Anda di halaman 1dari 19

ILMU TERNAK

POTONG DAN KERJA

Bopalyon Pedi Utama, S.Pt, M.Si

Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian


Universitas Muara Bungo
2017
PRODI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Pakan
 Pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada
ternak, berupa bahan organik maupun anorganik yang
dapat dicerna serta tidak menggangu kesehatan ternak.
 Pakan yang baik berpengaruh positif terhadap
pertambahan bobot badan.
 Pakan ada dua macam yaitu hijaun dan konsentrat.
PRODI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUARA BUNGO
Pakan yang diberikan pada ternak hendaknya
memenuhi persyaratan
 Mengandung protein yang lengkap
 Protein
 Karbohidrat
 Vitamin
 Mineral
 Disukai ternak
 Mudah dicerna, tidak menimbulkan sakit atau gangguan
yang lain
 Sesuai dengan tujuan pemeliharaan

 Harganya murah dan terdapat dan terdapat didaerah


setempat
PRODI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Cara menentukan kebutuhan pakan untuk ternak


 Pakan yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan zat gizi ternak untuk
bebagai fungsi fisiologis tubuhnya, seperti hidup pokok dan produksi.
 Kebutuhan hidup pokok ternak tergantung dari bobot badan, sedangkan untuk
produksi tergantung dari tingkat dan jenis produksi.
 Kebutuhan hidup pokok adalah kebutuhan zat zat gizi untuk memenuhi
proses hidup saja tanpa adanya suatu kegiatan dan produksi (Pertumbuhan,
kerja dan produksi susu)
 Kebutuhan produksi yaitu kebutuhan zat zat gizi untuk pertumbuhan,
kebuntingan, produksi sudu dan kerja.
 Zat zat gizi yang diperlukan oleh ternak ruminansia untuk kebutuhan hidup
pokok maupun kebutuhan produksi yaitu energi, protein, mineral, vitamin,
dan air. (Mid Semester)
Meramu Ransum Sederhana Ternak Potong
CARA MENYUSUN RANSUM
PERLAKUAN SECARA FISIK

 Pengeringan (Drying)
Pengeringan merupakan perlakuan yang paling sederhana dalam
pengolahan produk-produk sampingan terutama pada bahan yang
mengandung kadar air yang tinggi dan atau bahan yang mengandung
antinutrisi yang mudah hilang dengan pemanasan.

 Pemotongan (Chopping) dan Penggilingan (Grinding)


Pemotongan dan penggilingan akan mampu menghancurkan sebagai
ikatan jaringan serat kasar dengan memperluaskan permukaan dan
membuka struktur dinding sel dan memungkinkan bakteri menembus
lapisan pelindung dinding sel dan memperbanyak titik penetrasi enzim
agar mudah dicerna. Perlakuan penggilingan dan pemotongan lebih
mengarah pada pemecahan karbohidrat disbanding lignin.
 Pembuatan Pellet (Pelleting)
Beberapa keuntungan pembuatan pellet pada bahan pakan kasar:
 Pakan lebih seragam sehingga pengurangan seleksi pada ternak.
 Peningkatan kerapatan jenis.
 Mengurangi debu pakan yang te1lah digiling.
 Memudahkan penanganan.
 Mengurangi segregasi pada ukuran partikel yang berbeda.
 Mengurangi bahan pakan yang terbuang
 
 Pengukusan (Steaming)
Pengukusan bertekanan tinggi merupakan salah satu metode dalam meningkatkan kualitas bahan pakan
kasar. Menyebabkan pengembangan serat sehingga memudahkan untuk dicerna oleh enzim
mikroorganisme.

 Perendaman (Soaking)
Perendaman dilakukan biasanya untuk menghilangkan atau mengurangi antinutrisi. Media perendaman
dapat berupa air, larutan garam atau alkali
PERLAKUAN SECARA KIMIA
 Perlakuan dengan Kaustika Soda (NaOH)
Kaostika soda merupakan alkali yang paling kuat dalam mendegrasi struktur
dinding sel. Perlakuan alkali dapat meningkatkan kelarutan hemisululosa dan
mengurangi kendungan dinding sel
 Perlakuan dengan Amonia
Perlakuan dengan ammonia atau amoniasi merupakan salah satu alternative
untuk meningkatkan pakan kasar sebagai pengganti NaOH. Amoniasi dapat
meningkatkan nilai nutrisi pakan kasar melalui peningkatan daya cerna,
kensumsi, kandungan protein kasar pakan dan memungkinkan penyimpanan
bahan pakan berkadar air tinggi dengan menghambat pertumbuhan jamur.
 Dosis Amonia
 Temperatur dan tekanan
 Lama Perlakuan
 Kandungan Air
 Jenis dan Kualitas Limbah
 Perlakuan Lain Terhadap bahan
PERLAKUAN SECARA KIMIA LAINNYA
Sejumlah zat kimia diketauhi mempunyai kemampuan bereaksi
terhadap bahan lingoselulosa sehingga dapat dipertimbangkan sebagai
bahan untuk meningkatkan kualitas bahan pakan kasar.

