Anda di halaman 1dari 38

Model Konseptual Keperawatan

Keluarga

Ns. Dini Tryastuti, M.Kep., Sp.Kep.Kom


Konsep Teori  Dan Model Keperawatan
1. Teori
Hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka
konsep yang memberikan suatu pandangan
sistematis thd suatu fenomena
2. Model
Contoh, menyerupai, merupakan pernyataan
simbolik tentang fenomena, menggambarkan
teori dari skema konseptual melelui penggunaan
symbol.
Konsep Teori  Dan Model Keperawatan
3. Model Konsep
Rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan
yang menjelaskan secara luas fenomena-fenomena,
mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah.
4. Teori keperawatan
sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan
berbagai fenomena dalam keperawatan.
5. Model konsep keperawatan
Suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi
pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya.
Tujuan Teori Keperawatan
• Identifikasi ruang lingkup dan tujuan keperawatan
• Menyediakan pengetahuan untuk memperbaiki
administrasi keperawatan, praktek , edukasi, dan penelitian
• Membantu penelitian dan mengembangkan pengetahuan
dasar keperawatan
• Mengembangkan rencana kurikulum  pendidikan
keperawatan
• Menetukan kriteria untuk mengukur kualitas pelayanan
keperawatan, pendidikan, dan penelitian
• Menyediakan struktur yang sistematik dan rasional untuk
aktivitas keperawatan
Tujuan Model Keperawatan
• Menjaga konsisten ASKEP
• Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan
kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan
• Menciptakan kemandirian dalam memberikan
asuhan keperawatan
• Memberikan pedoman dalam menentukan
kebijaksanaan dan keputusan
• Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan
tujuan askep bagi setiap anggota tim keperawatan
Karakteristik Teori Keperawatan
• Teori keperawatan mengidentifikasi dan
mendefenisikan sebagai hubungan yang spesifik
dari konsep-konsep keperawatan.
• Teori keperawatan bersifat ilmiah
• Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum
• Teori keperawatan berperan dalam memperkaya
body of knowledge keperawatan yang dilakukan
melalui penelitian
Teori Dorothea Orem
• Model konsep keperawatan menurut Dorothea
Orem yang di kenal dengan Model Self Care.
• Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan
keperawatan ditujukan kepada kebutuhan
individu dalam melakukan tindakan keperawatan
mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya.
• Dalam konsep praktek keperawatan Orem
mengembangkan tiga bentuk teori self care,
diantaranya :
Teori Dorothea Orem

1. Perawatan diri sendiri (self care)


a. Self care
b. Self care agency

2. Self Care Defisit


a. System bantuan secara penuh (wholly Compensatory System)
b. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System)
c. System suportif dan edukatif

3. Teori Nursing Sistem


1. Perawatan diri sendiri (self care)

a. Self care merupakan aktifitas dan inisiatif dari


individu serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri
dalam memenuhi serta mempertahankan
kehidupan, serta kesejahteraan.
b. Self care agency merupakan suatu kemampuan
individu dalam melakukan perawatan diri sendiri,
yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan,
sosiokultural, kesehatan, dll.
2. Self Care Defisit

a. System bantuan secara penuh (wholly


Compensatory System)
Suatu system keperawatan dengan
memberikan bantuan secara total kepada
pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien
dalam memenuhi tindakan perawatan secara
mandiri yang memerlukan bantuan dalam
pergerakan, pengontrolan dan ambulasi serta
adanya menipulasi gerakan, serta dala
pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
2. Self Care Defisit
b. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory
System)
Bantuan pemberian perawatan diri secara sebagian saja
dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan
secara minimal seperti pada pasien yang pasca operasi
laparatomi dimana pasien mempunyai kemampuan
seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka akan tetapi
butuh pertolongan dalam ambulasi dan melakukan
perawatan luka yang dilakukan oleh perawat.
c. System suportif dan edukatif
System bantuan yang diberikan pada pasien yang
membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan
pasien akan mampu melakukan perawatan secara mandiri.
3. Teori Nursing Sistem

