Anda di halaman 1dari 14

SKIZOFRENIA

Kelompok 3 :
1. Putri sintha
2. Sherly Kristiani
3. Siti Azizah
4. Yuniar Anggraeni
5. Ferdinandus garin C.A
PENGERTIAN
Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat di bidang psikiatri,
menyebabkan hendaya berat, tidak mampu mengenali realitas sehingga
tidak mampu menjalankan kehidupan sehari-hari seperti orang normal,
dengan perjalanan kronis ditandai dengan kekambuhan yang terjadi
secara berulang (Ascher, et al., 2011).
PATOFISIOLOGI
GEJALA
POSITIF NEGATIF
 Waham  Alam perasaan tumpul dan mendatar
 Halusinasi  Menarik diri atau mengasingkan diri, tidak
mau bergaul atau kontak dengan orang lain,
 Gelisah, tidak dapt diam, agresif, bicara
suka melamun
dengan semangat atau berlebihan, merasa
serba mampu.  Kontak emosional amat miskin, sukar diajak
berbicara, pendiam
 Pikirannya penuh kecurigaan atau seakan-akan
ada ancaman terhadap dirinya  Pasif dan apatis, menarik diri dari pergaulan
sosial
 Menyimpan rasa permusuhan
FAKTOR RESIKO
 Bentuk struktur otak dan sistem saraf pusat yang tidak normal
 Beberapa komplikasi kehamilan dan kelahiran, seperti malnutrisi, kekurangan
oksigen atau paparan racun atau virus yang dapat mempengaruhi perkembangan
otak
 Memiliki riwayat keluarga dengan skizofrenia
 Ketidak seimbangan kadar serotonin dan dopamin
 Mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mengubah pikiran
ALGORITMA
TERAPI FARMAKOLOGI

ANTIPSIKOTIK ANTIPSIKOTIK
GENERASI I GENERASI II
Obat antipsikotik generasi pertama
 Mekanisme kerjanya yaitu memberikan efek antipsikotik dengan jalan menurunkan aktivitas
dopamine
 Juga dapat menghambat aktivitas dopamine yang diinduksi oleh amfitamin. Perilaku sereopatik
yang dimedisi oleh penggunaan dopamine dapat berkurang dengan pemberian APG I.
 banyak ahli lebih merekomendasikan penggunaan APG II
 Contoh obat :
 Golongan fenotiazine : chlorpromazine, pherperazine, trifluoperazine, fluperazine, fluperazine
decanot
 Golongan buthiropenon : haloperidol
 Golongan dhypenylbuthyl piperidines : pimozide
Obat antipsikotik generasi kedua
 Kelompok APG II mempunyai mekanisme kerja melalui interaksi antara antagonis serotonin
dan dopamin, hal ini berbeda dengan kelompok APG I sehingga efek samping sindrom
ekstrapiramidal lebih rendah ( sinaga,2007)

 Contoh obat :
 Golngan Benzamide : supiride
 Golongan Dibenzodiazepine :clozapine, olanzapine, quetiapine, zotepine
 Golongan benzodiazole : risperidone, aripirazole
EFEK SAMPING OBAT-OBAT ANTIPSIKOTIK
TERAPI NON FARMAKOLOGI
Selain penggunaan obat-obatan, intervensi psikologis dan sosial (psikososial) juga penting dengan
terapi non famakologi sebagai berikut:
 Psikoterapi
Psikoterapi dapat membantu pasien untuk menormalkan pola pikirnya, belajar untuk
mengatasi stress, mengidentifikasi tanda-tanda schizophrenia serta meminimalisir gejala jika
terjadi kekambuhan. Psikoterapi yang diberikan dapat berupa psikoterapi individu, kelompok,
atau cognitive behavioral therapy (CBT). Psikoterapi juga bermanfaat untuk memastikan pasien
tetap patuh terhadap pengobatannya
 Pelatihan Keterampilan Sosial
Pelatihan ini berfokus pada peningkatan komunikasi dan interaksi sosial serta meningkatkan
kemampuan untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.
 Terapi Keluarga
Terapi ini memberikan dukungan dan pendidikan bagi keluarga untuk dapat menangani
anggota keluarganya dengan schizophrenia. Terapi yang diberikan bervariasi, meliputi
psikoedukasi, reduksi stres, emotional processing, cognitive reappraisal, dan cara penyelesaian
masalah. Berdasarkan studi, terapi keluarga memiliki dampak positif terhadap pemulihan pasien,
serta peningkatan kepatuhan terhadap pengobatan yang diberikan.[14]
 Rehabilitasi Pekerjaan
Rehabilitasi ini berfokus untuk membantu orang dengan gangguan schizophrenia untuk dapat
mempersiapkan, mencari serta mempertahankan pekerjaannya. Rehabilitasi jenis ini belum tersedia
di Indonesia.
 Terapi Elektrokonvulsif
Bagi pasien dewasa dengan schizophrenia yang tidak mengalami perbaikan dengan obat-
obatan, terapi elektrokonvulsif (ECT) dapat dipertimbangkan. Terapi ini juga dapat
dipertimbangkan pada pasien yang mengalami gangguan depresi. [5]
KESIMPULAN

Penanganan skizofrenia harus dilakukan secara


kompeherensif selain melalui obat-obatan juga dibutuhkan
pengobatan psikoterapi.
HASIL LUKISAN PENDERITA SKIZOFRENIA

Anda mungkin juga menyukai