0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan38 halaman
Model konsep keperawatan keluarga menurut teori Dorothea Orem yang menekankan pentingnya perawatan diri sendiri dan mengembangkan tiga bentuk teori self care. Teori Imogene M. King menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam interaksi antara perawat dan pasien untuk mencapai tujuan bersama. Teori Betty Neuman memandang masalah pasien secara menyeluruh dan berfokus pada adaptasi terhadap stresor lingkungan.
Model konsep keperawatan keluarga menurut teori Dorothea Orem yang menekankan pentingnya perawatan diri sendiri dan mengembangkan tiga bentuk teori self care. Teori Imogene M. King menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam interaksi antara perawat dan pasien untuk mencapai tujuan bersama. Teori Betty Neuman memandang masalah pasien secara menyeluruh dan berfokus pada adaptasi terhadap stresor lingkungan.
Model konsep keperawatan keluarga menurut teori Dorothea Orem yang menekankan pentingnya perawatan diri sendiri dan mengembangkan tiga bentuk teori self care. Teori Imogene M. King menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam interaksi antara perawat dan pasien untuk mencapai tujuan bersama. Teori Betty Neuman memandang masalah pasien secara menyeluruh dan berfokus pada adaptasi terhadap stresor lingkungan.
Konsep Teori Dan Model Keperawatan 1. Teori Hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep yang memberikan suatu pandangan sistematis thd suatu fenomena 2. Model Contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang fenomena, menggambarkan teori dari skema konseptual melelui penggunaan symbol. Konsep Teori Dan Model Keperawatan 3. Model Konsep Rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang menjelaskan secara luas fenomena-fenomena, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah. 4. Teori keperawatan sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. 5. Model konsep keperawatan Suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Tujuan Teori Keperawatan • Identifikasi ruang lingkup dan tujuan keperawatan • Menyediakan pengetahuan untuk memperbaiki administrasi keperawatan, praktek , edukasi, dan penelitian • Membantu penelitian dan mengembangkan pengetahuan dasar keperawatan • Mengembangkan rencana kurikulum pendidikan keperawatan • Menetukan kriteria untuk mengukur kualitas pelayanan keperawatan, pendidikan, dan penelitian • Menyediakan struktur yang sistematik dan rasional untuk aktivitas keperawatan Tujuan Model Keperawatan • Menjaga konsisten ASKEP • Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan • Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan • Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan • Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan askep bagi setiap anggota tim keperawatan Karakteristik Teori Keperawatan • Teori keperawatan mengidentifikasi dan mendefenisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep-konsep keperawatan. • Teori keperawatan bersifat ilmiah • Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum • Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian Teori Dorothea Orem • Model konsep keperawatan menurut Dorothea Orem yang di kenal dengan Model Self Care. • Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. • Dalam konsep praktek keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori self care, diantaranya : Teori Dorothea Orem
1. Perawatan diri sendiri (self care)
a. Self care b. Self care agency
2. Self Care Defisit
a. System bantuan secara penuh (wholly Compensatory System) b. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System) c. System suportif dan edukatif
3. Teori Nursing Sistem
1. Perawatan diri sendiri (self care)
a. Self care merupakan aktifitas dan inisiatif dari
individu serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, serta kesejahteraan. b. Self care agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan, dll. 2. Self Care Defisit
a. System bantuan secara penuh (wholly
Compensatory System) Suatu system keperawatan dengan memberikan bantuan secara total kepada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan dan ambulasi serta adanya menipulasi gerakan, serta dala pemenuhan kebutuhan sehari-hari. 2. Self Care Defisit b. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System) Bantuan pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien yang pasca operasi laparatomi dimana pasien mempunyai kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka akan tetapi butuh pertolongan dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka yang dilakukan oleh perawat. c. System suportif dan edukatif System bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien akan mampu melakukan perawatan secara mandiri. 3. Teori Nursing Sistem
Dibentuk ketika perawat menggunakan
kemampuan mereka untuk menetapkan, merancang dan memberi perawatan pada klien, baik individu, maupun kelompok melalui berbagai aksi. Teori ini membahas bagaimana kebutuhanperawatan diri klien dapat dipenuhi oleh perawat, klien, atau keduanya. Tujuan Keperawatan Keluarga Menurut Orem’s 1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik 2. Menolong klien bergerak kearah tidakan- tidakan asuhan mandiri 3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten. Penerapan Model Orem’s Pada Praktek Keperawatan Keluarga/Komunitas 1. Aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga 2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya 3. Aspek prosedural : melatih keterampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi 4. Aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar Teori Sister Calista Roy • Model dalam keperawatan yang menguraikan bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara perilaku adaptif serta mampu merubah perilaku yang maladaptive. • Calista Roy mengemukakan konsep keperawatan dengan model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan dan keyakinan serta nilai yang dimilikinya. Pandangan/Keyakinan Model Adaptasi Roy
a. Manusia sebagai makhluk biologis, psikologis
