Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN

KEPERAWATAN PADA NY H DENGAN


GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG
CENDRAWASIH BAWAH RSU ANUTAPURA PALU
NURANISA AMBOLOLO, S. Kep
KONSEP
TEORITIS
DEFINISI
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan
gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah
nitrogen lain dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2017; 1448) .
ETIOLOGI
-Infeksi misalnya pielonefritis kronik, glomerulonephritis
-Penyakit vaskuler hipertensif
-Gangguan jaringan penyambung
-Gangguan kongenital dan herediter
-Penyakit metabolik
-Nefropati toksik
-Nefropati obstruktif
-Batu saluran kencing yang menyebabkan hidrolityasis
PATOFISIOLOGI
Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk glomerulus dan
tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh). Nefron-nefron yang
utuh hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi
walaupun dalam keadaan penurunan GFR / daya saring. Metode adaptif ini memungkinkan
ginjal untuk berfungsi sampai ¾ dari nefron–nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut
menjadi lebih besar daripada yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis osmotik disertai
poliuri dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguri
timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien
menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi
ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin
clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih rendah itu. ( Barbara C Long, 2019, 368)
Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya
diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi
setiap sistem tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah maka gejala akan semakin
berat. Banyak gejala uremia membaik setelah dialisis. (Brunner & Suddarth, 2019 : 1448 ).
• Manifestasi klinik
1. Gangguan kardiovaskuler
2. Gannguan Pulmoner
3. Gangguan gastrointestinal
4. Gangguan musculoskeletal
5. Gangguan Integumen
6. Gangguan endokrim
7. Gangguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam
dan basa biasanya
8. System hematologi
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan lab.darah
2. Urine
3. Pemeriksaan kardiovaskuler
4. Radidiagnostik
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
 Konservatif
• Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
• Observasi balance cairan
• Observasi adanya odema
• Batasi cairan yang masuk
1) Dialysis
a) Peritoneal dialysis
b) Hemodialisis
c) Operasi
KOMPLIKASI
• Hiper kalemi 4) Anemia
• Prikarditis 5) Penyakit tulang
• Hipertensi 6) Uremia
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.Y
DENGAN APPENDISITIS
PENGKAJIAN

Identitas Klien
•Nama : NY H
•Umur : 53
•Jenis Kelamin : perempuan
•Agama Keluhan Utama
: Islam
Saat masuk rs: Lemas
•Alamat : LASOANI
Saat pengkajian : sesak nafas
•No. Registrasi : 39 03 29
•Tanggal Pengkajian : 13 april 2021
•Tanggal Masuk RS : 07 april 2021
•Diagnosa Medis : gagal ginjal kronik
• Riwayat penyakit sekarang
Saat masuk IGD pada tanggal 07 april 2021 klien mengeluh lemas sakit
kepala demam susah tidur bibir pecah pecah sehingga klien memutuskan
untuk masuk Rsu Anutapura saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13
April Klien mengeluh sesak napas penurunan BB lemas
Riwayat Penyakit Lalu
klien mengatakan pada tahun 2016 pernah dilakukan operasi batu ginjal di
rumah sakit undata palu
Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit
keturunan
KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif

•Klien mengeluh sesak nafas •Klien nampak sesak


•Klien mengeluh lemas •Terpasang 02 3 LPM Nasal Kanul
•Keluarga klien mengatakan aktivitas klien •Klien nampak lemah
dibantu oleh keluarga •Klien nampak dibantu oleh keluarga
saat beraktivitas
•TTV :
Td : 120/80
N : 95x/menit
S : 36,2
R : 24x/M
SPO2 : 94%
•Terdpat suara nafas tambahan ronchi
ANALISA DATA

No Data Focus Etiologi Masalah

1 DS:
Klien mengeluh sesak Hiperventilasi Ketidak efektifan pola
DO: nafas
1.Klien nampak sesak
2.terdapat suara napas tambahan ronchi
3. Terpasang 02 3 lpm nasal kanul
1.Tanda-Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
N : 95 x/menit
S : 36,2 0C
R : 24 x/menit
SPO2 : 94 %
ANALISA DATA

No Data Focus Etiologi Masalah

2 DS:
Klien mengeluh lemas Kelemahan Intoleransi Aktivitas

Keluarga mengatakan aktivitas


klien dibantu oleh keluarganya
DO:
Klien nampak lemas
Keadaan Umum lemah
Klien nampak dibantu keluarga
saat beraktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
BERDASARKAN PRIORITAS

1. Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan


hiperventilasi
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1 Ketidakefektivan Setelah dilakukan 1. Observasi pola 1. Mengetahui pola nafas dan suara
pola nafas asuhan keperawatan nafas, suara nafas, nafas klien
2. Upaya untuk mengetahui tindakan
berhubungan selama 3x8 jam, klien catat adantya suara
yang tepat dalam penanganan
dengan menunjukan pola nafas tambahan masalah klien
hiperventilasi nafas dengan kriteria 2. Monitor respirasi 3. Untuk mengetahui keadaan umum
hasil: dan status O2 klien
•Menunjukan nafas 3. Monitor vital sign 4. Memaksimalkan ventilasi
yang paten ( frekuensi 4. Posisi klien 5. Membantu mengatasi keluhan klien
pernafasan dalam 5. Kolaborasi dengan
rentang normal, tidak tim kesehatan
ada suara abnormal ) dalam pemberian
• tanda tanda vital terapi
dalam batas normal
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

2 Intoleransi Setelah dilakukan 1. Observasi adanya 1. Untuk mempermudah pemberian


aktivitas asuhan keperawatan perubahan klien asuhan keperawatan
2. Mempermudah klien dalam memilih
berhubungan selama 3x8 jam, dalam melakukan
aktivitas yang akan dilakukan sesuai
dengan diharapkan masalah aktivitas dengan kemampuan
kelemahan intoleransi dapat 2. Bantu klien untuk 3. Agar klien bersemangat dalam
teratasi dengan mengidentifikasi melakukan aktivitas
kriteria hasil: aktivitas yang
•Klien dapat mampu dilakukan
termotivasi dalam 3. Sediakan
melakukan aktivitas penguatan positif
bagi klien
CATATAN KEPERAWATAN

No Waktu Diagnosa Keperawatan Tindakan Keperawatan / Implementasi Respon Klien / Hasil

1 13-04- Ketidakefektivan 1. Mengobservasi pola nafas 1. S :klien mengatakan sesak nafas


2021 pola nafas suara catat adanya suara 0 ;pasien Nampak sesak
nafas tambahan terdapat suara nafas tambahan suara nafas
berhubungan
D/S 2. Memonitor respirasi dan tambahan ronchi
dengan status o2  
hiperventilasi 3. Memonitor vital sign - TTV: TD : 120/80
4. Meriposisikan klien N: 95 X/M
5. Kolaborasi dengan tim R: 24 X/M
kesehatan ( dookter ) S: 36,2’C
dalam pemberian terapi SPO2: 94%
Klien nyaman dengan posisi berbaring
Terpasang 02 3lpm
CATATAN KEPERAWATAN
No Waktu Diagnosa Keperawatan Tindakan Keperawatan / Implementasi Respon Klien / Hasil

1 14-04- Ketidakefektivan 1. Mengobservasi pola nafas 1. S :klien mengatakan masih sesak nafas
2021 pola nafas suara catat adanya suara 0 ;pasien Nampak sesak
nafas tambahan terdapat suara nafas tambahan suara nafas
berhubungan
D/S 2. Memonitor respirasi dan tambahan ronchi
dengan status o2  
hiperventilasi 3. Memonitor vital sign - TTV: TD : 120/70
4. Meriposisikan klien N: 91 X/M
5. Kolaborasi dengan tim R: 24 X/M
kesehatan ( dookter ) S: 36’C
dalam pemberian terapi SPO2: 95%
Klien nyaman dengan posisi berbaring
Terpasang 02 3lpm
CATATAN KEPERAWATAN
no waktu diagnosa IMPLEMENTASI RESPON KLIEN

1 15 april Ketidakefektivan pola nafas 1. Mengobservasi 1. S :klien mengatakan masih sesak


DP berhubungan dengan pola nafas suara nafas
hiperventilasi catat adanya suara 0 ;pasien Nampak sesak
nafas tambahan terdapat suara nafas tambahan
2. Memonitor suara nafas tambahan ronchi
respirasi dan status  
o2 - TTV: TD : 110/70
3. Memonitor vital N: 96 X/M
sign R: 22 X/M
4. Meriposisikan klien S:36
5. Kolaborasi dengan SPO2: 99%
tim kesehatan Klien nyaman dengan posisi
( dookter ) dalam berbaring anjurkan miring kanan
pemberian terapi miring kiri
AFF 02 3lpm
CATATAN KEPERAWATAN

no waktu diagnosa IMPLEMENTASI RESPON KLIEN

2 13 april Ketidakefektivan pola nafas 1. Mengawasi adanya S :klien mengatakan klienbelum


Ds berhubungan dengan keterbatasan klien mampu aktivitas sepenuhnya
hiperventilasi dalam melakukan secara mandiri
aktivitas keluarga mengatakan klien
2. Membantu klien dibantu dalam beraktivitas
untuk 0 : klien nampak dibantu oleh
mengidentifikasiaktiv keluarga
itas yang mampu klien nampak lemah
dilakukan  
3. Menyediakan
penguatan positif
pada klien aktif
beraktivitas
CATATAN KEPERAWATAN

2 14 april Ketidakefektivan pola nafas 1. Mengawasi adanya S :klien mengatakan klienbelum


Ds berhubungan dengan keterbatasan klien dalam mampu aktivitas sepenuhnya
hiperventilasi melakukan aktivitas secara mandiri
2. Membantu klien untuk keluarga mengatakan
mengidentifikasiaktivitas klien dibantu dalam beraktivitas
yang mampu dilakukan 0 : klien nampak dibantu oleh
3. Menyediakan penguatan keluarga
positif pada klien aktif klien nampak lemah
beraktivitas
CATATAN KEPERAWATAN

15 april Ketidakefektivan pola nafas 1. Mengawasi adanya S :klien mengatakan


2021 berhubungan dengan keterbatasan klien dalam klienbelum mampu
DP hiperventilasi melakukan aktivitas aktivitas sepenuhnya
2. Membantu klien untuk secara mandiri
mengidentifikasiaktivitas keluarga
yang mampu dilakukan mengatakan klien
3. Menyediakan penguatan dibantu dalam
positif pada klien aktif beraktivitas
beraktivitas 0 : klien nampak
dibantu oleh keluarga
klien nampak
lemah
EVALUASI

No Waktu Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan

1 13/4/2021 Ketidakefektivan S : klien mengatakan sesak nafas


O : pasien Nampak sesak
pola nafas terdapat suara nafas tambahan suara nafas tambahan ronchi
berhubungan  
dengan - TTV: TD : 120/80
N: 95 X/M
hiperventilasi R: 24 X/M
S: 36,2’C
SPO2: 94%
Klien nyaman deng
A : Masalah ketidak efektifitaspola nafas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

S :klien mengatakan masih sesak nafas


0 ;pasien Nampak sesak
Hari terdapat suara nafas tambahan suara nafas tambahan ronchi
kedua - TTV: TD : 120/70
14-04- N: 91 X/M
2021 R: 24 X/M
S: 36’C
SPO2: 95%
Klien nyaman dengan posisi berbaring
Terpasang 02 3lpm
A : Masalah ketidak efektifitaspola nafas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
EVALUASI

No Waktu Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan

15/3/2021 S :klien mengatakan masih sesak nafas


0 ;pasien Nampak sesak
terdapat suara nafas tambahan suara nafas tambahan ronchi
- TTV: TD : 110/70
N: 96 X/M
R: 22 X/M
S:36
SPO2: 99%
Klien nyaman dengan posisi berbaring anjurkan miring kanan miring kiri
AFF 02 3lpm
A : masalah ketidak efektifsan pola nafas teratasi
P : Intervensi diihentikan

2 Intoleransi S :klien mengatakan klienbelum mampu aktivitas sepenuhnya secara mandiri


13/04/202 aktivitas
1 keluarga mengatakan klien dibantu dalam beraktivitas
berhubungan
dengan kelemahan 0 : klien nampak dibantu oleh keluarga
klien nampak lemah

A : masalah intoleransi aktivitas belum taratasi


P : intervensi di lanjutkan
EVALUASI

No Waktu Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan

3 Hari S :klien mengatakan klienbelum mampu aktivitas sepenuhnya secara mandiri


kedua keluarga mengatakan klien dibantu dalam beraktivitas
14 – 04 – 0 : klien nampak dibantu oleh keluarga
2021 klien nampak lemah

A : masalah intoleransi aktivitas belum taratasi


P : intervensi di lanjutkan

Hari
S :klien mengatakan klienbelum mampu aktivitas sepenuhnya secara mandiri
ketiga
keluarga mengatakan klien dibantu dalam beraktivitas
15-04-21
0 : klien nampak dibantu oleh keluarga
klien nampak lemah

A : masalah intoleransi aktivitas belum taratasi


P : intervensi di lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai