Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 1

Kebijakan Strategi Pangan dan Gizi tahun 2015 - 2019

Alfitri Annas
Dea Tiany Violeta
Liana Saputri
Lilis Ruba’ah
Taufik Budiansyah
Konsumsi pangan Penduduk Indonesia belum beragam ,
bergizi seimbang dan aman (B2SA) yang ditunjukan dengan
nilai skor PPH 83,4 pada tahun 2012
Pola Konsumsi pangan dipengaruhi oleh
• Pola pikir
• Culture set

Perilaku konsumsi pangan dipengaruhi oleh


• Globalisasi
• Peningkatan pendapatan
• Pertumbuhan kelas menengah
Sehingga perlu dilakukan perubahan pola konsumsi pangan melalui
Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi (P2KPG) yang
mengacu pada :

 Kaidah gizi seimbang


Aman di konsumsi masyarakat yaitu bebas dari cemaran maupun
kontaminan serta halal sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan lembaga yang kompeten
Kebijakan strategi pangan dan gizi 2015 -
2019
Terkait dengan implementasi agenda

 Prioritas ketiga : membangun Indonesia dari pinggiran dengan


memperkuat daerah dan desa dalam rangka Negara kesatuan
 Prioritas kelima : meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia
 Prioritas keenam : meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing
di pasar international
Kebijakan strategi pangan dan gizi 2015-
2019
1. Pengelolaan ketersediaan pangan
2. Pengelolaan keterjangkauan pangan
3. Pemanfaatan pangan
4. Penguatan kelembagaan dan infrastruktur pangan
1. Pengelolaan ketersediaan pangan
• Produksi Domestik
• Cadangan pangan pemerintah dan masyarakat desa
• Perdagangan ( ekspor dan impor ) pangan
• Produksi olahan pangan berbasis sumber daya lokal
2. Pengelolaan keterjangkauan pangan
• Efisiensi pemasaran pangan
• Sisitem logistik pangan
• Stabilisasi pasokan dan harga pangan
• Kerawanan pangan darurat
• Bantuan pangan bagi keluarga miskin
- penyediaan dan penyaluran pangan bersubsidi
- Penanggulangan kemiskinan di pertanian dan pedesaan
3. Pemanfaatan pangan
• Pengembangan pola konsumsi B2SA dan percepatandiversifikasi
pangan dan gizi berbasis pangan lokal
• Perbaikan gizi masyarakat
• Pengembangan keamanan pangan segar dan pangan olahan
4. Penguatan kelembagaan dan infrastruktur
Pangan
• Regenerasi petani dan penguatan organisasi petani nelayan
- Regenerasi petani
- Penguatan organisasi petani nelayan
• Pengembangan kemitraan ketahanan pangan
• Kesehatan gender dalam pencapaian ketahanan pangan dan Gizi
• Penguatan koordinasi Ketahanan Pangan
- Kebijakan Pendukung dari Kementerian/Lembaga
- Optimalisasi Koordinasi Lintas Sektor dan Pusat-Daerah
- Optimalisasi Fungsi Dewan Ketahanan Pangan
KSPG 2015-2019 diharapkan menjadi acuan bagi seluruh pemangku
kepentingan dalam penyelenggaraan ketahanan pangan dan gizi sehingga dapat
berperan dan berkontribusi maksimal dalam mewujudkan manusia Indonesia
yang sejahtera dan berkualitas.
Peran dan fungsi Dewan Ketahanan Pangan sangat berperan sebagai wadah
koordinasi mewujudkan ketahanan pangan dan gizi. Koordinasi lintas sektor,
pusat-daerah dan antar wilayah yang efektif akan meningkatkan efisiensi dan
keberhasilan program. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi secara kontinu
untuk menilai implementasi KSPG 2015-2019 di lapangan, agar
penyelenggaraan pembangunan pangan dan gizi nasional dapat dilaksanakan
secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai