-ekuivalen basa

N x V asam = N x V basa

n x M x V asam = n x V x M basa

Keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = jumlah ion H+ (pada asam) atau –OH (pada basa)

Anda mungkin juga menyukai