Anda di halaman 1dari 19

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Wahyu Nur Pratiwi, S.Kep.Ns.


• Komunikasi terapeutik adalah komunikasi
yang direncanakan secara sadar,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan
untuk kesembuhan pasien (Purwanto, dalam
Mundakir 2006)

• Komunikasi terapeutik adalah komunikasi


yang dilakukan atau dirancang untuk
tujuan terapi (Suryani 2005)
Tujuan Komunikasi Terapeutik

Membantu pasien memperbaiki dan


mengendalikan emosinya
Membantu mengambil tindakan untuk
mengubah situasi yang ada.
Mengurangi keraguan membantu dalam
pengambilan tindakan yang efektif dan
mempengaruhi orang lain lingkungan fisik dan
dirinya.
Lanjutan Tujuan Komunikasi Terapeutik

Memberikan pelayanan prima sehingga


tercapai kepuasan dan kesembuhan pasien
Menghasilkan kepuasan semua pihak terkait
baik tenaga kesehatan maupun pasien
Prinsip Dasar Komunikasi
Terapeutik (Suryani 2000 )

Hubungan perawat dengan klien adalah


hubungan terapeutik yang saling
menguntungkan didasarkan pada prinsip”
humanity of nurse and clients” Hubungan
yang bermartabat antara perawat dengan pasien
perawat harus menghargai keunikan klien (tiap
orang dapat berbeda budaya, latar belakang
keluarga)
Lanjutan Prinsip Kom.Terapeutik...
Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat
menjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan
Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya
hubungan saling percaya harus dicapai terlebih
dahulu sebelum menggali permasalahan dan
memberikan alternative pemecahan masalah
Indikator Komunikasi terapeutik
(Stuart& Sundeen 2005)

1. Attending Skill (penampilan fisik perawat


ketika berkomunikasi dengan pasien)
Diidentifikasi melalui hal berikut:
Squarely (berhadapan), dengan posisi
berhadapan dengan klien menunjukkan
sikap siap untuk melayani
Open Posture (menunjukkan sikap terbuka),
ditunjukkan dengan tidak melipat tangan,
atau tidak berkacak pinggang saat
berhadapan dengan klien
Lanjutan Indikator Komunikasi Terapeutik...
Lean (membungkuk), posisi agak membungkuk
ke arah pasien saat menolong pasien
menunjukkan adanya keinginan untuk
mendengarkan pasien
Eye Contact (Kontak mata), mempertahankan
kontak mata saat berkomunikasi dengan pasien
menunjukkan bahwa perawat menghargai
pasien dan tetap ingin berkomunikasi dengan
pasien
Relax, bermakna bahwa perawat dpt mengontrol
antara ketegangan dan relaksasi dalam memberi
respon dan tindakan kepada pasien
Lanjutan Indikator Komunikasi Terapeutik...

2. Respect (menghargai)
Diidentifikasi melalui hal berikut:
Keramahtamahan
Hormat
Sopan
3. Empathy (sikap dan perilaku perawat yang mau
mendengarkan, mengerti, dan memperhatikan
pasien)
Indikator: Perawat dapat mengerti perasaan klien
tanpa menunjukkan respon emosional yang
berlebihan ketika melihat pasien dlm masalah
pribadinya
Lanjutan Indikator Komunikasi Terapeutik...
4. Responsiveness (tanggap, segera melayani
bila diperlukan)
Indikator: Perawat bersedia bertindak
secepat mungkin dan saat itu juga untuk
mengatasi segala sesuatu yang mungkin
dapat merugikan klien
Teknik Komunikasi Terapeutik
(Stuart&Sundeen,dalam Ernawati: 2009)
1. Listening (mendengarkan)
Ketrampilan mendengarkan penuh perhatian adalah
dengan:
a. Pandang klien ketika sedang bicara
b. Pertahankan kontak mata yang memancarkan
keinginan untuk mendengarkan
c. Sikap tubuh yang menunjukan perhatian dengan
tidak menyilangkan kaki atau tangan
d. Hindarkan gerakan yang tidak perlu
e. Angkat kepala jika klien membicarakan hal penting
atau memerlukan umpan balik
f. Condongkan tubuh kearah lawan bicara (pasien)
Lanjutan Teknik Komunikasi...
2. Question (Bertanya), teknik yang dapat
mendorong klien untuk mengungkapkan
perasaan dan pikirannya.
Teknik Bertanya:
Pertanyaan fasilitatif: pertanyaan yang
langsung membahas masalah pasien
Pertanyaan Terbuka/Tertutup
Lanjutan Teknik Komunikasi...
3. Penerimaan
Yaitu menerima informasi dengan tingkah laku
yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai.
Sikap Penerimaan bukan berarti persetujuan
Penerimaan berarti bersedia untuk mendengarkan
orang lain tanpa menunjukan keraguan atau tidak
setuju.
Hindari ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang
menunjukkan tidak setuju, seperti mengerutkan
kening atau menggelengkan kepala seakan tidak
percaya.
Lanjutan Teknik Komunikasi...

4. Mengulangi (restating)
Yaitu mengulangi pokok pikiran yang
diungkapkan klien dengan menggunakan
kata-kata sendiri.
5. Klarifikasi (clarification)
Adalah penjelasan kembali ke ide atau pikiran
klien yang tidak jelas atau meminta klien
untuk menjelaskan arti dari ungkapannya
Lanjutan Teknik Komunikasi...
6. Refleksi ( reflection )
Adalah mengarahkan kembali ide, perasaan,
pertanyaan, dan isi pembicaraan kepada klien. Hal
ini digunakan untuk memvalidasi pengertian perawat
tentang apa yang diucapkan klien dan menekankan
empati, minat, dan penghargaan terhadap klien
7. Memfokuskan (focusing)
Adalah bertujuan memberikan kesempatan kepada
klien untuk membahas masalah inti dan
mengarahkan komunikasi klien pada pencapaian
tujuan
Lanjutan Teknik Komunikasi...
8. Diam ( silence )
digunakan untuk memberikan kesempatan pada
klien sebelum menjawab pertanyaan perawat.
Diam akan memberikan kesempatan kepada
perawat dan klien untuk Mengorganisasi pikiran
masing-masing
9. Memberikan Informasi ( informing )
Membantu dalam mengajarkan kesehatan atau
pendidikan pada klien tentang aspek-aspek yang
relevan dengan perawatan diri dan
penyembuhan klien.
Lanjutan Teknik Komunikasi...
10. Humor
humor merangsang produksi catecholamine yang
menimbulkan perasaan sehat, meningkatkan
toleransi terhadap rasa sakit, mengurangi ansietas
11. Memberikan pujian (reinforcement)
Berguna untuk meningkatkan harga diri dan
menguatkan perilaku klien
12. Asertif
Asertif adalah kemampuan dengan cara meyakinkan
dan nyaman untuk mengekspresikan pikiran dan
perasaan diri dengan tetap menghargai orang lain
Kendala Komunikasi Terapeutik
Tingkah laku perawat
Perawatan yang berorientasi Rumah sakit
Hanya fokus pada masalah biologis/fisik
klien saja
Perawat kurang tanggap

Anda mungkin juga menyukai