Dibentuk ketika perawat menggunakan


kemampuan mereka untuk menetapkan,
merancang dan memberi perawatan pada klien,
baik individu, maupun kelompok melalui
berbagai aksi. Teori ini membahas bagaimana
kebutuhanperawatan diri klien dapat dipenuhi
oleh perawat, klien, atau keduanya.
Tujuan Keperawatan Keluarga Menurut
Orem’s
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk
keperawatan mandiri secara terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-
tidakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat
anggota keluarganya yang mengalami
gangguan secara kompeten.
Penerapan Model Orem’s Pada Praktek
Keperawatan Keluarga/Komunitas
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan
masyarakat disekitarnya
3. Aspek prosedural : melatih keterampilan dasar
keluarga sehingga mampu mengantisipasi
perubahan yang terjadi
4. Aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga
tentang tehnik dasar yang dilakukan di rumah,
misalnya melakukan tindakan kompres secara benar
Teori Sister Calista Roy
• Model dalam keperawatan yang
menguraikan bagaimana individu mampu
meningkatkan kesehatannya dengan cara
perilaku adaptif serta mampu merubah
perilaku yang maladaptive.
• Calista Roy mengemukakan konsep
keperawatan dengan model adaptasi yang
memiliki beberapa pandangan dan
keyakinan serta nilai yang dimilikinya.
Pandangan/Keyakinan Model Adaptasi Roy

a.  Manusia sebagai makhluk biologis, psikologis


dan social yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya.
b. Untuk mencapai suatu homeostatis atau
integrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai
dengan perubahan yang terjadi.
c. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia
yang dikemukakan oleh Roy,
System Adaptasi Memiliki Empat Metode
Adaptasi
1.    Fungsi fisiologis, komponen sitem adaptasi ini diantaranya
aksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, integritas
kulit, indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis dan fungsi
endokrin.
2.    Konsep diri bagaimana seseorang mengenal pola-pola
interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang lain.
3.   Fungsi peran  proses penyesuaian yang berhubungan dengan
bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola
interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang lain.
4.   Interdependent  kemampuan seseorang mengenal pola-pola
tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan
interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok.
TEORI IMOGENE M. KING
 
King memahami model konsep dan teori
keperawatan dengan menggunakan pendekatan
system terbuka dalam hubungan interaksi yang
konstan dengan lingkungan, sehingga King
mengemukakan dalam model konsep interaksi.
TEORI IMOGENE M. KING

1. System Personal (individu) : Persepsi, Diri, Pertumbuhan


dan Perkembangan, Citra Tubuh, Ruang, Waktu

2. Sistem Interpersonal : Interaksi, Komunikasi, Transaksi,


Peran, Stress

3. Sistem Social : Organisasi, Otoritas, Kekuasaan,


Pembuatan Keputusan, Status
8 Prediksi Proporsi King
1.Jika persepsi yang akurat ada dalam interaksi perawat-klien
transaksi akan terjadi
2.Jika perawat dan klien melakukan transaksi, tujuan akan tercapai
3.Jika tujuan tercapai, kepuasan akan terjadi
4.Jika tujuan tercapai, keefektifan asuhan keperawatan akan terjadi
5.Jika transaksi dilakukan di dalam interaksi perawat-klien,
pertumbuhan dan perkembangan akan baik
6.Jika perawat dan klien merasakan kesesuian antara peran yang
diharapkan dan peran yang ditampilkan, transaksi akan terjadi
7.Jika perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan komunikasi
informasi yang sesuai dengan klien, penetapan dan pencapaian
tujuan bersama akan terjadi.
8.Jika konflik peran dialami oleh perawat atau klien atau keduanya,
stress dalam interaksi perawat-klien akan terjadi.
Proses Interaksi Manusia Menurut King
1.Aksi merupakan proses awal hubungan 2 individu dalam
berprilaku,dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada
dalam keperawatan dengan digambarkan hubungan keperawatan
dan klien melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan.
2.Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari
adanya aksi dan merupakan respon dari individu.
3.Interaksi adalah suatu bentuk kerjasama yang saling
mempengaruhi antara perawat dan klien yang terwujud dalam
komunikasi.
4.Transaksi kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi suatu
persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan
dilakukan.
Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan
• Pengkajian 
• Diagnosa Keperawatan 
• Perencanaan
• Implementasi
• Evaluasi
Teori Betty Neuman
• Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah
berdasarkan pendekatan perorangan total untuk memandang
masalah pasien disekolah perawat di University of California, Los
Angeles.
• Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga
menghasilkan interaksi yang dinamis.
• Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis,
psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual.
• Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan
komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di
lingkungan secara dimensional.
• Model fokus pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan
(adaptasi).
Ada Empat Faktor Yang Merupakan Konsep
Mental Klien Yaitu :
1. Individu atau pasien itu sendiri
2. Lingkungan sekitarnya
3. Kesehatan
4. Pelayanan
Sumber-sumber Teori Betty Neuman

• Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan


teori Gestalt. Teori Gestalt adalah suatu cara yang
mana tubuh mempertahankan keseimbangan dan
sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi
sehat atau sakit.
• Neuman juga memilih G. Kaplan tentang tingkatan
tindakan pemecahan.
Betty Neuman Melakukan Pendekatan Yang Termasuk
Dalam Konsep Mayor Menurutnya Adalah:
1. Tekanan
Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan
Neuman tentang tekanan yaitu :
a. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan
perasaan
b. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih dari
satu
c. Ekstra personal :diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan
2. Struktur pokok sumber energi
penggerak untuk melakukan aktifitas
3. Tingkat ketahanan
faktor internal untuk menghadapi tekanan
4. Garis pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di
batas normal.
Next…
5. Gangguan pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.
7. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.
8. Tingkat-tingkat pencegahan
a. Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)
b. Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan)
c. Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)
9. Penyesuaian kembali
Adaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter
personal, intra personal dan ektra personal.
Neuman Membayangkan Sebuah 3 tahap
Proses Keperawatan
1. Diagnosis Keperawatan, berdasarkan kebutuhan
dalam penilaian menyeluruh, dan dengan
pertimbangan yang diberikan kepada lima variabel.
2. Tujuan Keperawatan, ini harus dirundingkan
dengan pasien, dan memperhatikan pasien dan
persepsi perawat varian dari penyakit.
3. Hasil Keperawatan, mempertimbangkan
hubungannya dengan lima variabel, dan dicapainya
tujuan keperawatan melalui primer, sekunder dan
tersier intervensi.
Teori Martha E. Roger
• Dalam teorinya, Martha Rogers (1970),
mempertimbangkan manusia (kesatuan manusia)
sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam
semesta. Manusia berada dalam interaksi yang
terus menerus dengan lingkungan (lutjens,1995)
• Keempat dimensi yang di gunakan oleh Martha E.
Rogers sebagai manusia utuh : sumber energi,
keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian,
dan empat dimensionalitas manusia digunakan
untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana
berkembang.
Dasar teori Rogers

Ilmu tentang asal usul manusia dan alam


semesta seperti Anropologi, Sosiologi,
Agama, Pilosofi, perkebangan sejarah dan
mitologi. Teori Rogers berfokus pada
proses kehidupan manusia secara utuh.
Ilmu Keperawatan adalah ilmu yang
mempelajari Manusia, Alam dan
Perkembangan Manusia secara langsung.
Teori Roger Tentang Keperawatan
• Menurut Martha E. Roger ilmu tentang
keperawatan berhubungan langsung dengan proses
kehidupan manusia bertujuan untuk menjelaskan
dan memperkirakan kealamiahan dan hubungannya
dengan perkembangan.
• Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers
mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya
dengan prinsip homeodinamik yang kemudian
dikemukakannya.
PRINSIP – PRINSIP HEMODINAMIKA
Teori menyatakan bahwa dalam keperawatan  dipergunakan
prinsip hemodinamika untuk melayani manusia, yaitu :
• Integritas, adalah proses berhubungan dengan yang
menguntungkan antar manusia dan lingkungannya secara
berkesinambungan.
• Resonansi, prinsip ini membicarakan tentang alam dan
perubahan yang terjadi antar manusia dan lingkungannya.
• Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami
berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan
peningkatan jenis pola – pola perilaku manusia dan
lingkungan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai