Distribusi Normal
Distribusi Normal
S
UNIVERSITAS MUARA BUNGO
Distribusi normal pertama kali diperkenalkan oleh
Abraham de Moivre dalam artikelnya pada tahun 1733
sebagai pendekatan distribusi binomial untuk n besar.
Karya tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh
Pierre Simon de Laplace, dan dikenal sebagai teorema
Moivre-Laplace. Laplace menggunakan distribusi normal
untuk analisis galat. Metode kuadrat terkecil diperkenalkan
oleh Legendre pada tahun 1805. Sementara itu Gauss
1794 dengan mengasumsikan galatnya memiliki distribusi
normal.
Istilah kurva lonceng diperkenalkan oleh Jouffret pada
tahun 1872 untuk distribusi normal bivariat. Sementara itu
istilah distribusi normal secara terpisah diperkenalkan oleh
Charles S. Peirce, Francis Galton, dan Wilhelm Lexis
sekitar tahun 1875. Terminologi ini secara tidak sengaja
memiliki nama sama.
DISTRIBUSI NORMAL
Model Matematika
1
1 X 2
f X
2
e
22
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
m
Mangga “B”
0 0 0
15 30 45
Distribusi kurva normal dengan dan berbeda
85 850
DISTRIBUSI NORMAL
1. Kurvanya berbentuk garis lengkung yang
halus dan berbentuk seperti genta.
2. Simetris terhadap mean
3. Kedua ekor/ujungnya semakin mendekati
sumbu absisnya tetapi tidak pernah
memotong.
4. Jarak titik belok kurva tersebut dengan
sumbu simetrisnya sama dengan
5. Luas daerah di bawah lengkungan kurva
tersebut dari - ~ sampai + ~ sama dengan
1 atau 100%.
DISTRIBUSI NORMAL
Contoh:
Misalkan dipunyai kurva normal dengan = 100 dan = 20.
a. Hitunglah luas kurva normal antara 100-125. ini sama saja dengan mencari
P (100 X 125).
x
Z =
125 100
=
20
= 1,25
Menurut Tabel luasnya 0,3944 atau 39,44%
b. Hitunglah luas kurva normal antara 80—100. Dinyatakan dengan
P(80 X 100).
x
Z =
80 100
=
20
= -1
Z2 = 120 100
20
Luasnya = area Z2 – Z1
130 100
Z2 = 20
Luasnya = area Z2 – Z1
60 100
Z1 =
20
= - 2 luasnya 0,4772
85 100
Z2 = 20
= - 0,75 luasnya 0,2734
X 50
Z1 =
10
Z2 = X2 – 50
X 1 50
- 1,64 =
10
1,64 (10) = X2 —50
-1,64 (10) = X1 – 50
X1 = 33,6 X2 = 66,4
f.Berapa hasil panenan paling rendah bagi 25% petani yang mempunyai hasil
panenan tinggi.
Di dalam tabel yang mendekati 25% adalah 24,86%, terletak pada nilai Z = 0,67.
X 50
0,67 =
10
0,67(10) = X - 50
X = 56,7.
PENDEKATAN KURVA NORMAL
UNTUK DISTRIBUSI BINOMIAL
= 0,1934
PENDEKATAN KURVA UNTUK DISTRIBUSI BINOMIAL
= np = 12(1/2) = 6
= np(1p) 12(1/2)(1/2)
= 1,732
Z1 = 4,5 6
0,87
1,732
Z2= 5,5 6 0,29 Luasnya masing-masing adalah 0,3078 dan 0,1141. Jadi luas 4,5 sampai
1,732 5,5 = 0,3078-0,1141 = 0,1937.
n = 400, P =10%
= np = 400. 10% = 40
np(1p) 40.10%.90% 36 6
=
30,5 40 9,5
Z= =
6 = -1,58 luasnya 0,4429
6
Jadi luas 30,5 ke kiri adalah 0,5 – 0,4429 = 0,0571.