• Kesadaran: Kemampuan individu untuk melakukan relasi dan adaptasi terhadap lingkungan
sekitarnya. Antara lain:
1. jernih (kompos mentis):Suatu derajat optiml dari kesigapan mental individu dalam
menanggapi rangsangan dari luar maupun dari dalam dirinya
2. Apatis: derajat penurunan kesadaran, yakni individu berespons lambat terhadap stimulus dari
luar
3. Somnolensi: suatu keadaan kesadaran menurun yang cenderung tidur
4. Sopor: derajat penurunan berat, nyaris tidak berespons
5. Koma: individu tidak bereaksi terhadap rangsangan
6. Kesadaran berkabut: suatu perubahan kualitas kesadaran yakni individu tidak mampu berpikir
jernih dan berespons memadai terhadap situasi sekitarnya.
7. Delirium: suatu perubahan kualitas kesadaran yang disertai gangguan fungsi kognitif yang luas
8. Dream like state: individu dalam keadaan ini tidak menyadari apa yang dilakukannya meskipun
tampak seperti melakukan aktivitas normal
9. Twilight state: keadaan perubahan kualitas kesadaran yang disertai halusinasi
B. SENSORIUM DAN KOGNISI 2
C. Mood/afek
Continuous….
AFEK
“Manifestasi respon emosi pasien yang tampak dan terdengar
terhadap kejadian eksternal dan internal yang dialami pasien,
berlangsung relatif singkat”
Apa yang disimpulkan oleh pemeriksa dari ekspresi wajah pasien,
termasuk jumlah dan macam perilaku ekspresif (hasil observasi
dari pemeriksa.
AFEK
LUAS/NORMAL:emosi luas
dan beragam, yg serasi
MENYEMPIT: dengan suasana yang
Eksp.emosi yang dihayatinya SERASI:ekspresi emosi
terbatas serasi dengan suasana
yang dihayati
TUMPUL:penurunan
serius dlm
AFEK
kemampuan ekspresi
emosi
Isi pikir
• Apa yang ssungguhnya dipikirkan oleh seseorang : gagasan,
keyakinan, preokupasi, obsesi.
PERCAKAPAN
ARUS PIKIR
Continuous….
Verbigerasi pengulangan kata atau kalimat D: Bapak kalau di rumah ngapain aja?"
tertentu tanpa makna P: DVD film, DVD film, DVD film."
Clang asosiasi kata-kata yang mirip D: "Bapak, sekarang hari apa ya?"
association bunyinya tapi beda maknanya, P: "Jalan-jalan naik ojek, sabar jek,
hahaha..."
kata-kata tak memiliki hubungan
yang logis, sajak dan permainan
kata dapat mendominasi perilaku
verbal
ARUS PIKIR
Flight of permainan kata-kata atau D: "Bapak rumahnya dimana?"
ideas verbalisasi kontinyu dan cepat P: "Di Cikoneng dok, jauh rumahnya dok.
Kalau dokter main ke sana saya terkenal
yang menghasilkan perpindahan dok di Cikoneng. Ada Pak RT yang baik
konstan dari satu ide ke ide yang sama saya, dok. Kasih kerja saya dok. Dok
lain. harga DVD berapa ya? Saya mau beli dok.
Biar bisa nonton film. Dok senang
nonton? Di Cikoneng semua senang
nonton dok. Dok nanti ke Cikoneng ya!"
Neologisme kata baru yang diciptakan oleh D: "Bapak tadi malam bisa tidur?"
pasien, seringkali dengan P: "Ngasa, dok."
D: "Ngasa itu apa, Pak?"
menggabungkan suku kata dari P: "Nggak bisa, dok (sambil tertawa)."
kata kata lain, untuk alasan
psikologis yang idiosinkrasi
ARUS PIKIR
Ekolalia pengulangan kata atau kalimat yang D: “Apa ibu mau minum jus?”
diucapkan seseorang yang bersifat P: “Mau minum jus?”
psikopatologis, cenderung berulang dan
persisten, dapat diucapkan dengan
intonasi mengejek atau terputus-putus
Irrelevan jawaban yang tidak selaras dengan D:”Sekarang ada dimana pak?”
pertanyaan yang diajukan P:“Dihatimu dong, cepatlah
datang!”
Word salad pencampuran kata-kata atau frase yang D: "Bapak tinggal di mana, Pak?"
inkoheren P: "Cing cangkeling, welcome
dok, bosan pisan abdi."
ARUS PIKIR
Assosiasi aliran pikiran berupa D: "Bapak kenapa bisa dirawat di RS ini?"
longgar perpindahan ide dari satu P: "Saya mah Bu orang baik, taat kepada
Allah. Saya ingin pergi keliling dunia. Mau
subjek ke subjek lain tanpa beli TV dan rumah. Saya juga mau kawin
sama sekali berhubungan sama Dewi bu, Dewi cantik."
ISI PIKIR
#. Miskin ide Pikiran yang hanya memberi sedikit informasi
karena hampa, pengulangan kosong atau kalimat
yang samar
Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
a. Waham “saya tahu semua keluarga saya
Keyakinan bahwa seseorg akan
Curiga ingin menghancurkan hidup
merugikan / mencederai saya, karena mereka iri dengan
dirinya kesuksesan saya”
Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
e. Waham ““Saya ini raja sedunia” atau
Keyakinan bahwa dirinya
Kebesaran “saya ini pejabat di departemen
memiliki kekuatan kesehatan lo..” atau “Saya punya
khusus/kelebihan yg berbeda tambang emas..”
dg org lain.
f. Waham Keyakinan yg keliru melibatkan “Saya sakit kanker”. Setelah
Somatik fungsi tubuh pemeriksaan Lab, tidak
ditemukan. ”Otak sy meleleh”
g. Waham Keyakinan bahwa diri dan “Ini kan alam kubur saya, semua
Nihilistik yang ada di sini adalah roh”
lingkungannya / dunia tidak
ada / menuju kiamat
h. Waham Agama “Saya ini Tuhan/ nabi.”
Keyakinan thd suatu agama scr
berlebihan,
EKSPLORASI
Continuous….
Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
#Though Pikiran dari luar dipaksa masuk “Tn.X di TV menggunakan kepala
insertion / disisipi oleh orang lain / saya untuk berpikir”
kekuatan lain
#Insertion of Impuls dari luar diri pasien “Ada kekuatan jahat yang
impulse ditanamkan dalam diri pasien menggerakan kepala saya dan
membuat saya melihat pada tubuh
laki-laki”
Isi Pikir
Isi Penjelasan pasien Contoh
# Insertion of Agen di luar diri pasien “Saudara saya yang sudah
Feelings memproyeksikan perasaannya meninggal menyalurkan
ke pasien kemarahannya pada saya. Ia
berteriak dan menangis, serta
menggunakan tubuh saya untuk
berperilaku seperti itu”
Isi Pikir
#. KOPROLALIA Secara kompulsif mengeluarkan kata-kata kotor
Isi Pikir
#. OBSESI Menetapnya secara patologis suatu ide yang tidak
dapat dihilangkan dari kesadaran dengan usaha
yang logis
DEPERSONALISASI
DEREALISASI
PERSEPSI
• Persepsi: sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus
fisik menjadi infromasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat
diterima secara sadar.
Beberapa contoh gangguan:
• Halusinasi: persepsi atau tanggapan palsu, tidak berhubungan
dengan stumulus eksternal yang nyata; menghayati gejala gejala yang
dikhayalkan sebagai hal nyata
• Ilusi: suatu persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus
eksternal yang nyata
• Depersonalisasi: suatu kondisi patologis yang muncul sebagai akibat
dari perasaan subyektif dengan gambaran seseorang mengalami atau
merasakan diri sendiri (atau tubuhnya) sebagai tidak nyata atau
khayal (asing)
• Derealisasi: perasaan subyektif bahwa lingkungannya menjadi asing,
tidak nyata
EKSPLORASI
Continuous….
PERSEPSI
JENIS CARA BERTANYA OBSERVASI
PEMERIKSA
1. HALUSINASI
H. AUDITORIK • Apakah Anda mendengar: • Memiringkan
- suara-suara atau kegaduhan yang tidak atau
dapat didengar oleh orang lain? mengarahkan
- suara yang mengajak bercakap-cakap? telinga ke arah
- suara yang menyuruh melakukan sesuatu tertentu atau
yang berbahaya? menutup
• Kapan Anda mendengar suara-suara telinga
tersebut? • Marah-marah
• Pada situasi apa Anda mendengar suara tsb? tanpa sebab
• Apa yang sudah Anda lakukan, ketika • Pasien tampak
mendengar suara tersebut? bicara atau
• Bagaimana persaan Anda mendengar suara tertawa sendiri
tsb?
