Anda di halaman 1dari 27

PARKINSON

Reski Nursyifah Husain


70700120039
Pembimbing : Supervisor Pembimbing :
dr. Rauly Ramadhani, M.Kes dr.Nadrah Maricar, Sp.S
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif,
merupakan penyakit terbanyak kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit ini
memiliki dimensi gejala yang sangat luas sehingga baik langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun keluarga. Pertama kali
ditemukan oleh seorang dokter inggris yang bernama James Parkinson pada tahun
1887. Penyakit ini merupakan suatu kondisi ketika seseorang mengalami ganguan
pergerakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Penyakit parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif progresif yang


berkaitan erat dengan usia. Secara patologis penyakit parkinson ditandai oleh
degenerasi neuron-neuron berpigmen neuromelamin, terutama di pars
kompakta substansia nigra yang disertai inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy
bodies), atau disebut juga parkinsonisme idiopatik atau primer.
KLASIFIKASI

Parkinson Parkinson Parkinson


Primerr Sekunder Parapakinson
Idiopatik post infeksi, post post infeksi, post
trauma, drug induce , trauma, drug induce ,
Toksik Toksik
EPIDEMIOLOGI
Secara keseluruhan, pengaruh usia pada
umumnya. mencapai 1 % di seluruh dunia dan
1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 % pada usia
60 – 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 – 89
tahun.
>
[3:2]

Di Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk


210 juta orang, diperkirakan ada sekitar
200.000-400.000 penderita.
Usia : > 50 Th
ETIOLOGI
Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel
01 otak, tepatnya di substansi nigra.

02 Usia

Geografi
03

04 Genetik

05 Lingkungan (Xenobiotik, pekerjaan, infeksi, diet,


trauma kepala, stress dan deppresi)
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

Rigiditas Gerakan volunter menjadi Tulisan tangan secara


Tremor
lambat sehingga gradual menjadi kecil
berkurangnya gerak dan rapat
asosiatif

Bicara monoton karena
bradikinesia dan
Demensia
rigiditas otot
pernapasan, pita suara,
otot laring
MANIFESTASI KLINIS
Gejala non motorik :

01 Disfungsi otonom

02 Gangguan afek penderita sering mengalami depresi

03 Ganguan kognitif, lamban menanggapi rangsangan

04 Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur


(insomnia)

05 Gangguan sensasi
Gambaran tambahan parkinsonisme:

01 Gangguan Okulomotorius

02 Krisis Okuligirik

03 Kelelahan dan nyeri otot yang akibat rigiditas

Hipotensipostural akibat efek samping pengobatan


04
Gangguan fungsi pernapasan yang berkaitan dengan
05 hipoventilasi, aspirasi makanan atau saliva, dan berkurangnya
bersihan. jalan napas.
Cont..
TABEL 2 TEMUAN NEUROLOGIS UTAMA PADA PD
Temuan Neurologis Keterangan
Tremor istirahat* Gerakan memilin pada jari tangan yang khas; tremor berkurang dengan
gerakan voluntar selama tidur.
Bradikinesia* Perlahan-lahan dalam memulai dan mempertahankan gerakan
Rigiditas roda pedati* Gerakan dihalangi dengan “menangkap” ; resistensi relatif konstan sepanjang
rentang gerakan.
Kelainan posisi tubuh dan cara Membungkuk, berjalan dengan kaki diseret, cara berjalan yang capat, berbalik
berjalan* badan secara bersamaan (en bolic).
Mikrografia Tulisan tangan yang kecil-kecil dan secara perlahan; tremor dapat jelas
terlihat ketika menggambar lingkaran yang konsentrik.
Wajah seperti topeng Mata yang melotot, tidak berkedip, ekspresi dingin, berkedip 2 atau 3
kali/menit (kedip normal 12-20 kali/ menit)
Suara datar (monoton) Bicara tanpa ekspresi
Refleks Hiperaktif glabelar Sensitivitas yang berlebihan terhadap ketukan jari di atas glabela (antara alis
mata) menyebabkan pasien berkedip setiap kali ketukan.
Cont..

Skala menurut Hoehn dan Yahr merupakan skala penilaian yang paling
sering digunakan untuk menggambarkan progresifitas penyakit :

Tabel Skala Hoehn dan Yahr


DIAGNOSIS
Penegakkan diagnosis penyakit Parkinson dapat berdasarkan
kriteria:

1. Secara klinis
• Didapatkan 2 dari 3 tanda kardinal gangguan
motorik : tremor, rigiditas, bradikinesia, atau
• 3 dari 4 tanda motorik : tremor, rigiditas,
bradikinesia dan ketidakstabilan postural.
DIAGNOSIS
Penegakkan diagnosis penyakit Parkinson dapat berdasarkan
kriteria:

2. Krieteria Koller
 dapati 2 dari 3 tanda cardinal gangguan motorik : tremor
saat istirahat atau gangguan refleks postural, rigiditas,
bradikinesia yang berlangsung 1 tahun atau lebih.
 Respons terhadap terapi levodopa yang diberikan
sampai perbaikan sedang (minimal 1.000 mg/hari selama
1 bulan) dan lama perbaikan 1 tahun atau lebih.
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium EEG CT Scan kepala Neuroimaging

• Magnetik Resonance Imaging


(MRI)
• ositron Emission Tomography
(PET)
• Single Photon Emission
Computed Tomography
(SPECT)

Gambar 4. PET pada penderita Parkinson pre dan prost


transplantasi
DIAGNOSIS BANDING

1. Progresif Supranuclear palsy


2. Multiple System Atrophy
3. Corticobasal degeneration.
4. Esential Tremor
5. Lewy Body Dementia
6. Vascular parkinsonism
7. Normal pressure Hidrocephalus
8. Drug induced parkinsonism
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
1) Obat dopaminergik
 Prekursor dopamine
 Dopa dekarboksilase inhibitor
 Dopamin agonis
 MAO-B Inhibitor
 COMT Inhibitor
2) Obat Non-dopaminergik
 Antikolinergik
 Amantadin
Berikut merupakan algoritma penatalaksanaan penyakit Parkinson:
PENATALAKSANAAN

Non medikamentosa :

1) Deep Brain Stimulation (DBS) 


2) Terapi Fisik
3) Terapi Suara
4) Terapi gen
5) Pencangkokan saraf
PROGNOSIS

Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan


gejala- gejala parkinson, sedangkan perjalanan
penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini.
Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan
menemani sepanjang hidupnya.

Tanpa perawatan, gangguan yang terjadi mengalami


progress hingga terjadi total disabilitas, sering
disertai dengan ketidakmampuan fungsi otak
general, dan dapat menyebabkan kematian. Dengan
perawatan, gangguan pada setiap pasien berbeda-
berbeda.
INTEGRASI KEISLAMAN
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN

 
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif
yang bersifat kronis progresif, merupakan suatu penyakit /
sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat
penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari
substansia nigra ke globus palidus / neostriatum(striatal
dopamine deficiency). 
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai