Anda di halaman 1dari 26

KOMUNIKASI DAN KONSELING

Tri Kusumaeni, S.Si, M.Pharm, Apt.


Instalasi Farmasi
RSUP Persahabatan
Tujuan kuliah
Setelah mengikuti kuliah ini, peserta diharapkan
mampu:
Membedakan pengertian konseling, konsultasi, dan
edukasi pasien
Menjelaskan tujuan konseling
Mempersiapkan materi konseling
Mempraktekkan konseling terhadap pasien (simulasi)
Definisi konseling
Konseling (counsel) : memberi nasihat, kata ini juga
menyatakan secara tidak langsung adanya diskusi timbal balik
dan pertukaran opini.
Konsultasi (consult) : mencari nasihat, kegiatan hanya
mencakup menerima nasihat dan bukan pertukaran informasi
Edukasi : pembelajaran dan pengembangan untuk
memberikan ketrampilan dan pengetahuan  mengubah
perilaku
Konseling pasien oleh apoteker meliputi konseling dalam
pengertian psikologi dan berbagai kegiatan yang bertujuan
mengedukasi pasien.
Konseling kefarmasian
merupakan usaha dari apoteker di dalam
membantu masyarakat menyelesaikan masalah
kesehatan yang umumnya terkait dengan sediaan
farmasi agar masyarakat mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri sesuai dengan kemampuan
dan kondisi masyarakat itu sendiri

Konseling kefarmasian bukan sekedar PIO atau


konsultasi
Tujuan pemberian konseling kepada pasien
untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan kemampuan pasien dalam
menjalani pengobatannya serta untuk
memantau perkembangan terapi yang
dijalani pasien.
Model pengambilan keputusan
Tipe model Karakteristik
Paternalistik Berasumsi dokter tahu yang terbaik
Dokter memilih pengobatan
Keterlibatan pasien terbatas hanya pada
pemberian persetujuan
Tanpa mempertimbangkan nilai-nilai atau
pilihan pasien

Pengambilan keputusan Pasien sendiri yang akan membuat


setelah diberi informasi keputusan setelah mendapat semua
lengkap informasi teknis yang dibutuhkan
Peran klinisi adalah memberikan
informasi untuk membantu pasien
mengambil keputusan
Model pengambilan keputusan
Tipe model Karakteristik
Profesional sbg agen Berasumsi hanya dokter yang mempunyai
pengetahuan teknis yg memadai utk
membuat keputusan akhir
Menyadari pentingnya mengikutsertakan
pilihan pasien
Keputusan akhir dibuat oleh klinisi
Pengambilan keputusan Pasien dan klinisi terlibat dalam proses
bersama pengambilan keputusan
Informasi dan nilai-nilai dibicarakan
bersama
Menggunakan pengetahuan teknis dan
pengalaman dokter serta pengalaman,
kultur, dan pilihan pasien
Konseling pengobatan pasien oleh
apoteker adalah …
Apoteker berbincang-bincang dengan pasien tentang
pengobatan yang akan digunakan oleh pasien dalam
rangka mengedukasi pasien mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan pengobatan dan membantu
pasien mendapatkan manfaat terbesar dari
pengobatan.

Tujuan konseling:
Membantu
Mengedukasi
Kegiatan konseling meliputi:
Mendengarkan
Bertanya
Mengevaluasi
Menginterpretasi
Memberi dukungan
Menjelaskan
Menginformasikan
Menasihati
Memerintah
Tujuan bantuan pada konseling pasien
Membangun suatu hubungan dengan pasien dan mengembangkan
kepercayaan
Menunjukkan perhatian dan kepedulian kepada pasien
Membantu pasien mengatur dan mengadaptasi pengobatan pasien
Membantu pasien mengatasi dan mengadaptasi sakit yang diderita
pasien
Menghindari atau meminimalkan masalah yang berhubungan dengan
efek samping, efek merugikan atu ketidakpatuhan saat ini dan
ketidakpatuhan di saat yangn akan datang
Mengembangkan kemampuan pasien mengatasi masalah-masalah
tersebut
Membantu pasien dan tenaga profesional kesehatan lain bekerja sama
melalui pengambilan keputusan bersama
Tujuan edukasi pada konseling pasien
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan
pasien tertentu dan dengan masalah tertentu
Memberikan ketrampilan dan metode yang dapat
digunakan pasien untuk mengoptimalkan terapi dan
efek pengobatan pasien
Menyajikan informasi dan arahan dengan
menggunakan metode edukasi yang cocok untuk
pasien tertentu dan dengan kondisi tertentu
Mengedukasi tenaga profesional kesehatan lain
tentang hal-hal yang berhubungan dengan obat
Hubungan antara profesional kesehatan
dengan pasien
Model Medis Model Bantuan
Pasien pasif Pasien terlibat aktif
Dasar kepercayaan adalah keahlian Kepercayaan didasarkan pada
dan wewenang tenaga profesional hubungan pribadi yang terus
kesehatan berkembang

Tenaga profesional kesehatan Tenaga profesional kesehatan


mengidentifikasi masalah dan membantu pasien menyelidiki
menentukan penyelesaian masalah dan kemungkinan
penyelesaian
Pasien bergantung pada tenaga Pasien mengembangkan rasa percaya
profesional kesehatan diri untuk menangani masalahnya

