Oleh :
Retno Sigit Haryanto, S. Pd.
NIM. 203129764498
Mengujipewarnaalamidanpewarnabuatanpadaminuman
Mengidentifikasijeniszataditifpadamakanandanminuman
TUJUAN PEMBELAJARAN
Diberikancontohbeberapakomposisimakanan,
pesertadidikdapatmenjelaskanzataditifdanbahanutamadalammakanandanminu
mandengantepat.
Melaluipercobaan ,
siswadapatmengujipewarnaalamidanpewarnabuatanpadasuatuminuman
Melaluipemgamatanpadabungkusmakanandanminuman,
pesertadidikdapatmenganalisisjeniszataditifpadamakanandanminumandengan
benar
Ringkasan materi
A. pewarna alami
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh
dari alam, baik dari tumbuhan dan hewan
NO Warna Yang Diinginkan Contoh Sumber
7 Orange Wortel
8 Kuning Kunyit
B. Pewarna buatan
Adalah Pewarna yang terbuat dari bahan kimia. Bahan pewarna
buatan memiliki beberapa keunggulan dibanding pewarna alami, yaitu
harganya murah, praktis dalam penggunaan, warnanya lebih kuat,
macam warnanya lebih banyak, dan warnanya tidak rusak karena
pemanasan. Contoh pewarna buatan adalah Alkanat, Cochineal ,
Annato, Carotene Curcumin, Saffron, Chlorophyll, Ultramarine,
Caramel, Carbon Black, Iron Oxide, Titanium dioxide, Carmoisine,
Amaranth, Erytrosin, Sunset yellow FCF, Quineline Yellow, Fast
green FCF, Briliant Blue FCF, Indigo Carmine, Violet GB
2. Pemanis
Pemanis dipakai untuk menambah rasa manis yang lebih
kuat pada bahan makanan.
a. Pemanis alami yang umum dipakai adalah gula pasir, gula
tebu atau gula pasir, gula merah, madu, dan kulit kayu.
b. Sedangkan Pemanis buatan adalah senyawa hasil sintetis
laboratorium yang merupakan bahan tambahan makanan
yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan.
Pemanis buatan ini antara lain aspartam, sakarin, kalium
asesulfam, dan siklamat. Pemanis buatan memiliki tingkat
kemanisan ratusan kali pemanis alami.
3. Pengawet
Zat pengawet adalah zat yang sengaja ditambahkan
ke dalam makanan atau minuman agar makanan atau
minuman tersebut lebih awet atau tahan lama. Awet di
sini artinya makanan atau minuman tetap segar, bau
dan rasanya tidak berubah, dan terlindungi dari
bakteri/jamur.
(1) ZAT PENGAWET ALAMI
ZAT PENGAWET DARI ALAM, CONTOHNYA GARAM DAPUR DAN
GULA (SUKROSA). GARAM DAPUR DIGUNAKAN UNTUK
MENGAWETKAN DAGING DAN IKAN AGAR TIDAK MUDAH
BUSUK. GULA MERAH ATAU GULA PASIR BISA DIGUNAKAN
UNTUK MENGAWETKAN BUAH-BUAHAN. BAHAN YANG AKAN
DIAWETKAN DIRENDAM DALAM LARUTAN GULA, KEADAAN INI
MENYEBABKAN MIKROORGANISME SUKAR HIDUP.
1. Penyedap rasa
Penyedap rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita
rasa makanan.
a. Penyedap rasa alami berasal dari rempah-rempah,
misalnya: bawang putih, bawang bombay, pala, merica,
ketumbar, serai, pandan, daun salam, dan daun pandan,
dll.
B. PENYEDAP RASA SINTETIK YANG SANGAT
POPULER DI MASYARAKAT ADALAH VETSIN ATAU
MSG (MONONATRIUM GLUTAMAT). DI PASARAN,
SENYAWA TERSEBUT DIKENAL DENGAN BERAGAM
MEREK DAGANG, MISALNYA AJINOMOTO, MIWON,
SASA, ROYCO, MAGGI, DAN LAIN SEBAGAINYA
2. Pemberi Aroma
Pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan
aroma tertentu pada makanan atau minuman,
sehingga dapat membangkitkan selera konsumen
a. Zat pemberi aroma yang berasal dari bahan segar
atau ekstrak dari bahan alami, misalnya minyak
atsiri dan vanili.
b. Pemberi aroma sintetik, misalnya: amil asetat (aroma
pisang ambon), amil kaproat (aroma apel), etil butirat
(aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat
(aroma buah anggur). Jeli merupakan salah satu contoh
makanan yang menggunakan zat pemberi aroma.
TERIMA KASIH
ANALISIS TERHADAP LINGKUNGAN
BELAJAR PESERTA DIDIK
1. Lingkungan keluarga dan Lingkungan sosial siswa
berada di pedesaan dan kota kecamatan.
Sementara status sosial siswa adalah berasal dari
golongan menengah ke bawah.
2. Seluruh tempat tinggal siswa sudah dipastikan ada
jaringan listrik dan sudah menggunakan berbagai
macam peralatan listrik seperti lampu, tv, setrika
listrik, pompa air, kulkas, mesin cuci, kipas angin
dan lain-lain.
3. Sementara di lingkungan sekolah terdapat
laboratorium IPA dengan peralatan yang memadai.
KAITAN ANTARA MATERI PEMBELAJARAN DENGAN
HASIL ANALISIS LINGKUNGAN BELAJAR PESERTA
DIDIK.
1. Pendekatan : saintifik
2. Model pembelajaran : discovery learning.
3. Metode : praktikum menyusun rangkaian listrik seri dan
paralel, diskusi kelompok, presentasi.
4. Srateginya : siswa diberi stimulus bahwa jika bisa
memahami tentang rangkaian listrik, maka kita bisa
memperbaiki sendiri jika ada kerusakan rangkaian listrik
di rumah. Selain itu juga bahwa listrik sudah tidak bisa
dipisahkan dengan kehidupan manusia. Listrik itu tidak
berbahaya jika kita memahami ilmunya. Justru jika kita
tidak mau mempelajari tentang listrik, kita tidak akan
tahu bagaimana menghindari bahaya listrik.
5. Media pembelajaran : power point, video rangkaian listrik,
peralatan praktikum di laboratorium