dan social yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya. b. Untuk mencapai suatu homeostatis atau integrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi. c. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan oleh Roy, System Adaptasi Memiliki Empat Metode Adaptasi 1. Fungsi fisiologis, komponen sitem adaptasi ini diantaranya aksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan fungsi endokrin. 2. Konsep diri bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang lain. 3. Fungsi peran proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang lain. 4. Interdependent kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok. TEORI IMOGENE M. KING
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi. TEORI IMOGENE M. KING
1. System Personal (individu) : Persepsi, Diri, Pertumbuhan
dan Perkembangan, Citra Tubuh, Ruang, Waktu
2. Sistem Interpersonal : Interaksi, Komunikasi, Transaksi,
Peran, Stress
3. Sistem Social : Organisasi, Otoritas, Kekuasaan,
Pembuatan Keputusan, Status 8 Prediksi Proporsi King 1.Jika persepsi yang akurat ada dalam interaksi perawat-klien transaksi akan terjadi 2.Jika perawat dan klien melakukan transaksi, tujuan akan tercapai 3.Jika tujuan tercapai, kepuasan akan terjadi 4.Jika tujuan tercapai, keefektifan asuhan keperawatan akan terjadi 5.Jika transaksi dilakukan di dalam interaksi perawat-klien, pertumbuhan dan perkembangan akan baik 6.Jika perawat dan klien merasakan kesesuian antara peran yang diharapkan dan peran yang ditampilkan, transaksi akan terjadi 7.Jika perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan komunikasi informasi yang sesuai dengan klien, penetapan dan pencapaian tujuan bersama akan terjadi. 8.Jika konflik peran dialami oleh perawat atau klien atau keduanya, stress dalam interaksi perawat-klien akan terjadi. Proses Interaksi Manusia Menurut King 1.Aksi merupakan proses awal hubungan 2 individu dalam berprilaku,dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan dengan digambarkan hubungan keperawatan dan klien melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan. 2.Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan merupakan respon dari individu. 3.Interaksi adalah suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi. 4.Transaksi kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi suatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan • Pengkajian • Diagnosa Keperawatan • Perencanaan • Implementasi • Evaluasi Teori Betty Neuman • Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan perorangan total untuk memandang masalah pasien disekolah perawat di University of California, Los Angeles. • Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis. • Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. • Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional. • Model fokus pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi). Ada Empat Faktor Yang Merupakan Konsep Mental Klien Yaitu : 1. Individu atau pasien itu sendiri 2. Lingkungan sekitarnya 3. Kesehatan 4. Pelayanan Sumber-sumber Teori Betty Neuman
• Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan
teori Gestalt. Teori Gestalt adalah suatu cara yang mana tubuh mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. • Neuman juga memilih G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan. Betty Neuman Melakukan Pendekatan Yang Termasuk Dalam Konsep Mayor Menurutnya Adalah: 1. Tekanan Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang tekanan yaitu : a. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan perasaan b. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih dari satu c. Ekstra personal :diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan 2. Struktur pokok sumber energi penggerak untuk melakukan aktifitas 3. Tingkat ketahanan faktor internal untuk menghadapi tekanan 4. Garis pertahanan Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal. Next… 5. Gangguan pertahanan Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan. 6. Tingkat reaksi Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan. 7. Intervensi Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul. 8. Tingkat-tingkat pencegahan a. Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan) b. Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan) c. Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan) 9. Penyesuaian kembali Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal, intra personal dan ektra personal. Neuman Membayangkan Sebuah 3 tahap Proses Keperawatan 1. Diagnosis Keperawatan, berdasarkan kebutuhan dalam penilaian menyeluruh, dan dengan pertimbangan yang diberikan kepada lima variabel. 2. Tujuan Keperawatan, ini harus dirundingkan dengan pasien, dan memperhatikan pasien dan persepsi perawat varian dari penyakit. 3. Hasil Keperawatan, mempertimbangkan hubungannya dengan lima variabel, dan dicapainya tujuan keperawatan melalui primer, sekunder dan tersier intervensi. Teori Martha E. Roger • Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia (kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Manusia berada dalam interaksi yang terus menerus dengan lingkungan (lutjens,1995) • Keempat dimensi yang di gunakan oleh Martha E. Rogers sebagai manusia utuh : sumber energi, keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang. Dasar teori Rogers
Ilmu tentang asal usul manusia dan alam
semesta seperti Anropologi, Sosiologi, Agama, Pilosofi, perkebangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari Manusia, Alam dan Perkembangan Manusia secara langsung. Teori Roger Tentang Keperawatan • Menurut Martha E. Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan proses kehidupan manusia bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. • Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian dikemukakannya. PRINSIP – PRINSIP HEMODINAMIKA Teori menyatakan bahwa dalam keperawatan dipergunakan prinsip hemodinamika untuk melayani manusia, yaitu : • Integritas, adalah proses berhubungan dengan yang menguntungkan antar manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan. • Resonansi, prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antar manusia dan lingkungannya. • Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola – pola perilaku manusia dan lingkungan TERIMA KASIH