• Seberapa sering Anda mendengar suara tsb?
EKSPLORASI
Continuous….
Persepsi
JENIS CARA BERTANYA OBSERVASI
PEMERIKSA
H. VISUAL • Apakah Anda melihat bayangan-bayangan • Menunjuk-
yang tampaknya tidak dapat dilihat orang nunjuk ke
lain? arah
• Kapan Anda melihat bayangan tersebut? tertentu
• Seberapa sering Anda melihat bayangan • Ketakutan
tersebut? pada
• Pada situasi apa Anda melihat bayangan sesuatu
tersebut? yang tidak
• Apa yang sudah Anda lakukan, ketika jelas
melihat bayangan tersebut?
• Bagaimana perasaan Anda melihat
bayangan tersebut?
EKSPLORASI
Continuous….
Persepsi
JENIS CARA BERTANYA OBSERVASI
PEMERIKSA
H. OLFAKTORIS • Apakah Anda mencium bau tertentu • Menghidu seperti
yang menjijikkan? sedang membaui
• Kapan Anda mencium bau tersebut? bau-bauan
• Pada situasi apa Anda mencium bau tertentu
tersebut? • Menutup hidung
Persepsi
JENIS CONTOH
2. ILUSI • Sewaktu kita berkendaraan dan
melihat benda-benda bergerak.
• Pepohonan atau tetumbuhan di
tepi jalan sepertinya bergerak
menjauh atau mendekat
G. PERILAKU PSIKOMOTOR
1. EKOPRAKSIA Peniruan gerakan yang patologis seseorang pada orang
lain
PERILAKU PSIKOMOTOR
e. Cerea Seseorang dapat diatur dalam suatu posisi yang
flexibilitas kemudian dipertahankannya; anggota tubuh bisa
(Flexibilitas dibuat seperti halnya lilin
Lilin)
f. Akinesia Berkurangnya pergerakan fisik
3. Negativisme Tahanan tanpa motivasi terhadap semua usaha atau
instruksi untuk digerakkan
PERILAKU PSIKOMOTOR
6. Mannerisme Pergerakan tidak disadari yang mendarah daging
dan kebiasaan
PERILAKU PSIKOMOTOR
10. Agresi Tidakan yang kuat dan diarahkan bertujuan yang
mungkin verbal atau fisik; bagian motoric dari afek
kekerasan, kemarahan atau permusuhan
11. Mutisme Tidak bersuara tanpa kelainan struktural
12.Overaktivitas
a. Agitasi Overaktivitas motoric dan kognitif yang berlebihan,
psikomotor biasanya tidak produktif dan sebagai respons dari
ketegangan.
b.Hiperakti Kegelisahan, agresif, aktivitas destruktif, seringkali
vitas berkaitan dengan patologi otak yang mendasarinya
c. Tic Pergerakan motoric yang spasmodic dan tidak
disadari
OBSERVASI
Continuous….
PERILAKU PSIKOMOTOR
d.Akathisia Perasaan subjektif tentang ketegangan motoric
sekunder, dari medikasi antipsikotik atau lainnya,
yang menyebabkan kegelisahan, melangkah bolak
balik, duduk dan berdiri berulang ulang
H. TILIKAN (INSIGHT)
Pemahaman pasien tentang penyakit yang dialaminya
Derajat Tilikan :
1. Menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami penyakit
2. Sedikit memahami adanya penyakit pada dirinya dan membutuhkan
pertolongan, dan pada saat yang bersamaan pasien sekaligus
menyangkalnya
3. Menyadari dirinya sakit namun menyalahkan faktor lain sebagai
penyebabnya
4. Menyadari dirinya sakit namun tidak memahami penyebab sakitnya
5. Intellectual insight : Menyadari penyakitnya dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam
perilaku praktisnya
6. Emotional insight: Menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya
disertai motivasi untuk mencapai perbaikan
EKSPLORASI
Continuous….
• Terimakasih.
SELAMAT BERLATIH