THEORY
CIRI TES YANG BAIK
• Reliabel
• Memiliki daya pembeda yang baik
• Memiliki tingkat kesukaran yang beragam
• Pilihan jawaban memiliki daya pengecoh yang berfungsi
secara baik
• Pengumpulan bukti Validitas
CTT = CLASSICAL TES THEORY
Asumsi ini menyatakan bahwa hubungan Skor tampak (X), skor murni
(T), dan eror pengukuran (E) bersifat aditif. Skor tampak (X) yang
diperoleh individu merupakan akumulasi dari skor murni (T) dan eror
pengukuran (E), yang bersifat random.
• Komponen dalam CTT terdiri dari dua yaitu tingkat
kesukaran (Item difficulty) dan daya beda (item
discrimintation).
• Item difficulty adalah peluang peserta untuk menjawab soal
dengan benar, dan dituangkan dalam bentuk proporsi.
• Item discriminant adalah kemampuan soal untuk
membedakan peserta didik yang menguasai materi yang dan
peserta didik yang belum menguasai materi.
ITEM DIFFICULTY
No p-value
1 0.63
2 0.94
3 0.23
4 0.12
5 0.59
1 5 4 7 8 9 2 3 6 10
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Kelompok Atas – jml testee <100 Kelompok bawah
27% atas – jml testee >100 27% bawah