Hubungan orang tua dan anak Hubungan sejajar


Pendekatan edukasi
Kondisi dan proses belajar orang dewasa
Hubungan berupa pemberian bantuan, hubungan timbal balik
Pengalaman pasien digunakan sbg sumber bantuan pembelajaran
Metode edukasi melibatkan teknik komunikasi dua arah seperti
teknik kelompok, diskusi, simulasi, bermain peran, dan sesi latihan
keterampilan
Bahan edukasi mencakup hal-hal mendesak yang mengkhawatirkan
dan penting dalam kehidupan sehari-hari seseorang
Orang dewasa memilih apa yang ingin dipelajari dan waktu
belajarnya
Pembelajaran berfokus pada masalah dan mencakup identifikasi
dan penyelesaian masalah saat ini
Tahapan konseling
1. Diskusi pembukaan
2. Diskusi untuk mengumpulkan informasi dan
mengidentifikasi kebutuhan
3. Diskusi untuk mengatasi masalah dan menyusun
rencana asuhan kefarmasian
4. Diskusi untuk memberikan informasi dan edukasi
5. Diskusi penutup
1. Diskusi pembukaan
Perkenalan
Menjelaskan tujuan konseling

Three Prime Questions


 Apa yang telah dokter katakan tentang obat anda?
 Apa yang dokter jelaskan tentang harapan setelah minum

obat ini?
 Bagaimana penjelasan dokter tentang cara minum obat ini?
2. Diskusi untuk mengumpulkan informasi dan
mengidentifikasi kebutuhan
Pasien/resep baru Pasien lama/resep ulangan atau
lanjutan
Mengumpulkan informasi ttg pasien Menegaskan informasi ttg pasien

Melaksanakan konsultasi Menegaskan informasi penggunaan


penatalaksanaan pengobatan obat
Pengetahuan ttg tujuan, obat, regimen Masalah ketaatan
obat, kondisi pasien, sasaran terapi

Masalah yang mungkin muncul Perincian ttg penggunaan obat


Tanda-tanda efek samping
Keefektifan terapi
Masalah yang mungkin muncul
3. Diskusi untuk menyusun rencana
asuhan dan mengatasi masalah
Mendiskusikan masalah yang ada atau masalah yang
mungkin muncul
Membuat kesepakatan atas pilihan-pilihan
Melaksanakan rencana
Mendiskusikan hasil terapi dan pemantauannya
4. Diskusi untuk memberikan informasi dan
edukasi
Resep baru
Memberikan informasi ttg kondisi dan pengobatan
Ketaatan dan pemantauan sendiri
Pengulangan resep dan pemantauan lanjutan
Obat tanpa resep
Memberikan informasi ttg kondisi dan pengobatan
Terapi di masa yang akan datang
Menentramkan hati pasien/jaminan
Pemantauan sendiri
Efek samping dan tindakan pencegahan yang perlu dilakukan
Terapi lain yang bukan obat
Tindak lanjut apoteker
4. Diskusi untuk memberikan informasi dan
edukasi
Resep ulangan/pemantauan lanjutan
Menerangkan kembali informasi ttg obat atau kondisi
agar semakin jelas
Informasi ttg cara pemantauan sendiri
Merujuk pasien ke dokter bila diperlukan
Menangani efek samping
Menentramkan hati pasien/jaminan
5. Diskusi penutup
Mengulang poin-poin penting
Meminta tanggapan dari pasien
Mendorong pasien untuk bertanya
Menegaskan tindak lanjut untuk pemantauan
Persiapan konseling
Mencari informasi ttg penyakit dan obat pasien (dari
resep, catatan obat, dll)
Memperkirakan kemungkinan DRP (drug related
problem) yang dihadapi pasien yang memerlukan
bantuan apoteker (misalnya: potensi interaksi obat,
masalah ketidaktaatan pasien, potensi efek samping,
cara penggunaan obat yang sulit, dll)
Mempersiapkan materi/alat bantu edukasi (leaflet
informasi obat, jadwal aturan minum obat, dll)
Teknik membangun hubungan
Salam Ramah dan tidak terburu-buru
Percakapan Pembicaraan umum singkat untuk
memulai pertemuan
Perhatian pribadi Perkenalkan diri dan menyebut nama
pasien
Penjelasan tujuan konseling dan Kurangi perasaan curiga
pertanyaan
Interaksi dua arah Persilakan pasien bertanya dan jawab
setiap pertanyaan
Tunjukkan perhatian dan minat Luangkan waktu, jelaskan, dengarkan,
yang tulus tunjukkan empati, gunakan bahasa
nonverbal
Tunjukkan bahwa apoteker layak Kualifikasi, keterampilan berkomunikasi,
dipercaya kemampuan, atribut apoteker
Resume
Jelaskan perbedaan pengertian konseling, konsultasi
dan edukasi pasien
Jelaskan tujuan konseling pasien oleh apoteker
Jelaskan tujuan bantuan pada konseling pasien
Jelaskan tujuan edukasi pada konseling pasien
Jelaskan 5 tahapan konseling

Anda mungkin juga menyukai