Anda di halaman 1dari 15

CAIRAN

ELEKTROLIT
Keperawatan Dasar
PENGERTIAN
◦ Cairan elektrolit merupakan larutan atau mineral
bermuatan listrik yang terdapat didalam sel ,
jaringan dan cairan tubuh termasuk darah, urine
dan keringat.
SISTEM YANG BERPERAN DALAM
KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT
1. Ginjal . Ginjal mempunyai fungsi yaitu sebagai pengatur air, 2. Kulit. Kulit merupakan bagian penting pengaturan
pengatur konsentrai galam dalam darah, pengatur cairan yang terkait dengan proses pengaturan
keseimbangan asam basa darah, dan ekskresi bahan buangan panas.proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang
atau kelebihan garam. Proses pengaturan kebutuhan di persarafi oleh vaso motorik dengan kemampuan
kesimbangan air diawali oleh kemampuan bagian mengendalikan ateriol kutan dengan cara vasodilatasi
ginjal,seperti glomerulus dalam menyaring cairan. Rata-rata dan vasokontriksi. Jumlah keringat yang di keluarkan
setiap satu liter darah mengandung 500 cc plasma yang bergantung pada banyaknya darah yang mengalir
mengalir melalui glomerulus dan selebihnya di saring melalui pembuluh darah dan kulit.
keluar. Cairan yang tersaring di glomerulus kemuadian akan
mengalir melalui tubulus renalis yang sel-selnya menyerap Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat
semua bahan yang di butuhkan. di bawah pengendalian saraf simpatis. Melalui kelenjar
keringat suhu dapat di turunkan dengan jumlah air yang
dapat di lepaskan, kurang lebih setengah liter sehari.
◦ 3. Paru. Sistem ini berperan mengeluarkan cairan dengan 5. Antidiuretik hormone ( ADH ).Berperan dalam
menghasilkan insensible water loss (IWL) kurang lebih meningkatkan reabsorbsi air sehingga dapat
400 ml/hari.proses pengeluaran cairan terkait dengan mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh.
respons akibat perubahan upaya kemampuan bernafas. Hormon ini di bentuk oleh hipotalamus di hipofisis
◦ 4. Gastrointestinal. Berperan dalam mengeluarkan cairan posterior, yang menyekresi ADH dengan meningkatkan
osmmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel.
melalui proses penyarapan dan pengeluaran air. Dalam
kondisi normal, cairan yang hilang dalam sistem ini ◦ 6. Aldosteron. Berfungsi sebagai absorbsi natrium
sekitar 100-200 ml/hari. Pengaturan keseimbangan yang di sekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus
cairan dapat melalui sistem endokrin, seperti sistem ginjal. Proses sekresi aldosteron ini di atur oleh
hormonal (antidiuretik hormon ADH), aldosteron, adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium,dan
prostaglandin,glukokortikoid, dan mekanisme rasa haus. sistem angiotensin renin.
◦ 7. Prostaglandin. Merupakan asam lemak yang
terdapat pada jaringan yang berfungsi merespon
radang, mengendalikan tekanan darah dan kontraksi
uterus,serta mengatur pergerkan ganstrointestinal.
◦ 8. Glukokortikoid. Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorbsi natriun dan air yang
menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
◦ 9. Mekanisme rasa haus. Mekanisme rasa haus diatur dalam rangka memenuhi keburtuhan cairan dengan
cara merangsang pelepasan renin yang dapat menimbulkan produksi angiotensin II sehingga merangsang
hipotalamus untuk rasa haus.
KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH
MANUSIA
◦ Merupakan bagian dari kebutuhan dasar  
manusia secara fisiologis,yang mempengaruhi Kebutuhan air
 
proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir Umur
Jumlah Air ml/kg
90% dari total berat badab tubuh. Secara dalam 24 jam Berat Badan
keseluruhan, kategori persentase cairan
3 hari 250-300 80-100
berdasarkan umur adalah bayi baru lahir 75%
dari, pria dewasa 57% dari total berat badan, 1 tahun 1.150-1.300 120-135
wanita dewasa 55% dari total berat badan, dan
dewasa tua 45% dari total berat badan.
2 tahun 1.350-1500 115-125
Persentase cairan tubuh bervariasi, bergantung
pada faktor usia, lemak dalam tubuh, dan jenis
kelamin. 4 tahun 2.000-2.500 100-110

10 tahun 2.000-2.500 70-85

14 tahun 2.200-2.700 50-60

18 tahun 2.200-2.700 40-50


PENGATURAN VOLUME CAIRAN
◦ 1. Asupan cairan. Asupan (intake) cairan untuk ◦ 2. Pengeluaran cairan. Cairan tubuh merupakan
kondisi normal orang dewasa adalah ±2.500 cc per sarana transpor zat makanan maupun sisa-sisa
hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan metabolisme, membawa nutrigen (komponen
atau ditambah dari makanan lain. Pengaturan makanan ) mulai dari proses absorpasi,
mekanisme keseimbangan cairan ini menggunakan mendtribusikan, sampai ketingkat intraselular
mekanisme haus. Pusat pengaturan rasa haus dalam tempat nutrien mengalami proses metabolisme.hasil
rangka mengatur keseimbangan cairan adalah metabolisme akan didistribusikan ke seluruh tubuh
hipotalamus. Apabila terjadi ketidakseimbangan dan eksresinnya akan dikeluarkan dari tubuh.
volume cairan dalam tubuh yakni asupan cairan
kurang atau adanya perdarahan, maka curah jantung
menurun, menyebabkan terjadinya penurunan
tekanan darah.
CAIRAN PERPINDAHAN CAIRAN
TUBUH
◦ 1. Difusi. Difusi merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan, gas ,atau zat padat
secara bebas dan acak. Dalam tubuh, proses difusi air, elektrolit, dan zat-zat lain terjadi pada
membran kapiler yang permeable.
◦ 2. Osmosis. Merupakan proses perpindahan zat ke larutan lain melalui membran
semipermeable biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan
dengan konsentrasi lebih pekat.
◦ 3. Transpor aktif. Merupakan perpindahan cairan tubuh menggunakan mekanisme transpor
aktif. Proses ini penting untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel.
Proses ini dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu tekanan cairan dan membran semipermeable.
MASALAH KEBUTUHAN CAIRAN
◦ 1. Hipovolume / Dehidrasi ◦ 2. Hipervolume / overdehidrasi
Kekurangan cairan eksternal terjadi karena Terdapat dua manifestasi yang ditimbulkan akibat
penurunan asupan cairan dan kelebihan kelebihan cairan, yaitu hiprvolume (peningkatan
pengeluaran cairan. Tubuh akan merespon volume darah) dan edema (kelebihan cairan
kekurangan cairan tubuh dan mengosongkan interstisial. Normalnya, cairan interstisial tidak
cairan vaskuler.sebagai kompensasi akibat terikat dengan air, tetapi elastis dan hanya terdapat
penurunan cairan interstisial, tubuh akan di antara jaringan. Pitting edema merupakan edema
mengalirkan cairan keluar sel. Pengosongan yang berada pada darah perifer atau akan berbentuk
cairan ini terjadi pada pasien muntah dan diare. cekung setelah ditekan pada daerah yang bengkak,
Ada tiga macam kekurangan volume cairan hal ini disebabkan karena perpindahan cairan ke
eksternal, yaitu Dehidrasi isotonik ( kehilangan jaringan melalui titik tekan. Caira dalam jaringan
yang edema tidak akan di gerakkan ke permukaan
sejumlah cairan dan elektrolit secara seimbang),
lain dengan penekanan jari. .
Dehidrasi Hipertonik ( kehilangan lebih banyak
air daripada elektrolit), Dehidrasi hipotonik
( kehilangan lebih banyak elektrolit daripada air).
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
◦ 1. Fungsi elektrolit :
◦ 2. Osmosis.
a. Membantu dalam perpindahan cairan anatara ruangan
dalam sel dan di luar sel terutama dengan adanya matrium. Tekanan osmotik adalah daya dorong air yang dihasilkan oleh
Apabila jumlah natrium dalam CES meningkat maka partikel-partikel zat terlarut di dalamnnya. Gerakan molekul-
sejumlah cairan akan berpindah menuju CES untuk molekul pelarut melalui membran ke arah zat pelarut yang
keseimbangan cairan. lebih kental tidak merembes melalui membran.
b. Mengatur keseimbangan asam basa dan menentukan ph
darah dengan adanya sistem bufer. Kecenderungan pelarut bergerak ke arah daerah yang
c. Dengan adanya perbedaan komposisi elektrolit di CES dan mempunyai kadar pelarut yang lebih tinggi. Volume setiap
CIS maka akan terjadi perpindahan yang menghasilakan kompartemen bukan hanya di tentukan oleh junlah air yang
implus-implus saraf dan mengakibatkan terjadinnya ada dan dapat melintasi membran sel akan tetapi terutama
kontraksi otot, fungsi transmisi implus dari elektrolit. ditentukan oleh komposisi kimiawinya yang saling berkaitan.
GANGGUAN KEBUTUHAN
ELEKTROLIT
◦ Hiponatermia Merupakan suatu keadaan yakni kadar ◦ Hipokalemia Merupakan kondisi dimana kekurangan
natrium dalam plasma rendah, ditandai dengan kalium dalam darah. Ditandai dengan lemahnya
adanya kadar natrium dalam plasma sebanyak < 135 denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu
mEq/L, rasa haus yang berlebihan, denyut nadi yang makan dan muntah-muntah, perut kembung, lemah
cepat, hipotensi, konvulsi dan membran dan lunaknya otot tubuh. Tidak beraturannya denyut
mukosakering. Hiponatermia disebabkan oleh jantung (aritmia), penurunan bising usus, serta
hilangnya cairan tubuh secara berlebihan, misalnya turunnya kadar kalium dalam plasma hingga < 3,5
ketika tubuh mengalami diare yang berkepanjangan. mEq/L.
◦ Hipernatermia Merupakan suatu keadaan dimana ◦ Hiperkalemia Merupakan suatu keadaan kadar kalium
kadar natrium dalam plasma tinggi, ditandai dengan dalam darah tinggi. Biasanya terjadi pada pasien luka
adanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik, pemberian
buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kalium yang berlebihan melaui intravena yang
kemerahan, lidah jering dan kemerahan, konvulsi, ditandai dengan adanya mual, hiperaktivitas sistem
suhu badan naik, serta kadar natrium dalam plasma pencernaan, aritmia, kelemahan, sedikitnya jumlah
ebih dari 145 mEq/L. Kondisi ini disebabkan karena urine dan diare, adanya kecemasan dan iritabilitas,
dehidrasi, diare, pemasukan air yang berlebihan serta kadar kalium dalam plasma mencapai lebih dari
sementara asupan garam sedikit. 5 mEq/L.
◦ Hipokalemia Merupakan kondisi kekurangan kadar ◦ Hipomagnesia Merupakan kondisi kekurangan kadar
kalsium dalam plasma darah yang ditandai denagn magnesium dalam darah. Ditandai dengan adanya
adanya kram otot adan kram perut, kejang, bingung, iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan,
kadar kalsium dalam plasma < 4,3 mEq/L, takikardi, hipertensi, disorientasi, dan konvulsi.
kesemutan pada jari dan sekitar mulut yang dapat Kadar magnesium dalam darah mencapai < 1,3
disebabkan oleh pengaruh pengangkatan kelenjar mEq/L.
gondok, serta kehilangan sejumlah kalsium karena ◦ Hipermagnesia Meupakan kondisi berkebihnya kadar
sekresi intestinal.
magnesium dalam darah, ditandai dengan adanya
◦ Hiperkalsemia Merupakan suatu keadaan kelebihan koma, gangguan pernafasan, dan kadar magnesium
kadar kalsium dalam darah yang dapat terjadi pada dalam darah mencapai > 2,5 mEq/L.
pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar
gondok dan mengonsumsi vitamin D secara
berlebihan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
CAIRAN ELEKTROLIT
◦ Usia
◦ Aktivitas
◦ Iklim
◦ Diet
◦ Stress
◦ Penyakit
◦ Tindakan medis
◦ Pengobatan
◦ Pembedahan
TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH
KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT
◦ Tindakan cairan melalui per atau intravena (infus)
Tindakan keperawatan ini dilakukan pada klien yang memerlukan masukan cairan melalui intravena (infus).
Pemberian infus dapat diberikan pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi yang berat. Tindakan
ini memerlukan kesterilan mengingat langsung berhubungan dengan pembuluh darah.

Pemberian melalui infus dengan memasukan kedalam vena (pembuluh darah pasien) diantara vena lengan (vena
cefalisa basilica dan mediana cubitti) atau vena yang ada dikepala seperti vena temporalis frontalis (khususnya untuk
anak-anak). Selain pemberian infus pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan juga dapat dilakukan pada
pasien schock, intoksikasi berat, pra dan pasca bedah, sebelum tranfusi darah atau pasien yang membutuhkan
pengobatan tertentu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai