Anda di halaman 1dari 11

UJI TANDA

(SIGN TEST)

URFAN
(B1B119057)
Dosen Pengampuh:
Mega Marindrawati Rochka, S. KM., M. Kes

S1 – Administrasi Rumah Sakit


Kenapa disebut
uji tanda?

Disebut uji tanda karena data yang


dianalisis dinyatakan dalam bentuk
tanda-tanda, yaitu: tanda positif dan
negatif. Biasanya digunakan dalam
kasus “sebelum-sesudah”.

 Tanda positif dan negatif dapat diketahui berdasarkan


perbedaan nilai antara satu dengan yang lain dalam pasangan
itu.
 Jika kelompok pertama dan kelompok kedua mempunyai nilai
yang sama, maka diberi tanda 0.
sign test

Uji tanda (sign test) adalah uji yang digunakan untuk uji
komperatif dari dua kondisi yang berbeda untuk dua sampel yang
berpasangan, bila dayanya berbentuk ordinal. Uji ini untuk
mengtahui apakah terdapat perbedaan yang nyata atau tidak
dari pasangan.

Binomial
Metode Uji Tanda
Normal
Langkah-langkah Pengujian
1. Merumuskan Hipotesis
Ho : p = 0,5 (Tidak terdapat pengaruh / tidak ada perbedaan)
H1 : p ≠ 0,5 (Terdapat pengaruh/ ada perbedaan)

2. Menentukan Nilai Kritis


Menggunakan nilai tingkat signifikan

3. Menentukan Nilai Hitung

4. Menentukan Keputusan

Jika Nilai sig. < Nilai hitung = Ho Diterima, H1 Ditolak


Jika Nilai sig. > Nilai hitung = Ho Ditolak, H1 Diterima

5. Kesimpulan
Contoh soal

Seorang Ahli Gizi ingin menguji bahwa apakah terdapat pengaruh penurunan nafsu
makan terhadap anak setelah minum jamu selama dua minggu. Untuk itu diambil sampel
sebanyak 10 anak, dengan tingkat signifikan 5%. Datanya sebagai berikut:

Wanita Sebelum Sesudah Selisih


Melahirkan Melahirkan Tanda
(Xa) (Xb)
1 4 6 +
Tanda (+) = 6
2 8 7 -
3 3 5 + Tanda (-) = 2
4 5 7 + Tanda 0 = 1
5 6 6 0
6 4 5 +
7 6 7 +
8 3 4 +
9 7 6 -
10 5 5 0
Pembahasan

1. Merumuskan Hipotesis

Ho : Xb = Xa (Tidak terdapat pengaruh penurunan nafsu makan anak setelah minum jamu)
H1 : Xb ≠ Xa (Terdapat perbedaan pengaruh penurunan nafsu makan anak setelah minum jamu)

2. Menentukan Nilai Kritis

Nilai Signifikan, α = 5% = 0,05


3. Menentukan Nilai Hitung Pengerjaan pada SPSS

Nilai Hitung = 0,289

4. Menentukan Keputusan

Nilai Signifikan, α = 5% = 0,05


Nilai Hitung = 0,289 Nilai signifikan < Nilai hitung = Ho Diterima

5. Kesimpulan
Jadi, Tidak terdapat pengaruh penurunan setelah melahirkan selama dua minggu.
Perhitungan Manual

Manager Rumah Sakit X ingin mengukur apakah terdapat peningkatan kerja Perawat Anestesi di
Rumah Sakit setelah diberikan pelatihan. Untuk itu diambel sampel sebanyak 10 Perawat
Anestesi. Berikut adalah datanya:

Perawat Nilai Selisih


Anestesi Sebelum Sesudah Tanda

1 72 76 +
2 67 90 +
3 71 75 +
Tanda (+) = 6
4 86 75 - Tanda (-) = 4
5 83 67 -
6 60 88 + Tanda 0 = 0
7 91 88 -
8 70 82 +
9 65 67 +
10 80 72 -
Pembahasan
1. Merumuskan Hipotesis

Ho : Xb = Xa (Tidak terdapat peningkatan kerja karyawan setelah diberikan pelatihan)


H1 : Xb ≠ Xa (Terdapat peningkatan kerja karyawan setelah pelatihan)

2. Menentukan Nilai Kritis


Nilai signifikan = 5% = 0,05

3. Menentukan Nilai Hitung


x = 4 (banyak data yang lebih sedikit)
n = 10 (banyak pasangan yang menunjukkan perbedaan)
P (X ≤ 2) = P (X = ) + P (X = 1) + P(X = 2) + P(X=3) + P(X=4)
= 0,0010 + 0,0098 + 0,0439 + 0,1172 + 0,2051
= 0,3772
• Karena uji yang dilakukan uji dua arah maka = 2 x 0,3772 = 0,754
4. Menentukan Keputusan

Nilai Signifikan, α = 5% = 0,05


Nilai Hitung = 0,754 Nilai signifikan < Nilai hitung = Ho Diterima

5. Kesimpulan

Karena nilai sig. 0,05 < 0,754 maka Ho Diterima. Artinya Tidak terdapat peningkatan kerja karyawan
setelah diberikan pelatihan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai