Anda di halaman 1dari 30

Aplikasi Penggunaan

Disinfektan
Webinar PD HISSI DKI
1 Mei 2021
• Nama : Fitri Arman, S.Si., Apt., MM.
• HP : 081310430458
• Jabatan : Kepala Instalasi Kesling & K3RS
• Pengalaman Kerja :
 Penyusun Foku Survei CSSD
 Surveior KARS
 Pendamping Akreditasi JCI Kemenkes
• Prestasi :
 Winner APSIC CSSD Center of Excellence
2017
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami pengertian desinfeksi dan
bedanya dengan sterilisasi
2. Memahami faktor yang
mempengaruhi efektifitas desinfektan
3. Memahami hubungan antara
tingkatan resiko alat yang diproses
dengan pemilihan desinfektan
4. Menjelaskan tingkat aktifitas
desinfektan
5. Memahami kebutuhan keamanan
dalam menggunakan desinfektan
Pokok Bahasan
1. Definisi
2. Pemilihan
3. Penggunaan
4. Pemeriksan
Definisi
• Desinfektan : senyawa kimia yang
mampu membunuh organisme
patogen selain spora
• Steril : kondisi yang sama sekali
tidak terdapat mikroorganisme
hidup
• Antiseptik : Cairan yang
menghalangi pertumbuhan bakteri
 lokal benda hidup
• Desinfeksi : Proses
menghancurkan mikroorganisme
patogen pada permukaan benda
mati
Faktor yang Mempengaruhi
Efektifitas Desinfektan
• Cleaning adalah langkah
awal terpenting dalam proses
sterilisasi atau DTT disinfeksi
tingkat tinggi
• Kotoran pada peralatan
dapat me-nonaktifkan bahan
aktif dalam cairan
desinfektan
• Sisa cairan pada peralatan
dapat mengencerkan cairan
desinfektan
Efektifitas Desinfektan juga
Dipengaruhi oleh :
1. Jenis dan jumlah
mikroorganisme, beberapa
mikroorganisme tahan terhadap
desinfektan cair spt. Tubercle
bacillus
2. Kontak langsung, tidak terdapat
senyawa lain seperti minyak,
protein.
3. Waktu kontak menjadi penting
terutama untuk efek baktericidal
4. Suhu, terkadang desinfektan butuh
suhu tertentu
5. pH, aktif dalam pH tertentu
6. Kesadahan air, mineral
dalam air mempengaruhi
aktifitas desinfektan.
7. Kesesuaian material,
desinfektan cocok dengan
material
8. Posisi peralatan, posisi
peralatan terkadang
mempengaruhi efektifitas
desinfektan. (peralatan berlumen
direndam pada posisi berdiri dan tidak
terdapat gelembung udara)
Desinfektan dan Tingkat Bahaya
• Peralatan kritikal, kontak
dengan bagian steril tubuh 
proses sterilisasi
• Peralatan semi kritikal,
kontak dengan membran
mukosa tubuh  proses
desinfeksi tingkat tinggi
• Peralatan non kritikal,
kontak dengan kulit utuh 
proses desinfeksi tingkat
rendah
Tingkat Aktifitas 1. High-level disinfektion,
Desinfektan apabila sterilisasi tidak bisa
dilakukan maka HLD.
Menghilangkan
mikroorganisme vegetatif,
bassil, jamur, virus dan
beberapa spora.
2. Intermediate-level
disinfection, menghilangkan
mikroorganisme vegetativ,
mikobakterium, jamur, virus
kecil dan sedang.
3. Low-level disinfection,
mycobacterium, jamur virus
kecil
Efektifitas desinfektan yang sudah
dipilih tergantung dari beberapa hal

