MATRIKS
PENGERTIAN MATRIKS
Matriks ialah kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur dalam baris dan
kolom yang membentuk suatu persegi panjang, serta termuat di antara sepasang
tanda kurung.
atau
PENGERTIAN MATRIKS
Setiap matriks terdiri atas satu atau sejumlah baris dan satu atau sejumlah kolom, tetapi
jumlah baris dan jumlah kolom suatu matriks tidak harus sama.
Matriks yang terdiri atas m baris dan n kolom dinamakan matriks berukuran m x n atau matriks
berode m x n.
Matriks tidak mempunyai nilai numerik, artinya meskipun matriks merupakan suatu kumpulan
bilangan tetapi ia sendiri tidak melambangkan sesuatu bilangan.
Selain dilambangkan dengan huruf besar bercetak tebal, matriks sering pula dituliskan dengan
lambang unsur umumnya dikurung, misalnya:
atau
OPERASI DASAR MATRIKS
Dua buah matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila keduanya berorde
sama. Jumlah atau selisih dua matriks A = [aij] dan B = [bij] adalah sebuah matriks
baru C = [cij] yang berorde sama, yang unsur-unsurnya merupakan jumlah atau selisih
unsur-unsur A dan B.
dimana
Karena penjumlahan antar bilangan bersifat komutatif dan asosiatif, maka untuk
penjumlahan antarmatriks berlaku pula kaidah komutatif dan kaidah asosiatif.
Kaidah komutatif :
Kaidah asosiatif :
OPERASI DASAR MATRIKS
Hasil kali sebuah matriks A = [aij] dengan suatu scalar atau bilangan nyata λ
adalah sebuah matriks baru B = [bij] yang berorde sama dengan unsur-unsurnya
dimana
Untuk perkalian matriks dengan scalar berlaku kaidah komutatif dan kaidah
asosiatif.
Kaidah komutatif :
Kaidah asosiatif :
OPERASI DASAR MATRIKS
Dua buah matriks hanya dapat dikalikan apabila jumlah kolom dari matriks yang
dikalikan sama dengan jumlah baris dari matriks pengalinya. Hasil kali dua buah matriks
Amxn dengan Bnxp adalah sebuah matriks baru Cmxp, yang unsur-unsurnya merupakan
perkalian silang unsur-unsur baris matriks A dengan unsur-unsur kolom matriks B.
Untuk perkalian matriks dengan scalar berlaku kaidah komutatif dan kaidah asosiatif.
Kaidah komutatif :
Kaidah asosiatif :
BENTUK-BENTUK KHAS MATRIKS
Matriks satuan atau matriks identitas ialah matrik bujursangkar yang semua unsur
pada diagonal utama adalah angka-angka 1, sedangkan unsur lainnya 0.
Contoh :
BENTUK-BENTUK KHAS MATRIKS
Matriks diagonal ialah matriks bujursangkar yang semua unsurnya nol kecuali
pada diagonal utama.
Contoh :
3. Matriks Nol
Matriks Nol ialah matriks yang semua unsurnya nol. Matriks semacam ini lazim
juga dilambangkan dengan angka 0.
Contoh :
Setiap matriks jika dikalikan dengan matriks nol akan menghasilkan matriks nol.
BENTUK-BENTUK KHAS MATRIKS
Transpose matriks ialah matriks yang merupakan hasil pengubahan matriks lain
yang sudah ada sebelumnya, dimana unsur-unsur barisnya menjadi unsur-unsur
kolom dan unsur-unsur kolomnya menjadi unsur-unsur baris.
Transpose dari matriks adalah
Contoh :
sehingga
sehingga
Transpose dari suatu transpose matriks adalah matriks aslinya. Jadi, (A’)’=A dan
(B’)’=B
BENTUK-BENTUK KHAS MATRIKS
Contoh :
sehingga
Matriks simetrik miring ialah matriks bujursangkar yang sama dengan negative
transposenya.
Contoh :
sehingga
Ciri khas matriks simetrik miring ialah diagonal utamanya terdiri atas bilangan-
bilangan nol.
BENTUK-BENTUK KHAS MATRIKS
Inverse matriks ialah matriks yang apabila dikalikan dengan suatu matriks bujursangkar
menghasilkan sebuah matriks satuan.
Jika A merupakan sebuah matriks bujursangkar, maka inverse dituliskan A-1, dan AA-1 =
I
Contoh :
BENTUK-BENTUK KHAS MATRIKS
Matriks skalar ialah matriks diagonal yang unsur-unsurnya sama atau seragam (λ).
Matriks skalar juga merupakan hasil kali sebuah scalar dengan matriks satuan, λI =
matriks skalar λ.
Matriks orthogonal ialah matriks yang apabila dikalikan dengan matriks transposenya
menghasilkan matriks satuan, AA’ = I.
Matriks singular ialah matriks bujursangkar yang determinannya sama dengan nol,
matriks semacam ini tidak mempunyai invers.
Matriks nonsingular ialah matriks bujursangkar yang determinannya tidak nol, matriks
semacam ini mempunyai invers.
TRANSPOSE MATRIKS
TRANSPOSE PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
Ubahan dari jumlah atau selisih beberapa matriks adalah jumlah atau selisih
matriks-matriks transposenya.
Komutatif
Asosiatif
TRANSPOSE PERKALIAN
Ubahan dari perkalian matriks dengan skalar adalah perkalian skalar dengan
matriks transposenya.
Untuk ubahan perkalian matriks dengan skalar, sebagaimana halnya pada operasi
perkalian matriks dengan scalar, berlaku kaidah komutatif dan kaidah distributive,
yaitu :
komutatif
distributif
asosiatif
distributif
distributif
DETERMINAN MATRIKS
PENDAHULUAN
3. Determinan mempunyai nilai numerik tetapi tidak demikian halnya dengan matriks.
PENDAHULUAN
Pencarian nilai numerik dari suatu determinan dapat dilakukan dengan cara
mengalikan unsur-unsurnya secara diagonal.
Determinan :
Nilai numeriknya :
Penyelesaian :
Minor dan Kofaktor
Laplace berhasil mengembangkan suatu cara penyelesaian yang berlaku umum untuk
determinan berdimensi berapapun, yakni dengan menggunakan minor dan kofaktor dari
determinan berdimensi tiga.
Sehingga
Penulisan determinan dalam bentuk minor seperti diatas dapat diubah ke dalam
penulisan dalam bentuk kofaktor.
Kofaktor dari determinan ІAІ untuk minor tertentu Mij dilambangkan dengan notasi
Aij.
Hubungan antara kofaktor dan minor :
Cara penyelesaian determinan yang dikembangkan oleh Laplace ini, dikenal dengan
sebutan metoda ekspansi dengan kofaktor, berlaku atau dapat diterapkan untuk
determinan berdimensi berapapun.
Penyelesaian determinan dalam notasi minor :
Minor dan Kofaktor
Contoh :
Jawab :
ADJOIN MATRIKS
Konsep-konsep determinan, minor, kofaktor dan adjoin sangat berkaitan erat.
Jadi, adjoin dari suatu matriks tak lain adalah berupa sebuah matriks juga.
Contoh:
Andaikan maka , hitung adjoin A.
INVERSE MATRIKS
PENDAHULUAN
Membalik sebuah matriks berarti mencari suatu matriks balikan yang apabila
dikalikan dengan matriks aslinya menghasilkan matriks satuan.
Inverse dari matriks A adalah inverse matriks A-1 (atau B) yakni jika dan hanya jika
AA-1 = I (atau AB = I)
Inverse matriks hanya terdapat pada matriks yang berbentuk bujursangkar, namun
tidak setiap matriks bujursangkar mempunyai inverse. Hanya matriks bujur sangkar
yang non singular (determinannya ≠ 0) yang mempunyai balikan.
INVERSE MATRIKS BERORDE 2X2
Andaikan B adalah inverse dari A, maka untuk dapat membentuk B haruslah
diperoleh lebih dahulu unsur-unsurnya atau bij.
Dengan
menyelesaikan keempat persamaan ini secara serempak untuk masing-
masing bij diperoleh :
Inverse
matriks yang berorde lebih tinggi pada prinsipnya sama seperti inverse
matriks berorde 2 x 2.
Andaikan
Inverse sebuah matrik dapat pula dilakukan dengan menggunakan adjoin dan
determinan dari matriks yang bersangkutan.
Hubungan suatu matriks bujur sangkar yang nonsingular dengan adjoin dan
determinannya adalah :
Dari hubungan ini terlihat, A-1 ada atau dapat dibentuk jika dan hanya jika ІAІ ≠ 0
SIFAT-SIFAT INVERSE
Inverse matriks mempunyai beberapa sifat khas yaitu:
1. Inverse dari suatu matriks balikan adalah matriks aslinya
2. Determinan dari suatu inverse matriks sama dengan kebalikan dari determinan
matriks aslinya;
3. Inverse dari suatu transpose matriks sama dengan transpose inverse matriksnya;
4. Inverse dari perkalian dua buah matriks sama dengan perkalian inverse matriks
dengan urutan yang terbalik;
5. Inverse dari matriks satuan adalah matriks satuan itu sendiri;
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Teori matriks dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan system persamaan linear.
Jika m = n dan A mempunyai inverse, yakni jika A merupakan matriks bujur sangkar
yang nonsingular, maka notasi Sistem persamaan linear diatas dapat dituliskan
menjadi :
PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Penyelesaian untuk vektor-kolom x dapat diperoleh dengan membalik matriks A,
yakni:
Jadi, I = 1,2,……., n
Andaikan
Maka