Anda di halaman 1dari 13

ILLEGAL LOGGING

Disusun oleh
kelompok 3:

Sri Ayuni Ades


Wulandari Galingging

Nurhikmathun Aziza Latifa


Reski Idris

Irvan Arya
Pranata
DEFINISI ILLEGAL LOGGING

Illegal Logging menurut UU No 41/1999 tentang Kehutanan


adalah perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh
setiap orang/kelompok orang atau badan hukum dalam
bidang kehutanan dan perdagangan hasil hutan
berupa,menebang atau memungut hasil hutan kayu (HHK)
dari kawasan hutan tanpa izin, menerima atau membeli HHK
yang diduga dipungut secara tidak sah, serta mengangkut
atau memiliki HHK yang tidak dilengkapi Surat Keterangan
Sahnya Hasil Hutan (SKSHH).
Contoh Kasus Illegal Logging
1. Aksi Bos Perambah Kuasai Ratusan
Hektare Hutan Jambi

Lelaki 40 tahun, warga Bangko,


Kabupaten Merangin, itu ditangkap
polisi pada Sabtu, 16 September 2017,
sekitar pukul 00.30 WIB, di Kecamatan
VII Koto, Kabupaten Tebo. Selain
sebagai perambah, BS diketahui
adalah pemodal atas aksi perambahan
hutan hingga illegal logging.
Lanjutan

2. Polisi Temukan Aktivitas Illegal


Logging di Hutan Kerumutan.

aktivitas illegal logging ditemukan
aparat Polres Pelalawan, Riau, di
kawasan hutan suaka margasatwa
Kerumutan. Kayu-kayu pembalakan
liar ditemukan di aliran sungai.
Kapolres Pelalawan AKBP Ari
Wibowo kepada wartawan, Jumat
(10/2/2017) menjelaskan pihaknya
melakukan patroli bersama Polsek
Kerumutan. Razia di lokasi kawasan
hutan tersebut dipimpin Kapolsek
Kerumutan Iptu Soehermansyah.
Pelaku Illegal Logging
1. MASYARAKAT BIASA
Yang dimaksud ialah masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, yang
biasanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, terutama kayu
dan merekamelakukan Illegal Logging untuk membuka lahan sebagai
tempat tinggal

2.Kalangan Pejabat
Karena apa? Karena mereka memiliki kekuasaan. Dengan adanya kekuasaan
yang disalah gunakan, mereka dapat  memberi izin kepada para pelaku
pembalakan liar untuk menjalankan aksinya.

3. Industri/Perusahaan
Pada umumnya, alasan para industri untuk memenuhi kebutuhan bahan
baku industri/ perusahaannya. Mereka biasanya akan mengadakan kerja
sama dengan kalangan tertentu untuk melancarkan aksinya
Penyebab Praktek Illegal Logging
1. Masalah Ekonomi
2. Pola kemitraan yang dibangun
pemerintah dengan masyarakat.
3. Perkembangan Teknologi
4. Budaya
5. Penegakan Hukum
6. Penjagaan dan pengawasan aparatur
masih belum berjalan dengan baik
7. Kesenjangan ketersediaan bahan baku
8. Kelembagaan
Permasalahan Illegal logging
1. Masalah Kebijakan Internal:
• Adanya lembaga atau instansi kehutanan ini tidak jelas
tugas pokok dan fungsinya masing-masing
• kebijakan kelembagaan kehutanan antara pusat, provinsi
dan kabupaten/kota tidak merupakan kebijakan yang saling
mendukung, bahkan terkesan pusat (Departemen
Kehutanan) menjaga jarak dengan daerah dalam hal
kewenangan, sehingga tidak lagi terlihat arah
pembangunan kehutanan yang jelas.
• kebijakan pemerintah selama ini dengan menetapkan
kawasan hutan berdasarkan Keputusan Menhut, ternyata
tidak banyak mendukung prakondisi dalam pemantapan
kawasan hutan.
Lanjutan

2. Masalah Kebijakan Eksternal


• Izin pendirian atau izin penetapan kapasitas
industri terpasang (industri perkayuan)
selama ini, ada pada kewenangan
Depperindag, yang sebelumnya di Dephut.
Dengan izin tersebut berada di Depperindag
maka seringkali timbul kesenjangan antara
sumber bahan baku yang ada di hutan
dengan kapasitas industri terpasang yang ada
di industri perkayuan, sehingga akibatnya
industri mengalami kekurangan bahan baku.
Dampak Illegal Logging
• Kepunahan berbagai varietas hayati
• Menimbulkan Bencana  Alam
• Menipisnya Cadangan Air
• Merusak Lapisan Tanah
• Penyebab Global Warming
• Berkurangnya Pendapatan Negara
• Dilihat dari aspek sosial, illegal logging menimbulkan berbagai
konflik hak atas hutan, konflik kewenangan mengelola hutan antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah serta masyarakat
adat setempat.
• Dilihat dari aspek budaya seperti illegal logging dapat memicu
ketergantungan masyarakat terhadap hutan yang pada akhirnya
akan dapat merubah perspektif dan perilaku masyarakat adat
setempat terhadap hutan.
Lanjutan
Upaya Penanggulangan Illegal Logging
• Reboisasi atau penanaman kembali hutan
yang gundul
• Menerapkan sistem tebang pilih dalam
menebang pohon
• Manipulasi lingkungan serta pengendalian
hama dan penyakit juga bisa dilakukan
untuk memulihkan kembali hutan di
Indonesia
• Penanaman hutan secara intensif menjadi
pilihan terbaik karena bisa diprediksi
sehingga kebutuhan kayu bisa
diperhitungkan tanpa harus merusak
habitat hutan alam yang masih baik.
KASUS ILLEGAL LOGGING
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai

  • BINHUT
    BINHUT
    Dokumen25 halaman
    BINHUT
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat
  • Bab I1
    Bab I1
    Dokumen25 halaman
    Bab I1
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat
  • Bagan Metode Penilaian
    Bagan Metode Penilaian
    Dokumen3 halaman
    Bagan Metode Penilaian
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat
  • Hutan Kota 07
    Hutan Kota 07
    Dokumen3 halaman
    Hutan Kota 07
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Tumbuhan Berbiji
    Makalah Tumbuhan Berbiji
    Dokumen6 halaman
    Makalah Tumbuhan Berbiji
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen20 halaman
    Bab I
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat
  • 6332 14966 1 PB
    6332 14966 1 PB
    Dokumen9 halaman
    6332 14966 1 PB
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mandiri
    Tugas Mandiri
    Dokumen5 halaman
    Tugas Mandiri
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat
  • 22.12 Kulih
    22.12 Kulih
    Dokumen29 halaman
    22.12 Kulih
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Dokumen21 halaman
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat
  • PKM P
    PKM P
    Dokumen13 halaman
    PKM P
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat
  • KTA
    KTA
    Dokumen20 halaman
    KTA
    sri ayuni wulandari
    Belum ada peringkat