1. Jenis peralatan dan


desinfektan yang digunakan
2. Kondisi peralatan apakah bisa
dilepas
3. Rekomendasi pabrik untuk
efektifitas
4. Posisi peralatan dalam
rendaman
5. Hasil uji efektifitas
6. Masa daluarsa (shelf
life dan use life)
7. Metoda pembuatan
cairan
8. Faktor pemakaian
berulang seperti
pengenceran, waktu,
suhu, kotoran organik,
bakteri lingkungan
9. Rekomendasi
tambahan dari pabrik
Pertanyaan Sebelum
Memilih Desinfektan
A. Pengelompokan Spaulding
B. Hal lain :
1. Dibutuhkan kontainer atau
peralatan lain ?
2. Cara mengukur efikasi dan
seberapa sering
3. Ada batasan produk atau
proses?
4. Kebersihan peralatan sebelum
dimasukan dalam desinfektan
5. Lama waktu yang dibutuhkan
6. Kemudahan diaplikasikan
7. Apakah diperlukan perlakuan tambahan pada peralatan
sebelum proses desinfeksi
8. Apakah pengawasan mutu air penting untuk proses
9. Apakah desinfektan berbahaya untuk petugas
10. Apakah ada petunjuk khusus yang menjelaskan
bagaimana penanganan bahaya desinfektan
11. Apakah diperlukan exhaust
khusus
12. Apakah diperlukan
penyimpanan khusus
13. Apakah desinfektan
meninggalkan residu pada
peralatan yang membahayakan
pasien
14. Apakah ada bahaya potensial
seperti terbakar atau ledakan
15. Apakah pemanasan atau
kondisi lingkungan dapat
mempengaruhi fungsi
desinfektan
Desinfektan yang Biasa
Digunakan di Fasilitas Kesehatan

1. Quaternary ammonium compound,


LLD, contoh : benzalkonium klorida, dapat
diserap atau dinetralkan oleh kapas dan
arang, tidak dapat digunakan bersamaan
dengan sabun. Penggunaan : lantai,
dinding, perabot
2. Phenolic, ILD dan LLD, dilemahkan oleh
senyawa organik, korosif untuk karet dan
plastik. Penggunaan : dinding, lantai,
perabot. Butuh pembilasan untuk
mencegah iritasi
3. Alkohol, ILD dan LLD, cepat tanpa
residu, kontak dalam kondisi basah,
mudah terbakar, non-aktif dengan
organik, merusak lensa dan optikal,
pengerasan plastik. Penggunaan :
peralatan pasien seperti termometer
4. Halogen, ILD, non-aktif oleh senyawa
organik, korosif pada metal, menimbulkan
noda pada bahan sintetik, kurang stabil.
Penggunaan : mesin dialisis, kolam
hidroterapi, toilet, bathtubs, pemutih di
laundry dan sanitizer untuk dishwasher.
Pengenceran 1:10 dari 5,25% sodium
hipoklorida digunakan untuk
membersihkan tumpahan darah.
5. Iodin, ILD, korosif pada logam, melarutkan karet
dan plastik, membakar jaringan, memberi noda
pada kain, contact time lama. Penggunaan :
preparasi kulit, termometer.
6. Glutaraldehyde, HLD, uap berbahaya, tidak
stabil, pengenceran mengurangi aktifitas, mudah
menguap, paralatan harus dibilas sampai bersih.
Penggunaan : laringoskope blade, scope
7. Ortho-Phthalaldehyde (OPA), HLD,
pembilasan yang tidak sempura akan
mengiritasi jaringan, tidak bisa digunakan
sebagai sterilan, tidak dapat digunakan
untuk pasien kanker kandung kemih
8. Formaldehyde, HLD, non-aktif oleh bahan
organik, meninggalkan noda pada kain dan
plastik, karsinogen (1ppm, 8 jam TWA),
iritasi, korosive. Penggunaan : dialisis
sistem
Persiapan dalam Penggunaan
Larutan HLD/DTT

1. Mengikuti instruksi pabrik


2. Jenis kontainer harus sesuai untuk menghindari
interaksi kontainer dengan bahan aktif
3. Kontainer HLD harus tertutup untuk mencegah
penguapan dan masuknya partikel
4. Sarung tangan harus selalu
digunakan
5. Hanya HLD yang boleh direuse
dan pastikan masa pemakaian,
jumlah pengulangan dan tanggal
ED dituliskan.
6. Semua peralatan harus dibilas
sampai bersih untuk
menghilangkan sisa desinfektan
dengan air yang memenuhi syarat
Rencana Penanganan
Tumpahan Glutaraldehide
• Prosedur tertulis yang spesifik :
• Peralatan kebersihan yang
dibutuhkan
• Penempatan peralatan agar
mudah diakses
• Rencana untuk
memperingatkan petugas
• Rekomendasi untuk
menghindari paparan
• Evakuasi petugas
Rencana Penanganan
Tumpahan Glutaraldehide
• Perencanaan juga harus memasukkan :
• Prosedur evakuasi kalau terjadi tumpahan
• Prosedur medis untuk petugas yang terpapar cairan
atau uap
• Prosedur pelaporan kondisi emergency
• Prosedur untuk pembersihan tumpahan termasuk
petugas yang terpapar
• Uraian jenis pelatihan untuk mendapatkan petugas
yang kompeten
• Jumlah pertukaran udara di area tumpahan
• General ventilas untuk membuang sisa uap diudara
• Rekomendasi pabrik untuk kondisi emergency (MSDS)
• Mekanisme pembuangan peralatan bekas penanganan
tumpahan
Log Book

• Pemindahan cairan dari kemasan asli ke wadah tambahan


• Larutan desinfektan tidak boleh digunakan kalau konsentrasi
efektif minimal terlewati
• Cairan desinfektan yang dipakai ulang segera digunakan atau
disimpan terpisah untuk hindari rekontaminasi
Contoh Log Book
Lokasi/Departemen ........................ HLD : ..................................................

Perhatian : JANGAN MENGGUNAKAN LARUTAN MELEBIHI BATASAN PENGULANGAN

Tanggal pembuatan Tanggal kadaluarsa Tanggal kadaluarsa Tanggal Pengujian Lokasi Hasil Tes Yang Melaksanakan Keterangan
larutan larutan Strip Test (+) Lulus (Inisial)
(-) Gagal
Masalah
• Petugas harus menggunakan
Keamanan APD yang sesuai
• Exhaust hood dibutuhkan
karena desinfektan
menghasilkan uap yang
mengiritasi saluran
pernafasan
• Menyiapkan eye washer,
shower dan alat P3K
• Menyiapkan jalur telepon
yang mudah dan nomor
telepon pada kondisi darurat
Masalah • Pelatihan tahunan untuk
petugas pengguna desinfektan
Keamanan • Pelatihan tahunan untuk
housekeeping terkait isu
keamanan
• Pemantauan desinfektan
termasuk sampel udara dan
menginformasikan hasil
pemanatauan
• Menempatkan MSDS pada
tempat yang mudah dijangkau
• Pemanatauan keamanan
lingkungan
• Satu kesatuan dengan peralatan
yang otomatis seperti washer
Desinfeksi
disinfector, automatic endoscope Termal
reprocessing.
• Perlu jadi perhatian adalah
pencapaian suhu yang diharapkan
dan lamanya proses pada suhu yang
ditentukan.
• Pantau suhu air pada saat proses
desinfeksi berlangsung dan
dokumentasikan.
• Pemeriksaan berkala nozle
penyemprot cairan dan memastikan
bahwa mesin berfungsi baik
• AAMI / JCI : Peralatan 
pemeliharaan, Pengujian dan
Pemeriksaan
1. Standar Nasional Akreditasi
Literatur Rumah Sakit (SNARS) ed.
1, Komisi Akreditasi Rumah
Sakit, Agustus 2017
2. The APSIC Guidelines for
Disinfection and Sterilisation
of Instruments in
Healthcare Facilities, 2017
3. JCI Accreditation Standards
for Hospital, 6th Edition, Juli
2017
4. WHO Decontamination and
Reprocessing of Medical
Devices for Healthcare
Facilities, 2016
Terima Do Not Process What
Kasih You Can Not Clean !
Semoga
Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai