Rumusan masalah
• Bagaimana tanggapan masyarakat awam katolik mengenai
perceraian (penyebab/faktor-faktor yang menyebabkan
perceraian, contoh kasus, & solusinya) dalam perspektif
katolik ?
Batasan Masalah
• Masyarakat awam yang dimaksud dalam studi kasus ini
adalah remaja berumur 18 tahun ke atas & orang tua
Tujuan penelitian
• Menganalisis respons masyarakat awam katolik mengenai
perceraian
Metodologi Penelitian
• Penelititan kuantitatif dengan teknik
pengambilan datanya berupa survey
kuesioner melalui media google formulir
6,5%
4,3%
4,3%
2.3%
4,3%
6,5 %
10.8 %
2,2%
6,5 %
10.9 %
4,3 %
Pernyataan pertama
• 39.1% dari mereka setuju karena mungkin mereka “pro” terhadap hal
berikut :
Orang yang berpendidikan tinggi tentunya mempunyai logika pemikiran & pandangan
hidup yang lebih maju dibandingkan orang tidak berpendidikan (ingin sukses di
bidang karier mereka, punya usaha sendiri,dll)
Menurut data statistik, per 2018, 5% pernikahan terjadi usia di bawah 15 tahun dan
42 persen pernikahan di kelompok umur 15-19 tahun. Selain ketidakmatangan emosi,
tingginya angka perceraian merupakan kontribusi dari para perempuan yang ingin
melepaskan diri dari pernikahan dini.
• Faktor-faktor yang menyebabkan perceraian dari hasil survey yang kami tujukan
kepada masyarakat awam Katolik(remaja 18 tahun ke atas & orang tua menunjukkan
bahwa sebenarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi kehidupan perkawinan,
khususnya yang menduduki peringkat tiga tertinggi adalah perceraian yang
disebabkan oleh kurangnya komunikasi antar pasangan (84,8%),
ketidaksetiaan/ketidakpercayaan antar pasangan (78,3%), dan karena kondisi
ekonomi(keuangan) keluarga (69,6%), serta faktor-faktor lain dengan rincian hasil
survey sebagai berikut:
Quotes(Inspired By
Fireproof Movie)