Bahan kimia berguna untuk meningkatkan kualitas nutrisi pakan kasar


idealnya yang memiliki karakteristik yang meliputi:
 Efektif dalam meningkatkan kecernana atau konsumsi pakan
 Biaya untuk perlakuan dalam meningkatkan nilai nutrisi harus ekonomis
 Bahan yang digunakan harus selalu tersedia saat dibutuhkan
 Residu bahan kimia yang tersisa dalam pakan kasar tidak bersifat racun
terhadap ternak serta feses dan urin yang dikeluarkan tidak menjadi sumber
polutan bagi lingkungan
 Tidak berbahaya bagi manusia dalam penanganan dan tidak bersifat korosif
bagi alat yang digunakan
Perlakuan secara fisik pada bahan pakan berserat tinggi bertujuan
untuk merombak struktur fisik bahan dan memecah matriks
karbohidrat penyusun dinding sel. Perlakuan secara fisik dapat juga
digunakan dalam pengawetan dan atau menghilangkan kandungan
antinutrisi bahan. Pengeringan, penggilingan, pemotongan,
pengukusan perendaman dan pembuatan pellet merupakan
beberapa contoh perlakuan fisik yang dapat diterapkan pada bahan
pakan asal limbah.
Perlakuan kimia telah banyak dilakukan untuk meningkatkan
ketersediaan substansi selulosa yang dapat dicerna oleh mikroba
rumen. Perlakuan kimia dapat menyebabkan pemecahan ikatan
lignin-karbohidrat, oksidasi senyawa fenol termasuk lignin dan
hidrolisis polisakarida menjadi gula.
PRODI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Salah satu teknologi pengolahan pakan


yang dapat diterapkan untuk pengawetan
limbah tanaman jagung yaitu wafer.
Bentuk wafer juga mudah dalam
penanganan dan pengolahan, serta
diharapkan lebih tahan dalam
penyimpanan. Pengolahan pakan bentuk
wafer dengan hijauan seperti rumput
lapang dan limbah tanaman jagung
diharapkan dapat meningkatkan lama
waktu penyimpanan sehingga dapat
menjadi alternatif pakan yang akan
diberikan kepada ternak pada musim
kemarau atau paceklik.
Apakah Itu Wafer Pakan?

Wafer mempunyai dimensi


(panjang, lebar, dan tinggi) dengan
komposisi terdiri dari beberapa
serat yang sama atau seragam dan
dalam proses pembuatannya
mengalami pemadatan dengan
tekanan 12 kg/cm2 dan pemanasan
dalam suhu 120°C selama 10 menit
(ASAE, 1994).
KEUNGGULAN WAFER

Memudahkan dalam penanganan,


pengawetan, penyimpanan,
transportasi, dan penanganan hijauan lainnya.

Memberikan nilai tambah karena


memanfaatkan limbah pertanian dan
perkebunan.

Menggunakan teknologi sederhana dengan


energi yang relatif rendah dan

Menghemat biaya produksi sebesar 10%.


Pe m bua ta n Waf e r

Hijauan (rumput lapang, jerami jagung, dan klobot jagung)


dipotong terlebih dahulu dengan mesin chopper ukuran 5
cm, kemudian dijemur pada sinar matahari sampai mencapai
kadar air 13 %.
Sebelum bahan-bahan dimasukkan dalam cetakan,
ditimbang terlebih dahulu seberat 200 g, kemudian dicampur
dengan perekat (molasses) sebesar 10 gr. Kemudian
dimasukkan dalam cetakan berbentuk segiempat dengan
ukuran 20 x 20 x 1 cm3. Setelah itu dilakukan pengempaan
pada suhu 150°C dan tekanan 200 kg/cm2 selama 15 menit.
Pengkondisian lembaran wafer selama 24 jam di ruang
terbuka.
Pemotongan lembaran wafer menggunakan gergaji.
Ukuran contoh uji diasumsikan untuk ternak
domba/kambing.
Wafer yang telah selesai dibuat dimasukkan dalam dua
karung plastik besar dan disimpan pada 0, 2, 4 minggu.
 
proses pembuatan wafer
Hijauan
mulai dari bahan baku
(rumput lapang, klobot
berupa hijauan sampai
menjadi wafer
jagung, jerami jagung)

Pengempaan
(tekanan 200 kg/cm²
dan suhu 150ͦºC waktu
15) menit)
Dicacah

Pengeringan
Pencetakan
(sampai kadar air
(20x20x1 cm³) 13%)

Pengemasa
n wafer
Kualitas wafer pakan ternak tergantung dari bentuk fisik, tekstur,
warna, aroma dan kerapatan.
Bentuk fisik wafer yang padat dan kompak sangat menguntungkan,
karena mempermudah dalam penyimpanan dan penanganan.
Tekstur menentukan mudah tidaknya menjadi lunak dan
mempertahankan bentuk fisik serta kerenyahan.
Warna wafer sebagai hasil reaksi karbohidrat, khususnya gula
pereduksi dengan gugus amino primer menyebabkan roti sapi berwarna
coklat dengan aroma khas karamel.
Kerapatan roti yang semakin tinggi maka pertambahan airnya semakin
rendah.
Pemanfaatan limbah sudah dipakai sebagai pakan ternak
meskipun belum dimanfaatkan secara penuh. Potensi limbah
pertanian berupa limbah tanaman jagung sebagai pakan ternak di
Indonesia sangat besar, sehingga perlu ada teknologi baru untuk
pengawetan limbah, seperti hay, silase, wafer.
Hasil ikutan pertanian tersebut memiliki potensi sebagai
sumber pakan ternak ruminansia dan monogastrik, walaupun ada
kelemahannya seperti nilai nutrisi rendah, serat kasar tinggi,
penyimpanan memerlukan ruangan yang besar dan cepat rusak
namun hal tersebut dapat diatasi dengan proses pengelolahan
seperti pencacahan, pengepresan, fermentasi, penepungan dan
penggilingan.

Anda mungkin juga menyukai