Anda di halaman 1dari 13

“Penerapan Pembelajaran Teks Narasi ( Imajinasi)melalui model Discovery Learning Pada Siswa Kelas VII 3 Di SMP Negeri 17 Palembang”

Endang Rattiwi Hastuti


SMP NEGERI 17 PALEMBANG
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan
salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK).
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas
lulusan.
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan
disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah Model
Discovery/Inquiry Learning. Model pembelajaran.Penyingkapan
penemuan (Discovery/inquiry Learning) yang memahami konsep, arti,
dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada
suatu kesimpulan.
BAB 2
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan best pratice ini adalah untuk
mendeskripsikan praktik terbaik penulis dalam menerapkan
pembelajaran yang berorientasi penilaian berfikir tingkat
tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Sasaran
pelaksaan best practice ini adalah ini adalah siswas kelas VII
SMP Negeri 17 Palembang sebanyak 32 orang.

B.Bahan/ Materi Kegiatan


Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini
adalah kelas VII untuk Unit Memahami dan Mencipta Cerita
Narasi (Imajinasi),terkhusus Mengidentifikasi Unsur-unsur Teks
Narasi (Imajinasi) dan Menceritakan Kembali Isi Teks Narasi
(Imajinasi).
C. Metode / Cara Melaksanakan
Kegiatan
1.Penggunaan aspek HOTS,
5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan
Kecapakan Abad 2l. Karena K-13
mengamanatkan penerapan
pendekatan saintifik (5M) yang
meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi,
menalar/ mengasosiasikan, dan
mengomunikasikan.

3. Dalam pelaksanaan praktik


baik ini adalah menerapkan
2.pembelajaran
.Pembelajaran Unsur-unsur
abad 21 secara
Teks Narasi
sederhana (Imajinasi)
diartikan sebagaidan IPK
pembelajaran
Menceritakan yang memberikan
kembali Isi Teks 3.3.1 Menentukan unsur-unsur teks narasi (Imajinasi) yang dibaca dan
didengar
kecakapan abad 21- kepada
Narasi ( Imajinasi). 3.3.2 Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi (Imajinasi) yang dibaca
peserta didik, yaitu 4C yang dan didengar
Berikut (1)
meliputi: ini Communication
adalah langkah- (2) 3.3.3 Membandingkan unsur-unsur teks narasi (Imajinasi) yang dibaca
langkah praktik
Collaboration, baik yang
(3) Critical dan didengar
telah dilakukan
Thinking and problemoleh penulis:
solving,
dan {4} Creative and lnnovative.
1. Analisis Target Kompetensi
2.Perumuskan Indikator
3. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah Discovery Learning

4.Merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Model


Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukandengan merinci
kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak
discovery learning .
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan model Discovery Learning.
Tahap Deskripsi
Tahap 1
Pendidik Menentukan tujuan pembelajaran, identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal,
Persiapan
minat, gaya  belajar, dan sebagainya)

Tahap 2
Pendidik dapat memulai kegiatan PBM dengan menga-jukan pertanyaan, anjuran membaca buku,
Stimulasi/pemberian
rangsangan dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada
tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan
membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan

Tahap 3
Pendidik Mengidentifikasi  sumber belajardan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
Identifikasi masalah
mengiden-tifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah)
 

Tahap 4
Pendidik Membantu peserta didik  mengumpulan  dan  mengeksplorasi  data.
Mengumpulkan data

Tahap 5
Pendidik membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
Pengolahan data
diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya

Tahap 6
Pendidik membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat
Pembuktian
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan
temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil
Tahap 7
Pendidik membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya.
Menarik kesimpulan
5. Penyusunan perangkat pembelajaran
Berdaskan hasil kerja 1 hingga 4 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP,bahan ajar, LKPD,dan instrumen penilaian
.RPP disusun dengan mengintekgrasikan kegiatan literasi,penguatan
pendidikan karakter (PPK),dan kecakapan abad 21

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) contoh teks ,
(b) video (c) lembar kerja peserta didik (LKPD).Instrumen yang digunakan dalam
praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran
berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan
menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.

E.Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktik ON 2 dilaksanakan tanggal 28 Oktober 2019
Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 05 November sampai 06 November
tahun 2019 bertempat di kelas VII3 SMP Negeri 17 Palembang.
BAB 3
HASIL KEGIATAN

A.Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari pendidik, termasuk mengajukan pertanyaan pada
pendidik maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak
Discovery Laerning megharuskan peserta didik aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran Teks Narasi (Imajinasi) yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan Peserta didik dalam
melakukan transfer knowledge.
Setelah mengidentifikasi, menentukan, dan membandingkan teks narasi (Imajinasi),
peserta didik tidak hanya memahami konsep teks narasi (Imajinasi),(pengetahuan
konseptual) dan perbandingan unsur-unsur teks narasi (Imajinasi) (pengetahuan
prosedural),
3. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk
bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam
pembelajaran.
4. Penerapan model pembelajaran Discovery LearningL juga
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah
(problem solving). Discovery Learning yang diterapkan dengan
menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu
mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
B Cara Mengatasi Masalah
Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa peserta
dididk belajar dengan model Dicovery Laerning. Dengan tujuan untuk
mendapat nilai ulangan yang baik pendidik selalu mengguakan metode
ceramah, peserta didik pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan
(penilaian) setelah mendapat penjelasan pendidik melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah pendidik tidak mempunyai kompetensi yang
memadai untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media
pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga
harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran Teks Narasi (Imajinasi) dan
unsur-unsur pembangun teks narasi (imajiansi) dengan Discovery
Learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi
pembelajaran,pendidik memberi penjelasan sekilas tentang apa,
bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman
dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat peserta didik
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa
belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa
mau belajar dengan HOTS
BAB 4
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran teks interaksi interpersonal dan transaksional comparative
degree dengan model pembelajaran Discovery Learning layak dijadikan praktik
baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan
masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran teks interaksi interpersonal dan
transaksional comparative degree dengan model pembelajaran Discovery
Learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran teks narasi (Imajinasi)dan
mengidentigikasi unsur-unsur pembangum teks narasi (Imajinasi) transaksional
rekomendasi yang relevan.
1. Pendidik seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa
dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang
siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran
lebih bermakna
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu peserta didik menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3.Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong pendidik lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan
pendidik lain tentang pembelajaran HOTS.

Anda mungkin juga menyukai