Anda di halaman 1dari 25

Pengantar

Dasar negara Indonesia, dalam pengertian


historisnya merupakan hasil pergumulan
pemikiran para pendiri negara (The Founding
Fathers) untuk menemukan landasan atau
pijakan yang kokoh untuk di atasnya didirikan
negara Indonesia merdeka.

Sidang BPUPKI (29 Mei s.d 1 Juni 1945; dan 10


Juli s.d 17 Juli 1945)
PANCASILA
1) Ketuhanan dengan 1) Ketuhanan Yang Maha Esa
kewajiban menjalankan 2) Kemanusiaan yang adil dan
syari’at Islam bagi beradab
pemeluk-pemeluknya
3) Persatuan Indonesia
2) Kemanusiaan yang adil dan
4) Kerakyatan yang dipimpin
beradab oleh hikmat kebijaksanaan
3) Persatuan Indonesia dalam permusyawaratan
4) Kerakyatan yang dipimpin /perwakilan
oleh hikmat kebijaksanaan 5) Keadilan sosial bagi
dalam permusyawaratan seluruh rakyat Indonesia
perwakilan
5) Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Berdasarkan ajaran
Stuffen theory dari
Hans Kelsen,
(Abdullah,1984: 71),
Hubungan……(2)

 Fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara pada


hakikatnya adalah sumber dari segala sumber
hukum atau sumber tertib hukum di Indonesia,
sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MPRS No.
XX/MPRS/1966 (Jo. Ketetapan MPR
No.IX/MPR/1978).

 Bahwa seluruh peraturan perundang-undangan


Republik Indonesia (Tap. MPR; UU; PP; Perpres;
dan Peraturan-peraturan Pelaksanaan lainnya)
harus sejiwa dan sejalan dengan Pancasila. Dengan
kata lain, isi dan tujuan Peraturan Perundang
undangan RI tidak boleh menyimpang dari jiwa
Pancasila.
Hubungan……(3)

 Pembukaan yang berintikan Pancasila merupakan


sumber bagi batang tubuh UUD 945.

 … bahwa selain sebagai Mukadimah, Pembukaan UUD


1945 mempunyai kedudukan atau eksistensi sendiri.

 Akibat hukum dari kedudukan Pembukaan ini adalah


memperkuat kedudukan Pancasila sebagai norma
dasar hukum tertinggi yang tidak dapat diubah dengan
jalan hukum dan melekat pada kelangsungan hidup
Negara Republik Indonesia.
Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia

 disebut juga sebagai falsafah negara (philosofische


grondslag), atau ideologi negara (staat idea).
 sebagai sumber kaidah hukum konstitusional yang
mengatur negara Republik Indonesia beserta seluruh
unsur-unsurnya,
 Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang di dalamnya mengandung makna ideologi
nasional sebagai cita-cita dan tujuan negara (Tap. MPR
No. XVIII/1998)
Pancasila sebagai Dasar Negara (lanjutan)

 Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 Tentang Sumber Hukum dan


Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan, menyatakan
“Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana yang
tertulis dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945” (Pasal 1).
 Tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia adalah:
(Pasal 2) :
1. Undang Undang Dasar 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
3. Undang-undang
4. Peraturan Pemerintah sebagai pengganti Undang-undang
5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah.
TATA URUTAN
PERUNDANG-UNDANGAN
(UU No. 10/2004)
UUD 1945
Undang-Undang/Perpu
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Daerah
UU Nomor 12 /2011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan, Jenis dan hierarki Peraturan
Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang;
Peraturan Pemerintah;
Peraturan Presiden;
Peraturan Daerah Provinsi; dan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
 
Penjabaran Pancasila
dalam Batang Tubuh UUD 1945
 Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran
yang meliputi suasana kebatinan, cita-cita hukum dan cita-
cita moral bangsa Indonesia, mengandung nilai-nilai yang
dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
 Pokok-pokok pikiran yang bersumber dari Pancasila itulah
yang dijabarkan ke dalam batang tubuh melalui pasal-pasal
UUD 1945.
 Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan batang tubuh
UUD 1945 bersifat kausal dan organis.
Hubungan kausal mengandung pengertian Pembukaan
UUD 1945 merupakan penyebab keberadaan batang tubuh
UUD 1945,
Hubungan organis berarti Pembukaan dan batang tubuh
UUD 1945 merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.
4 Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
1) Pokok pikiran pertama berintikan ‘Persatuan’,
“negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

2) Pokok pikiran kedua berintikan ‘Keadilan sosial’,


“negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”.

1) Pokok pikiran ketiga berintikan ‘Kedaulatan rakyat’,


“negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan perwakilan”.

2) Pokok pikiran keempat berintikan ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’,


“negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab’.
Contoh Penjabaran Pancasila ke dalam
Batang Tubuh UUD 1945.
1. Sistem pemerintahan negara dan
kelembagaan negara.

Pasal 1 ayat (3);


……………………………………………………?

Pasal 3;
……………………………………………………?
Contoh Penjabaran ….. (2)

2. Hubungan antara negara dan penduduknya


yang meliputi warga negara, agama,
pertahanan negara, pendidikan, dan
kesejahteraan sosial.

(Pasal 26 ayat (2); …………………….. ?


Pasal 27 ayat (3); ………………………..?
Pasal 29 ayat (2); ………………………….?
Pasal 31 ayat (2) dan (3); ………………..?
Pasal 33 ayat (1); ……………………………….?
Pasal 34 ayat (2). …………………………………?
Contoh Penjabaran ….. (3)

3. Materi lain berupa aturan


bendera negara, bahasa negara,
lambang negara, dan lagu
kebangsaan

Pasal 35 ……………………?
Pasal 36 …………………….?
Pasal 36A ………………..…?
Pasal 36B ……………………?
Implementasi Pancasila Dalam Pembuatan
Kebijakan Negara
Minggu depan …………!!!
Implementasi Pancasila Dalam
Pembuatan Kebijakan Negara
 Empat pokok pikiran Pembukaan UUD 1945
…??
 Penjabaran keempat pokok pikiran
Pembukaan ke dalam pasal-pasal UUD 1945
mencakup POLEKSOSBUD HANKAM
 Politik ; adalah ……?
 Ekonomi ; yaitu ….. ?
 Sosbud ; ialah …….?
 Hankam; adalah ……?
Aspek politik dituangkan dalam :
 pasal 26; …………?
 pasal 27 ayat (1); …….. ?
 pasal 28; ……..?
Aspek ekonomi dituangkan dalam :
 pasal 27 ayat (2); ……………….?
 pasal 33; ………………?
 pasal 34; …………….?
Aspek sosial budaya dituangkan dalam:
 pasal 29 ; ………………?
 pasal 31 ; ………………..?
 pasal 32 ; ………………….?
Aspek HANKAM dituangkan dalam :
 pasal 27 ayat (3) ;
………………. ?
 pasal 30 ayat (1)
s.d (5); ………?

Anda mungkin juga menyukai