Anda di halaman 1dari 12

Percobaan Kerucut Pasir

Oleh :
Sayogi Agus Santoso
TUJUAN

Menentukan harga berat isi kering (γd) di


lapangan.
Memeriksa derajat kepadatan tanah (Dr)

Percobaan ini dilakukan sesaat setelah


dipadatkan (seperti badan jalan dan
sebagainya). Derajat kepadatan tersebut
adalah perbandingan antara berat isi kering
lapangan dengan berat isi kering
laboratorium.
Terjadi pada penimbunan tanah untuk jalan raya, sungai, bangunan gedung dan
lainnya. Pada umumnya pengujian sand cone ini dilakukan pada pembangunan jalan
raya. Tanah lepasnya haruslah dipadatkan untuk meningkatkan volumenya,
pemadatan tersebut fungsinya untuk meningkatakkan kekuatan tanah, sehingga
mampu mendukung pondasi yang di atasnya. Pemadatan juga dapat mengurangi
besarnya penurunan (settlement) tanah yang berlebihan, tentunya pemadatan benar-
benar dilakukan (sesuai dengan spesifikasi). Tingkat pemadatan tanah diukur dari
berat kering volume tanah yang dipadatkan. Prosedur standart untuk menentukan
berat volume di lapangan akibat pemadatan adalah dengan metode kerucut pasir,
dengan ini volume lubang yang dibuat di lapangan dapat dicari dengan menggunakan
pasir Ottawa dengan diameter seragam.
PARAMETER-PARAMETER YANG DIGUNAKAN

a) Menentukan berat pasir dalam corong (Wps.cr)


Wps.cr =W1-W2 (gram)
Dimana W1 = Berat botol + corong + pasir
W2 = Berat botol + corong + sisa pasir
b) Menentukan berat pasir dalam silinder (Wps.cr)
Wps.cr  W2  W3  Wps.cr (gram)
dimana : W3  Berat botol  corong  sisa pasir
c) Menentukan volume silinder (Vsl)
W  Wsl
Vsl  sla
γω
dimana : Wsl  Berat silinder
Wsla  Berat silinder  aquadest
γ ω  Berat volume air
d) Berat isi kering (γdps)
Wps.sl  gram 
γ sl   3
Vsl  cm 
dimana : Wps.sl  Berat pasir dalam silinder
Vsl  Volume silinder
e) Menentukan volume lubang pasir
W1  W2  Wps.cr
Vtb 
 dpa
 cm 
3

dimana : W1  Berat botol  corong  pasir


W2  Berat botol  corong  sisa pasir
f) Menentukan berat isi kering tanah kondisi lapangan
 W
 d.lap    tb
1 w Vtb
dimana : w  kadar air
Wsb  berat tanah basah
g) Menentukan kadar air
W2  W3
w x 100%
W3  W1
dimana : w  kadar air
W1  berat cawan
W2  berat cawan  tanah basah
W3  berat cawan  tanag kering setelah dioven
h) Derajat kepadatan di lapangan
 dlap
Dr  x 100%
 dlab
Dimana :  dlap  berat isi kerign maksimum yang dicapai dari pemadatan di lapangan
 dlab  Berat isi kering maksimum dari percobaan pemadatan di laboratorium
PERALATAN YANG DIGUNAKAN

1. Satu set botol dengan corongnya.


2. Timbangan dengan ketelitian 0,001 gram.
3. Silinder yang diketahui volumenya (diameter sesuai dengan diameter corong).
4. Kaleng dengan tutup
5. Meteran/jangka sorong.
6. Alat penggali yang terdiri dari sraper, pahat, pisau, sendok, mal dan sebagainya.
7. Alat pengukur kadar air.
8. Pasir Ottawa dengan diameter seragam dan kering.
LANGKAH KERJA :

A. Menentukan berat isi pasir dalam corong


1. Botol diisi pasir Ottawa sampai penuh, kran ditutup dan sisa pasir dibersihkan,
kemudian ditimbang (W1).
2. Tempatkan diatas bidang yang rata dengan corong menghadap ke bawah.
3. Kran dibuka, hingga pasir turun dan mengisi corong, setelah penuh (pasir tidak
turun lagi) kran di tutup.
4. Botol beserta sisa pasir ditimbang (W2), maka berat pasir dalam corong adalah :
Wps.cr = W1 – W2
B. Menentukan berat isi kering pasir (γd psr)
1. Setelah langkah A No. 4 tempatkan botol di atas silinder yang telah di ketahui
volumenya (corong menghadap ke atas).
2. Kran dibuka hingga pasir turun mengisi silinder dan corongm setelah itu kran
ditutup.
3. Botol beserta sisa pasir ditimbang (W3).
4. Dapatkan berat pasir dalan silinder
Wps.sl  W2 - W3 - (W1 - W2 )
dimana : W2  W1  Wps.cr  berat pasir dalam corong
Maka berat isi kering pasir
W2  W3  Wps.cr
γ dps 
Vsilinder
C. Pemeriksaan Lapangan
• Botol diisi kemudian di timbang (W1)
• siapkan alat penggali dengan kaleng.
• Permukaan tanah, pada titik yang telah ditentukan, dibersihkan dan diratakan.
• Dengan menggunakan mal dibuat hitungan sedalan 10 – 15 cm sesuai dengan tinggi
silinder yang digunakan untuk mengukur berat isi pasir (B). semua tanah galian
harus dikumpulkan dalam kaleng. Tidak boleh ada yang terbuang dan dijaga
jangan sampai kadar airnya berubah (kaleng sementara ditutup).
• Tempatkan botol di atas lubang dengan corong menghadap ke bawah Kran di buka
hingga pasir turun mengisi lubang dan corong.
• Setelah pasir dari botol tidak turun lagi, kran di tutup selanjutnya botol beserta
sisa pasir ditimbangan (W2). Sementara tanah hasil galian di atas segera
ditimbang dan diukur kadar airnya, hingga diketahui berat tanah dalam lubang
(W), dan kadar airnya (w).
Kesimpulan
1. Melihat hasil penelitian yang dilakukan di lapangan pada tanah timbunan yang telah
dipadatkan dengan alat Sand Cone, maka didapatkan :
• Berat isi kering γd.lap = 0,88 gr/cm3
• Kadar air rata-rata = 38,14 %
2. Sedangkan hasil penelitian kepadatan dilaboratorium (Protoct test) dengan
pengambilan tanah dari lokasi yang dipakai untuk bahan urugan itu didapat :
• Berat isi kering γd.lap = 1,450 gr/cm3
• Kadar air rata-rata = 25,20 %
3. Setelah dibandingkan antara berat isi kering lapangan dengan berat isi kering
laboratorium, maka di dapatkan Derajat Kepadatan (Dr) = 60,69 %.
4. Melihat dari hasil pengujian yang didapat dari Pengujian Kerucut Pasir dan
Pengujian Pemadatan, dapat disimpulkan bahwa sampel (tanah) yang didapat untuk
diujikan lokasinya berlainan tempat.
5. Dalam persyaratan untuk meningkatkan Kepadatan Tanah, harus mencapai minimal
95 %.
Terima Kasih

Art and Design By Bagus

Anda mungkin juga menyukai