Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEBIDANAN

KOMUNITAS

Oleh :
UMAYAH NURVIANIE
(1815301335)

Dosen :
Sari Ida Miharti, S.ST,
M.Keb
INTRAVENA
Menyiapkan Alat :
1. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
2. Kapas alkohol
3. Sarung tangan
4. Obat yang sesuai
5. Spuit 2 ml – 5 ml
6. Bak spuit
7. Baki obat
8. Plester
9. Perlak pengalas
10. Pembendung vena (torniquet)
11. Kassa steril (bila perlu)
12. Bengkok
PROSEDUR KERJA :
• Cuci tangan
• Siapkan obat dengan prinsip enam benar
• Indentifikasi klien
• Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
• Atur klien pada posisi yang nyaman
• Pasang perlak pengalas
• Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
• Letakkan karet pembendung ( torniquet )
• Pilih area penusukan yang bebas dari tangan kekakuan,
peradangan atau rasa gatal. Menghindari  gangguan
absorpsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan
• Pakai sarung tangan
Lanjutan …
• Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas
alkohol , dengan gerakan sirkuler dari arah darah keluar
dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode
ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang
mengandung mikroorganisme
• Pegang kapas alkohol dengan jari - jari tengah pada tangan
non dominan
•  Buka tutup jarum
• Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area
penusukan dengan tangan non dominan. Membuat kulit lebih
kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan
• Pegang jarum pada posisi 300 sejajar vena yang akan ditusuk
perlahan pasti
• Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum
kedalam vena
Lanjutan …
• Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel
dari spuit dan tangan dominan menarik plunger
• Observasi adanya darah dalam spuit
• Jika ada darah, lepaskan torniquet dan masukkan obat
perlahan – lahan
• Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat
dimasukkkan (300) , sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
• Tutup area penusukkan dengan menggunakan kassa steril
yang diberi betadin
• Kembalikan posisi klien
• Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan
• Buka sarung tangan
• Cuci tangan
• Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
INFUS

Menyiapkan Alat :
1. Standar infus
2. Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
3. Jarum / wings needle/abocath sesuai dengan
ukuran yang dibutuhkan
4. Perlak dan tourniquet
5. Plester dan gunting
6. Bengkok
7. Sarung tangan bersih
8. Kassa seteril
9. Kapas alkohol dalam tempatnya
10. Bethadine dalam tempatnya
PROSEDUR KERJA PEMASANGAN INFUS :
• Mencuci tangan
• Memberitahu tindakan yang akan dilakukan
• Mengisi selang infus
• Membuka plastic infus set dengan benar
• Tetap melindungi ujung selang steril
• Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan
posisi cairan infus mengarah keatas
• Menggantung cairan infus di standar cairan infus
• Mengisi cairan infus set dengan cara menekan (tapi jangan
sampai terendam)
• Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
• Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan
kesterilan
• Cek adanya udara dalam selang
Lanjutan …
• Pakai sarung tangan bila perlu
• Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
• Meletakkan perlak dan pengalas
• Memilih vena yang tepat dan benar
• Memasang tourniquet
• Deninfeksi vena dengan alcohol dari atas kebawah dengan
sekali hapus
• Buka abocath apakah ada kerusakan atau tidak
• Menusukan abocath pada vena yang telah dipilih
• Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah
dalam abocath
• Tourniquet di cabut
• Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih
dahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan sambil dibiarkan
menetes sedikit
Lanjutan …
• Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak
menyentuh area penusukan untuk fiksasi
• Membalut dengan kassa betadinsteril dan menutupnya
dengan kassa steril kering
• Memberi plester dengar benar dan mempertahankan
keamanan abocath agar tidak tercabut
• Mengatur cairan tetesan infus sesuai kebutuhan pasien
• Alat-alat di bereskan dan perhatikan bagaimana respon
pasien
• cuci tangan
• Catat tindakan yang dilakukan
INTRAMUSCULAR
Menyiapkan Alat :
● Sarung tangan 1 pasang
● Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
● Jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1 – 1,5 
inci untuk dewasa; 25-27 G dan panjang 1 inci
untuk anak-anak)
● Bak spuit
● Kapas
● alkohol dalam kom (secukupnya)
● Perlak dan pengalas
● Obat sesuai program terapi
● Bengkok
● 1Buku injeksi/daftar obat
PROSEDUR KERJA INTRAMUSCULAR :
• Mengatur posisi klien, sesuai tempat penyuntikan
• Memasang perlak dan alasnya
• Membebaskan daerah yang akan di injeksi
• Memakai handscoon
• Menentukan tempat penyuntikan dengan benar ( palpasi
area injeksi terhadap adanya edema, massa, nyeri tekan.
Hindari area jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi)
• Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari
arah dalam ke luar diameter ±5cm)
• Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mereganggkan
kulit
• Memasukkan  spuit dengan sudut 90 derajat, jarum masuk
2/3
• Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
Lanjutan …
• Memasukkan obat secara perlahan (kecepatan 0,1
cc/detik)
• Mencabut jarum dari tempat penusukan
• Menekan daerah tusukan dengan kapas  desinfektan
• Membuang spuit ke dalam bengkok.
OKSIGEN

Menyiapkan Alat :
● Kanula hidung dengan ukuran yang sesuai
● Tabung oksigen atau sumber oksigen lainnya
● Regulator oksigen yang terpasang ke sumber
oksigen
● Flow meter untuk mengatur kecepatan aliran
oksigen
● Humidifier[1,2]
PROSEDUR KERJA OKSIGEN :
• Pastikan sumber oksigen telah tersedia dan terpasang dengan
regulator, flowmeter, dan humidifier
• Identifikasi pasien dengan benar
• Cuci tangan
• Jelaskan ulang prosedur pada pasien
• Posisikan pasien untuk duduk atau setengah duduk bila
memungkinkan
• Hubungkan selang kanul ke sumber oksigen
• Nyalakan aliran oksigen sesuai dosis yang dibutuhkan pasien,
pastikan ada aliran oksigen yang keluar melalui ujung kanul
• Posisikan prong dari kanul hidung agar melengkung ke bawah,
kemudian insersi prong ke dalam rongga hidung
Lanjutan …
• Posisikan kedua sisi selang di atas dan belakang telinga
• Fiksasi kanul pada bagian bawah dagu pasien
• Lakukan pemantauan respon klinis pasien dan kontinuitas
aliran oksigen secara rutin[1,2]
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai