Anda di halaman 1dari 29

TIDUR DAN

RITME SIRKADIAN
MENGAPA KITA TIDUR ?
1. Tidur sbg respon adaptasi

• semua vertebrata tidur


• reptil, ikan dan amfibi juga mengalami “tidur”,
tetapi beda dg vertebrata.
• REM Sleep: mamalia, birds
• WEBB (1975, 1982): Tidur merupakan perilaku
istirahat ketika tidak ada sesuatu yg
dikerjakan. Pada saat cukup makan dan tidak
ada bahaya tidur
• HORNE (1978): Tidak tidur tidak mengganggu
faal tubuh.
• Jika seseorang tidak tidur maka waktu tidur
berikutnya akan lebih lama
2. Tidur sebagai fungsi restoratif
(pengembalian atau pemulihan kpd keadaan semula)

• Bonnet & Arand (1976): Tidur tahap 4 memegang


peranan penting pada proses restoratif.
Ketika dibangunkan pada tidur tahap 4 seseorang
tampak bingung, karena fungsi cortex cerebral
sangat minimal dan saat dibangunkan belum
berfungsi secara optimal. Contoh: “lupa tidur di
mana.”

Minum kopi

Prosentase tidur tahap 4 berkurang

Keesokan harinya dilakukan test kognitif, hasilnya


kurang memuaskan
TIDUR merupakan:
- Siklus biologis – biological clock
- Perilaku
- 1/3 waktu kehidupan

TAHAP-TAHAP TIDUR
Menggunakan EEG dan EMG terlihat adanya
perbedaan gelombang pada saat terjaga dan
pada saat tidur.
Saat terjaga gel. α dan β
Saat tudur gel. theta
Gelombang α dan β dihasilkan oleh otak
Gelombang α (alpha)
- Tampak saat terjaga
- Frekuensi medium
- 8-12 Hz
- Timbul ketika sesorang berada pada posisi peralihan
antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar,
terfokus kearah dalam dirinya/mengarah pada suatu
hal saja
- Tidak tampak pada kondisi mental stres

Gelombang β (Beta)
- Tampak pada saat terjaga
- Frekuensi lebih tinggi, amplitudo rendah
- 13-30 Hz.
- Tampak pada kondisi mental aktif, seperti belajar,
atau memperhatikan sesuatu ke arah luar dirinya
1. Tahap terjaga
- Gelombang α
- Gelombang β

2. Tidur tahap 1
- Gel. Theta
Frek. Lebih rendah, 5-8 Hz.
- Transisi antara tidur dan terjaga, terjadi saat
seseorang merasakan kantuk yang amat berat, kinerja
pikiran bawah sadar telah aktif
- Kelopak mata membuka-menutup pelan-pelan , bola
mata bergerak atas-bawah
- Berlangsung 10 menit
3. Tidur tahap 2
- Gelombang theta
- Tampak “sleep spindle” dan K kompleks
- Berlangsung 15 menit

Sleep spindle adalah


Loncatan gelombang pendek dengan frekuensi 12-14 Hz.
Terjadi dalam 2-5 menit
Diinterpretasikan sebagai mekanisme penurunan sensitivitas otak
terhadap input sensoris (pemutusan otak thd dunia luar)

K kompleks adalah
Loncatan gelelombang yang lebih tinggi dan tajam daripada sleep
spindle.
Terjadi secara spontan karena rangsangan suara dari luar
Pada tahap ini bila seseorang dibangunkan maka dia akan menjawab:
“belum tidur”
4. Tidur tahap 3
- Gel. Delta: frek < 3.5 Hz, 25-50%
- Frekuensi ini terjadi ketika seseorang berada pada kondisi
tidak sadar/tidur nyenyak
- Sedikit gelombang Theta
- Sleep spindle dan K kompleks tidak tampak
5. Tidur tahap 4
- Sama seperti tahap 3
- Gel Delta > 50%
- Gel Theta tidak tampak
- Bila dibangunkan tampak bingung

6. REM (Rapid Eye Movement) Sleep


- Adanya aktifitas saat tidur
- Gel β dan Theta
- Disebut juga PARADOXYCAL SLEEP, artinya:
“people’s surprise at observing an unexpected
phenomenon”  MIMPI
REM Sleep (lanjutan)
• Terjadi setelah 90 menit dari awal tidur atau 45
menit dari tahap 4
• Bila dibangunkan akan “waspada”
• Bila bangun dapat menceritakan mimpinya
secara detil.
• Merupakan proses fisiologis

Tanda-tanda:
- mata bergerak cepat
- heart rate meningkat
- nafas tidak teratur
- aktivitas otak meningkat
Pada hewan REM Sleep berfungsi sbg “tanda bahaya” jika
predator datang.
Pada manusia REM Sleep berfungsi
- Sbg memory (learning process)
- Pertumbuhan otak pd anak2.

Bila bangun pada kondisi DEEP SLEEP, seseorang tidak


bisa menceritakan mimpinya , atau menjawab tidak
bermimpi.
Ritme Sirkadian Endogen
• Endogen  berasal dari dalam
• Sirkadian  bahasa latin “circum” berarti sekitar dan
“dies” berarti hari
• Ritme sirkadian endogen  ritme yang berasal dari
dalam dan berlangsung sekitar satu hari

Pengendali tidur dan terjaga


Ritme Sirkadian Endogen
• Siklus sirkandian tiap individu berbeda-beda, sebagian
dipengaruhi oleh gen.
• Sebagian individu yang bangun lebih awal (individu pagi)
menjadi lebih cepat produktif dan kewaspadaannya akan
berkurang secara bertahap seiring dengan berjalannya
waktu
• Individu lain yang disebut dengan individu malam lebih
sulit bangun pagi. Individu tersebut mencapai puncak
performa pada sore hari atau ketika menjelang malam.
• Individu malam lebih dapat menoleransi begadang
daripada individu malam
Ritme Sirkadian Endogen
• Salah satu penentu ritme sirkadian adalah umur
1.Ketika masih anak-anak hampir pasti anda termasuk
“individu pagi”
2.Remaja mulai tidur lebih larut dan bangun lebih lambat
3.Persentase “individu sore” meningkat hingga umur 20
tahun, kemudian mulai berkurang secara bertahap

• Durasi: jam sirkadian menghasilkan sebuah ritme yang


berlangsung lebih panjang dari 24 jam, jika tidak ada
faktor lain untuk mengatur ulang hal tersebut
Nukleus Suprakiasma (SCN)
• Letak: sebuah area pada hipotalamus yang terletak diatas
kiasma optik
• Fungsi: pengendali utama ritme sirkadian untuk tidur dan
suhu tubuh
• SCN menghasilkan ritme sirkadian berdasarkan informasi
genetik tanpa adanya pembelajaran.
• Jika hubungan neuron SCN dengan otak dipotong atau
dikeluarkan dari tubuh dan disimpan dalam kultur
jaringan, maka SCN masih akan terus menghasilkan ritme
sirkadian dalam bentuk potensial aksi (Earnest,Liang,
Ratcliff & Cassone, 1989)
Biokimia Ritme Sirkadian
Gen period  penghasil protein per
Gen timeless  penghasil protein tim

Pagi hari dihasilkan dalam jumlah sedikit dan meningkat sepanjang


hari

Sore hari kedua protein dihasilkan dalam jumlah yang tinggi

Mengantuk

Jumlah protein per & tim yang tinggi, menjadi umpan balik thp gen per
& tim sehingga menghentikan produksi protein

Malam hari, gen per & tim tidak lagi menghasilkan protein per & tim

Terjaga
Melatonin
• SCN mengendalikan fase bangun dan tidur melalui
pengendalian terhadap aktivitas beberapa area otak yang
lain, salah satunya adalah kelenjar pineal.
• Kelenjar pineal: sebuah kelenjar endrokin yang terletak
pada sisi posterior talamus, yang mesekresikan hormon
melatonin, yang menghasilkan rasa kantuk
• Pada manusia: sebagian besar proses terjadi di malam
hari
• Sekresi melatonin: terjadi 2 hingga 3 jam sebelum waktu
tidur
Jam Biologis
• Jam biologis akan terus berjalan dalam kondisi
lingkungan yang secara terus-menerus terang atau gelap.
• Kemunculan cahaya akan menyebabkan pengaturan
ulang jam biologis tersebut
• Jam biologis dapat diatur ulang untuk menyesuaikan diri
dengan pola terang gelap lingkungan yang durasinya
sedikit berbeda dari 24 jam
• Apabila perbedaan melebihi sekitar 2 jam, jam biologis
akan menghasilkan ritmenya sendiri daripada melakukan
pengaturan ulang
Zietgeber
(stimulus yang dapat mengatur ulang ritme
sirkadian)
• Cahaya
• Suara jika berdiri sendiri
• Konsumsi makanan efeknya tidak terlalu
• Suhu lingkungan kuat thdp ritme sirkadian

• Cahaya menyebabkan pengaturan ulang ritme sirkadian


melalui sebuah cabang saraf optik yang memanjang ke
SCN. Akson-akson tersebut berasal dari sel ganglion
istimewa yang merespon cahaya secara langsung
daripada mendapat informasi tsbt melalui sinapsis yang
terhubungan dengan sel kerucut dan sel batang
Empat daerah Otak yang terlibat dalam
tidur
1. Hipotalamus anterior dan otak depan basal yang
berdekatannya dengannya  di duga meningkatkan
tidur
2. Hipotalamus posterior dan otak tengah yang
berdekatan dengannya  diduga mendukung keadaan
bangun
3. Formasi retrikular batang otak  struktur untuk
keadaan bangun
4. Nuklei di formasi retrikular kaudal batang otak 
mengontrol tidur-REM
Laxa 2004 25

GANGGUAN TIDUR

1. Insomnia
- 20% populasi
- Sulit tidur
- Etiologi fisik dan psikis
- Contoh: rebound effects konsumsi obat tidur
2. Narkolepsia (Narcolepsy)
- Serangan tidur mendadak tanpa kenal waktu dan
tempat.
Laxa 2004 26

3. Sleep Apnea

• Ketidakmampuan untuk mengatur tidur dan bernafas


pada saat yg bersamaan.
• Pada orang mendengkur, gangguan genetik kontol
REM Sleep.

sleep apnea

CO2 darah meningkat O2 menurun

Stimulasi chemoreceptor

Bangun, dpt udara lagi

Tidur lagi
Laxa 2004 27

4. Katapleksi (Cataplexy)
• Serangan tidur mendadak, tandai kelumpuhan
langsung menuju REM sleep
• Tubuh langsung jatuh lemas, tanpa ada penahan
sama sekali, terjadi sewaktu-waktu.
• Dipicu tekanan emosi yang kuat: kesedihan,
kemarahan yang amat sangat.
Laxa 2004 28

5. REM Sleep Behavior Disorder


- = REM without atonia
- Adanya aktivitas otot rangka pada saat REM Sleep.
- Aktivitas cortex motoris di otak tinggi
- Disebabkan karena mimpi
- Gejalanya berlawanan dengan katapleksia, bila
katapleksia diterapi maka akan terjadi REM without
atonia.
Laxa 2004 29

FATAL FAMILIAL INSOMNIA


Tanda-tanda:
- Tidak pernah mengalami tidur tahap 4
- Berkurangnya sleep spindle dan K kompleks
- Tampak REM
- Kerusakan di thalamus
- Penderita kurang perhatian, kurang memori,
kebingungan, gangguan kontrol sistem saraf ototnom dan
sistem endokrin.

Anda mungkin juga menyukai