Anda di halaman 1dari 10

TENSION

TYPE
HEADACHE
PENGERTIAN

• Merupakan jenis nyeri kepala (Cephalgia) Primer dan bersifat bilateral


di kedua sisi kepala dengan intensitas mulai dari ringan sampai sedang
Internasional Headache Society (IHS) mendefinisikan sebagai sesuatu
yang bilateral dan memiliki kualitas tekanan atau pengetatan dengan
tingkat keparahan ringan sampai sedang
• Tidak melibatkan fungsi vaskular dan tidak berkaitan dengan penyakit
organik
• Umumnya disebabkan oleh pengetatan otot di bagian belakang leher
dan/atau kulit kepala
• Ada dua klasifikasi umum yaitu type episodik dan kronis dibedakan
berdasarkan frekuensi dan tingkat keparahan gejala
PERBEDAAN EPISODIK DAN
KRONIS

Episodik
• Terjadi secara acak dan biasanya dipicu oleh
stres sementara, kegelisahan, kelelahan atau
kemarahan.
• Sering disebut sebagai “sakit kepala stres”.
• Sakitnya dapat hilang dengan penggunaan
analgesik bebas, menjauhi sumber stres atau
waktu yang relatif singkat untuk relaksasi.
Kronis
• Terjadi setidaknya 15 hari setiap bulan selama setidaknya 6
bulan, meskipun dalam praktek klinis biasanya terjadi setiap
hari atau hampir setiap hari.
• Pasien mungkin mengalami mual. Juga sering konstan
mengalami sakit kepala, mialgia generalisata dan artralgia,
kesulitan tidur dan tetap terjaga, kelelahan kronis, sangat
membutuhkan karbohidrat, penurunan libido, lekas marah,
dan gangguan memori dan konsentrasi.
• Oleh karena itu, gangguan ini mirip dengan depresi; namun,
pada sakit kepala tension-type kronik, anhedonia tidak
muncul, gangguan mood mungkin tidak ada
GEJALA KLINIS

• Nyeri kepala tumpul


• Sensasi rasa sesak atau tekanan di dahi atau
di samping dan belakang kepala
• Perih pada kulit kepala, leher dan otot bahu
• Sesekali, kehilangan nafsu makan
PATOFISIOLOGI TENSION
TYPE HEADACHE

• Masih belum diketahui dengan pasti namun diduga bahwa tension-type


episodik mungkin diakibatkan oleh gangguan mekanisme perifer,
sementara tension-type kronis diakibatkan oleh gangguan di pusat.
• Sakit kepala tension-type kronis, seperti gangguan nyeri kronis lainnya,
dikaitkan dengan hipofungsi sistem opioid pusat. Penelitian sedang
berlangsung untuk menentukan kontribusi relatif sensitisasi nociceptor
perifer, sensitisasi neuronal sentral (nukleus kaudal trigeminal), dan
cacat sistem antinosiseptif pada patogenesisnya.
• Para peneliti kini menduga bahwa sakit kepala tension dapat diakibatkan
perubahan antara bahan kimia otak tertentu – serotonin, endorfin dan
banyak bahan kimia lainnya – yang membantu saraf berkomunikasi.
Meskipun tidak jelas mengapa tingkat kimia berfluktuasi, prosesnya
diduga mengaktifkan jalur nyeri ke otak dan mengganggu kemampuan
otak untuk menekan nyeri.
FAKTOR RESIKO

• Stres
• Depresi dan kecemasan
• Bekerja dalam posisi canggung atau bertahan pada satu
posisi untuk waktu yang panjang
• Cengkeraman rahang
• Gender wanita. Menurut hasil studi menemukan bahwa
hampir 90 % wanita dan sekitar 70 % pria mengalami sakit
kepala tension sepanjang hidup mereka.
• Usia setengah baya. Kejadian sakit kepala tension
memuncak pada usia 40-an, meskipun orang-orang dari
segala usia dapat terkena jenis sakit kepala ini.
TERAPI

Terapi terbagi atas 2 bagian yaitu terapi


medis dan terapi non medis
• Terapi medis antara lain dapat diberikan obat antidepresan
(amitriptyline 12,5 mg), obat muscle relaxant (Diazepam 2
mg), dan obat analgesik (Paracetamol 500 mg)
• Terapi non medis meliputi pengurangan stress, pengurangan
beban kerja yang berlebihan yang mengakibatkan
peningkatan konsentrasi yang membutuhkan pemusatan
perhatian dan kontraksi otot daerah leher yang berlebihan.
PROGNOSIS

• Prognosis pada tension type headache pada


umumnya baik (ad Bonam) apabila segera
ditangani dan dikontrol faktor pemicunya
dengan baik.
• Apabila tidak ditangani dengan baik, maka
tension type headache type episodik dapat
berkembang menjadi tension type headache
type kronis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai