Best Prctice Ibu Endang 17
Best Prctice Ibu Endang 17
Tahap 2
Pendidik dapat memulai kegiatan PBM dengan menga-jukan pertanyaan, anjuran membaca buku,
Stimulasi/pemberian
rangsangan dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada
tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan
membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan
Tahap 3
Pendidik Mengidentifikasi sumber belajardan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
Identifikasi masalah
mengiden-tifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah)
Tahap 4
Pendidik Membantu peserta didik mengumpulan dan mengeksplorasi data.
Mengumpulkan data
Tahap 5
Pendidik membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
Pengolahan data
diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya
Tahap 6
Pendidik membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat
Pembuktian
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan
temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil
Tahap 7
Pendidik membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya.
Menarik kesimpulan
5. Penyusunan perangkat pembelajaran
Berdaskan hasil kerja 1 hingga 4 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP,bahan ajar, LKPD,dan instrumen penilaian
.RPP disusun dengan mengintekgrasikan kegiatan literasi,penguatan
pendidikan karakter (PPK),dan kecakapan abad 21
A.Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari pendidik, termasuk mengajukan pertanyaan pada
pendidik maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak
Discovery Laerning megharuskan peserta didik aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran Teks Narasi (Imajinasi) yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan Peserta didik dalam
melakukan transfer knowledge.
Setelah mengidentifikasi, menentukan, dan membandingkan teks narasi (Imajinasi),
peserta didik tidak hanya memahami konsep teks narasi (Imajinasi),(pengetahuan
konseptual) dan perbandingan unsur-unsur teks narasi (Imajinasi) (pengetahuan
prosedural),
3. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk
bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam
pembelajaran.
4. Penerapan model pembelajaran Discovery LearningL juga
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah
(problem solving). Discovery Learning yang diterapkan dengan
menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu
mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
B Cara Mengatasi Masalah
Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa peserta
dididk belajar dengan model Dicovery Laerning. Dengan tujuan untuk
mendapat nilai ulangan yang baik pendidik selalu mengguakan metode
ceramah, peserta didik pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan
(penilaian) setelah mendapat penjelasan pendidik melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah pendidik tidak mempunyai kompetensi yang
memadai untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media
pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga
harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran teks interaksi interpersonal dan transaksional comparative
degree dengan model pembelajaran Discovery Learning layak dijadikan praktik
baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan
masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran teks interaksi interpersonal dan
transaksional comparative degree dengan model pembelajaran Discovery
Learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran teks narasi (Imajinasi)dan
mengidentigikasi unsur-unsur pembangum teks narasi (Imajinasi) transaksional
rekomendasi yang relevan.
1. Pendidik seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa
dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang
siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran
lebih bermakna
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu peserta didik menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3.Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong pendidik lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan
pendidik lain tentang pembelajaran HOTS.