Sterilisasi Dan Desinfeksi
Sterilisasi Dan Desinfeksi
Oleh :
Amanda (00218013)
D-III Kebidanan
Strelisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu
(alat, bahan, media, dll) dari mikroorganisme yang tidak
P
diharapkan kehadirannya baik yang patogen maupun yang
apatogen. Atau juga bisa dikatakan sebagai proses untuk E
membebaskan suatu benda dari semua mikroorganisme, baik
yang vegetatif maupun yang spora. N
G
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sterilisasi di antaranya:
Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan E
masih berfungsi.
Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label R
yang jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah, dan
tanggal pelaksanaan sterilisasi.
Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat di steril.
T
Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai.
I
Memindahkan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang
steril. A
Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka
pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang. N
Mekanik (filtrasi)
Non-disposable filtration apparatus
Disposable filter cup unit
Disposable filtration unit dengan botol penyimpan
Syringe filters
Spin filters
Fisik
Pada prinsipnya Pemanasan pemijaran dengan api langsung, panas
sterilisasi dapat kering, uap air, uap air panas bertekanan
dilakukan dengan 3 Pasteurisasi
cara, yaitu: Penyinaran dengan sinar UV
Sinar ion bersifat hiperaktif (sinar gamma)
Kimia
Beberapa zat kimia yang sering digunakan untuk
sterilisasi: alkohol, halogen, yodium, klorin, fenol,
peroksida, gas etilen oksida.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi secara
kimia: jenis bahan yang digunakan, konsentrasi
bahan kimia, sifat kuman, pH, suhu.
Desinfeksi Untuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah
permukaan satu dari tiga desinfektan seperti iodophor, derivate
fenol atau sodium hipokrit :
Iodophor dilarutkan menurut petunjuk pabrik. Zat ini
harus dilarutkan baru setiap hari dengan akuades. Dalam
bentuk larutan, desinfektan ini tetap efektif namun
kurang efektif bagi kain atau bahan plastik.
Derivat fenol (O-fenil fenol 9% dan O-bensil-P
klorofenol 1%) dilarutkan dengan perbandingan 1 : 32
dan larutan tersebut tetap stabil untuk waktu 60 hari.
Keuntungannya adalah “efek tinggal” dan kurang
menyebabkan perubahan warna pada instrumen atau
permukaan keras.
Sodium hipoklorit (bahan pemutih pakaian) yang
dilarutkan dengan perbandingan 1 : 10 hingga 1 : 100,
harganya murah dan sangat efektif. Harus hati-hati
untuk beberapa jenis logam karena bersifat korosif,
terutama untuk aluminium. Kekurangannya yaitu
menyebabkan pemutihan pada pakaian dan
menyebabkan baru ruangan seperti kolam renang.
Disenfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan
P bahan kimia atau secara fisik. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan
terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen.
E Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan
dan bahan ini dinamakan antiseptik. Antiseptik adalah zat yang dapat
N menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup,
sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Desinfektan dapat pula
G digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari
toksisitasnya.