Anda di halaman 1dari 26

ENZIM

Sebagai biokatalisator Berperan dalam


semua proses fisiologis kesehatan dan penyakit

ENZIM biomolekul yang


Mempertahankan mengkatalis reaksi kimia,
homeostasis di mana hampir semua
enzim adalah protein.

Pada reaksi-reaksi Cara kerja enzim dalam


enzimatik, molekul yang mengkatalisis reaksi kimia
mengawali reaksi disebut substansi lain tidak
substrat, sedangkan merubah atau merusak
hasilnya disebut produk reaksi ini.
• Enzim merupakan senyawa organik
bermolekul besar yang berfungsi untuk
mempercepat jalannya reaksi
metabolisme di dalam tubuh tumbuhan
tanpa mempengaruhi keseimbangan
reaksi
• Enzim tidak ikut bereaksi, struktur enzim
tidak berubah baik sebelum dan sesudah
reaksi tetap
• Enzim sebagai biokatalisator
• Bagian enzim yang aktif adalah sisi aktif
dari enzim
Beda hormon dan enzim
Semua enzim adalah protein tetapi
tidak dengan semua hormon
Enzim disekresikan dan bertindak pada tempat yang sama sedangkan
sekresi dan aktivasi hormon berlangsung di lokasi yang berbeda
Enzim mengontrol semua reaksi biokimia sel, sedangkan
beberapa reaksi biokimia dari sistem dikendalikan oleh hormon
Enzim mengambil bagian dalam metabolisme
sementara hormon mengatur kegiatan metabolisme
Enzim adalah substrat khusus, sedangkan hormon
yang khusus untuk sel target, jaringan, atau system
Laju reaksi pada enzim tergantung pada banyak faktor, termasuk konsentrasi aktivitas
enzimatik sedangkan konsentrasi tidak selalu penting dalam kegiatan hormonal
Enzim tidak berubah setelah reaksi dan dapat digunakan
kembali, sedangkan hormon akan berkurang setelah reaksi
Molekul inhibitor mengontrol dan menurunkan aktivitas enzim
sedangkan inhibitor hormon menghambat aktivitas hormonal
Enzim bekerja dengan
cara menempel pada
permukaan molekul
zat-zat yang bereaksi
dan dengan demikian
mempercepat proses
reaksi.
Percepatan terjadi
karena enzim
menurunkan energi
pengaktifan (gambar)
Tata nama enzim
• Enzim diberi nama sesuai dengan nama substrat dan reaksi
yang dikatalisis
• Biasanya ditambah akhiran ase
• Enzim dibagi ke dalam 7 golongan besar

Susunan Enzim
• Komponen utama enzim adalah protein
• Protein yang sifatnya fungsional, bukan protein struktural
• Tidak semua protein bertindak sebagai enzim

Sifat Enzim
• Enzim dibentuk dalam protoplasma sel
• Enzim beraktifitas di dalam sel tempat sintesisnya (disebut endoenzim)
maupun di tempat yang lain diluar tempat sintesisnya (disebut eksoenzim)
• Sebagian besar enzim bersifat endoenzim
Klas Tipe reaksi

Oksidoreduktase
(nitrat reduktase) memisahkan dan menambahkan elektron atau hidrogen

Transferase memindahkan gugus senyawa kimia


(Kinase)

Hidrolase memutuskan ikatan kimia dengan penambahan air


(protease, lipase, amilase)

Liase
(fumarase) membentuk ikatan rangkap dengan melepaskan satu gugus kimia

Isomerase mengkatalisir perubahan isomer


(epimerase)

Ligase/sintetase
(tiokinase) menggabungkan dua molekul yang disertai dengan hidrolisis ATP
Polimerase
(tiokinase) menggabungkan monomer-monomer sehingga terbentuk polimer
Protein Enzim protein
sederhana

Enzim
Enzim
Konjugasi

Protein +
Bukan Protein

Bukan protein =
Protein = apoenzim Gugus prostetik

Organik = Anorganik = kofaktor


Koenzim
SIFAT ENZIM
1. Enzim berperan sebagai katalisis
• Bahan penyusun utama enzim adalah protein
• Mempercepat suatu reaksi kimia dalam suatu metabolisme.
• Sifat katalisis yang dimiliki oleh enzim tak lain karena adanya unsur katalitik (kofaktor)
yang menyusun enzim. Katalisis merupakan suatu kemampuan untuk mempercepat
reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Dengan demikian kita akan tetap mendapat produk yang
diinginkan tanpa terkontaminasi dengan senyawa lain (enzim). Setelah menyelesaikan
suatu reaksi kimia, enzim akan memisahkan “diri” dari reaksi tersebut dan siap membantu
reaksi yang lain yang sama.
• disebut juga sebagai biokatalisator yang berarti senyawa katalitik yang diperoleh dari
makhluk hidup.

2. Bersifat spesifik
• bekerja pada senyawa kimia yang spesifik dengan enzim. Artinya, enzim hanya
akan membantu satu reaksi kimia yang melibatkan senyawa kimia tertentu. Enzim yang
bekerja untuk memecah senyawa protein berbeda dengan enzim yang memcah
karbohidrat. Sifat spesifik ini dipengaruhi oleh bentuk sisi pengikatan dengan substrat.
Senyawa inhibitor (penghambat) dapat memiliki bentuk yang mirip dengan senyawa
substrat (yang akan diubah). Sehingga senyawa inhibitor ini mampu berikatan dengan
enzim yang dapat menyebabkan terhambatnya reaksi kimia
• Nama enzime dapat ditentukan berdasarkan substrat yang akan diubah dengan
penambahan akhiran –ase pada nama substrat. Contohnya ialah amilase berasal dari
kata amilum + ase, yang menunjukkan enzim yang bekerja untuk mengubah senyawa
amilum menjadi maltosa/glukosa.
• Spesifik: hanya cocok untuk satu macam substrat saja
atau sekelompok kecil substrat yang susunannya hampir
sama dan fungsinya sama
E5

A E1 B E2 C E3 D

E4
3. Termolabil
• Enzime bersifat termolabil atau sangat dipengaruhi
suhu. Hal ini dikarenakan penyusun utama enzim
adalah senyawa protein.
• Suhu optimum adalah suhu paling baik untuk enzim
agar dapat bekerja dalam suatu reaksi kimia. Pada
umumnya, enzim akan bekerja baik pada suhu 37°c.
Suhu rendah (10°c sampai minus) akan membuat enzim
tidak aktif, sementara suhu tinggi (60°c ke atas) akan
membuat enzim terdenaturasi (terurai).
4. Bekerja bolak balik
• bekerja bolak – balik. Dengan kata lain, enzim x mampu
mengkatalisis perubahan senyawa A (substrat/reaktan)
menjadi senyawa B (produk) dan sebaliknya enzim x
mengubah senyawa B menjadi senyawa A.
5. Tidak menentukan arah reaksi
• Arah reaksi kimia perubahan senyawa A menjadi senyawa B dan sebaliknya
(poin 4) bukan ditentukan oleh enzim x.
• Reaksi kimia perubahan senyawa A menjadi senyawa B terjadi ketika
konsentrasi senyawa A tinggi dan senyawa B rendah.
• Sebaliknya, pengubahan senyawa B menjadi senyawa A terjadi ketika terjadi
kebutuhan senyawa A namun konsentrasi A rendah dan senyawa B tinggi,
dengan demikian kecukupan senyawa A akan diperoleh dengan pengubahan
senyawa B.
• Pada tubuh akan ditemukan beberapa reaksi serupa untuk mencukupi suatu
senyawa tertentu seperti kebutuhan akan glukosa. Jika konsentrasi glukosa
terlalu tinggi maka akan diubah menjadi glikogen. Dan ketika konsentrasi
glukosa di dalam tubuh rendah karena tidak mendapat asupan glukosa, maka
kebutuhan ini akan mengubah arah reaksi pengubahan glikogen menjadi
glukosa.
6. Bekerja pada pH tertentu
• Seperti halnya suhu, enzim memiliki derajat keasaman (pH) optimum.
• Pada umumnya enzim bekerja pada pH netral (sekitar tujuh). Namum,
ditemukan beberapa enzim yang bekerja pada pH ekstrem (asam atau basa)
seperti enzim pepsin yang dapat bekerja dengan baik pada pH 2 (asam kuat)
(pepsin aktif kondisi masam, amilase kondisi netral, tripsin kondisi basa
7 Enzim bermolekul besar, bersifat koloid, luas
permukaan besar, bersifat hidrofil
8 Dapat bereaksi dengan senyawa asam maupun
basa, kation maupun anion
9 Logam, memacu aktifitas enzim: Mg, Mn, Co, Fe
10 Logam berat, menghambat aktivitas enzim: Pb,
Cu, Zn, Cd, Ag
11 substrat yang banyak mula-mula memacu aktifitas
enzim, tetapi kemudian menghambat karena:
penumpukan produk (feed back effect)
12 Air, dan Vitamin memacu aktifitas enzim
Penghambatan aktifitas enzim ada dua tipe:
1. Kompetitif: zat penghambat mempunyai
struktur yang mirip dengan substrat sehingga
dapat bergabung dengan sisi aktif enzim.
Terjadi kompetisi antara substrat dengan
inhibitor untuk bergabung dengan sisi aktif
enzim (misal feed back effect)
2. Non kompetitif: zat penghambat
menyebabkan struktur enzim rusak sehingga
sisi aktifnya tidak cocok lagi dengan substrat
Penggunaan enzim Streptokinase, Urokinase,
sebagai obat : untuk Papain, , Protease, Lipase,
mengatasi defisiensi
enzim yang terdapat Bromelain, Lybrozym
didalam tubuh
ENZIM PERCERNAAN
Amilase
• diproduksi di kelenjar liur, pankreas, dan usus halus.
Protease
• Enzim ini bertugas memecah zat pati atau karbohidrat • memecah protein dalam makanan menjadi asam amino.
menjadi gula (glukosa). Saat makanan yang mengandung • diproduksi di lambung, pankreas, dan usus halus.
karbohidrat dikunyah, kelenjar liur di dalam mulut akan • Terdapat beberapa jenis enzim protase, yaitu pepsin
menghasilkan amilase. (enzim pencernaan utama di lambung), tripsin, dan
• Setelah tertelan, makanan tersebut akan dicerna lebih lanjut di kimotripsin.
usus halus oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh pancreas
• Di dalam usus, amilase terus memecah molekul zat pati
hingga menjadi glukosa, yang nantinya akan diserap ke dalam
sirkulasi darah melalui dinding usus halus.

Lipase Maltase
• memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol (zat • diproduksi oleh usus halus
gula yang mengandung alkohol). • untuk menghancurkan maltosa. Zat gula maltosa ini
• menghasilkan enzim ini adalah pankreas dan lambung. banyak ditemukan pada tumbuhan, seperti biji-bijian,
Enzim lipase juga ditemukan di dalam ASI, fungsinya gandum dan ubi
untuk membantu bayi mencerna molekul lemak saat
menyusu.

Laktase Sukrase
• memecah gula laktosa. Gula ini ditemukan dalam susu • diproduksi oleh usus halus.
dan makanan atau minuman yang terbuat dari susu. • Fungsi enzim ini adalah memecah sukrosa menjadi gula
Orang dengan intoleransi laktosa sering kali disarankan sederhana, seperti fruktosa dan glukosa. Gula sukrosa
untuk mengonsumsi enzim laktase tambahan saat banyak ditemukan pada tanaman, seperti tebu, sorgum,
mengonsumsi susu dan bit gula. Sukrosa juga ditemukan pada madu,
namun dalam jumlah sedikit.
Streptokinase

• Adalah suatu protein yang disentesis oleh streptococus. Komplek enzim ini mengkatalisis
konversi dari plasminogen inaktif menjadi plasmin aktif.
• Farmakokinetik :
 Absorbsi, diberikan secara IV atau langsung ke dalam arteri koroner... menghasilkan
ketersediaan hayati yang cepat dan sempurna.
 tidak menembus plasenta.
 Metabolisme dan eksresi, dibersihkan dengan cepat dari sirkulasi oleh antibodi dan sistem
retikuloendotelial dan sirkulasi setelah pemberian iv.
Waktu paruh, 23 menit ( kompleks streptokinase atau plasmin ).
• Indikasi : Infark miokard akut,trombosis vena dalam (DVT),emboli paru,trombosis arteri perifer
akut/subakut,penyakit subatan arteri kronis,sumbatan arteri/vena retina sentral.
• Efek samping
Seperti obat lain yang mempengaruhi hemostasis: perdarahan. Risiko perdarahan ini
tergantung pada banyak variabel, termasuk dosis, penggunaan obat-obat lain yang
mempengaruhi hemostasis, ;dan predisposisi pasien (termasuk hipertensi). Efek lisis yang
cepat terhadap trombus pada penggunaan obat trombolisis dapat menyebabkan aritmia artrial
atau ventrikular, hipotensi, pendarahan pada lokasi penyuntikan.;1%-10% : demam, perubahan
warna pada kulit karena luka, rash, pruritus, pendarahan gastrointestinal,mual,
muntah,pendarahan genitouriner, anemia, sakit otot, pendarahan mata, edema periorbital,
bronkospasma, epitaksis, nekrosis tubular akut, reaksi alergi, syok anafilaktik, edema
angioneurotik, sakit punggung, embolisasi kolesterol, rash, pendarahan intrakarnial, edema
laringeal, perdarahan perikardial, depresi pernapasan, pendarahan retroperitonial, urtikaria.
• Dosis :
 250,000 IU IV infus selama 30 menit,diikuti dengan dosis
pemeliharaan 100,000 IU/jam.
 pada infark miokard akut: terapi tidak lebih dari 5 hari.infark
miokard akut dosis bolus 20,000 IU dengan infus intra
koroner.di ikuti dengan dosis pemeliharaan 2,000-4,000 IU
pada interval 3-5 menit . terapi ini dapat diteruskan sampai
total dosis adalah 120,000 iu.
Urokinase
• Enzim manusia yang disintesis oleh ginjal yang mengubah
plasminogen menjadi plasmin aktif secara langsung.
• Plasmin yang dibentuk didalam trombus oleh aktivator ini
dilindungi dari antiplasmin plasma yang memungkinkan plasmin
untuk menghancurkan trombus itu dari dalam.
• merupakan enzim yang dihasilkan dari biakan jaringan sel ginjal
manusia
• Farmakokinetik : bila diberikan infus intravena urokinase
mengalami klirens yang cepat oleh hati. Masa paruh sekitar 20
menit. Sejumlah kecil obat diekskresi dalam empedu dan urin.
• Indikasi: Untuk mengobati gumpalan darah dalam paru-paru.
• Efek Samping:
– Efek hematologis (pendarahan khususnya dari luka tusukan, perdarahan
internal yang parah, pendarahan intrakarnial); Reaksi alergi (ruam, kulit
kemerah-merahan, urticaria, dan anaphylatic yang agak jarang, demam,
kedinginan dengan sakit di bagian punggung dan perut; Efek GI ; sindrom
Guillain-Barre.
– Pemberian infus: dapat menyebabkan hipotensi (baik secara langsung
maupun sebagai hasil dari reperfusi), bradycardia, dan arrhythmias bisa terjadi
karena reperfusi.
– Menghancurkan gumpalan adakalanya menyebabkan emboli dimanapun.
• Dosis :
– IV (infus) permula 250.000 IU dalam larutan NaCl/Glukosa selama 15
menit,lalu 100-250.000 IU selama 8-12 jam.Dosis yang dianjurkan adalah
dosis muat 1000-4.500 IU/kg BB Secara IV dilanjutkan dengan infus IV 4.400
IU/kgBB.

• Asam aminokaproat merupakan penawar spesifik untuk keracunan


urokinase. Dosis biasa dimulai dengan 5 g(oral/IV) diikuti dengan 1,25
g tiap jam sampai pendarahan teratasi. Dosis tidak boleh melebihi 30 g
dalam 24 jam. Penyuntikan IV cepat dapat menyebabkan hipotensi,
bradikardia dan aritmia.
Protease
• Protease ( pelarut protein ) yang penting dalam daya
tangkis tubuh terhadap kanker,diantaranya enzim-
enzim yang terdapat pada getah pankreas.protease
berdaya mengurangi selubung fibrin ( efek fibrinolitis)
sehingga sel-sel sistem imun diberi kesempatan untuk
memusnahkan sel-sel ganas yang diselubunginya.
• protease juga mampu memasuki langsung sel-sel (pre-
tumor) dan melarutkannya dari dalam (efek sitolitis)
disamping itu zat ini berdaya merombak imun
kompleks yang dapat memblokir efek sitotoksis dari
limfosit
Lipase
• larut dalam air
• bekerja dengan mengkatalisis hidrolisis ikatan ester dalam substrat
lipid yang tidak larut air seperti trigliserida berantai panjang.
• tergolong dalam enzim esterase.
• mampu mengkatalisasi pembentukan ikatan ester (esterifikasi) dan
pertukaran ikatan ester (transeterifikasi) pada media bukan air.
• Lipase diproduksi pada karbon berlipid, seperti minyak, asam
lemak, dan gliserol.
• Lipase dari bakteri kebanyakan diproduksi secara ekstraselular.
• Kebanyakan dapat bekerja pada kisaran pH dan temperatur yang
bervariasi, walaupun lipase dari bakteri yang bersifat basa lebih
umum.
• Lipase adalah serina hidrolase dan mempunyai stabilitas yang
tinggi dalam larutan organik.
Indikasi : defisiensi enzim pankreas ralatif / mutlak.
• Sediaan tablet saat atau sesudah makan
Papain
• terdapat pada getah pepaya.
• Cairan putih kental layaknya susu ini banyak dijumpai
pada bagian batang, buah maupun daunnya. Volume
getah pepaya ini jauh lebih banyak pada bagian yang
muda ketimbang yang tua.
• Dapat memecah molekul protein.
• indikasi : pengobatan ambeien, varises membantu
meredakan nyeri.
OBAT DIGESTAN
• kombinasi enzim pencernaan, seperti amilase, lipase, atau protease
• membantu tubuh mencerna makanan ketika pankreas tidak bisa
menghasilkan enzim pencernaan yang cukup.
• Untuk penderita gangguan pencernaan, yang biasanya mengakibatkan
keluhan perut kembung, sebah, perut terasa penuh, mual, dan sakit maag.
Pada kondisi cystic fibrosis, pankreatitis kronis, kanker pankreas, dan pasca
operasi daerah pankreas atau daerah perut.
• bentuk tablet sebaiknya dikonsumsi secara utuh atau langsung ditelan
dengan air putih. diminum 1-2 tablet, 1-3 kali sehari,saat atau setelah
makan .
• Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek
samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan
melebihi besarnya risiko terhadap janin.
• Obat-obatan digestan belum diketahui apakah bisa diserap ke dalam ASI
atau tidak. Bagi ibu hamil dan sedang menyusui, sebaiknya berkonsultasi
terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi obat digestan.
Enzym dan Vitamin(Enzim Amilase, Enzim Protease, Enzim Lipase ,
Dimethylpolysiloxane, Desoxycholic acid, Vitamin B1 (thiamin),
Vitamin B2 (riboflavin), Vitamin B3 (niacinaimde), Vitamin B6
(piridoxin), Vitamin B12 (cianocobalamin), Ca Pantothenate)

• Penggunaan terhadap ibu hamil dan ibu menyusui dibutuhkan


pengawasan khusus, untuk mencegah adanya efek serius terkait
janin atau bayi.
• Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter sebelum menggunakan
obat apapun.
• Gejala oerdosis: pingsan atau sulit bernafas. Segera hentikan
pemakaian obat jika mengalami gejala overdosiis
pancreatin 170 mg dan simetikon 80 mg,

• Untuk pencernaan sebagai suplemen, atau pengganti


enzim terutama yang mengalami defisiensi pankreatin,
seperti pankreatitis dan cystic fibrosis, gastrectomy
dimana enzim-enzim pencernaan mengalami
gangguan.
• Simetikon digunakan untuk meteorisme (perut
kembung), distensi gas pasca operasi, menghilangkan
gas, udara dan busa dari saluran pencernaan
sebelum pemeriksaan endoskopi dan radiografi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai