Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM DAN


GIZI IBU HAMIL

KELOMPOK 7
Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada


wanita hamil sehingga apa yang dimakan dimuntahkan kembali,
sehingga berat badan sangat menurun, dehidrasi dan terdapat aseton
dalam urine.
Etiologi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia,
perubahan-perubahan anatomik yang terjadi pada otak, jantung, hati dan susunan syaraf,
disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat kelemahan tubuh karena tidak
makan dan minum.

Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa sebagai
berikut
• Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda
• Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi meternal dan perubahan metabolik akibat hamil
serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor
organik.
• Alergi, sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai
salah satu faktor organik
• Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tangga yang
retak, kehilangan pekerjaan, takut akan kehamilan dan persalinan, takut terhadap
tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat
mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau
sebagai pelarian kesukaran hidup.
Patofisiologi

Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari


meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada
trisemester pertama. Hiperemesis geavidarum yang merupakan
komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-
menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit
dengan alkolosis metabolik. Namun factor penyebab hyperemesis ini
masih belum jelas.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak
yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam
aseton-asetik, asam hidroksibutirik dan aseton dalam darah. Kekurangan
cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan
dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium
dan khlorida darah turun, demikian pula khlorida air kemih.
Gejala dan tanda

Batas antara mual dan muntah dalam kehamilan yang masih fisiologik
dengan hiperemesis gravidarum tidak jelas, akan tetapi muntah yang
menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi
memberikan petunjuk bahwa wanita hamil telah memerlukan
perawatan yang intensif.
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagai
kedalam 3 tingkatan :
1. Tingkat I ringan
Muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa
lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan tidak ada, berat badan menurun dan
nyeri epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik
menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata cekung.
2. Tingkat II sedang
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang lidah
mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan
mata sedikit ikteris. Berat badan turun dan mata cekung, tensi turun,
hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa
pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam
kencing.
3. Tingkat III berat
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen
sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi menurun. Komplikasi
fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wernicke,
dengan gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah
akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B komplek. Timbulnya
ikterus menunjukkan adanya payah hati
• Pencegahan
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksananakan
dengan jalan memberikan penerangan tentang kehamilan dan
persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan
keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala
yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makanan sehari-hari
dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering
Terapi

1. Obat-obatan
2. Isolasi.
3. Terapi psikologik
4. Cairan parenteral
Prognosis

Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum


sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun
demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam
jiwa ibu dan janin yang menjadi pegangan bagi kita untuk menilai maju
mundurnya pasien adalah adanya aseton dan urin dan berat badan
sangat turun
GIZI IBU HAMIL

Nutrisi adalah jumlah semua interaksi antara suatu organisme dan


makanan yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, Nutrisi adalah sesuatu
yang dimakan seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Nutrisi
• 1.Usia dan Tahap Perkembangan
• 2.Gaya Hidup dan Budaya
• 3.Gangguan Kesehatan
C. Nutrisi yang Penting untuk Ibu Hamil
1. Kalori Kebutuhan energi pada kehamilan trimester I memerlukan
tambahan 100 Kal per hari (menjadi 1.900 Kal-2.000 Kal per hari). Ini
berarti sama dengan menambah 1 potong (50 g) daging sapi atau 2
buah apel dalam menu sehari.
2.Protein
Untuk persediaan nitrogen esensial selama masa hamil dalam rangka
memenuhi tuntutan pertumbuhan jaringan janin dan ibu,
dibutuhkan protein rata-rata 925 gram yang tersimpan dalam janin
3.Cairan
Cairan adalah salah satu nutrien yang berperan penting selama kehamilan untuk
membantu pencernaan dengan melarutkan makanan dan membantu transportasi
makanan, juga sangat penting untuk pertukaran nutrien dan produk sampah melalui
membran sel karena merupakan substansi utama dalam sel, darah, limfa, dan cairan
vital tubuh lain.
4. Vitamin
• Ibu hamil perlu diberi suplemen multivitamin dan mineral sejalan dengan
meningkatnya kebutuhan ibu akan gizi semasa hamil. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa pemberian suplemen yang mengandung satu vitamin dan
mineral seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D, E, niasin, mineral, yodium, zat
tembaga, dan selenium. Zat-zat tersebut bermanfaat untuk membantu
pertumbuhan, mencegah infeksi dan anemia, mengurangi jumlah berat badan bayi
lahir rendah (BBLR), serta menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
• Pada waktu hamil keperluan zat besi sangat meningkatkan untuk pembentukan darah
janin dan persediaan ibu masa laktasi sampai 6 bulan sesudah melahirkan, karena air
susu ibu tidak mengandung garam besi.
• Persediaan ibu sebagai cadangan untuk penggantian darah yang hilang pada waktu
persalinan.
5. Air
• Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai
komponen penyusun sel yang utama,air juga berperan dalam
menyalurkan zat-zat makanan menuju sel. Fungsi air bagi
tubuh sendiri adalah untuk membantu proses atau reaksi
kimia dalam tubuh serta berperan mengontrol temperatur
tubuh. Tidak ada satupun organ tubuh yang mampu berfungsi
tanpa air.
• Air berfungsi membantu sistem pencenaan makanan dan
membantu proses transportasi. Selama hamil terjadi
perubahan nutrisi dan cairan pada membran sel. Air menjaga
keseimbangan sel, darah,getah bening, dan cairan vital tubuh
lainnya.
Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Pengkajian data dasar (nama, umur, sex, status kesehatan, status
perkembangan, orientasi sosio-kultural, riwayat diagnostik dan
pengobatan, faktor sistem keluarga) ; Pola hidup ; Faktor
lingkungan.
2. Observasi status kesehatan klien Untuk menemukan masalah
keperawatan berdasarkan self care defisit, maka perawat perlu
melakukan pengkajian kepada klien melalui observasi berdasarkan
klasifikasi tingkat ketergantungan klien yang terdiri dari Minimal
Care, Partial Care, Total Care.
3. Pengembangan model keperawatan Orem dengan masalah
fisiologis yang terdiri dari pemenuhan kebutuhan oksigen,
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, gangguan
mengunyah, gangguan menelan, pemenuhan kebutuhan
eliminasi/pergerakan bowel, urinary, excrements, menstruasi,
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat.
C. Diagnosa keperawatan

1. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan,


ketidakmampuan mencerna makanan, peningkatan kebutuhan metabolisme,
faktor psikologis (mis. stress, keengganan untuk makan)
2. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan Perubahan status
nutrisi (kelebihan atau kekurangan), kekurangan/kelebihan volume cairan,
penurunan mobilitas, perubahan hormonal, suhu lingkungan yang ekstrem
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit,
ketidakadekuatan sumber daya (mis.dukungan finansial, social dan
pengetahuan), gangguan adaptasi kehamilan
4. Konstipasi berhubungan dengan fisiologis (penurunan motilitas
gastrointestinal, ketidakcukupan asupan serat, ketidakcukupan asupan
cairan, kelemahan otot abdomen), psikologis (depresi), situasional
(ketidakadekuatan toileting)
5. Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan, peningkatan laju
metabolism
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen, tirah baring, kelemahan, imobilitasIntervensi

Anda mungkin juga menyukai