Anda di halaman 1dari 12

sEL voLtA

  Kehilangan
Mengambil reduksi katoda

KPAN
Katoda + ; Anoda -
PENDAHULUAN
• Reaksi kimia yang melibatkan transfer elektron dari satu reaktan ke reaktan
reaksi lainnya disebut reaksi reduksi oksidasi atau reaksi redoks.
• Dalam reaksi redoks, dua setengah reaksi terjadi; satu reaktan melepaskan
elektron (mengalami oksidasi) dan reaktan lainnya reaktan memperoleh
elektron (mengalami reduksi).
• Ukuran kecenderungan terjadinya reduksi adalah potensial reduksi, E volt.
• Pada kondisi standar, 25°C dan konsentrasi 1,0 M untuk larutan dalam air,
besarnya potensial terukur dari reaksi setengah reduksi didefinisikan sebagai
potensial reduksi standar, E°.
• Sel galvanik adalah alat di mana reaksi redoks terjadi secara spontan dan
menghasilkan arus listrik.
• Agar transfer elektron dalam reaksi redoks menghasilkan arus listrik dan berguna,
elektron dibuat melewati kabel konduktor listrik eksternal dan bukan langsung
ditransfer antara zat pengoksidasi dan pereduksi.
Ada 2 jenis sel:
a. Sel volta : menghasilkan listrik; spontan
b. Sel elektrolisis : membutuhkan energi listrik ; tidak spontan

Sel volta
Reaksi kimia yang berlangsung secara spontan digunakan untuk menghasilkan arus
listrik.
Reaksi redoks : Reaksi kimia yang melibatkan transfer elektron dari satu reaktan ke reaktan
reaksi lainnya melewati 2 proses yaitu oksidasi dan reduksi yang berlangsung secara
bersama-sama
  Kehilangan
Mengambil reduksi katoda

Setengah
  Reaksi
Anoda; Oksidasi:   Potensial Standar Sel
Katoda ; Reduksi:
Reaksi Total : +

 Notasi Sel: Notasi Sel


|| : | Oksidasi || Reduksi
produk produk
Deret volta
Li–K–Ba–Sr–Ca–Na–Mg–Al–Mn–(H2O)–Zn–Cr–Fe–Cd–Co–Ni–Sn–Pb–(H)-Sb-Bi-Cu-Hg-
Ag-Pt-Au     o  E  makin besar, mudah
direduksi, oksidator makin kuat,
logam kurang reaktif.
Kegunaan Deret Volta
1.Untuk menetukan sifat oksidator dan reduktor
1. Semakin kecil nilai E°, maka sifat reduktor semakin kuat dan sifat oksidator semakin
lemah.
2.Menentukan logam mana yang dapat bereaksi dengan H2O menghasilkan gas H2.
1. Logam yang memiliki E° lebih kecil dari E° H 2O maka dapat bereaksi
2. Logam yang memiliki E° lebih besar dari E° H2O maka tidak dapat bereaksi
1. Contoh :
3.Menentukan logam mana yang dapat bereaksi dengan asam encer (H +) menghasilkan gas
H2.
1. Logam yang memiliki E° lebih kecil dari E° H maka dapat bereaksi
2. Logam yang memiliki E° lebih besar dari E° H maka tidak dapat bereaksi
4.Menentukan reaksi redoks spontan atau tidak spontan.
1. Kalau harga E°sel bernilai + : terjadi reaksi redoks spontan/berlangsung.
2. Kalau harga E°sel bernilai – : terjadi reaksi redoks tidak spontan/tidak berlangsung.
Bagian Sel Volta
•Elektroda : logam metal / kabel logam metal
•Anode adalah elektrode sebuah tempat terjadinya
suatu reaksi oksidasi.
•Katode adalah elektrode sebuah tempat terjadinya
proses reaksi reduksi.
•Elektrolit adalah zat yang bisa menghantarkan listrik.
•Rangkaian luar adalah sebuah kawat konduktor yang
menghubungkan anode pada katode.
•Jembatan garam: rangkaian dalam yang terdiri dari
sebuah larutan garam. Jembatan garam ini lah yang
membuat adanya aliran ion-ion dari setengah sel
anode ke setengah sel katode, begitu pun sebaliknya
sehingga terbentuk kedalam rangkaian listrik tertutup.
ATAU tabung U berisi kesetimbangan gel yang
diresapi dengan muatan
Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari
Baterai dibagi menjadi 2 yaitu baterai primer dan baterai sekunder.

A.Baterai Primer: tidak dapat di charge ulang


1. Baterai Kering (Sel Leclanche)
Anodenya adalah logam Zn, katodenya adalah C (karbon) yang dicelupkan pasta yang terbuat
dari campuran salmiak (NH4Cl), ZnCl2, batu kawi (MnO2) dan sedikit air.

2. Baterai Alkalin
Anodanya adalah Zn dan katodenya adalah karbon. Perbedaan baterai alkalin dengan baterai
biasa adalah pada penggunaaan NH4Cl saja, dimana dalam baterai alkalin NH4Cl diganti
dengan NaOH atau KOH. Sehingga baterai alkalin lebih awet dibandingkan dengan baterai
biasa.

3. Baterai Merkuri
Anodenya adalah Zink-Merkuri dan katodenya adalah HgO dan C (pasta), sedangkan
elektrolitnya adalah ZnO dalam KOH. Ukuran baterai ini lebih kecil dari baterai biasa, biasa
digunakan untuk baterai jam tangan, kalkulator.

07/05/2021
Baterai Sekunder

Baterai yang dapat di charge ulang, yang termasuk baterai ini adalah :
1. Baterai Nikel-Kadmium
Anodenya adalah Cd dan katodenya adalah Ni, baterai ini menghasilkan tegangan sebesar 1,2V
2. Baterai Litium
Anodanya adalah logam Li dan katodenya adalah oksida logam yang dicampur dengan ion Li +,
sedangkan elektrolitnya adalah garam litium seperti LiClO 4.
3. Baterai Ion Litium
Anodenya adalah Litium-Karbon, sedangkan katodenya adalah osida lgam litium (LiCoO 2,
LiMn2O4). Baterai ini banyak digunakan untuk kamera, HP, dan laptop.
Aki
Sel aki terdiri atas anode Pb dan katode PbO2, keduanya merupakan zat padat yang dicelupkan
dalam larutan asam sulfat (H2SO4).
Reaksi Pengosongan Aki
Anode : Pb (s) + HSO4– (aq) → PbSO4 (aq) + H+ (aq) + 2e
Katode : PbO2 (s) + HSO4– (aq) + 3 H+ (aq) + 3e → PbSO4 (aq) + 2 H2O (l)
Reaksi Sel : Pb (s) + PbO2 (s) + 2 HSO4– (aq) + 2 H+ (aq) → 2 PbSO4 (aq) + 2 H2O (l)
Reaksi Pengisian Aki
Katode : PbSO4 (aq) + H+ (aq) + 2e → Pb (s) + HSO4– (aq)
Anode : PbSO4 (aq) + 2 H2O (l) → PbO2 (s) + HSO4– (aq) + 3 H+ (aq) + 2e
Reaksi Sel : 2 PbSO4 (aq) + 2 H2O (l) → Pb (s) + PbO2 (s) + 2 HSO4– (aq) + 2 H+ (aq)
Sel Elektrolisis
  Kehilangan
Mengambil reduksi katoda

KNAP
Katoda - ; Anoda +
Sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan, sehingga reaksinya sering
dikelompokan dalam reaksi tidak spontan

  Kehilangan
Mengambil reduksi katoda

Bagian Sel Elektrolisis

𝑎𝑛𝑜𝑑𝑎
  → ←
  𝐾𝑎𝑡𝑜𝑑𝑎
Reaksi yang Terjadi di ANODA

Jika anodanya INERT (tahan terhadap zat kimia), C–Pt-Au maka



Untuk ion negatif yang tidak mengandung oksigen (Cl- ; Br- ;
I-), maka ion tersebut akan teroksidasi
2𝐶𝑙−→+𝐶𝑙22𝑒
● Untuk ion negatif yang mengandung oksigen SO42- ; NO3- ;
PO43-, maka yang teroksidasi adalah airnya
2𝐻2𝑂 → 𝑂2 + 4𝐻+ + 4 𝑒

Untuk ion negatif OH- dari suatu basa, akan teroksidasi
sbb
4𝑂𝐻− → 𝑂2 + 2𝐻2𝑂 + 4𝑒

Jika anodanya TIDAK INERT, maka logam tsb akan
teroksidasi
𝐿→ 𝐿𝑛+ + 𝑛𝑒
Reaksi yang Terjadi di KATODA

Jika elektrolitnya berupa larutan, maka kemungkinan yang terjadi :



Untuk ion positif (Gol. IA – IIA; Al dan Mn), maka yang tereduksi adalah airnya
(Li-Na-K-Rb-Be-Mg-Ca-Sr-Ba)
2𝐻2𝑂 + 2𝑒→ 𝐻2 + 2𝑂𝐻−

Untuk ion positif H+ dari suatu asam, maka ion ini akan tereduksi sbb :
2𝐻+ + 2𝑒→ 𝐻2

Untuk ion positif dari logam-logam di sebelah kanan H pada deret Volta
akan tereduksi dan mengendap di katoda :
𝐿𝑛++ 𝑛𝑒→ 𝐿

Jika elektrolitnya berupa leburan, maka semua ionyang bermuatan
positif akan tereduksi.

Cu= 0,34 V
Hg = 0,79 V
Ag = 0,8 V
Au = 1,52 V
Aplikasi Elektrolisis dalam Kehidupan Sehari-hari

Penyepuhan

Perhiasan
Melindungi logam awal
Co: perlindungan korosi Produksi
Zat
Logam Logam NaOH, Na2, Cl2
Al Na
Proses Elektrolisis Elektrolisis
Hall-
Heroul leburan larutan
t NaCl NaCl

Pemurnian Menghilangkan
Logam Karat

Anda mungkin juga menyukai