Preterm
Pembimbing:
dr. Murthy Mutmainah, Sp.OG
Indonesia 15.5%
Klasifikasi
01 02 03
Perdarahan desidua basalis Inkompeten
ec multiple gestational Distorsi uterin
atau polihindramnion cervical
04
Inflamasi
05
Inflamasi
06
Pengaruh
serviks maternal hormonal
07
Insufisiensi
uteroplasenta
Faktor Resiko
1. Maternal
PATERNAL
3
1. Jenis kelamin laki- 1. TNF-Alpha-Sitokin pro-
laki inflamasi-
2. Kehamilan multi
FETAL 2 4 GENETIK
polymorphisms
dibantu
5. LINGKUNGAN
Infeksi :
- Bakteri vaginosis/ penyakit menular seksual
- Infeksi periodontal
38,2º
Sosial ekonomi /psikososial:
- Ketimpangan social / kemiskinan
- Kekerasan fisik pada rumah tangga
- Stress/ kejadian traumatic/ kecemasan/ depresi
6. PENGGUNAAN ZAT
TERTENTU 7. NUTRISI
1. Indikator klinik
• Indikator klinik yang dapat dijumpai seperti timbulnya kontraksi dan
pemendekan serviks (secara manual maupun ultrasonografi).
• Ketuban pecah dini juga meramalkan akan terjadinya persalinan prematur.
2. Indikator laboratorik
• Jumlah leukosit dalam air ketuban (20/ml atau lebih)
• Pemeriksaan CRP (>0,7 mg/ml)
• Pemeriksaan leukosit dalam serum ibu (>13.000/ml)
Indikator yang dapat dipakai untuk menilai jika akan
terjadinya persalinan prematur
3. Indikator biokimia
• Fibronektin janin
• Corticotropin Releasing Hormone (CRH)
• Sitokin inflamasi
• Feritin
Tatalaksana
Terapi
Tatalaksana Terapi
Hati-hati
• Steroid dan bahaya infeksi
• Steroid dan kombinasi dengan tokolisis pada
kehamilan ganda atau diabetes
Anjuran Kapan sebaiknya
terapi kortikosteriod
diberikan
• Usia kehamilan yang lebih muda: 22 – 24 minggu
• Usia kehamilan lanjut : 34 – 36 minggu
• Terapi profilaktik : tergantung diagnosa dan
faktor resiko
• Pengulangan terapi : tak diketahui
Persalinan preterm SC tidak
dianjurkan pada
prematuritas
• SC tidak dianjurkan pada prematuritas
neonatus
Thank You!