dipadatkan (seperti badan jalan dan sebagainya). Derajat kepadatan tersebut adalah perbandingan antara berat isi kering lapangan dengan berat isi kering laboratorium. Terjadi pada penimbunan tanah untuk jalan raya, sungai, bangunan gedung dan lainnya. Pada umumnya pengujian sand cone ini dilakukan pada pembangunan jalan raya. Tanah lepasnya haruslah dipadatkan untuk meningkatkan volumenya, pemadatan tersebut fungsinya untuk meningkatakkan kekuatan tanah, sehingga mampu mendukung pondasi yang di atasnya. Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya penurunan (settlement) tanah yang berlebihan, tentunya pemadatan benar- benar dilakukan (sesuai dengan spesifikasi). Tingkat pemadatan tanah diukur dari berat kering volume tanah yang dipadatkan. Prosedur standart untuk menentukan berat volume di lapangan akibat pemadatan adalah dengan metode kerucut pasir, dengan ini volume lubang yang dibuat di lapangan dapat dicari dengan menggunakan pasir Ottawa dengan diameter seragam. PARAMETER-PARAMETER YANG DIGUNAKAN
a) Menentukan berat pasir dalam corong (Wps.cr)
Wps.cr =W1-W2 (gram) Dimana W1 = Berat botol + corong + pasir W2 = Berat botol + corong + sisa pasir b) Menentukan berat pasir dalam silinder (Wps.cr) Wps.cr W2 W3 Wps.cr (gram) dimana : W3 Berat botol corong sisa pasir c) Menentukan volume silinder (Vsl) W Wsl Vsl sla γω dimana : Wsl Berat silinder Wsla Berat silinder aquadest γ ω Berat volume air d) Berat isi kering (γdps) Wps.sl gram γ sl 3 Vsl cm dimana : Wps.sl Berat pasir dalam silinder Vsl Volume silinder e) Menentukan volume lubang pasir W1 W2 Wps.cr Vtb dpa cm 3
dimana : W1 Berat botol corong pasir
W2 Berat botol corong sisa pasir f) Menentukan berat isi kering tanah kondisi lapangan W d.lap tb 1 w Vtb dimana : w kadar air Wsb berat tanah basah g) Menentukan kadar air W2 W3 w x 100% W3 W1 dimana : w kadar air W1 berat cawan W2 berat cawan tanah basah W3 berat cawan tanag kering setelah dioven h) Derajat kepadatan di lapangan dlap Dr x 100% dlab Dimana : dlap berat isi kerign maksimum yang dicapai dari pemadatan di lapangan dlab Berat isi kering maksimum dari percobaan pemadatan di laboratorium PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Satu set botol dengan corongnya.
2. Timbangan dengan ketelitian 0,001 gram. 3. Silinder yang diketahui volumenya (diameter sesuai dengan diameter corong). 4. Kaleng dengan tutup 5. Meteran/jangka sorong. 6. Alat penggali yang terdiri dari sraper, pahat, pisau, sendok, mal dan sebagainya. 7. Alat pengukur kadar air. 8. Pasir Ottawa dengan diameter seragam dan kering. LANGKAH KERJA :
A. Menentukan berat isi pasir dalam corong
1. Botol diisi pasir Ottawa sampai penuh, kran ditutup dan sisa pasir dibersihkan, kemudian ditimbang (W1). 2. Tempatkan diatas bidang yang rata dengan corong menghadap ke bawah. 3. Kran dibuka, hingga pasir turun dan mengisi corong, setelah penuh (pasir tidak turun lagi) kran di tutup. 4. Botol beserta sisa pasir ditimbang (W2), maka berat pasir dalam corong adalah : Wps.cr = W1 – W2 B. Menentukan berat isi kering pasir (γd psr) 1. Setelah langkah A No. 4 tempatkan botol di atas silinder yang telah di ketahui volumenya (corong menghadap ke atas). 2. Kran dibuka hingga pasir turun mengisi silinder dan corongm setelah itu kran ditutup. 3. Botol beserta sisa pasir ditimbang (W3). 4. Dapatkan berat pasir dalan silinder Wps.sl W2 - W3 - (W1 - W2 ) dimana : W2 W1 Wps.cr berat pasir dalam corong Maka berat isi kering pasir W2 W3 Wps.cr γ dps Vsilinder C. Pemeriksaan Lapangan • Botol diisi kemudian di timbang (W1) • siapkan alat penggali dengan kaleng. • Permukaan tanah, pada titik yang telah ditentukan, dibersihkan dan diratakan. • Dengan menggunakan mal dibuat hitungan sedalan 10 – 15 cm sesuai dengan tinggi silinder yang digunakan untuk mengukur berat isi pasir (B). semua tanah galian harus dikumpulkan dalam kaleng. Tidak boleh ada yang terbuang dan dijaga jangan sampai kadar airnya berubah (kaleng sementara ditutup). • Tempatkan botol di atas lubang dengan corong menghadap ke bawah Kran di buka hingga pasir turun mengisi lubang dan corong. • Setelah pasir dari botol tidak turun lagi, kran di tutup selanjutnya botol beserta sisa pasir ditimbangan (W2). Sementara tanah hasil galian di atas segera ditimbang dan diukur kadar airnya, hingga diketahui berat tanah dalam lubang (W), dan kadar airnya (w). Kesimpulan 1. Melihat hasil penelitian yang dilakukan di lapangan pada tanah timbunan yang telah dipadatkan dengan alat Sand Cone, maka didapatkan : • Berat isi kering γd.lap = 0,88 gr/cm3 • Kadar air rata-rata = 38,14 % 2. Sedangkan hasil penelitian kepadatan dilaboratorium (Protoct test) dengan pengambilan tanah dari lokasi yang dipakai untuk bahan urugan itu didapat : • Berat isi kering γd.lap = 1,450 gr/cm3 • Kadar air rata-rata = 25,20 % 3. Setelah dibandingkan antara berat isi kering lapangan dengan berat isi kering laboratorium, maka di dapatkan Derajat Kepadatan (Dr) = 60,69 %. 4. Melihat dari hasil pengujian yang didapat dari Pengujian Kerucut Pasir dan Pengujian Pemadatan, dapat disimpulkan bahwa sampel (tanah) yang didapat untuk diujikan lokasinya berlainan tempat. 5. Dalam persyaratan untuk meningkatkan Kepadatan Tanah, harus mencapai minimal 95 %. Terima Kasih