Anda di halaman 1dari 11

Audit Kinerja

Pemerintah
Daerah
MELANI PERMATA KASIH
B1C1 18 196
BAB 4
Pelaksanaan Audit: Pengumpulan
Bukti dan Analisis Data Audit Kinerja
Data adalah angka-angka, kalimat, suara, atau sim- bol-simbol tertentu untuk
menunjukkan kondisi atau kejadian-kejadian tertentu. Sebuah data belum memiliki
manfaat bagi pihak penerima. Agar sebuah data dapat memiliki nilai, maka data
tersebut perlu diolah terlebih dahulu agar dapat menjadi informasi yang bermanfaat
bagi pembacanya.
Data yang harus diperoleh auditor itu sendiri dapat diklasifikasikan
berdasarkan klasifikasi dari mana sumber data diperoleh dan seperti apa sifat data
yang diperoleh, Hal ini dapat dilihat di dalam penjelasan di bawah ini.
1. Berdasarkan Sifat Data
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dapat
menggarnbarkan pendapat seseorang, situasi, kondisi dan
proses-proses tertentu, contohnya data tentang
implementasi proses bisnis dan kualitas pelayanan publik.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data berupa angka, misalnya
data mengenai jumlah pendapatan yang diterima dan
jumlah pengeluaran.

JENIS- 2. Berdasarkan Sumber Data


a. Data Internal
Data internal adalah data yang diperoleh dari internal

JENIS organisasi yang diaudit, misainya data tentang SOP,


kebijakan organisasi, rencana kerja, anggaran, dan jumlah
pegawai yang dimiliki.

DATA
b. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang berasal dari luar
organisasi misalnya data inflasi dan tingkat pertumbuhan
ekonomi.
DEFINISI BUKTI AUDIT
Bukti audit adalah segala informasi yang dikumpulkan
dan digunakan untuk mendukung temuan audit. Simpulan
dan rekomendasi-rekomendasi di dalam laporan audit harus
didasarkan pada bukti-bukti audit yang ditemukan. Dengan
kata lain, dapat dikatakan bahwa bukti audit adalah segala
informasi yang dikumpulkan dan digunakan oleh auditor
untuk mendukung temuan audit dan Laporan Hasil Audit
yang akan dibuat auditor.
Auditor wajb mengumpulkan bukti yang memenuhi
persyaratan utama yaitu relevan, material, mencukupi
(sufficient), dan kompeten, sehingga dapat menjadi dasar
simpulan audit dan rekomendasi. Auditor juga wajib
mendokumentasikan bukti-bukti audit yang sudah diperoleh.
Bukti-bukti audit yang diperoleh auditor harus didukung dengan dokumen-dokumen tertentu
yang dibuat auditor seperti foto dan deskripsi tertulis dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan.
1. Bukti Testimonial/lisan (Oral)
Bukti testimonial/lisan merupakan pernyataan diperoleh secara
lisan melalul wawancara, diskusi, dan focus group discussion,
Bukti lisan dapat didokumentasikan dalam bentuk Berita Acara
dan rekaman.
2. Bukti Dokumen (Documentary Evidence) Add Text
Bukti dokumen adalah bukti dalam bentuk fisik yang dapat berupa
dokumen resmi ataupun barang elektronik. Bukti ini adalah yang
paling umum diperoleh dari seluruh jenis bukti audit. Bukti
dokumen dapat diperoleh dari dokumen-dokumen tertentu seperti
anggaran, rencana kerja, laporan kinerja, SOP dan laporan
tahunan.
Add Text Add Text
3. Bukti Analitis (Analytic Evidence)
Bukti analitis adalah bukti yang didapatkan dari kegiatan analisis
dan verifikasi data serta perbandingan terhadap standar dengan
menggunakan penalaran yang logis dan rasional. Bukti analitis
dapat diperoleh dari entitas, yang tentu perlu diverifikasi terlebih
dahulu atau bukti yang dikembangkan oleh auditor sendiri.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM AUDIT KINERJA
Terdapat berbagai macam teknik dalam pengumpulan data dalam audit kinerja, namun secara umum teknik-teknik tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Review/Telaah Dokumen
Kegiatan review atau telaah dokumen adalah kegiatan mempelajari berbagai macam dokumen dalam
rangka untuk memperoleh bukti tertulis yang dapat mendukung tujuan audit. Manfaat dari telaah
dokumen adalah tidak akan mengganggu kegiatan-kegiatan dalam entitas dan tidak ada bias/unsur
subjektivitas dalam informasi-informasi tersebut. Di sisi lain, kelemahan kegiatan review dokumen
adalah auditor sering tidak memperoleh data yang diperlukan dengan lengkap dan auditor belum tentu
dapat mempelajari seluruh dokumen yang ada, karena banyaknya dokumen milik entitas.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik tanya jawab terkait isu-isu atau masalah- masalah tertentu yang
diperlukan. Tujuan dilaksanakannya wawancara adalah untuk mengumpulkan data-data, opini dan
pendapat, dan ide-ide. Melalui wawancara, maka auditor akan dapat memperoleh bukti audit,
mengonfirmasi fakta dan memperkuat bukti-bukti yang telah diperoleh. Hasil dari sebuah proses
wawancara adalah informasi kualitatif, yaitu pengetahuan, pendapat, dan penilaian orang-orang yang
diwawancarai terhadap hal-hal yang ditanyakan dalam wawancara
3. Konfirmasi
Konfirmasi adalah prosedur audit untuk memperoleh jawaban tertulis maupun lisan dengan pihak-
pihak ketiga terkait permasalahan yang ada di dalam entitas. Konfirmasi adalah teknik yang umumnya
digunakan dalam tahap pelaksanaan audit. Konfirmasi diperlukan ketika auditor tidak memahami hal-
hal atau permasalahan tertentu dan memerlukan keterangan dari auditan atau dari pihak-pihak di luar
auditan. Melalui konfirmasi yang dilakukan, auditor akan dapat memperoleh keterangan-keterangan
yang diperlukan.
4. Observasi/Pengujian Fisik
Pada dasarnya, observasi adalah kegiatan pengamatan secara langsung terhadap objek tertentu atau
proses-proses yang dilaksanakan. Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengamati suatu situasi, kegiatan/aktivitas, prosedur aktivitas yang dilaksanakan oleh orang atau
fungsi dalam entitas. Melalui observasi, auditor akan melihat bagaimana pelaksanaan proses dan
berbagai kelemahan kelemahan yang ada di dalam proses-proses tersebut.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM AUDIT KINERJA
Terdapat berbagai macam teknik dalam pengumpulan data dalam audit kinerja, namun secara umum teknik-teknik tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

5. Benchmarking
Benchmarking adalah teknik yang dilakukan dengan cara membandingkan metode, proses, produksi,
dan layanan suatu organisasi dengan hal serupa pada organisasi-organisasi sejenis. Benchmarking
dapat dilakukan dengan membandingkan kinerja yang dicapai dengan data industri atau data-data
pada entitas pemerintah yang sejenis kinerja yang lebih baik. Hal-hal yang dibandingkan
berupatingkat produktivitas, jumlah biaya yang dikeluarkan, hingga kualitas layanan ke masyarakat.

6. Survei
Menurut Ameilia Zuliyanti Siregar dan Nurliana Harahap (2019), survei adalah suatu bentuk penelitian
yang respondennya adalah manusia, dan untuk dapat memperoleh informasi darinya perlu disusun
suatu instrumen penelitian yaitu kuesioner (daftar pertanyaan). Survei dilakukan untuk
mengumpulkan informasi kuantitatif dan / atau kualitatif dari banyak pihak.

7. Focus Group Discussion (FGD)


Sesuai dengan namanya, pengertian FGD mengandung tiga kata kunci: a. Diskusi; b. Dalam
Kelompok; c. Terfokus/Terarah. Dengan demikian, FGD merupakan aktivitas diskusi kelompok yang
terfokus. Tujuan dari pelaksanaan FGD adalah untuk mencari solusi atau menyelesaikan masalah-
masalah tertentu. Diskusi yang dilakukan bertujuan untuk mencapai kesepakatan tertentu mengenai
suatu permasalahan yang dihadapi oleh para peserta.

8. Penggunaan Tenaga Ahli


Pendapat tenaga ahli adalah pengumpulan data yang bersumber dari opini tenaga ahli terhadap suatu
hal atau masalah yang hasilnya dapat digunakan untuk menambah kredibilitas laporan audit. Tenaga
ahli dapat membantu auditor dalam menjelaskan hal-hal tertentu yang bersifat teknis, di luar keahlian
auditor.
Analisis Ragresi
01 Analisis regresi adalah syatu teknik untuk menilai
hubungan atau korelasi antara berbagai variabel.

Simulasi dan Modeling (Simulation and Modelling


02 Simulasi adalah metode membuat tiruan sistem yang ada.
Tujuan dilakukannya simulasi adalah untuk membandingkan
hasil dari model simulasi dengan hasil dari sistem yang
sebenarnya dan untuk memprediksi tanggapan sistem tersebut
atas perubahan yang terjadi.

TEKNIK Analisis Muatan Data Kualitatif (Content


03 Analysis Of Qualitative Data
ANALISIS Analisis muatan data kualitatif adalah sebuah pendekatan
sistematis dalam mengumpulkan dan mengorganisasikan

DATA informasi dalam suatu format standar. Metode ini


memungkinkan auditor membuat simpulan berdasarkan data
dalam berbagai bentuk.
PENDOKUMENTASIAN
AUDIT
Kertas kerja audit merupakan penghubung antara kegiatan audit
dengan Laporan Hasil Audit. Dengah demikian, suatu kertas kerja audit
harus disusun selengkap mungkin, berisi rincian yang mempermudah
pemahaman atas audit yang dilakukan dan dapat memberikan akumulasi
bukti-bukti audit yang mendukung simpulan, dan rekomendasi yang
disampaikan dalam Laporan Hasil Audit.
Pendokumentasian pekerjaan audit merupakan upaya untuk
menyediakan seluruh bukti dan data yang diperoleh selama audit. Auditor
harus dapat mendokumentasikan data/bukti audit yang dibuat atau
diperoleh untuk dapat mendukung kesimpulan audit. Pendokumentasian
yang dilaksanakan harus meliputi pendokumentasian terhadap:
• dasar perencanaan audit;
• metode dan prosedur audit;
• desain audit;
• pekerjaan audit yang telah dilaksanakan;
• bukti-bukti yang dikumpulkan; dan
• hasil serta temuan audit.
PROGRAM KERJA
AUDIT
Program kerja audit adalah langkah-langkah kerja
yang harus dilaksanakan oleh auditor ketika
melaksanakan pekerjaan audit. Program kerja audit
berisi informasi tentang prosedur dan teknik audit yang
harus dilakukan oleh auditor dalam rangka untuk
mencapai tujuan audit yang telah ditetapkan. Manfaat
dari penyusunan program kerja audit adalah:
• sebagai pedoman bagi auditor di dalam
melaksanakan pekerjaannya.
• merupakan media pemberian tugas-tugas audit
yang harus dilaksanakan oleh auditor secara
sistematis.
• sebagai alat untuk melakukan pengawasan atas
pekerjaan audit secara berjenjang.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai