Anda di halaman 1dari 72

Arthritis

dr. Nunik Royyani,Sp.Rad


Your Picture Here Your Picture Here

Meet
Our
Team
Bella Corita. S Chitra Aulia. A

Your Picture Here Your Picture Here

Hesti Dwi Ningrum Marwan Hermawan


DAFTAR ISI

01 PENDAHULUAN

02 TINJAUAN PUSTAKA

03 PEMBAHASAN

04 DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

• Arthritis merupakan suatu kondisi • Osteoartritis (OA) adalah bentuk


peradangan sendi. Peradangan paling umum dari arthritis. OA
sendi ini dapat menyerang beberapa mempengaruhi sekitar 302 juta
sendi. orang di seluruh dunia.

• Sebanyak 4% populasi dunia • Prevalensi OA lutut secara


menderita osteoartritis, dengan 83% radiologis di Indonesia cukup
kasus osteoartritis merupakan tinggi, yaitu mencapai 15.5% pria
osteoartritis lutut, sehingga OA lutut dan 12.7% wanita
merupakan jenis OA terbanyak

Poor G, Mituszova M. History, Classification and epidemiology of crystal- related artropathies. Rheumatology. 2rd ed. Edinburg:
Tujuan

it G out
k
i penya ritis, io logi
h u th is d
engeta atoid Ar Arthrit c ara ra
k m eum ptic n se dan
tu
Un tis, Rh , dan S e a i tis
i er b eda Arthr
r s
arth arthriti an p ic
d , Sept
o . n is
Oste a klinis m bara A rthri
t

01
a
seca
r
ta h ui g u matoid
. m enge is , Rhe
Untu
k
a rthrit
t
a Gou
pad
02 hr itis.
steoart
O
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
3 Jenis Utama Sendi

sendi fibrosa
sendi kartilago sendi sinovial

Price S, and Wilson L. Patofisiologi (konsep klinis : Proses-Proses Penyakit).Edisi :6. Jakarta : EGC ; 2015
Klasifikasi struktural persendian :
• Persendian Fibrosa
• Persendian kartilago
• Persendian synovial

Klasifikasi fungsional persendian :


• Sendi sinartrosis.
• Amfiartosis
• Diartrosis

Sendi sinovial dapat diklasifikasikan


• Sendi sfenoidal
• Sendi engsel
• Sendi kisar (pifot joint)
• Persendian Kondiloid
• Sendi pelana,

Price S, and Wilson L. Patofisiologi (konsep klinis : Proses-Proses Penyakit).Edisi :6. Jakarta : EGC ; 2015
Arthritis merupakan suatu kondisi peradangan sendi. Peradangan sendi ini dapat menyerang beberapa sendi.

2 4

osteoarthritis Septic atritis


(OA) (SA)
rheumatoid
Gout Arthritis arthritis (RA)

1 3
Apley, G.A and Solomon, L. 2018. Apley’s System of Orthopaedics and Fractures. 10 th Ed. London:
Hodder Arnold

Reumatoid Arthritis

Artritis reumatoid adalah


penyakit multisistem kronis
Penyebab artritis yang penyebabnya tidak
reumatoid masih belum diketahui.
diketahui. Dikatakan
bahwa artritis reumatoid
mungkin merupakan
manifestasi dari respon
terhadap agen infeksius
pada orang-orang yang
rentan secara genetik.
Revised American Rheumatism Association
Criteria for the Classification of Rheumatoid
Arthritis

Altman R et al. The American College of Rheumatology criteria for the classification and reporting of osteoarthritis os the knee. Arthritis Rheum.
PATOFISIOLOGI

Firestein GS, Budd RC, Harris ED, Rudy S,Sergen JS. (eds) Kelley’s Textbook of Rheumatology, 8th ed. W.B Saunders, Philadelphia. 2009:1481-1506.
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
Gambaran Klinis

Gejala-gejala konstitusional, Poliartritis simetris, terutama


misalnya lelah, anoreksia, Contents
pada sendi perifer
berat badan menurun dan Contents
demam.

Kekakuan pagi hari, selama Artritis erosif: merupakan


lebih dari satu jam: dapat Contents ciri khas dari penyakit ini
Contents
bersifat generalisata pada gambaran radiologik.

Nodul-nodul rheumatoid
Deformitas: kerusakan adalah massa subkutan yang
struktur penunjang sendi ditemukan pada sekitar
meningkat dengan Contents sepertiga orang dewasa
perjalanan penyakit. pasien artritis reumatoid.

Altman R et al. TheAmerican College of Rheumatology criteria for the classification and reporting of osteoarthritis os the knee.Arthritis Rheum.
Pemeriksaan peradangan pada sendi
Fisik Penilaian standar
untuk kelemahan

keterbatasan gerak.

Skleritis
Gejala-gejala Nodul-nodul
ekstra-artikular Garukan perikardial
Efusi pleura
Splenomegali
Ulkus kulit pada ekstremitas bawah.

deformitas boutonnierre dimana


Artritis reumatoid terjadi (DIP) (PIP).
yang lanjut
Deformitas swan-neck

Wang J.G., Staessen J.A., Fagard RH et al. Prognostic Significance of Serum Creatinin and UricAcid in Older Chinese Patients with Isolated Hypertension. Hypertension.2001; 37:1069.
ANATOMI

Gambar 3 : Gambaran skematik dari


deformitas swan-neck dan deformitas
boutonniere, sering telihat pada artritis
reumatoid lanjut.

Wortmann RL. Gout and hyperuricemia. Kelley`s Textbook of Rheumatlogy. 8th ed.Philadeplhia:Saunders;2011.p.1481-506.
Pemeriksaan Laboratorium

1. Autoantibodi ini adalah imunoglobulin M (IgM) yang beraksi terhadap perubahan imunoglobulin G (IgG).
2. Laju endap darah (LED) eritrosit adalah suatu indeks peradangan yang tidak spesifik.
3. Anemia normositik normokrom sering didapatkan pada penderita dengan artritis rematoid yang aktif melalui
pengaruhnya pada sumsum tulang.
4. Analisis cairan sinovial menunjukkan keadaan inflamasi pada sendi, walaupun tidak ada satupun temuan pada
cairan sinovial spesifik untuk artritis reumatoid.

Widi, Rahmaning Rofi et all. Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Derajat Nyeri pada PenderitaArtritis Gout faseAkut. Berita Kedokteran Masyarakat. 2011. 27(1) pp.51-54
Osteoarthritis (OA)

Osteoarthritis (OA) merupakan proses


terjadinya inflamasi kronik pada sendi
sinovial, yang ditandai dengan
perubahan patologis pada struktur sendi
Osteoartritis (OA) adalah tersebut yaitu berupa degenerasi tulang
bentuk paling umum dari rawan/kartilago hialin”
arthritis. OA
mempengaruhi sekitar
302 juta orang di seluruh
dunia.

Sharon L. Kolasinski et all. 2019 American College of Rheumatology/Arthritis Foundation Guideline for the Management of Osteoarthritis of the Hand, Hip, and Knee. American College of Rheumatology. 2020
A. Klasifikasi
• Osteoartritis primer
• OA Primer/osteoartritis idiopatik yaitu
osteoartritis yang kausanya tidak
diketahuiOsteoartritis sekunder
• OA sekunder
• osteoarthritis yang didasari oleh adanya
kelainan endokrin), inflamasi, post
traumatik, metabolik, kelainan pertumbuhan,
herediter, jejas mikro dan makro serta
imobilisasi yang terlalu lama.23

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. (eds) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-4. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta. 2016:1218-20. 11
B. Faktor Resiko
• Individu
• Umur dan gender
• Obesitas
• Genetik
• Sendi
• Aktivitas fisik
• Kekuatan Otot
• Keselarasan Lutut
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. (eds) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-4. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta. 2016:1218-20. 11
PATOFISIOLOGI
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
Gambaran Klinis

Menurut The European League


Against Rheumatism, diagnosis OA
memerlukan tiga gejala dan tiga tanda.
Pada OA lutut dan OA
Tiga gejala terdiri dari nyeri persisten,
lain, pasien biasanya datang
kekakuan sendi di pagi hari, dan
dengan keluhan nyeri sendi.
menurunnya fungsi sendi, sedangkan
tiga tanda adalah krepitasi, range of
motion berkurang, dan pembesaran
tulang.

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. (eds) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-4. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta. 2016:1218-20. 11
KRITERIA DIAGNOSIS YANG DIKEMBANGKAN OLEH AMERICAN
COLLEGE OF RHEUMATOLOGY

OA Tangan
a) Berdasarkan Klinis Nyeri, ngilu atau kaku pada
tangan

Pembengkakan jaringan
keras dari 2 atau lebih sendi-
sendi tangan di bawah ini :

Pembengkakan jaringan
keras dari 2 atau lebih sendi
distal interfalang

Kurang dari 3
pembengkakan sendi
metakarpofalang

Deformitas sedikitnya pada 1


dari 10 sendi-sendi tangan
pada kriteria 2 di atas.

Sudoyo AW,
Sudoyo AW, Setiyohadi
Setiyohadi B,
B, Alwi
Alwi I,
I, Simadibrata
Simadibrata M,
M, Setiati
Setiati S.
S. (eds)
(eds) Buku
Buku Ajar
Ajar Ilmu
Ilmu Penyakit
Penyakit Dalam.
Dalam. Edisi
Edisi Ke-4.
Ke-4. Pusat
Pusat Penerbitan
Penerbitan Ilmu
Ilmu Penyakit
Penyakit Dalam
Dalam FKUI,
FKUI, Jakarta.
Jakarta. 2016:1218-20.
2006:1218-20. 11
11
KRITERIA DIAGNOSIS YANG DIKEMBANGKAN OLEH AMERICAN
COLLEGE OF RHEUMATOLOGY

OA 1. Klinis :
Nyeri sendi lutut hampir tiap hari
Krepitasi pada gerakan sendi aktif
LUTUT Kaku di pagi hari dengan durasi kurang dari 30 menit
Usia >50 tahun,
Pembesaran tulang lutut saat pemeriksaan

Nyeri tekan pada lutut saat pemeriksaan


Tidak teraba hangat

radiografi adanya osteofit pada tepi


Klinis ditambah sendi ditambah 1
radiografi

Klinis ditambah LED <40 mm/jam

laboratorium
Rheumatoid factor < 1:40

cairan sinovial sesuai tanda


OA.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. (eds) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-4. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta. 2016:1218-20. 11
KRITERIA DIAGNOSIS YANG DIKEMBANGKAN OLEH AMERICAN
COLLEGE OF RHEUMATOLOGY

OA a) Berdasarkan kriteria
Panggul klinis dan laboratorium

Rotasi internal sendi panggul <15o disertai


Nyeri pada sendi LED < 45 mm/jam atau fleksi sendi panggul
panggul/koksa <115o

Rotasi internal sendi panggul >15o


disertaiBerdasarkan kriteria klinis,
laboratorium dan radiologis :

Nyeri pada sendi panggul/koksa LED <20 mm pada jam pertama


dan paling sedikit 2 dari 3 kriteria
dibawah ini :
Osteofit pada femoral dan atau asetabular
pada gambaran radiologis

Penyempitan celah sendi secara radiologis


(superior, axial dan atau medial)

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. (eds) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-4. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta. 2016:1218-20. 11
Penatalaksanaan

Terapi utama adalah mengelola gejala, mengurangi nyeri dan disabilitas, meningkatkan fungsi sendi dan kestabilan
sendi. Pada OA dengan Kellgren – Lawrence grade 1- 3, terapi dapat dilakukan dengan metode non-farmakologi tanpa
pembedahan, pada OA dengan Kellgren – Lawrence grade 4 dapat dilakukan terapi nonfarmakologi dengan
pembedahan.
1) Tatalaksana Non-farmakologi

a) Latihan fisik dan terapi manual


b) Penurunan berat badan
c) Braces dan orthosis
d) Pembedahan
Penatalaksanaan

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. (eds) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-4. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta. 2016:1218-20. 11
Penatalaksanaan
Tatalaksana Farmakologi

1. Mengurangi rasa nyeri sangat penting dalam penanganan OA.

2. Obat analgesik berbagai jenis seperti obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS), opiat, dan analgesik lain non-opiat.

3. AAOS merekomendasikan pemberian OAINS atau tramadol untuk osteoartritis lutut dengan kekuatan rekomendasi
strong.

4. Sedangkan untuk parasetamol dan opioid, rekomendasinya inconclusive.

5. Namun pada tahun 2013, AAOS mengeluarkan rekomendasi agar tidak menggunakan glucosamine dan chondroitin
karena suplementasi obat tersebut tidak memiliki efek signifikan dibandingkan placebo. 23
6. Injeksi Intraartikular
7. Kortikosteroid intra-artikular

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. (eds) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-4. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta. 2016:1218-20. 11
Gout Arthritis

Artritis pirai (gout) merupakan


kelompok penyakit heterogen sebagai
akibat deposisi kristal monosodium urat
pada jaringan atau akibat supersaturasi
asam urat didalam cairan ekstraseluler.
Penyebab hiperurisemia
dan gout dapat dibedakan
dengan hiperurisemia
primer, sekunder.

Mansjoer,A.,dkk, 2014. Reumatologi. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga Jilid 1 Cetakan Keenam. Media Aesculapius FK UI, Jakarta. p: 542 – 546
PATOFISIOLOGI

Rozbruch DJ. Orthopaedic Surgery. 2011. Available at http://www.orthopaedicsurgerynyc.com/default.html.


PENEGAKAN
DIAGNOSIS
Gambaran Klinis

Stadium artritis Gout Akut


Stadium hiperurisemia asimtomatik
pembengkakan dan nyeri yang luar biasa,
Nilai asam urat meningkat sampai sampai 9-10
biasanya pada ibu jari kaki dan sendi
mg/dl pada seseorang dengan gout
metatarsofalangeal. Arthritis bersifat
tahap ini pasien tidak menunjukkan gejala-
monoartikular

Stadium gout kronikStadium gout kronik


Stadium interkritik
Tidak terdapat gejala-gejala pada masa ini, nyeri, sakit, dan kaku juga pembesaran dan
yang dapat belangsung dari beberapa bulan penonjolan sendi yang bengkak
sampai tahun.

Stefanus, E.I., 2012. Arthritis Gout. In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta,. p:1218 – 1220
Permeriksaan Hiperurisemia jika kadar asam urat
Laboratorium a.Pemeriksaan darah diatas 7 mg/dl.

Asam Urat
darah Kadar asam urat dalam urin juga
tinggi 500 mg%/l per 24 jam.
Pemeriksaan kadar ureum darah
dan kreatinin

kadar urea darah normal 5 – 20


Pemeriksaan mg/dl.

kadar ureum
darah dan Kadar kreatinin darah normal pria
0,6 - 1,3 mg/dl dan 0,5 - 1 mg/dl
kreatinin pada perempuan.

Merupakan gold standar untuk


a.Aspirasi diagnose gout.

cairan sendi

Price S, Wilson L. 2015. Gout. In buku Patofisiologi. Ed 6 vol.2 Penerbit buku kedokteran , Jakarta. p: 1402 – 1406
Dianosis Banding
• Reumatoid artritis
• Artritis reumatoid adalah gangguan kronik
yang menyerang berbagai sistem organ
• Pseudogout
• Pseudogout merupakan sinovitis
mikrokristalin yang dipicu oleh
penimbunan Kristal calcium
pyrophosphate dehidrogenase crystal
(CPPD), dan dihubungkan dengan
kalsifikasi hialin serta fibrokartilago.
Penatalaksanaan

1. Secara umum penanganan arthritis gout adalah memberikan edukasi, pengaturan diet, istirahat sendi dan
pengobatan.
2. Pengobatan dilakukan secara dini agar tidak terjadi kerusakan ataupun komplikasi lain misalnya pada ginjal.
3. Pengobatan arthritis gout akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan dengan obat –
obat, antara lain kolkisin, obat anti inflamasi non steroid (OAINS), kortikosteroid, atau hormon ACTH.
4. Obat penurun asam urat seperti alopurinol atau obat urikosurik tidak boleh diberikan pada stadium akut.

Stefanus, E.I., 2006, Arthritis Gout. In Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta,. p:1218 – 1220
Septic Arthritis

Septik arthritis adalah suatu penyakit


radang sendi yang disebabkan oleh
infeksi bakteri atau jamur.

Infeksi sendi dapat disebabkan oleh


berbagai mikroorganisme (bakteri, jamur,
virus), tetapi pada infeksi septic arthritis
disebabkan oleh bakteri piogenik.

Ortega, RR. et.al.. Septik Arthritis: A Real Emergency. Radiological manifestations. Advantages and disadvantages associated to
the different types of tests based on images. European Society of Radiology 2014.
Kriteria
kocher Erythrocyte Sedimentation Rate
terdiri dari >40 mm/hr
(Bond,
2011):
WBC > 12.000 mm3

Sendi yang terkena adalah non weight-bearing

Demam

Ortega, RR. et.al.. Septik Arthritis: A Real Emergency. Radiological manifestations. Advantages and disadvantages associated to the different types of tests based on
Klasifikasi Tipe I: Terdapat sedikit tulang yang collaps pada caput femur, namun
masih dapat mengalami osifikasi.
Hunka

Tipe 2: Terdapat deformitas pada caput femur. Pada subtipe IIa tidak
terdapat kerusakan pada epifisis, sedangkan pada subtipe IIb terjadi
penutupan epifisis yang prematur sehingga tampak deformitas pada
collum femur

Tipe 3: Amati pseudoartrosis pada collum femur, jika caput femur masih
viabel, maka dapat dilakukan bone grafting. Jika caput femur tidak viabel
maka dapat dilakukan reseksi pada caput dan collum femur kemudian
dilakukan atroplasti pada trochanter major.

Tipe 4: Destruksi caput femur yang disertai dengan destruksi sebagian


collum femur. Subtipe A, collum femur masih cukup stabil dalam
mempertahankan artikulasi sendi. Sedangkan subtipe B, collum femur
yang tersisa hanya sedikit sehingga dan artikulasi sendi tidak stabil.

Tipe 5: Destruksi caput femur dan collum femur

Ortega, RR. et.al.. Septik Arthritis: A Real Emergency. Radiological manifestations. Advantages and disadvantages associated to the different types of tests based on
images. European Society of Radiology 2014.
Klasifikasi Tipe 1: Tidak ada deformitas (Ia), mild coxa
Choi magna (Ib)

Tipe 2: Coxa breva dengan deformitas caput


femur (IIa), coxa vara/valga yang disebabkan oleh
penutupan epifiseal femur bagian proksimal yang
tidak simetris (IIb)

Tipe 3: Coxa vara atau coxa valga yang disertai


dengan atau tanpa anteversi/ retroversi femur
(IIIa), Pseudoartrosis collum femur (IIIb)

Tipe 4: Destruksi caput dan collum femur dengan


sedikit sisa pada sisi medial colum femur (IVa),
destruksi caput dan collum femur total sehingga
Ortega, RR. et.al.. Septik Arthritis: A Real Emergency.
Radiological manifestations. Advantages and disadvantages
tidak terdapat artikulasi pada sendi panggul (IVb)
associated to the different types of tests based on images.
European Society of Radiology 2014.
Faktor Ederly
Resiko
Penyakit seperti diabetes mellitus,
rheumatoid arthritis
Suntikan Intra-artikular atau prostetik sendi

Cedera terbuka

Infeksi kulit.

Intravenous drug abuser (IVDU)

Ortega, RR. et.al.. Septik Arthritis: A Real Emergency.


Immunocompromised
Radiological manifestations. Advantages and
disadvantages associated to the different types of tests
based on images. European Society of Radiology 2014.
PATOFISIOLOGI

Ortega, RR. et.al.. Septik Arthritis: A Real Emergency. Radiological manifestations. Advantages and disadvantages associated to the
different types of tests based on images. European Society of Radiology 2014.
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
Gambaran Klinis
Gejala pada sendi biasanya parah dan bersifat

Arthritis Non-gonococcal asimetrik. Pasien biasanya mengalami demam


gejala kardinal seperti nyeri sendi dan dengan suhu sedang, menggigil, dan sampai
keterbatasan gerak yang terjadi selama mengalami kelemahan badan.Lesi dermatitis.
1-2minggu. Selain itu didapatkan juga
gejala seperti bengkak, kulit tampak Lesi tidak terasa sakit atau gatal, bahakan tidak
merah, dan sendi teraba hangat. disadari oleh pasien.

Artritis Virus
Artritis yang disebabkan oleh
Walaupun gejala sendi hilang dalam
mukobakteri dan jamur ditandai waktu 2 minggu, artritis poliartikular
yang menetap dapat diikuti dengan
dengan perjalanan evolusi penyakit
infeksi parvovirus
dan temuan radiologi yang lambat.

Ortega, RR. et.al.. Septik Arthritis: A Real Emergency. Radiological manifestations. Advantages and disadvantages associated to
the different types of tests based on images. European Society of Radiology 2014.
Pemeriksaan
Laboratoium
Peningkatan laju endap darah dan C reactive protein,

Hitung sel darah putih darah tepi biasanya meningkat

Nilai hitung sel polimorfonuklear dari aspirasi cairan


sendi juga bisa dijadikan standar diagnose..

1)Analisa Mikrobiologi

Untuk menentukan diagnosa etiologi dari septik artritis


adalah dengan melakukan pewarnaan Gram, kultur
cairan atau membran sinovial.

Ortega, RR. et.al.. Septik Arthritis: A Real Emergency. Radiological manifestations. Advantages and disadvantages associated to the different
types of tests based on images. European Society of Radiology 2014.
BAB 3
PEMBAHASAN
Rheumatoid arthritis
Foto Rontgen

Marginal erosions
marginal erosions telah terbentuk di tepi
sendi ibu jari metacarpophalangeal
marginal erosions yang terlihat pada
rheumatoid arthritis berbeda dari kista sub-
kortikal yang terlihat pada osteoartritis yang
terletak jauh ke permukaan artikular sendi.

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Foto Rontgen

Severe rheumatoid – Ulnar deviation


Rongga sendi pergelangan tangan menyempit
dan terjadi erosi yang parah pada tulang karpal
Pada sendi metacarpophalangeal tendon
tangan menarik jari-jari yang disubluxation ke
arah sisi ulnaris - ini berkorelasi dengan tanda
klinis deviasi ulnaris.

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Foto Rontgen

Rheumatoid of the shoulder


1. Erosi peri-artikular besar telah
terbentuk di sekitar kepala humerus
2. Erosi klavikula distal ciri klasik
dari artritis reumatoid lanjut yang
mempengaruhi bahu menyebabkan
pelebaran sendi
akromioklavikularis (tanda bintang)

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Foto Rontgen

Rheumatoid of the Hip - Protrusio acetabuli


1. Asetabulum terkikis sedemikian rupa
sehingga kepala femoralis (garis merah)
menembus medial ke tepi bagian dalam
panggul (garis hijau).
2. Bandingkan dengan posisi normal kepala
femoralis kanan (garis putih)

3. 'Protrusio acetabuli’/penonjolan kepala


femoralis melalui acetabulum adalah ciri
klasik dari rheumatoid arthritis lanjut yang
mempengaruhi pinggul

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Foto Rontgen

Atlanto-axial subluxation
1. Artritis reumatoid dapat menyebabkan erosi pasak
odontoid di tulang belakang leher
2. Pasak odontoid menjadi lebih runcing dari
biasanya karena erosi yang menghasilkan tampilan
candy-licked ‘
3. Gambar lateral dari tulang belakang leher yang
diambil dengan leher dalam fleksi dan ekstensi
menunjukkan celah besar yang terbentuk antara
pasak odontoid dan lengkung anterior atlas saat
fleksi
4. Celah ini menunjukkan bahwa ligamen penstabil
dari sendi atlanto-aksial anterior tidak lagi utuh

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Gout Atritis
Foto Rontgen

Gout – First metatarsophalangeal joint


1. Erosi juxta-artikular telah terbentuk di kepala
metatarsal pertama
2. Pembengkakan jaringan lunak akibat
peradangan merupakan temuan umum pada
gout aktif

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Foto Rontgen

Gouty tophi
Peningkatan kepadatan jaringan lunak peri-
artikular yang berbintik-bintik disebabkan oleh
pengendapan kristal monosodium urat dalam
tophus gout.

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Osteo Atritis
Foto Rontgen

Osteophytes - Knee
1. Pembentukan osteofit (taji tulang) adalah ciri
umum osteoarthritis
2. Gambaran AP lutut ini menunjukkan osteofit
tibia dan femur
3. Osteofit kecil juga terbentuk di duri tibialis
(tibialis spiking)
4. Ruang sendi lutut menyempit dan tidak
teratur

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Foto Rontgen

Joint space narrowing


1. Sisi medial sendi lutut sangat menyempit
sehingga femur dan tibia bersentuhan
2. Sisi lateral sendi melebar dan terdapat
angulasi abnormal (varus) pada tibia
3. Kepadatan yang meningkat menunjukkan
sklerosis permukaan artikular

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Foto Rontgen

Articular surface cortical irregularity and/or sclerosis


1. Ketidakteraturan permukaan kortikal artikular
dan / atau sklerosis
2. Ruang sendi menyempit dan permukaan
kortikal tidak beraturan
3. Kepadatan permukaan artikular yang
meningkat mengindikasikan sklerosis
4. Kista subkortikal kecil telah terbentuk

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Foto Rontgen

Sub-cortical cysts (geodes)


1. Meskipun kista tulang subkortikal merupakan
temuan khas dari osteoartritis, kista tersebut
hanya terlihat pada sekitar sepertiga dari
sinar-X sendi osteoartritis.
2. Sendi pinggul ini menyempit dan osteofit
besar telah terbentuk
3. Catatan: Kista ini dapat disebut 'kista sub-
kondral', 'kista sub-kortikal', atau 'geodes' -
salah satu istilah ini dapat diterima

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Foto Rontgen

Multiple osteoarthritic changes


1. Osteofit besar (tanda panah) telah terbentuk di
persendian jari\
2. Osteofit ini sesuai dengan temuan klinis dari
pembengkakan tulang pada sendi
interphalangeal distal (Heberden’s nodes) dan
sendi interphalangeal proksimal (Bouchard’s
nodes)
3. Sendi yang menyempit (panah)
4. Kista subkortikal yang besar juga telah
terbentuk pada pasien ini dengan osteoartritis
sendi jari yang parah menyebabkan cincin
yang sudah dipasang tidak bisa terlepas

