(Non-steroidal Anti-Inflammatory
Drugs)
KELOMPOK I
Ai Siti Mariani
Aldi Andika
Alise Kumala Susana
Cici Nuraini
Dani Ramdani
Dea anggraeni
NSAID
Saat rusak atau mengalamai gangguan jaringan tubuh akan mengeluarkan zat
kimia yang disebut prostaglandin. Prostaglandin inilah penyebab
membengkaknya jaringan dan yang mengirimkan sinyal elektrik ke otak dan
kemudian diterjemahkan sebagai rasa nyeri.
Ketika dikonsumsi obat golongan NSAID tersebut akan bekerja dengan
menghambat efek dari enzim yang dinamakan cox-1 dan cox-2, kedua enzim ini
berperan memproduksi prostaglandin.
Dengan menghambat kerja kedua enzim tersebut, obat NSAID juga menghalangi
produksi prostaglandin sehingga pembengkakan dan rasa nyeri di tubuh bisa
berkurang.
MEKANISME KERJA NSAID
Golongan salisilat
Golongan Para aminofenol { parasetamol )
Tuunan Indometasin
Turunan Asam Fenil Propionat ( ibuprofen )
Turunan Pirazolon ( Fenilbutazon )
Turunan Oksikam ( piroxicam )
Turunan Asam Antralinat ( Asam mefenamat, diclofenac )
1. GOLONGAN SALISILAT
Indikasi : untuk mengurangi sakit kepala, sakit gigi ,migrain, dan dysmenorrhea
Kontra indkasi : Posien dengan hipersensitivitas / alergi terhadap komponen dari
aspirin .
Efek samping : Alergi berupa biduran, serangan asma , sesak napas, gangguan
fungsi hati dan ginjal.
Dosis dewasa : nyreri dan demam 325-600 mg tiap 4-6 jam / hari
Waktu paruh : 15 – 20 menit
2. TURUNAN Para Aminofenol
Turunan Para Aminofenol memiliki efek analgetic dan antipiretik sama kuat
dengan asetosal, khususnya asetaminofen dan fenasetin. Akan tetapi efek anti
inflamasinya sangat lemah. Obat ini dianggap paling aman karena tidak
menyebabkan iritasi lambung yang hebat jika di konsumsi
Contoh turunan Para Aminofenol yaitu : Asetaminofen, Fenasetin,Asetamilid.
PARACETAMOL
Indometasin mempunyai efek analgetic, anti piretik dan anti inflamasi. In vitro
indometasin menghambat enzim siklooksigenase seperti kolkisin.
Indometasin merupakan penghambat prostaglandin yang kuat. Obat ini berikatan
dengan protein 90% dan mengambil alih obat lain yang berikatan dengan protein
sehingga dapat menimbulkan toksisitas . Indometasin sangat mengiritasi lambung
dan harus dimakan sewaktu makan atau Bersama –sama makanan.
Turunan Asam Fenil Propionat
Indikasi : Meredakan nyeri ringan sampai sedang , nyeri setelah operasi, nyeri
otot,nyeri haid serta menurunkan demam.
Efek samping : Mual, muntah, konstipasi, nyeri perut serta rasa terbakar pada
perut bagian atas.
Dosis : Dewasa 200 -400 mg per hari diminum sebanyak 3 – 4 x / hari
Anak 20 mg/kg bb /hari dalam dosis terbagi.
5. Turunan Pirazolon
Turunan pirazolon mempunyai efek anti inflamasi yang kuat. Akan tatapi obat ini
memiliki efek samping berupa agrunulositosis, anemia aplastic, anemia hemolitik,
sindroma nefrotik, neuritis optic, reaksi alergi serius, dermatitis eksfoliatif serta
nekrosis hati
Derivat pirazolon ini memiliki khasiat anti flogistik yang lebih kuat dari kerja
analgetiknya. Golongan ini hanya digunakan sebagai obat rematik
Contoh turunan pirazolon yaitu : Fenilbutazon
Turunan Oksikam
Turunan Oksikam mempunyai aktifitas anti inflamasi , analgetic dan anti piretik
Hanya digunakan untuk penyakit inflamasi sendi. Obat ini cepat diabsorpsi dalam
lambung dalam ! Jam konsentrasi dalam plasma akan mencapai 80% dari kadar
puncaknya
Metabolisme terjadi di dalam hati dan di eksresi melalui urine dan feses.
Contoh turunan Oksikam adalam Piroksikam
Turunan Asam Antralinat
1. Asam Mefenamat
Asam Mefenamat mengurangi rasa nyeri dari ringan sampai sedang pada sakit
gigi ,sakit telinga,nyeri otot,dismenore serta nyeri setelah melahirkan dan nyeri
trauma
Asam mefenamat merupakan kelompok anti inflamasi non steroid yang bekerja
dengan cara menghambat sintesa prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan
menghambat enzim siklooksigenase sehingga mempunyai efek analgetic, anti
piretik dan anti inflamasi.
Turunan Asam Antralinat
2. Diklofenak
Diklofenak di absorpsi melalui saluran cerna secara cepat dan lengkap . Obat ini
hamper sepenuhnya berikatan pada protein plasma dan mengalami efek lintas
awal sebesar 40 – 50%
Mekanisme Diklofenak dengan jalan menghambat enzim siklooksigenase
sehingga pembentukan prostaglandin terhambat
Efek samping dari obat ini adalah mual, gastritis erythema kulit dan sakit kepala
PENGGOLONGAN OBAT NSAID
cox2 selective inhibitor
Celecoxib
Etoricoxib
Meloxicam
Valdecoxib
1.CELECOXIB
Celecoxib termasuk dalam golongan obat anti inflamasi nonsteroid jenis COX-2
inhibitor. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase -2 yang
bertugas memproduksi prostagkandin. Penurunan kadar prostaglandin akan
berdampak pada berkurangnya rasa nyeri dan bengkak akibat peradangan.
Indikasi: meredakan nyeri dan bengkak pada kondisi seperti rheumatoid artritis,
osteo ertritis,ankylosing spondylitis atau nyeri saat menstruasi
Efek samping : diare,sembelit, pusing , perut kembung. Mual ,muntah
Dosis dan Aturan Pakai Celecoxib
Kondisi: Osteoarthritis
Dewasa: 200 mg per hari, yang dapat dibagi ke dalam 1–2 jadwal konsumsi. Jika diperlukan,
dosis bisa ditingkatkan hingga 400 mg, 2 kali sehari.
Kondisi: Nyeri akut dan nyeri haid (dismenore)
Dewasa: dosis awal 400 mg, bila perlu bisa diberikan dosis lanjutan 200 mg. Dosis perawatan
200 mg, 2 kali sehari.
Kondisi: Rheumatoid arthritis
Dewasa: 100 atau 200 mg, 2 kali sehari.
Kondisi: Radang sendi pada anak-anak dan remaja (juvenile idiopathic arthritis)
Anak-anak usia ≥2 tahun dengan berat badan 10–25 kg: 50 mg, 2 kali sehari.
Anak-anak usia ≥2 tahun dengan berat badan >25 kg: 100 mg, 2 kali sehari.
Kondisi: Ankylosing spondylitis
Dewasa: 200 mg per hari, yang dapat dibagi ke dalam 1–2 jadwal konsumsi. Dosis bisa
ditingkatkan hingga 400 mg per hari setelah 6 minggu.
2.Etoricoxib