RITME SIRKADIAN
MENGAPA KITA TIDUR ?
1. Tidur sbg respon adaptasi
Minum kopi
TAHAP-TAHAP TIDUR
Menggunakan EEG dan EMG terlihat adanya
perbedaan gelombang pada saat terjaga dan
pada saat tidur.
Saat terjaga gel. α dan β
Saat tudur gel. theta
Gelombang α dan β dihasilkan oleh otak
Gelombang α (alpha)
- Tampak saat terjaga
- Frekuensi medium
- 8-12 Hz
- Timbul ketika sesorang berada pada posisi peralihan
antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar,
terfokus kearah dalam dirinya/mengarah pada suatu
hal saja
- Tidak tampak pada kondisi mental stres
Gelombang β (Beta)
- Tampak pada saat terjaga
- Frekuensi lebih tinggi, amplitudo rendah
- 13-30 Hz.
- Tampak pada kondisi mental aktif, seperti belajar,
atau memperhatikan sesuatu ke arah luar dirinya
1. Tahap terjaga
- Gelombang α
- Gelombang β
2. Tidur tahap 1
- Gel. Theta
Frek. Lebih rendah, 5-8 Hz.
- Transisi antara tidur dan terjaga, terjadi saat
seseorang merasakan kantuk yang amat berat, kinerja
pikiran bawah sadar telah aktif
- Kelopak mata membuka-menutup pelan-pelan , bola
mata bergerak atas-bawah
- Berlangsung 10 menit
3. Tidur tahap 2
- Gelombang theta
- Tampak “sleep spindle” dan K kompleks
- Berlangsung 15 menit
K kompleks adalah
Loncatan gelelombang yang lebih tinggi dan tajam daripada sleep
spindle.
Terjadi secara spontan karena rangsangan suara dari luar
Pada tahap ini bila seseorang dibangunkan maka dia akan menjawab:
“belum tidur”
4. Tidur tahap 3
- Gel. Delta: frek < 3.5 Hz, 25-50%
- Frekuensi ini terjadi ketika seseorang berada pada kondisi
tidak sadar/tidur nyenyak
- Sedikit gelombang Theta
- Sleep spindle dan K kompleks tidak tampak
5. Tidur tahap 4
- Sama seperti tahap 3
- Gel Delta > 50%
- Gel Theta tidak tampak
- Bila dibangunkan tampak bingung
Tanda-tanda:
- mata bergerak cepat
- heart rate meningkat
- nafas tidak teratur
- aktivitas otak meningkat
Pada hewan REM Sleep berfungsi sbg “tanda bahaya” jika
predator datang.
Pada manusia REM Sleep berfungsi
- Sbg memory (learning process)
- Pertumbuhan otak pd anak2.
Mengantuk
Jumlah protein per & tim yang tinggi, menjadi umpan balik thp gen per
& tim sehingga menghentikan produksi protein
Malam hari, gen per & tim tidak lagi menghasilkan protein per & tim
Terjaga
Melatonin
• SCN mengendalikan fase bangun dan tidur melalui
pengendalian terhadap aktivitas beberapa area otak yang
lain, salah satunya adalah kelenjar pineal.
• Kelenjar pineal: sebuah kelenjar endrokin yang terletak
pada sisi posterior talamus, yang mesekresikan hormon
melatonin, yang menghasilkan rasa kantuk
• Pada manusia: sebagian besar proses terjadi di malam
hari
• Sekresi melatonin: terjadi 2 hingga 3 jam sebelum waktu
tidur
Jam Biologis
• Jam biologis akan terus berjalan dalam kondisi
lingkungan yang secara terus-menerus terang atau gelap.
• Kemunculan cahaya akan menyebabkan pengaturan
ulang jam biologis tersebut
• Jam biologis dapat diatur ulang untuk menyesuaikan diri
dengan pola terang gelap lingkungan yang durasinya
sedikit berbeda dari 24 jam
• Apabila perbedaan melebihi sekitar 2 jam, jam biologis
akan menghasilkan ritmenya sendiri daripada melakukan
pengaturan ulang
Zietgeber
(stimulus yang dapat mengatur ulang ritme
sirkadian)
• Cahaya
• Suara jika berdiri sendiri
• Konsumsi makanan efeknya tidak terlalu
• Suhu lingkungan kuat thdp ritme sirkadian
GANGGUAN TIDUR
1. Insomnia
- 20% populasi
- Sulit tidur
- Etiologi fisik dan psikis
- Contoh: rebound effects konsumsi obat tidur
2. Narkolepsia (Narcolepsy)
- Serangan tidur mendadak tanpa kenal waktu dan
tempat.
Laxa 2004 26
3. Sleep Apnea
sleep apnea
Stimulasi chemoreceptor
Tidur lagi
Laxa 2004 27
4. Katapleksi (Cataplexy)
• Serangan tidur mendadak, tandai kelumpuhan
langsung menuju REM sleep
• Tubuh langsung jatuh lemas, tanpa ada penahan
sama sekali, terjadi sewaktu-waktu.
• Dipicu tekanan emosi yang kuat: kesedihan,
kemarahan yang amat sangat.
Laxa 2004 28