Anda di halaman 1dari 2

Kebijakan di Bidang Sosial

Kebijakan Jepang yang cukup penting pada bidang sosial adalah


pembagian kelas masyarakat seperti jaman Belanda. Pemerintah Jepang
dalam lingkup kekuasannya di Indonesia membagi masyarakat ini menjadi
dua, yakni saudara Jepang, dalam hal ini warga Jepang, dan saudara muda
yakni masyarakat Indonesia. Pembagian kelas sosial ini sejalan dengan
propaganda yang dilancarkan oleh Jepang, yaitu gerakan 3A. Dan ternyata
propaganda ini hanya ditujukan untuk kepentingan dan keuntungan pihak
Jepang sendiri.
Kebijakan sosial yang dikeluarkan Pemerintah Jepang di Indonesia yang
dikeluarkan pemerintah Jepang yang digunakan untuk mencapai tujuannya:
1. Pembentukan Rukun Tetangga (RT). Tanarigumi (RT) yang dibentuk oleh
Jepang ini, digunakan untuk menggalang dan memobilisasi tenaga yang
sangat besar dari kalangan masyarakat untuk membuat bgenteng –
benteng pertahanan, lapangan pesawat terbang darurat, jalan, dan
jembatan. Terbentuknya RT ini otomatis akan mempermudah
Pengawasan dan pengerahan masyarakat untuk melakukan kerja bakti yang
serupa dengan kerja paksa (Kinrohoishi) tersebut.

2. Dibentuknya tenaga Romusha. Romusha awalnya tenaga kerja yang


dilakukan dengan sukarela, tetapi lama kelamaan berubah menjadi sistem
tenaga kerja paksa. Para tenaga romusha ini dipaksa untuk membantu
tugas-tugas yang harus dilaksankan oleh Jepang. Medan peperangan
Jepang yang semakin luas menyebabkan tenaga romusha ini tidak hanya
ditempatkan di Indonesia tetapi juga dikirim keluar negeri seperti,
Malaysia, Myanmar, Serawak, Thailand, dan Vietnam.
Bangsa kerdil ini memperlakukian para tenaga kerja seperti binatang.
Mereka dipaksa bekerja sangat berat tanpa dikasih makan dan minum,
apalagi diberikan jaminan kesehatan. Mereka dibiarkan mati begitu saja.

Anda mungkin juga menyukai