Besarnya cadangan piutang tak tertagih untuk perusahaan sewa guna usaha
dengan hak opsi ditetapkan paling tinggi sebesar 2,5% (dua setengah persen)
dari rata-rata saldo awal dan saldo akhir piutang.
Kerugian sebenarnya yang disebabkan piutang yang nyata-nyata tidak dapat
ditagih, dibebankan pada perkiraan cadangan piutang tak tertagih.
Dalam hal jumlah cadangan piutang tak tertagih seluruhnya atau sebagian
tidak dipakai untuk menutup kerugian tsb di atas, jumlah kelebihan cadangan
tersebut diperhitungkan sebagai penghasilan.
Dalam hal jumlah cadangan piutang tak tertagih dipakai untuk menutup
kerugian tsb di atas, namun tidak mencukupi, jumlah kekurangan cadangan
tersebut diperhitungkan sebagai kerugian.
Cadangan Piutang Tak Tertagih Perusahaan Pembiayaan Konsumen
b.pelayanan kesehatan;
c.pendidikan bagi Pegawai dan keluarganya;
d.peribadatan;
e.pengangkutan bagi Pegawai dan keluarganya;
f.olahraga bagi Pegawai dan keluarganya tidak termasuk golf, power
boating, pacuan kuda, dan terbang layang,
sepanjang sarana dan fasilitas tersebut tidak tersedia, sehingga pemberi kerja
harus menyediakannya sendiri.
Pengeluaran untuk pembangunan sarana dan fasilitas tsb di atas yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun disusutkan.
Pemberian Natura Dan Kenikmatan Yang Dapat Dikurangkan
Bagi Pemberi Kerja Dan Bukan Penghasilan Bagi Pegawai
(PMK No. 83/PMK.03/2009)
SE-46/PJ.4/1995
Perlakuan PPh atas Pengeluaran BPHTB dan PBB
a. BPHTB adalah pajak yg dibayar dalam rangka dan merupakan bagian dari
biaya pengeluaran untuk memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan;
b. PBB adalah pajak yang dibayar sehubungan dengan pemilikan hak atau
perolehan manfaat atas tanah dan atau pemilikan, penguasaan, atau
perolehan manfaat atas bangunan, yang merupakan biaya/pengeluaran rutin
setiap tahun;
c. BPHTB atas hak atas tanah yg dimiliki dan dipergunakan dalam perusahaan,
atau dimiliki untuk 3m penghasilan, dapat dikurangkan sebagai biaya dalam
penghitungan PhKP melalui amortisasi hak atas tanah sepanjang hak atas
tanah tsb dapat diamortisasi sesuai ketentuan Pasal 11A UU PPh;
SE- 01/PJ.42/2002
Perlakuan PPh atas Pengeluaran BPHTB dan PBB
SE- 01/PJ.42/2002
Perlakuan PPh Atas Biaya Pemakaian Telepon Seluler Dan
Kendaraan Perusahaan
a. Atas biaya perolehan atau pembelian telepon seluler yang dimiliki dan di
pergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau
pekerjaannya,dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% dari
jumlah biaya perolehan atau pembelian melalui penyusutan aktiva tetap
kelompok I.
b. Atas biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan telepon
seluler yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu
karena jabatan atau pekerjaannya,dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan
sebesar 50% dari jumlah biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan
perbaikan dalam tahun pajak yang bersangkutan
c. Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan atau perbaikan besar
kendaraan bus,minibus,atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan
perusahaan untuk antar jemput para pegawai ,dapat dibebankan seluruhnya
sebagai biaya perusahaan melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II .
KEP-220/PJ/2002 SE-09/PJ.42/2002
Perlakuan PPh Atas Biaya Pemakaian Telepon Seluler Dan
Kendaraan Perusahaan
KEP-220/PJ/2002 SE-09/PJ.42/2002
Perlakuan PPh Atas Biaya Pemakaian Telepon Seluler Dan
Kendaraan Perusahaan
f. Atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan sedan ,atau yang
sejenis yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu
karena jabatan atau pekerjaannya,dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan
sebesar 50% dari jumlah iaya pemeliharaan atau perbikan rutin dalam tahun
pajak yang bersangkutan
g. Apabila atas penghasilan Wajib Pajak yang dapat dibebani biaya-biaya
dikenakan PPh yang bersifat Final atau berdasekan Norma Perhitungan
Khusus,maka pembebanan biaya biaya tersebut telah termasuk dalam
penghitungan PPh Final atau berdasarkan Norma Peghitungan khusus
h. Atas biaya biaya yang dapat dibebankan tersebut tidak merupakan
penghasilan bagi para pegawai perusahaan yang bersangkutan
KEP-220/PJ/2002 SE-09/PJ.42/2002
Perlakuan PPh Atas Biaya Perolehan Perangkat Lunak
(Software) Komputer