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Foto Rontgen

Intra-articular loose bodies


1. Pada beberapa pasien, yang mengalami
kalsifikasi dapat dilihat dalam sendi
osteoartritik
2. Ini adalah fragmen tulang atau tulang rawan
yang terlepas dari permukaan sendi dan tetap
berada di kapsul sendi
3. Gambaran lateral lutut ini juga menunjukkan
osteoartritis parah pada sendi patellof emoral
yang sangat sempit

Lyold Graham, dr. Imaging of Musculoskeletal Disorders


Osteoarthritis.2020. Radiology Masterclass
Septic Athtritis
Foto Rontgen
Menunjukkan adanya penyempitan celah
sendi panggul, adanya sklerosis dari tulang
subkondral, erosi tulang pada efifis dari
tulang femur.

Ortega, RR. et.al.. Septik Arthritis: A Real Emergency. Radiological manifestations. Advantages and disadvantages associated to the
Laki-laki 6 tahun dengan
septik arthritis di bahu kanan,
dengan gambaran radiologi
normal.

Ortega, RR. et.al.. Septik Arthritis: A Real Emergency. Radiological manifestations. Advantages and disadvantages associated to the
Bayi berusia 4 bulan dengan peningkatan
celah sendi disertai dengan dislokasi di
femur kanan, serta edema jaringan lunak,
lesi litik di proksimal metafisis femur
kanan.

Ortega, RR. et.al.. Septik Arthritis: A Real Emergency. Radiological manifestations. Advantages and
disadvantages associated to the different types of tests based on images. European Society of
Seorang anak usia 4 tahun dengan
edema jaringan lunak dan
peningkatan dari celah sendi yang
menunjukkan gambaran efusi
sendi. Tidak tampak kelainan pada
tulang yang dapat dilihat

Ortega, RR. et.al.. Septik Arthritis: A Real Emergency. Radiological manifestations. Advantages and
disadvantages associated to the different types of tests based on images. European Society of
KESIMPULAN

Arthritis merupakan suatu kondisi


peradangan sendi. Peradangan sendi ini dapat
menyerang beberapa sendi. Berikut beberapa
1 jenis arthritis yaitu : Gout Arthritis,
rheumatoid arthritis (RA), Septic Arthritis
dan osteoarthritis (OA).
DAFTAR PUSTAKA
1. Lipsky, Peter E. Rheumatoid Arthritis. In: Kasper LK, Fauci AS, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, and Jameson
JL, editors. Harrison’s Principles of Internal Medicine 16th ed. New York: McGraw-Hill; 2005.p.1968-76
2. Kent PD and Matteson EL, editors. Clinical Feature and Differential Diagnosis. In: St.Clair EW, Pisetsky DS, and
haynes BF, editors. Rheumatoid Arthritis 1st ed. New York: Lippincott Williams & Wilkins; 2004.p.11-23
3. Calleja, Michele. Rheumatoid Arthritis, Spine. [Online]. 2009. [cited 2011 March 3]:[2 screens]. Available from:
URL: http://emedicine.medscape.com/article/398955-overview
4. Snaith, Michael L. ABC of Rheumatology 3rd ed. London: BMJ Books; 2004.p.50-5
5. Sommer OF, Kladosek A, Weiller V, Czembirek H, Boeck M, and Stiskal S. Rheumatoid Arthritis: A Practical Guide
to State-of-the-Art Imaging, Image Interpretation, and Clinical Implications. Austria: RadioGraphics; 2005.p.381-398
6. Eisenberg RL and Johnson NM, editors. Comprehensive Radiographic Pathology 4 th ed. Philadelphia: Mosby
Elsevier; 2003.p.1134-5
7. Coote A and Haslam P, editors. Crash Course Rheumatology and Orthopaedics 1 st ed. New York : Mosby; 2004.p.51-9
Rheumatoid Arthritis
Osteoarthritis (OA) (RA)
Your Picture Here Your Picture Here

Penyemptan Penyemptan celah sendi (joint space


celah sendi narrowing) simetris
Gout arthritis
(joint space
narrowing) Your Picture Here

Asimetris

Thopus
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai