Orientasi Seksual
Gangguan Seksual
1. Parafilia=Preferensi Seksual=Deviasi Seksual
2. Disfungsi Seksual
3. Gangguan Identitas Jenis Kelamin
• Penekanan pada faktor psikologis
timbulnya/ perkembangan gangguan seksual
A. PARAFILIA:
• “Para” penyimpangan, “filia” obyek/
sitiasi yang disukai (menyimpang dari norma/
agama)
• Laki > perempuan = 20: 1
Beberapa Jenis Gangguan Parafilia
1. Pedofilia:
Obyek anak dpt sejenis atau berlainan jenis
Korban :perempuan 8-13 tahun
laki 10-12 tahun
Pelaku: 35-45 tahun psikopat, alkoholik
Etiol: perkawinan tdk bahagia, cerai tdk
punya anak , orang yg takut gagal dlm berhub
seks dg perempuan berpengalaman
2. Eksibionisme:
Pada laki-laki heteroseksual
Dorongan dan kepuasan seksual dg
memperlihatkan alat genital di depan umum
tanpa niat hubungan lebih lanjut
Ekspresi korban: terkejut, jijik, menjerit,
terpesona, takut
Etiol: rasa rendah diri
kompulsi “pengakuan kejantanan”
Korban: perempuan (anak/ dewasa)
3. Voyeurisme/ skopofilia:
“Voir” melihat
Dorongan dengan cara:
a. melihat/ mengamati tindakan seksual orang lain dg
cara mengintip (telanjang, mandi, hub.sek)
b. korban tidak mengetahui
pelaku melakukan masturbasi
laki: perempuan= 9:1
Etiol: PTSD masa kanak karena melihat ortu
senggama
4. Sadomasokisme:
Kepuasaan seksual diasosiasikan dengan penderitaan,
kesakitan dan hukuman pd partner seks
Patner masochism, pelaku sadism
Etiol:
a. pendidikan yang salah (anggapan seks “kotor”)
b. Nafsu berkuasa yang ekstrim
c. Trauma dengan ibu atau perempuan rasa
dendam (sadar/ tidak sadar)
d. Kepribadian Psikopatis penyiksaan hebat
sampai pembunuhan untuk mendapatkan orgasme
5. Masokhisme Seksual:
Memperoleh kepuasan seks lewat kesakitan
pada diri sendiri pendahuluan
Ingin diperlakukan secara kejam secara fisik
(memukul, diikat) dan psikis (dihina,
diremehkan)
Etiol: rasa bersalah, pasif, “pengibirian”
6. Fetihisme:
Biasanya pada laki-laki
kepuasan sexual dengan menggunakan benda
(aksesoris perempuan) BH, celana dalam,
kaus kaki, sepatu, dll
Masturbasi sambil memegang, meremas,
mencium benda tsb/ partner memakai benda
tsb meningkatkan hasrat
Etiol: regresi (masa kanak) infantil, agresif
asusila cemas impoten
7. Zoofilia/ Bestiality:
Kepuasaan seks kontak seksual dengan
binatang.
Senggama lewat vagina/ anus binatang/
menyuruh binatang untuk memanipulasi
(terlatih)
Etiol : percaya diri rendah hewan mudah
dikuasai/ dikendalikan, (derajat rendah)
8. Frotteurisme:
Dorongan untuk menyentuh/ menggesek-
gesek/ meremas organ seks orang tidak dikenal
Penting untuk membangkitkan gairah seksual/
pemuasannya
Contoh: tempat publik/ umum seperti di
kereta, pesawat,terminal bis, tontonan di
lapangan, dll.
9. Homoseksual dan Lesbianisme:
relasi seks dengan jenis kelamin yang sama
Gay: Lesbi = 3-4: 1
3 jenis ekspresi:
a. Aktif pria agresif
b. Pasif feminin
c. Bergantian peran
Etiol:
a. Faktor herediter ; ketdkseimbangan hormon seks
b. Lingkungan yg tdk baik saat pubertas
c. Pernah sbg korban saat remaja
d. laki2 trauma thd ibunya (perempuan trauma thd
bpknya) benci/ antipati
10. Hiperseks;
1) Satyriasis Laki-laki
2) Nymphomania Perempuan
Dorongan seks tidak terkontrol, gairah konstan
dan tidak pernah puas
Etiol:
a. ciri kepribadian tertutup seks adalah
cara komunikasi
b. pelepas ketegangan pekerjaan
c. obsesi “seks”
d. rendah diri
11. Incest:
Hubungan seks dengan sesama anggota keluarga
sendiri non suami istri
Contoh: ayah dan anak perempuan, ibu dengan anak
cowok
15. Pygmalionism
Jatuh cinta pada patung/ manekin (obsesi)
Mengubah diri menjadi boneka barbie
Penderita disebut agalmotophilia
B. Disfungsi Seksual
1. Gangguan dorongan seksual:
a) Tipe hipoaktif (ada sedikit pikiran seks)
b) Tipe aversi (cenderung menghindar)
Kurang/ tidak adanya hasrat melakukan seks
Bersifat global maupun situasional
Tidak mempunyai fantasi seks, ketakutan,
hubungan seks terjadi jika psikologis aman
Cth: perempuan korban pemerkosaan
2. Gangguan gairah seksual
Gagal mencapai/ mempertahankan exitement
Perempuan frigiditas (tidak tercapai lubrikasi dan
membukanya vagina, erotis θ)
Laki impotensi/ gangguan ereksi,
Impotensi
a. F. Fisik: penyakit diabetes, jantung/ obat2
hipertensi
b. F. Psikis: pikiran negatif, cemas, depresi, dll
3. Ejakulasi dini
Tidak mampu mengontrol ejakulasi selama aktifitas
seks berlangsung
4. Orgasme terhambat:
tidak tercapai fase orgasme
laki/perempuan
5. Dispareunia:
Kesakitan saat berhubungan seksual
perempuan karena faktor organis
6. Vaginismus:
Spasme/ kontraksi otot vagina mengganggu
orgasme reaksi ketakutan
C. Gangguan Identitas Jenis Kelamin
• Identitas jenis kelamin: perasaan seseorang
tergolong dalam jenis kelamin tertentu
• Peran jenis kelamin: pernyataan terhadap
masyarakat tentang identitas jenis kelamin
• Gbr-an khas: hasrat/keinginan kuat untuk
menjadi lawan jenisnya & perasaan tidak
senang/ tidak sesuai terhadap alat kelaminnya,
disertai perilaku menetap yang mirip dgn
perilaku lawan jenisnya
1. Transeksualisme
Keinginan untuk hidup dan diterima sebagai anggota
jenis kelamin yang lain
Disertai rasa tidak nyaman, tidak pantas dengan
kelamin anatomis yang dimiliki
Menimbulkan gangguan yang signifikan pd fungsi
sosial, pekerjaan, dll
Keinginan terapi hormonal semirip mungkin
lawan jenisnya
Bukan gangguan jiwa lain, genetik, kromosom
Bisa: heteroseksual, homoseksual, biseksual
2. Transvestisme Peran Ganda
Mengenakan pakaian lawan jenis sbg bagian
eksistensi diri sesaat menikmati sebagai
lawan jenisnya
Tidak ada hasrat mengubah jenis kelamin/
tindakan bedah
Tidak ada perangsangan seksual beda dgn
transvestisme fetishistik
3. Ggn Identitas Jenis Masa Anak
Hasrat pervasif/mendalam dan menetap
menjadi lawan jenisnya disertai penolakan
atribut/pakaian yg sesuai jenis kelaminnya
Tdk ada perangsangan seksual pakaian
lawan jenisnya
Yg Khas: muncul pada usia pra-sekolah
dan jelas sebelum pubertas, penyangkalan
diri terganggu
Ada ide kelak jenis kelaminnya akan
berubah menjadi lawan jenisnya
Pengobatan
1. Murni keinginan induvidu
2. Motivasi yang kuat
3. Sikap induvidu:
a. Ego distonic (bertentangan dg ego sendiri)
b. Ego syntonic (serasi dg egonya)
ego syntonic kuat semakin kecil untuk
sembuh
4. Kepribadian induvidu
5. Usia semakin muda semakin baik
Sifat penyimpangan seksual primer o.k
kerusakan fungsi otak proses regresi dari
seksualitas yang semula normal, gejala:
a. Kontrol diri semakin berkurang
b. Pengembangan tingkah laku seksual infantil
c. Semakin banyak fantasi2 seksual
d. Terjadi awal dementia
e. Muncul penyakit cerebrovaskuler
f. Epilepsi, alkoholisme, kardiovaskuler
g. Psikotik fungsional